Rambai (Baccaurea motleyana) termasuk salah satu buah asal Indonesia yang kurang dimanfaatkan [1].
Buah rambai menyerupai buah duku dan sering tertukar dengan buah menteng (Baccaurea racemosa).
Rambai termasuk tumbuhan yang menghasilkan buah yang banyak dalam sekali panen. Rambai mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan [2, 4].
Daftar isi
Tentang Rambai
Rambai dapat ditemukan di Thailand, Semenanjung Malaysia, dan Indonesia, khususnya di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Maluku [1, 2].
Rambai adalah tumbuhan pohon bercabang dan berumah dua, bertajuk rendah, membulat dan rapat [2, 16].
Pohon rambai memiliki sistem perakaran tunggang. Diameter batang dapat mencapai 40 cm dan tinggi pohon berkisar 8-15 meter [16].
Buah rambai memiliki rasa asam hingga manis dan berdiameter 2-5 cm. Buahnya majemuk, beruntai seperti buah anggur, dan tergelantung pada dahan pohon.
Fakta Menarik Rambai
Sejak dulu tumbuhan pada genus Baccaurea seperti rambai dikenal sebagai tanaman obat [3, 4]
Penggunaan rambai, baik buah maupun kulit batangnya, secara tradisional dipercaya dapat mengobati sembelit, peradangan mata, diare, dan memperlancar haid [3, 4].
Berikut beberapa fakta menarik tentang rambai [2, 4].
- Kulit kayu pohon rambai digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi peradangan, khususnya di peradangan pada mata [16]
- Kulit kayu rambai digunakan sebagai campuran minuman, dipercaya dapat mempercepat pemulihan wanita yang baru melahirkan
- Kulit kayu rambai juga dijadikan sebagai lotion yang dipercaya dapat mengobati penyakit kulit seperti gatal dan jamur kulit (ringworm).
- Kayu pohon rambai berkualitas rendah, namun sering digunakan sebagai tiang.
- Kulit kayu rambai mengandung tanin dan menghasilkan mordan untuk pewarna.
- Pohonnya mengeluarkan getah yang berwarna hitam
- Pohon rambai tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 500 m diatas permukaan laut
- Masyarakat pedalaman Kalimantan Barat menggunakan kulit kayunya untuk mengobati keputihan [16]
- Selain manfaatnya dalam kesehatan, kayu rambai memiliki nilai ekonomi dan banyak digunakan dalam konstruksi ringan dan sedang [16].
Kandungan Gizi Rambai
Tumbuhan rambai (Baccaurea motleyana) memiliki potensi aktivitas antioksidan [8].
Berikut kandungan 100 gram buah rambai dengan kebutuhan harian 2000 kalori [2].
Kandungan Gizi | Jumlah | Unit |
Kalori | 148,5 | kal |
Protein | 3,08 | gram |
Kalsium | 44 | mg |
Besi | 0,99 | mg |
Fosfor | 44 | mg |
Vitamin B1 | 0,014 | mg |
Vitamin C | 24,75 | mg |
Vitamin A | 30 | µg |
Kelebihan Nilai Gizi Rambai
- Rambai memiliki jumlah kalori cukup tinggi.
- Rambai termasuk buah yang tinggi antioksidan.
- Buah rambai cocok dimasukan dalam diet sebagai sumber vitamin C.
- Buah rambai memiliki kandungan zat besi yang bagus untuk mencegah anemia.
Senyawa Kimia dalam Rambai
- Alkaloid – kandungan fitokimia dalam rambai berpotensi sebagai terapi pada beberapa penyakit neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, Parkinson, Epilepsi, Schizophrenia, dan stroke [9].
- Flavonoid – flavonoid terbukti memiliki aktivitas antioksidan, kapasitas pembersihan radikal bebas, pencegahan penyakit jantung koroner, anti-inflamasi, antikanker, dan mencegah kerusakan fungsi kognitif akibat pertambahan usia [10, 11].
- Fenolik – senyawa fenolik pada tumbuhan seperti rambai dapat mencegah beberapa gangguan kulit, menghambat metabolisme karbohidrat, dan mencegah penyakit diabetes [12, 13].
- Tanin – senyawa tanin bersifat antidiare dan antihemorrhagic, sehingga cocok digunakan sebagai obat herbal untuk mencegah pendarahan pada wanita setelah melahirkan [2].
- Saponin – senyawa saponin dalam rambai dapat menghambat kerja enzim dalam memecah karbohidrat sehingga cocok untuk diet menurunkan berat badan [2].
Manfaat Rambai
Rambai terbukti memiliki kandungan senyawa kimia yang bermanfaat dan nilai gizi tinggi, tetapi sifat pengobatan rambai belum diteliti lebih jauh [3].
Perlu banyak penelitian yang khusus membahas pengaruh konsumsi rambai dan efek penggunaannya dalam jangka panjang [3].
Sampai saat ini penelitian tentang rambai masih sangat terbatas [3]. Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai manfaat rambai bagi kesehatan sebagai berikut:
- Potensi Antidiabetik
Penelitian dalam Jurnal Bioluser pada tahun 2018 meneliti potensi antidiabetik ekstrak etanol kulit buah (eksocarp) rambai [5].
Mencit diabetes diberikan perlakuan secara oral dengan berbagai variasi dosis ekstrak etanol kulit buah rambai.
Kadar glikogen hati mencit kemudian diukur setelah perlakuan. Hasilnya, terjadi peningkatan kadar glikogen pada mencit.
Peningkatan kadar glikogen hati mencit menjadi salah satu indikasi potensi rambai sebagai antidiabetik [5].
Pemberian ekstrak etanol kulit buah rambai yang disarankan agar mendapat hasil optimal adalah 400 mg/kgBB [5].
- Potensi Antikanker
Studi di tahun 2012 meneliti empat tumbuhan, salah satunya rambai, untuk mengetahui kandungan fenolik total dan potensinya sebagai obat kanker [14].
Berdasarkan penelitian, kandungan senyawa fenolik pada ekstrak buah dan kulit buah rambai masing-masing sebesar 21 mg/g buah dan 12 mg/g buah.
Baik ekstrak buah maupun kulit buah rampai menunjukan aktivitas antikanker terhadap sel kanker usus besar [14].
Aktivitas anti kanker yang ditunjukkan oleh ekstrak kulit buah rampai lebih kuat dibandingkan ekstrak buah rampai.
- Sebagai Antimikroba
Penelitian terhadap ekstrak kulit buah rambai menunjukan adanya aktivitas anti mikroba [15].
Aktivitas antimikroba ekstrak kulit buah rambai dapat menghambat bakteri Gram negatif seperti Pseudomonas, Proteus vulgaricus, Salmonelli typhi dan E. coli yang digunakan dalam penelitian [15].
Penelitian di tahun 2009 menunjukan bahwa ekstrak kulit kayu rambai memiliki kemampuan menghambat bakteri Gram positif (S. aureus, S. epidermidis) dan Gram negatif (Pseudomonas aeruginosa). [16].
Ekstrak kulit kayu rambai memiliki kandungan saponin yang bertanggung jawab atas aktivitas antimikroba yang dimiliki [16].
- Mencegah Dehidrasi
Setiap hari tubuh kehilangan cairan selama beraktifitas. Perlu asupan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Selain meminum air, asupan cairan dapat diperoleh dari jus atau buah-buahan yang mengandung air seperti buah rambai [17].
Sama halnya dengan buah apel dan anggur, buah rambai memiliki kandungan air sekitar 80-89% [17].
- Mengobati Peradangan Pada Mata
Kulit batang pohon rambai telah dipercaya sejak dulu sebagai obat pereda radang pada mata [4, 16].
Rambai memiliki sifat anti-amiloid, anti-inflamasi, dan antioksidan yang dapat membantu meredakan peradangan [9, 10].
- Membantu Sistem Pencernaan
Pada pengobatan tradisional, tumbuhan rambai telah dimanfaatkan untuk mengobati sembelit dan sakit perut [4].
Konsumsi serat larut air, seperti dalam buah rambai, terbukti dapat membantu meredakan sembelit pada penderita radang usus [18].
- Menjaga Kadar Gula Darah
Rambai memiliki kandungan senyawa fenolik yang bersifat sebagai inhibitor enzim pencernaan [13].
Fenolik dalam rambai dapat menghambat kerja enzim α-amilase dan enzim α –glukosidase. Akibatnya, metabolisme karbohidrat terjadi lebih lama [6,13]
Dengan demikian peningkatan konsentrasi glukosa darah setelah makan dapat dicegah.
- Nutrisi Bagi Wanita yang Baru Melahirkan
Wanita yang baru saja melahirkan membutuhkan banyak nutrisi untuk memulihkan kesehatannya. Salah satu buah yang bisa menjadi sumber nutrisi adalah buah rambai [2].
Dalam 100 gram buah rambai diketahui mengandung 148,5 kalori (7,44% dari kebutuhan harian).
Selain itu, buah rambai memiliki kandungan tanin yang bersifat antihemorrhagic, yang mencegah terjadinya pendarahan setelah melahirkan [2].
- Mengobati Penyakit Kulit
Rambai memiliki kandungan senyawa fenolik dan vitamin C yang dapat mengurangi gejala dan mencegah berbagai gangguan kulit apabila diaplikasikan di kulit atau secara oral [12].
Penelitian selama 4 minggu pada 20 wanita yang tinggal di daerah dengan polusi tinggi menunjukkan fungsi perlindungan kulit meningkat secara signifikan [17].
Konsumsi buah yang mengandung senyawa fenolik dan vitamin C seperti rambai dapat mencegah kehilangan air transepidermal (-19%) dan meningkatkan kecerahan kulit (+7%).
Untuk mengobati jerawat maupun gangguan kulit lain, cara penggunaan buah rambai sangat mudah. Cukup dengan menghaluskan buah rambai, kemudian mengaplikasikanya di kulit [2].
- Memenuhi Kebutuhan Vitamin C harian
Vitamin C dalam buah rambai berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas [19].
Buah rambai (100 gram) dapat memenuhi kebutuhan harian vitamin C sebesar 27% [2].
Konsumsi buah rambai yang kaya vitamin C dapat mencegah berbagai penyakit dengan cara meringankan alergi, melawan infeksi, dan membantu menjaga sistem imun [19].
Efek Samping Rambai
- Resiko Penggunaan
Meskipun rambai telah dipercaya lama sebagai obat tradisional, namun penelitian tentang khasiat rambai dalam pengobatan masih baru dimulai [3].
Efek samping penggunaan dan konsumsi rambai dalam waktu lama masih belum diteliti. Sehingga harus berhati-hati dalam penggunaan rambai dalam pengobatan.
- Berpotensi Hipoglikemia
Penggunaan dalam jangka panjang diduga berpotensi menjadi penyebab hipoglikemia pada mencit percobaan [6].
Penelitian dalam Journal of Healthcare Technology and Medicine menguji penggunaan ekstrak etanol kulit buah rambai dalam dosis tinggi [7].
Penggunaan oral ekstrak buah rambai dalam dosis tinggi diduga mempengaruhi terjadinya kerusakan hati pada mencet [Mus muscular].
Namun nekrosis yang terjadi masih di bawah batas kontrol positif sehingga masih aman untuk dikonsumsi pada dosis 1600 mg/kg berat badan [7].
Efek negatif metabolit sekunder pada rambai sebagai berikut [6, 7]:
- Saponin yang terkandung di dalam rambai terbukti bersifat toksik pada sel hati mencit.
- Ada kemungkinan terbentuk radikal fenoksi yang mampu mengikat dan merusak DNA atau protein di dalam sel.
- Flavonoid dalam rambai diduga memiliki sifat racun terhadap mitokondria karena dapat menghasilkan radikal fenoksil pooksidan.
Tips Konsumsi Rambai
Kulit batang rambai dikenal sebagai obat herbal dalam mengobati peradangan mata [16].
Bagian rambai yang dapat dimanfaatkan antara lain kulit batang, kulit buah, dan buah rambainya.
- Sebagai Obat Herbal
Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah kulit batang rambai.
Cara pemanfaatan kulit batang rambai sebagai obat mata sebagai berikut [16]:
- Ambil kulit batang pohon rambai. Pilih pohon yang sudah tua atau telah berbuah.
- Kulit batang kemudian dikikis kulit luarnya untuk mendapatkan kulit bagian dalam.
- Bersihkan kulit bagian dalam dengan air mengalir air hingga bersih.
- Kulit batang kemudian dimasukkan dalam kain bersih, ditumbuk dan diperas airnya
- Air perasan diteteskan ke mata tiga kali dalam sehari dsan seterusnya sampai sembuh.
- Sebagai Makanan
Pemanfaatan lain dari rambai adalah untuk dikonsumsi buahnya. Bagian buah yang dikonsumsi adalah daging buah dan kulit buahnya [16].
- Daging buah muda dapat dibuat sambal
- Buah yang matang dapat langsung dikonsumsi
- Kulit buahnya dapat dijadikan bumbu terutama untuk memasak ikan
- Buah rambai juga dapat diolah terlebih dahulu menjadi selai ataupun asinan.
Cara Penyimpanan Rambai
Meskipun mirip, buah rambai memiliki kandungan air yang lebih banyak dan kulit buah yang lebih tipis dibanding duku [16].
Buah rambai dapat disimpan dalam suhu ruangan ataupun di dalam kulkas. Usahakan agar buah tidak terlepas dari tangkai agar tidak mudah busuk.