Thai Basil : Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ketika membahas basil atau lebih dikenal dengan kemangi, mungkin yang terpikirkan adalah satu jenis daun kemangi. Namun sebenarnya ada sangat banyak spesies kemangi yang berbeda-beda, salah satunya yaitu Thai basil.

Selain digunakan sebagai pelengkap sajian dan penambah rasa pada makanan, terutama kuliner Thailand, Thai basil ternyata juga mengandung beragam manfaat bagi kesehatan tubuh dan pencegahan penyakit.

thai basil
Tha Basil (Ocimum basilicum var. thyrsiflora)

Tentang Thai Basil

Thai basil (O. basilicum var. thyrsiflora) merupakan tumbuhan berbunga dari keluarga mint (Lamiaceae) dan termasuk sebagai salah satu varietas dari selasih atau kemangi Italia, yang juga dikenal dengan common basil / sweet basil (Ocimum basilicum L.), sehingga seringkali disamakan dengan daun kemangi biasa.[1],[2],[3]

Sesuai dengan namanya, kemangi ini dapat ditemukan di Thailand dan digunakan dalam masakan Thailand. Thai basil merupakan tanaman yang tumbuh sepanjang tahun sebagai semak kecil bercabang banyak, panjang sekitar 0,5 m dengan tinggi 0,3 m atau mencapai satu kaki.[1],[2],[3]

Daun Thai basil sempit berbentuk panah yang berukuran lebih kecil atau sekitar setengah dari ukuran daun kemangi biasa, lebih bergerigi dan panjangnya satu hingga dua inci. Daun Thai basil juga memiliki warna hijau yang lebih gelap dari daun kemangi biasa, berkilau, dan sering kali memiliki urat ungu.[1],[4],[5]

Batang Thai basil berpotongan melintang berwarna ungu, bukan hijau, yang memberikan kontras yang bagus dengan daun hijau cerah. Saat tanaman Thai basil matang, paku lavender dan bunga putih / ungu tua akan tumbuh di bagian atas batang yang telah berganti warna menjadi merah anggur.[4],[5]

Fakta Menarik Seputar Thai Basil

  • Di Thailand, Thai basil lebih dikenal dengan sebutan Bai Horapa.
  • Thai basil bukanlah satu jenis tanaman, melainkan sekelompok varietas kemangi atau basil Italia. Hal ini dibedakan dengan batang dan perbungaan berwarna ungu, daun yang lebih sempit, dan aroma yang lebih pedas dibandingkan dengan kemangi Italia atau kemangi ‘biasa’.[7]
  • Varietas Thai basil lainnya termasuk: ‘Queenette‘, ‘Thai’, ‘Thai Magic‘, dan ‘Sumatran’.[7]
  • Daun dan bunga Thai basil aromatik dan memiliki rasa licorice seperti adas manis, serta sedikit sensasi pedas.[1],[2],[3]
  • Karena sifat aromatiknya, minyak esensial dari Thai basil digunakan dalam industri kuliner dan wewangian.[11]

Kandungan Gizi Thai Basil

Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian Thai basil segar, mentah.[8]

NamaJumlahSatuan Unit
Kalori23kal
Karbohidrat2g
Serat makanan1g
Lemakg
Protein3g
Natrium4mg
Kalium295mg
Kolesterolmg
Vitamin A175%
Vitamin C30%
Kalsium18%
Besi40%

Thai basil memiliki kandungan vitamin K dan A yang sangat tinggi, serta sejumlah besar vitamin C, beta-karoten, magnesium, kalsium, zat besi, dan kalium.[3]

Kandungan Senyawa Dalam Thai Basil

  • Kemangi dikenal dengan minyak esensial yang bermanfaat, yang mengandung eugenol – senyawa alami yang memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan.[3]
  • Studi melaporkan adanya linalool, methyl chavicol dan eugenol sebagai komponen utama pada Thai basil.[9]
  • Daun Thai basil telah diidentifikasi mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid, antrakuinon, saponin, dan tanin.[9],[12]
  • Sebuah penelitian terbaru menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, saponin, glikosida, fenol, tanin dan tiol dalam ekstrak Thai basil.[9],[12]
  • Minyak atsiri dari Thai basil mengandung zat alfa-pinene, sabinene, beta-pinene, myrcene, alfa-terpinene dan limonene.[9]
  • Delapan fenolat termasuk rosmarinic, caftaric, caffeic, asam chicoric, p-hydroxybenzoic, p-coumaric, asam protocatechuic dan rutin juga telah diidentifikasi dalam daun atau biji Thai basil.[10],[13]
  • Ekstrak biji Thai basil juga dilaporkan mengandung sejumlah besar polisakarida.[10]
  • Senyawa fenil propanoid, seperti eugenol, chavicol dan turunannya atau terpenoidnya seperti monoterpene alcohols linalool, methyl cinnamate dan limonene dari Thai basil diduga berhubungan dengan nilai ekonominya yang tinggi.[9]

