Infeksi virus terjadi karena penyebab organisme di dalam tubuh di serang oleh patogen virus dan infeksi virus (virion yang menempel pada sel rentan[1].
Banyak obat antivirus yang efektif dalam melawan dan membunuh berbagai virus. Beda dengan antibiotik yang tidak bisa menghancurkan patogen[2].
Daftar isi
Antivirus berfungsi dengan cara menghambat produksi virus yang disebabka oleh penyakit. Agen antivirus yang efektif hanya pada saat virus bereplikasi[3].
Sangat sulit untuk mendapatkan jenis obat yang benar-benar efektif untuk menghambat virus yang ada di dalam tubuh. Terdapat jenis enzim yang benar-benar dapat menargetkan hasil potensial sebagai obat antivirus[3].
Berikut ini fungsi dan kegunaan dari antivirus[4] :
Antivirus terbagi menjadi 13 jenis kelas obat untuk antivirus, yaitu[3]:
Obat ini digunakan untuk melawan virus influenza A, virus RNA. Akan tetapi, obat ini tidak memiliki tindakan untuk melawan virus influenza B[5].
Obat ini digunakan bersama dengan obat antivirus spesifik lainnya untuk meningkatkan efek[7].
Obat ini digunakan untuk menghambat produksi virus penyebab penyakit[9].
Obat ini digunakan sebagai agen antivirus untuk pengobatan infeksi seperti hepatitis dan virus herpes zoster[11].
Obat ini berfungsi untuk menghambat masuknya virus human immunodeficiency ( HIV ) ke dalam sel inang[12].
Obat ini digunakan untuk mencegah datangnya virus human immunodeficiency berkembang biak di dalam tubuh inang[14].
Obat ini digunakan untuk menghambat produksi virus penyebab penyakit[16].
Obat ini digunakan untuk melawan virus influenza A dan B.
Obat ini digunakan untuk mengobati human immunodeficiency virus ( infeksi HIV ) dan sindrom defisiensi imun (AIDS)[21].
Obat ini digunakan untuk mengobati genotipe HCV tertentu[23].
Obat ini digunakan dalam pengobatan virus human immunodeficiency ( infeksi HIV ) dan sindrom defisiensi imun (AIDS)[25].
Obat ini digunakan untuk pengobatan human immunodeficiency virus ( infeksi HIV ) dan sindrom defisiensi imun didapat (AIDS)[27].
Obat ini adalah jenis obat agen virus yang dapat melawan virus herpes simplex tipe 1 ( luka dingin ), simplex tipe 2 (herpes genital), dan virus varicella zoster (cacar air)[30].
Masing-masing dari jenis kelas obat antivirus memiliki kondisi kesehatan yang berbeda sesuai dengan penyakit bisa di atasi dari obat antivirus. Berikut ini jenis penyakit dari kelas agen antivirus.
Antivirus adamantane diberikan untuk[5]:
Penguat antivirus diberikan untuk [7]:
Kombinasi antivirus diberikan untuk[9]:
Interferon antivirus diberikan untuk[11]:
Antagonis reseptor kemokin diberikan untuk[12]:
Penghambat transfer untai integrase diberikan untuk[14]:
Penghambat neuraminidase diberikan untuk[19] :
NNRTI diberikan untuk[22] :
Penghambat NS5A diberikan untuk :
Penghambat transkriptase balik nukleosida (NRTI) diberikan untuk[25]:
Penghambat protease diberikan untuk[27] :
Nukleosida purin digunakan untuk[30]:
Antivirus merupakan agen obat yang khusus digunakan sebagai penghambat virus di dalam tubuh yang disebabkan oleh penyakit[3].
Terdapat 2 agen yang dapat menghambat genom virus, yaitu DNA polimerase inhibator dan reverse transcriptase inhibator. Obat jenis ini sebagai penghambat kejadian pasca-translasi[3].
Jenis agen antivirus lain bekerja dengan cara menghambat datangnya virus yang menempel atau menembus pada sel inang. Untuk Imunomodulator bekerja dengan cara menginduksi hasil enzim sel inang agar jumlah reproduksi virus tidak bertambah[3].
Penghambat transfer untai integrasi bekerja dengan cara mencegah integrasi DNA virus yang mengalir ke dalam DNA inang. Sedangkan untuk neuraminidase dapat memblokir enzim virus dan juga sebagai penghambat bertambahnya jumlah virus di dalam tubuh[3].
Kelas obat antivirus adamantane bekerja hanya untuk mengobbati virus inflienza A, virus RNA. Obat ini tidak bisa digunakan untuk virus influenza tipe B. Protein yang ada di kandungan adamantane yaitu M2 berfungsi untuk menyalrkan ion pada dua tahap replikasi virus yang ada di dalam sel inang[5].
Kombinasi antivirus menggunakan lebih dari satu agen antivirus. Obat ini bekerja dengan mengurangi resiko timbulnya galur virus yang sangat resisten[9].
Interferon alami dihasilkan oleh limfosit, dimana limfosit merupakan bagian dari respon imunologis terhadap antigen virus. Untuk interferon sintetis, dibuat dengan menggunakan teknologi DNA. Obat ini biasanya digunakan sebagai agen antivirus untuk pengobatan infeksi hepatitis dan virus herpes zoster[11].
Interferon bekerja dengan cara menginduksi hasil enzim pada ribosom sel inang. Selain itu, obat ini juga sebagai penghambat mRNA virus yang akhirnya menjadi protein virus yang berfungsi untuk menghentikan virus berkembangbiak[11].
Sebagai penghambat masuknya virus HIV (human immunodeficiency) ke dalam sel inang, yaitu jenis obat antivirus antagonis reseptor yang terdiri dari 2 reseptor yaitu CXCR4 dan CCR5. Kedua antagonis ini bekerja dengan cara menghambat penyakit[12].
Penghambat transfer untai integrase bekerja dengan memblokir jalannya integrasi dan enzim virus human immunodeficiency virus Tipe 1 ( HIV -1)[12].
Obat ini diserap dengan sangat cepat secara sistemik melalui saluran gastrointestinal yang tidak mungkin terjadi setelah pemberian pada mata[32]. Sedangkan untuk penyerapan topikal, obat ini terbukti sangat minimal di barengi dengan pemeriksaan normal[33].
Antivirus tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk, larutan, tablet, cairan dengan resep dokter. Dan ada beberapa obat yang telah dihentikan di pasaran. Berikut ini contoh obat dari jenis kelas antivirus.
Beberapa contoh obat Antivirus adamantane[5]:
Beberapa contoh obat penguat antivirus[7]:
Beberapa contoh obat Kombinasi antivirus :
Beberapa contoh obat dari Interferon antivirus[11]:
Contoh obat dari Antagonis reseptor kemokin[12]:
Contoh obat dari Integrase penghambat transfer untai[14]:
Contoh obat dari Antivirus lain-lain[16]:
Contoh obat dari Penghambat neuraminidase[19]:
Contoh obat dari NNRTI[22]:
Contoh obat dari Penghambat NS5A[23]:
Contoh obat dari Penghambat transkriptase balik nukleosida (NRTI)[25]:
Contoh obat dari Penghambat protease[27]:
Contoh obat dari Nukleosida purin[30]:
Setiap obat terutama untuk beberapa jenis kelas obat antivirus memiliki masing-masing fungsi dengan efek samping yang sama. Berikut ini efek samping umum sesuai dengan jenis kelas obat antivirus.
Efek samping umum dari antivirus Adamantane[6]:
Efek samping umum dari Penguat antivirus[8] :
Efek samping umum dari kombinasi Antiviral[10] :
Efek samping umum dari Interferon antivirus[11] :
Efek samping umum dari Antagonis reseptor kemokin[13]:
Efek samping umum dari obat penghambat transfer untai Integrase[15]:
Efek samping umum dari Antivirus lain-lain[17,18]:
Efek samping umum dari Penghambat neuraminidase[20] :
Efek samping umum dari NNRTI[22] :
Efek samping umum dari penghambat NS5A[24] :
Efek samping umum dari Penghambat transkriptase balik nukleosida (NRTI)[26] :
Efek samping umum dari Penghambat protease[28.29] :
Efek samping umum dari Nukleosida purin[31] :
Untuk pemberian antivirus dokter biasanya memberikan kepada pasien yang belum terkena penyakit seperti flu agar mereka terhindari dari anggota keluarganya yang terkena flu[34].
CDC telah merekomendasikan yang berisiko besar terkena flu parah, contohnay saja seperti wanita hamil dan orang dengan penyakit asma atau penyakit jantung. Obat ini di konsumsi segera setelah gejala flu telah muncul[34].
Menurut CDC, obat antivirus yang sangat di rekomendasikan adalah baloxavir marboxil, oseltamivir, atau zanamivir untuk mengobati pencegahan flu[34].
Baloxavir marboxil oral sangat cocok untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas. Sedangkan untuk oseltamivir dianjurkan untuk balita usia di atas 2 minggu dan pecegahan flu dengan usia 3 bulan ke atas[34].
Peramivir dengan satu dosis intravena diberikan untuk anak-anak di usia 2 tahun ke atas. Sedangkan untuk zanamivir pengobatan flu usia diberikan pada anak-anak usia 7 tahun[34].
Demam bisa menyebabkan jatung dan paru-paru bekerja dengan cepat. Obat-obatan sangat cocok untuk seseorang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru[34].
1) Taylor, M.P.; Kobiler, O.; Enquist, L. W. "Alphaherpesvirus axon-to-cell spread involves limited virion transmission". Proceedings of the National Academy of Sciences. 2012.
2) Rossignol JF. "Nitazoxanide: a first-in-class broad-spectrum antiviral agent". Antiviral Res. 2014.
3) Anonim. Drugs.com. Antiviral agents. 2020.
4) Anonim. Drugbank.ca. Antiviral agents. 2020.
5) Anonim. Drugs.com. Antivirus adamantane. 2020.
6) Anonim. Drugs.com. Amantadine. 2020.
7) Anonim. Drugs.com. Antiviral boosters. 2020.
8) Anonim. Drugs.com. Ritonavir. 2020.
9) Anonim. Drugs.com. Antiviral combinations. 2020.
10) Anonim. Drugs.com.abacavir / lamivudine. 2020.
11)Anonim. Drugs.com. peginterferon alfa-2a. 2020.
12) Anonim. Drugs.com. Chemokine receptor antagonist. 2020.
13) Anonim. Drugs.com. maraviroc. 2020.
14) Anonim. Drugs.com. integrase strand transfer inhibitor. 2020.
15) Anonim. Drugs.com. dolutegravir. 2020.
16) Anonim. Drugs.com. Miscellaneous antivirals. 2020.
17) Anonim. Drugs,com. fomivirsen. 2020.
18) Anonim. Drugs.com. Enfuvirtide. 2020.
19) Anonim. Drugs.com. Neuraminidase inhibitors. 2020.
20) Anonim. Drugs,com. Zanamivir. 2020.
21) Anonim. Drugs.com. NNRTI. 2020.
22) Anonim. Drugs.com. Etravirine. 2020.
23) Anonim. Drugs.com. NS5A inhibitors. 2020.
24) Anonim. Drugs.com. daclatasvir. 2020.
25) Anonim. Drugs.com. Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTIs). 2020.
26) Anonim. Drugs.com. Entecavir. 2020.
27) Anonim. Drugs,com. Protease inhibitors. 2020.
28) Anonim. Drugs,com. Simeprevir (Oral). 2020.
29) Anonim. Drugs,com. Boceprevir (Oral). 2020.
30) Anonim. Drugs.com. Purine nucleosides. 2020.
31) Anonim. Drugs.com. Ribavirin. 2020.
32) Anonim. Drugs.com. Idoxuridine. 2020.
33) Anonim. Drugs,com. Docosanol. 2020.
34) Anonim. Webmd.com. Are there prescription medications for the flu?. 2020.