Lamivudine dan Zidovudine merupakan obat yang digunakan dalam terapi pengobatan infeksi HIV. [1]
Daftar isi
Apa Itu Lamivudine + Zidovudine?
Berikut informasi lebih lanjut mengenai Lamivudine dan Zidovudine: [2]
Indikasi | Infeksi HIV |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antivirals |
Bentuk | Tablet dan Cairan |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas → Jumlah neutrofil yang sangat rendah (<0,75 x 109 / L) → Tingkat Hb (<7,5 g / dL atau 4,65 mmol / L) → Laktasi → Penggunaan bersama dengan interferon alfa atau dengan ribavirin pada pasien koinfeksi HIV dan hepatitis B atau C. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Lamivudine + Zidovudine: → Pasien dengan cadangan sumsum tulang yang buruk sebelum pengobatan → Wanita obesitas dengan hepatomegali, hepatitis atau faktor risiko lain untuk penyakit hati dan steatosis hati → Koinfeksi virus hepatitis B atau C → Riwayat atau faktor risiko pankreatitis → Gangguan hati dan ginjal berat → Anak-anak → Wanita yang sedang Mengandung |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Lamivudine + Zidovudine
Lamivudine dan Zidovudine merupakan obat-obatan yang digunakan dalam terapi pengobatan untuk mengatasi terjadinya infeksi HIV pada pasien pengidap penyakit tersebut. [2]
Lamivudine dan Zidovudine secara sinergis atau bekerja untuk mengurangi resistensi virus dan menghambat terjadinya reverse transcriptase dan menunda munculnya mutasi yang dapat menimbulkan resistensi. [2]
Dosis Lamivudine + Zidovudine
Dosis pemberiaan Lamivudine dan Zidovudine pada orang dewasa dan anak-anak perlu diperhatikan sesuai dengan resep yang diberikan dokter Anda: [2]
Dosis Lamivudine + Zidovudine Dewasa
Oral/Diminum: ⇔ Infeksi HIV: → Setiap tablet berisi 3TC 150 mg dan AZT 300 mg: → > 30 kg: 1 tablet ⇔ Penderita Gangguan Ginjal: → ≤ 50 CrCl (mL/min) → Tidak disarankan, gunakan sediaan terpisah. |
Dosis Lamivudine + Zidovudine Anak
Oral/Diminum: ⇔ 14-21 kg: → Satu setengah tablet ⇔ 22-30 kg: → Satu setengah tablet di pagi hari, 1 tab di malam hari, atau satu setengah tab tid ⇔ > 30 kg → 1 tablet |
Efek Samping Lamivudine + Zidovudine
Efek samping yang ditimbulkan dalam penggunaan obat Lamivudine dan Zidovudine pada pasien yang dilaporkan secara umum meliput: [1]
- Diare
- Mual
- Muntah
Seiring dengan efek yang dibutuhkan, Lamivudine dan Zidovudine juga memberikan efek samping dalam penggunaanya, meskipun tidak semua efek samping yang disebutkan terjadi, namun apabila memang terjadi maka perlu perhatian medis segera: [1]
- Umum
- panas dingin
- Jarang
- gangguan pada perut
- sakit perut
- batuk
- diare
- demam
- sakit kepala
- kelemahan otot
- mual
- mati rasa atau kesemutan pada wajah, kaki, atau tangan
- nyeri di persendian
- nyeri di otot
- kulit pucat
- ruam kulit
- sakit tenggorokan
- pembengkakan pada kaki atau tungkai bawah
- perasaan tidak nyaman atau sakit yang tidak biasa
- kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa
- muntah
- mata atau kulit kuning
- Langka
- kotoran berwarna hitam
- darah dalam urin atau tinja
- menunjukkan bintik-bintik merah pada kulit
- perdarahan atau memar yang tidak biasa
Namun beberapa efek samping penggunaan Lamivudine dan Zidovudine yang terjadi biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek samping yang dialami kemungkinan akan hilang dengan sendirinya selama pengobatan karena tubuh Anda sedang menyesuaikan dengan obat yang diberikan. Ahli kesehatan juga akan memberitahu Anda mengenai cara pencegahan dan mengatasi apabila efek samping berikut anda alami: [1]
- Sakit tulang
- Kehilangan selera makan
- Sulit untuk tidur
Berhenti menggunakan obat dan hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki gejala reaksi alergi dari dua atau lebih kelompok efek samping spesifik ini: [1]
- Kelompok 1 – demam;
- Kelompok 2- ruam;
- Kelompok 3- mual, muntah, diare, sakit perut;
- Kelompok 4 – perasaan sakit umum, kelelahan ekstrim, nyeri tubuh;
- Kelompok 5 – sesak napas, batuk, sakit tenggorokan.
Apabila Anda mengalami reaksi alegri terhadap obat ini, bicarakan dengan dokter Anda dan hentikan pemakaian. [1]
Obat ini dapat menyebabkan efek samping serius lainnya yang mungkin bukan merupakan tanda reaksi alergi. Hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki: [1]
- jumlah sel darah putih rendah
- demam
- sariawan
- luka kulit
- sakit tenggorokan
- batuk
- kesulitan bernapas
- sel darah merah rendah (anemia) –
- kulit pucat
- kelelahan yang tidak biasa
- perasaan pusing atau sesak napas
- tangan dan kaki dingin
- masalah hati – bengkak di sekitar bagian tengah tubuh, sakit perut bagian kanan atas, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat, penyakit kuning (kulit atau mata menguning).
Gejala asidosis laktik yang ringan dapat memburuk seiring berjalannya waktu, dan kondisi ini bisa berakibat fatal. Segera hubungi dokter atau tenaga medis apabila anda mengalami: [1]
- nyeri otot yang tidak biasa
- kesulitan bernapas
- sakit perut
- muntah
- detak jantung tidak teratur
- pusing
- merasa kedinginan
- merasa sangat lemah atau lelah.
Lamivudine dan Zidovudine dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, hal tersebut dapat menyebabkan efek samping tertentu pada setiap pasien bahkan dalam jangka waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Beritahu dokter Anda jika mengalami: [1]
- tanda-tanda infeksi baru
- demam
- keringat malam
- kelenjar bengkak
- luka dingin
- batuk
- mengi
- diare
- penurunan berat badan
- kesulitan berbicara atau menelan
- masalah dengan keseimbangan atau gerakan mata
- kelemahan atau perasaan tertusuk
- bengkak di leher atau tenggorokan (tiroid membesar)
- perubahan menstruasi
- impotensi.
Ini bukan daftar lengkap dari efek samping dan lain-lain mungkin terjadi. Hubungi dokter Anda untuk nasihat medis tentang efek samping. [1]
Detail Lamivudine + Zidovudine
Untuk mengetahui beberapa hal lebih lanjut mengenai Lamivudine dan Zidovudine seperti cara kerja Lamivudine dan Zidovudine, interaksi dengan obat lain dan makanan, dapat dilihat pada data berikut: [2]
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 2-30°C. → Simpan semua obat di tempat yang aman, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. → Jangan membuang obat pada toilet maupun saluran pembuangan tanpa adanya instruksi. Tanyakan kepada apoteker Anda jika Anda memiliki pertanyaan tentang cara terbaik membuang obat. |
Cara Kerja | Deskripsi: Lamivudine dan Zidovudine secara sinergis mengurangi resistensi virus dan menghambat reverse transcriptase melalui penghentian rantai DNA serta menunda munculnya mutasi yang menimbulkan resistensi. Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran GI. Penyerapan tertunda dengan makanan. ⇔ Ketersediaan hayati: → 80-87% (lamivudine) → sekitar 60-70% (zidovudine) ⇔ Waktu untuk konsentrasi plasma puncak: → Kira-kira 1 jam. Distribusi: ⇔ Melintasi sawar darah-otak dan plasenta: → memasuki ASI. ⇔ Terdeteksi dalam air mani (AZT) ⇔ Volume distribusi: → 1,3 L / kg (lamivudine) → 1-2,2 L / kg (zidovudine) ⇔ Pengikatan protein plasma: → Hingga 36% (lamivudine) → 34-38% (zidovudine). Metabolisme: Keduanya dimetabolisme secara intraseluler menjadi bentuk trifosfat aktif. Zidovudine mengalami metabolisme hati, terutama glukuronida tidak aktif. Ekskresi: Melalui urin, terutama sebagai obat yang tidak berubah. ⇔ Waktu paruh eliminasi: → 5-7 jam (lamivudine) → 0,5-3 jam (zidovudine). |
Interaksi dengan obat lain | → Resistensi silang dapat terjadi jika diberikan bersama emtricitabine. → Eksaserbasi anemia dengan penggunaan bersamaan dengan AZT dengan ribavirin → Peningkatan efek samping AZT dengan obat nefrotoksik atau myelosupresif (misalnya pentamid sistemik, dapson, pirimetamin, kotrimoksazol, amfoterisin, flusitosin, gansiklovir, interferon, vinkristin, vinblastin, doksorubisin) → Lamivudine dan zalcitabine dapat menghambat fosforilasi intraseluler satu sama lain → Efek antagonis bila AZT digunakan secara bersamaan dengan d4T atau doksorubisin. → Berpotensi Fatal: Risiko dekompensasi hati bila digunakan bersama dengan interferon alfa (tanpa ribavirin) pada pasien koinfeksi HIV dan hepatitis B atau C. |
Interaksi dengan makanan | → Hindari Alkohol selama pengobatan karena dapat meningkatkan terjadinya risiko efek samping penggunaan obat. |
Overdosis | ⇔ Cara Mengatasi: Segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan bantuan medis segera agar risiko yang ditimbulkan dapat segera ditangani |
Pertanyaan Seputar Lamivudine + Zidovudine
Apa itu Lamivudine + Zidovudine?
Lamivudine, dan Zidovudine adalah obat antiviral yang mencegah human immunodeficiency virus (HIV) berkembang biak di tubuh Anda. [4]
Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat?
Jangan memakai Lamivudine, dan Zidovudine jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat ini atau obat apa pun yang mengandung lamivudine, atau Zidovudine termasuk: Combivir, Epivir, Epzicom, Retrovir, atau Ziagen. Sekali Anda mengalami reaksi alergi terhadap abacavir, Anda tidak boleh menggunakannya lagi. [1]
Bagaimana cara penggunaan obat ini?
Ikuti semua petunjuk pada label resep Anda dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi. Gunakan obat persis seperti yang diarahkan. Anda dapat memakai obat ini pada perut kosong ataupun sesudah makan. [4]
Apa yang perlu dilakukan jika lupa minum obat?
Minum obatnya sesegera mungkin setelah Anda teringat, tetapi lewati dosis yang terlewat jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya. Jangan minum dua dosis sekaligus. [1]
Contoh Obat Lamivudine + Zidovudine
Berikut beberapa merek dagang dari Lamivudine + Zidovudine: [3]
Brand Merek Dagang |
3TC |
3TC-HBV |
Duviral |
Heplav |
Hiviral |