Manfaat Thai Basil Untuk Kesehatan

Di antara 150 spesies kemangi, Thai basil adalah salah satu tumbuhan paling populer yang memiliki beragam aplikasi untuk pengobatan. Daun, biji dan bunga Thai basil telah banyak dilaporkan sebagai tanaman herbal.

  • Kaya Antioksidan

Secara umum, berbagai antioksidan sintetis dan alami telah banyak digunakan untuk membersihkan radikal bebas dan menghambat oksidasi lemak dalam produk makanan dan membantu mencegah perkembangan proses penyakit yang terkait dengan oksidasi lemak dalam tubuh.[9],[10],[11]

Studi mengungkapkan jika dibandingkan dengan bijinya, daun Thai basil mengandung setidaknya lima fenolat termasuk rosmarinic, caftaric, chicoric, p-hydroxybenzoic dan protocatechuic yang dianggap sebagai situs kunci dalam kontribusinya terhadap potensi antioksidan yang kuat.[9],[10]

Senyawa lain termasuk nezukol, Z-lanceol, dihydro-columellarin, chavicol, catalponone, 10-epi-c-eudesmol, dan curcumenol juga ditemukan menyumbang kontribusi pada aktivitas antioksidan Thai basil secara keseluruhan.[11]

Selain itu, minyak esensial Thai basil dan BHT (antioksidan sintetis) dilaporkan memiliki potensi antioksidan yang serupa.[9]
  • Mencegah Peradangan

Asam chicoric dan kaftarat yang terindintefikasi dari biji Thai basil telah dikaitkan dengan efek anti-inflamasi atau mencegah keparahan proses radang.[10]

Endofit mikroba adalah endosimbion yang menghuni jaringan tumbuhan tanpa menimbulkan penyakit. Endofit dilaporkan menghasilkan senyawa bioaktif yang mirip dengan tanaman inang termasuk alkaloid, peptida, steroid, terpenoid, fenol, kuinin, dan flavonoid.[11]

Thai basil menunjukkan adanya kandungan endofit dengan sifat antibakteri yang penting.[2],[11]

Karena produksi berbagai metabolit dan kemampuannya untuk menghambat beberapa parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia, endofit dianggap sebagai sumber yang menjanjikan untuk antibakteri, antijamur, dan agen antioksidan.[11]

Minyak atsiri dari Thai basil juga telah dilaporkan memiliki aktivitas antivirus, larvasida, antimikroba, dan zat pereda nyeri seperti yang ditunjukkan oleh kemanjurannya terhadap strain bakteri seperti Escherichia coli, Staphylococcus aurens, dan Pseudomonas aeruginosa.[12]

  • Menenangkan Peradangan Akibat Jerawat

Acne vulgaris atau jerawat merupakan penyakit yang sangat umum ditemukan tidak hanya pada orang muda tetapi juga pada orang dewasa. Studi oleh Han dari Universitas London dan Viyoch dkk. dari Universitas Nauresan Thailand menyarankan penggunaan formulasi Thai basil sebagai krim untuk pengobatan jerawat.[12],[14]

Kandungan polifenol, flavonoid, karoten, lutein, vitamin dan berbagai mineral dari Thai basil berperan kuat terhadap pembersihan radikal bebas yang menimbulkan jerawat, menunjukkan perlindungan antioksidan, mencegah kehilangan air, serta menghambat erupsi jerawat.[12]

Krim antijerawat yang diformulasikan dari ekstrak herbal mentah telah lama digunakan karena aktivitas antimikroba dan antioksidannya guna mencegah peradangan yang menyebabkan erupsi akneiformis.

Akneiformis adalah kelainan kulit yang menyerupai acne atau jerawat dengan berbagai tanda gejala klinis yang mungkin berbeda pada tiap individu.[12]

Selain itu, Thai basil juga dapat digunakan untuk perawatan kulit dari bahan alami dalam berbagai bentuk, mulai dari pembersih hingga krim pelembab.[12]

  • Mengatasi Masalah Kulit

Thai basil juga dilaporkan memiliki reputasi untuk mengobati kurap, bercak putih atau warna kulit memudar, dan kemerahan yang disertai gatal.[12]

  • Melindungi dan Mengurangi Risiko Kerusakan Saraf

Studi oleh Zahid dkk. mengamati adanya kesan perlindungan saraf dari Thai basil terhadap tekanan oksidatif yang dipengaruhi oleh hidrogen peroksida (H2O2) dalam sel kanker neuroblastoma (SK-NSH).[13]

Hasil studi menunjukkan bahwa Thai basil memiliki potensi tinggi untuk berfungsi sebagai agen pelindung saraf terhadap kerusakan oksidatif dalam sel-sel saraf dengan membersihkan radikal bebas, memulihkan aktiviti antioksidan intrasel dan akhirnya menghalang kematian sel saraf.[13]

  • Melawan Sel Kanker Usus

Sebuah studi mengamati ekstrak etanol 80% dari daun Thai basil yang tumbuh di Taif, KSA, dan senyawa 3-O-acetylvitexin. Hasil menunjukkan bahwa Thai basil memiliki sifat sitotoksik yang dapat membunuh sel pada garis sel kanker usus besar manusia HCT116, yang berhubungan dengan kandungan fenolik dan flavonoidnya yang lebih tinggi.[14]

Efek Samping Thai Basil

Manfaat Thai basil telah banyak terbukti dan digunakan sejak lama. Namun baru sedikit pembahasan mengenai efek samping dari kemangi ini.

  • Kandungan Estragole

Thai basil mengandung estragole, minyak esensial yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan sel kanker (karsinogenik) dan merubah genetik sel (mutagenik).[3]

  • Jauhkan Dari Ibu Hamil dan Anak-anak

Kandungan Thai basil disebut tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan anak-anak. Sebaiknya hindari untuk mengonsumsi minuman yang mengandung olahan Thai basil selama kehamilan atau memberikan minyak Thai basil untuk bayi kecil atau anak-anak.[3]

Tips Konsumsi Thai Basil

Thai basil adalah bahan yang sangat umum dalam masakan Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam. Kemangi ini dapat dikonsumsi matang maupun mentah. Rempah Thai basil lebih baik ditambahkan di akhir proses memasak untuk mempertahankan aroma dan rasanya.[2],[3],[4]

Daun Thai basil biasanya digunakan langsung saat masih segar tetapi juga bisa dikeringkan untuk penggunaan musim dingin.[3]

Ide Penyajian Thai Basil

Daun basil Thailand yang lebih tebal memiliki ketahanan panas masakan yang lebih baik daripada kemangi biasa dan digunakan dalam sup, tumis, dan kari. Selain itu juga dapat digunakan dalam lumpia, salad, saus salad, dan bahkan koktail.[7]

  • Thai basil digunakan untuk menambah rasa ke dalam kaldu dan sup sebagai bayam, seperti Phô tradisional (diucapkan ‘Fuh’), dan kari hijau Thailand.[2],[3],[4]
  • Thai basil digunakan terutama dengan hidangan tomat, saus pasta, kacang-kacangan, paprika dan terong.[3]
  • Thai basil juga bisa ditambahkan ke sajian mie Pad Thai, daging atau hidangan tumis ayam.[4]
  • Tambahkan rumpun daun Thai basil utuh ke dalam koktail dan minuman seperti limun, sebagai hiasan dan aromatik.[4]
  • Thai basil juga dapat digunakan dalam kuliner manis, ditambahkan ke salad buah atau makanan penutup yang dibuat dengan buah-buahan tropis seperti mangga. Daunnya memiliki aroma cengkeh yang menyenangkan.[3],[4]
  • Selain itu, daun Thai basil juga dapat dibuat menjadi teh yang harum dan menyegarkan.[3]

Tips Penyimpanan Thai Basil

  • Thai basil dapat disimpan dengan terlebih dahulu memotong ujungnya dan letakkan di segelas air, seperti buket bunga. Ini bisa dibiarkan di gerai dengan cara ini.[4]
  • Dianjurkan agar Thai basil tidak disimpan dalam lemari es. Thai basil dapat bertahan hingga seminggu jika dibungkus dengan plastik.[4]
  • Thai basil juga akan membeku jika dicuci dan dikeringkan secara menyeluruh sebelum dimasukkan ke dalam kantong atau wadah kedap udara.[4]
Thai basil merupakan salah satu varietas dari kemangi manis, atau kemangi pada umunya. Daunnya lebih aromatik, lebih sempit, berwarna lebih gelap, dengan batang berwarna ungu, daripada kemangi biasa. Kemangi ini sangat kaya akan antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan bagus digunakan untuk pengobatan jerawat.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment