Steroid Otic dengan Anti Infeksi : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Streroid adalah obat yang digunakan untuk mengurangi peradangand, menekan sistem imun, dan membuat pembuluh darah lebih sempit sehingga kondisi bengkak dan meradang dapat berkurang. Steroid otic artinya... steroid yang dipakai pada telinga untuk mengatasi gangguan pada telinga, biasanya dalam bentuk obat tetes. Penambahan antiinfeksi atau antibiotik ditujukan untuk membunuh kuman penyebab infeksi telinga. Steroid dan antibiotik merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more

Otitis media adalah infeksi yang terjadi pada telinga. Hal ini dikarenakan tersumbatnya atau bengkaknya saluran eustachius. Saluran ini menghubungkan telinga tengah pada bagian belakang hidung dan tenggorokan. Juga mengalirkan cairan dari telinga bagian tengah[1].

Cairan tersebut menumpuk dan terinfeksi oleh kuman, maka terjadilah infeksi telinga. Cairan yang terperangkap di belakang gendang telinga akan mudah di tumbuhi kuman. Tanda juga gejala dengan infeksi telinga ini yaitu sakit pada telinga, demam atau sakit kepala, sulit mendengar, berdengung di telinga, telinga yang terasa penuh, mual dan muntah[1].

Fungsi Steroid Otic dengan Anti Infeksi

Steroid otic dengan anti infeksi merupakan obat tetes telinga yang mengandung steroid dan anti infeksi. Steroid merupakan agen atiinflamasi yang efektif dalam pengobatan terkait nyeri dan peradangan. Antibiotik adalah anti infeksi yang terdapat pada obat tetes telinga, yang dapat membunuh bakteri juga menghambat pertumbuhannya[2].

Kombinasi steroid dengan antibiotik digunakan dalam pengobatan infeksi telinga yang mempunyai komponen nyeri dan peradangan. Steroid otic dengan anti infeksi digunakan dalam[2,3,4]:

  • Mengobati infeksi di liang telinga
  • Mengobati infeksi telinga bagian dalam (otitis media)
  • Mengobati infeksi pada saluran telinga
  • Meredakan gejala kemerahan, gatal atau bengkak

Penyakit yang Diatasi dengan Steroid Otic dengan Anti Infeksi

Penyakit yang di atasi dengan steroid otic dengan anti infeksi, meliputi[2]:

  • Otitis Eksterna Akut
  • Otitis Media Kronis
  • Kondisi Telinga
  • Otitis Eksterna
  • Otitis Media

Otitis eksterna akut (AOE) juga disebut dengan telinga perenang. Penyakit ini merupakan penyakit umum yang di derita anak-anak, remaja dan dewasa. Penyakit ini dikarenakan peradangan pada saluran telinga bagian luar yang menyebar[6].

Terutama terjadi pada anak di atas usia 2 tahun, yang terkait dengan berenang pada umumnya. Basahnya saluran pada telinga yang berkepanjangan akan membuat pertahanan lokal menjadi terganggu. Faktor risiko lainnya dalam otitis eksterna akut (AOE) termasuk trauma, benda asing yang ada ditelinga, penggunaan alat bantu dengar, keadaan dermatologis tertentu, otorrhea kronis, pemakaian kerudung yang ketat dan sistem kekebalannya terganggu[6].

Cara Kerja Steroid Otic dengan Anti Infeksi

Steroid otic dengan anti infeksi merupakan obat tetes telinga yang mengandung steroid dan anti infeksi. Steroid merupakan agen atiinflamasi yang efektif dalam pengobatan terkait nyeri dan peradangan. Antibiotik adalah anti infeksi yang terdapat pada obat tetes telinga, yang dapat membunuh bakteri juga menghambat pertumbuhannya[2].

Melalui polymyxin B sebagai bakterisidal, yang aktif dalam melawan berbagai basil gram negatif. Bertindak dengan membuat fosfolipid asam terikat dalam membran sitoplasma bakteri, menyebabkan permeabilitas berubah dan mengganggu penghalang osmotik yang menyebabkan kematian sel[5].

Melalui neomisin sebagai aminoglikosida, adalah bakterisida yang aktif dalam melawan berbagai macam bakteri gram positif dan gram negatif. Bertindak dengan mengganggu sintesis protein dengan membuat subunit ribosom 30S menjadi terikat[5].

Lalu dengan hidrokortison sebagai kortikosteroid dengan aktivitas glukokortikoid dan mineralokortikoid lemah. Bertindak dengan membuat respon inflamasi berkurang dengan menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan membalikkan permeabilitas kapiler yang meningkat[5].

Penyerapan terhadap obat hidrokortison yaitu pada daerah yang gundul melalui kulit. Distribusi terhadap polymyxin B yaitu dengan tersebar dan terikat secara luas pada membran sel dalam jaringan dengan protein plasma yang terikat kisaran 60%[5].

Lalu distribusi terhadap neomisin, yaitu dengan didistribusikan ke jaringan dan akan terkonsentrasi pada korteks ginjal. sedangkan hidrokortison berdistribusi melewati plasenta dengan protein plasma yang terikat kisaran lebih dari 90%. Metabolisme yang terjadi dengan hidrokortison yaitu pada hati dan jaringan[5].

Pengeluarannya melalui urin dengan waktu paruh kira-kira 6 jam sebagai obat polymyxin B. Dengan neomisin melalui urin yang waktu paruhnya kisaran 2-3 jam. Lalu dengan hidrokortison, juga melalui urin dalam jumlah yang banyak sebagai glukuronida terkonjugasi dan dalam jumlah yang sedikit sebagai obat yang tidak berubah, dengan waktu paruhnya kisaran 100 menit[5].

Contoh Obat Steroid Otic dengan Anti Infeksi

Steroid otic dengan anti infeksi tersedia dalam bentuk suspensi otic, lotion otic, solusi otic. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter dan ada yang dihentikan.

Beberapa contoh steroid otic dengan anti infeksi dengan resep dokter dan dihentikan termasuk[2]:

Ciprofloxacin / hidrokortison, ciprofloxacin merupakan antibiotik yang mengobati infeksi karena bakteri, sedangkan hidrokortison merupakan steroid yang akan mengurangi tindakan bahan kima di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan. Obat ini merupakan obat kombinasi yang diindikasikan dalam pengobatan infeksi pada liang telinga[3].

Chloroxylenol / hydrocortisone / pramoxine, chloroxylenol merupakan antibiotik yang mengobati infeksi karena bakteri atau jamur. Hidrokortison merupakan steroid yang mengurangi tindakan bahan kima di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan[4].

Sedangkan pramoxine adalah anestesi topikal, yang mengganggu sinyal nyeri yang dikirim dari saraf ke otak. Obat kombinasi ini digunakan dalam pengobatan infeksi di saluran telinga dan untuk meredakan gejala gatal atau bengkak[4].

Efek Samping Steroid Otic dengan Anti Infeksi

Steroid otic dengan anti infeksi dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari steroid otic dengan anti infeksi termasuk[3,4]:

  • Sakit kepala
  • Gatal ringan
  • Rasa perih
  • Terbakar ringan

Apabila terdapat lubang pada gendang telinga atau gendang telinga pecah, atau mempunyau infeksi virus yang memengaruhi saluran telinga, termasuk herpes atau cacar. Tidak boleh menggunakan ciprofloxacin dan hidrokortison, juga bila alergi terhadap obat ini[3].

Beri tahu dokter bila sedang hamil atau menyusui, sebaiknya jangan menyusui selama menggunakan ciprofloxacin dan hidrokortison. Juga tidak boleh diberikan pada anak usia dibawah 1 tahun[3].

Obat steroid yang terserap di dalam telinga melalui kulit, bisa memunculkan efek samping steroid pada seluruh tubuh, seperti kulit yang menipis, mudah memar, perubahan bentuk atau lemak tubuh, jerawat atau rambut wajah, masalah menstruasi, dan hilangnya minat pada seks[4].

Tanpa nasihat dari dokter, jangan berikan obat ini kepada anak-anak. Karena anak-anak akan menyerap obat ini lebih banyak melalui saluran telinga dan akan lebih memiliki efek samping[4].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment