Tubuh membutuhkan berbagai nutrisi agar tetap sehat, salah satunya adalah Vitamin D. Vitamin D merupakan vitamin keempat yang ditemukan setelah Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Vitamin D pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20 [1].
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang berperan penting terhadap pembetukan struktur tulang dan gigi manusia. Salah satu keunikan Vitamin D adalah kondisi dimana tubuh manusia dapat membentuk vitamin D dari paparan sinar matahari yang terkena kulit manusia [1].
Vitamin D dibagi menjadi dua yaitu Vitamin D2 dan Vitamin D3. Vitamin D2 atau ergokalkiferol merupakan buatan manusia yang kemudian ditambahkan ke makanan. Sedangkan Vitamin D3 atau kolekalkiferol terbentuk pada kulit manusia karena hasil sintesis paparan sinar matahari [1].
Daftar isi
Bahaya Kekurangan Vitamin D Pada Anak
Usia anak – anak merupakan usia pertumbuhan yang rentan terkena penyakit. Agar pertumbuhan dan perkembangan anak optimal serta terhindar dari berbagai penyakit, maka perlu diperhatikan kebutuhan konsumsi vitamin pada anak.
- Terhambatnya Pertumbuhan Tulang
Pertumbuhan tulang seorang anak yang terhambat dapat dilihat dari tinggi anak yang lebih pendek daripada anak seumurannya. Jika hingga masa remaja, perkembangan tinggi badan anak lambat, sedangkan kedua orang tua tidak memiliki genetik tubuh pendek, maka bisa jadi anak tersebut kekurangan vitamin D [2].
Pneumonia merupakan peradangan paru – paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, maupun jamur. Lebih dari 90% penyebab kematian anak usia hingga 5 tahun di negara berkembang adalah pneumonia [3].
Kekurangan Vitamin D dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak terkena pneumonia. Hal tersebut dikarenakan Vitamin D berfungsi meningkatkan imun anak dan mengurangi infeksi [4].
- Genu Valgum dan Genu Varum
Genu Valgum dan Genu Varum adalah kelainan yang menyebabkan kaki berbentuk X atau O. Kelainan ini banyak terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun dan di wilayah yang tinggi kasus kekurangan vitamin D, kekurangan kalsium, hingga malnutrisi [5]
- Hypocalcemia
Hypocalcemia atau kekurangan kalsium adalah suatu kondisi dimana kadar kalsium sesorang lebih rendah dari batas wajar yang sudah ditentukan.
Kondisi ini sering tidak bergejala. Meskipun begitu, terkadang kondisi ini memiliki gejala seperti lesu, muntah, kembung, tidak nafsu makan, dan iritasi [6].
Penelitian menunjukan bahwa hypocalcemia banyak terjadi pada wilayah yang tidak menerima suplemen kalsium atau Vitamin D [7].
- Miopati
Miopati adalah kelainan otot yang dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan tingkat kesakitannya yaitu, mialgian (tingkat ringan), miosis (tingkat sedang), dan rhabdomyolysis (tingkat berat) [8].
Gejala yang umum berupa pegal – pegal dan kram. Sedangkan gejala rhabdomyolysis adalah pegal – pegal di seluruh otot tubuh, urin berwarna gelap, hingga kerusakan ginjal [8].
Beberapa kasus menunjukkan bahwa kasus miopati yang parah berhubungan dengan kurangnya Vitamin D. Di Amerika Serikat, kekurangan Vitamin D dianggap sebagai kontribusi terbesar penyebab tingginya kasus mipoati [9].
- Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Akut (ISPA) merupakan infeksi yang terjadi di jalur pernafasan dan paru-paru. Menurut WHO, Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Akut (ISPA) ditandai sebagai batuk atau susah bernafas dengan peningkatan laju pernafasan yang diatas ambang batas pada usia tertentu [10].
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak usia 6 – 30 bulan di New Delhi yang kekurangan Vitamin D memiliki kemungkinan lebih besar terkena penyakit Infeksi Sauran Pernafasan Bawah Akut (ISPA) [11].
Bahaya Kekurangan Vitamin D Pada Orang Dewasa
Osteomalasia merupakan kondisi dimana tulang pada orang dewasa tidak dapat mengeras. Penyakit ini disebabkan karena tubuh kekurangan Vitamin D, sehingga jumlah kalsium dan fosfor pada tulang tidak mencukupi [2].
Osteoporosis merupakan kondisi dimana tulang kehilangan kepadatannya, sehingga menjadi rapuh dan rentan mengalami patah tulang (fraktur).
Penyakit ini dapat menyerang tulang manapun. Akan tetapi, yang paling rentan terkena adalah tulang belakang dan pinggul. Rutin mengkonsumsi Vitamin D dan Kalsium dianggap dapat mencegah terjadinya osteoporosis [12].
- Nyeri Punggung
Di Saudi Arabia, selama lebih 6 tahun, 83% pasien dengan keluhan nyeri punggung tanpa sebab ternyata memiliki kadar Vitamin D dalam tubuh di bawah batas normal [13].
Selain itu, dua pasien dengan nyeri punggung kronis mengalami kegagalan fusi tulang belakang dikarenakan kekuarangan Vitamin D [14].
Demensia adalah menurunnya kemampuan otak untuk melakukan fungsi – fungsi dasar, seperti mengingat, berfikir, dan kemampuan melakukan kegiatan sehari – hari [15].
Alzheimer adalah gangguan otak yang terjadi secara progresif, tidak dapat disembuhkan, dan perlahan-lahan menghancurkan ingatan, keterampilan berpikir, hingga kemampuan untuk melakukan hal – hal sederhana [16].
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan Vitamin D berhubungan dengan meningkatnya resiko terkena penyakit demensia dan alzheimer [17].
Skizofrenia adalah penyakit mental yang ditandai dengan disorientasi berpikir, halusinasi, delusi, tingkah laku abnormal, dan ketidakstabilan emosi. Hampir 20 juta orang di dunia terkena Skizofrenia [18].
Vitamin D bersifat neuroprotektif atau melindungi kerusakan saraf pada sistem saraf pusat. Ketika pasien Skizofrenia sedang kambuh, atau mengalami suatu “episode”, hasil penelitian menunjukkan bahwa level Vitamin D pada pasien rendah. Oleh karena itu, sangat memungkinkan konsentrasi Vitamin D dapat mencegah pasien Skizofrenia kambuh [19].
- Rambut Rontok dan Kebotakan
Vitamin D berfungsi untuk menguatkan tulang, menyehatkan kulit, menstimulasi pertumbuhan sel, dan membentuk folikel rambut. Folikel rambut adalah lubang sangat kecil di kulit yang berfungsi sebagai tempat tumbuh rambut. Kurangnya Vitamin D dapat menyebabkan rambut rontok hingga alopesia, yaitu kebotakan yang disebabkan oleh autoimun [20].
Sumber Vitamin D
Vitamin D bisa diperoleh dari beberapa jenis sumber seperti [21]:
- Bahan makan alami, yaitu ikan salmon, ikan sarden, ikan markerel, ikan tuna, ekstrak minyak hati ikan cod, jamur, dan kuning telur.
- Makanan yang sudah difortifikasi atau diperkaya Vitamin D, yaitu mentega, margarin, susu, jus jeruk, yogurt, keju, susu formula untuk bayi, dan sereal.
- Eksprosur sinar matahari ke kulit
Eksprosur sinar matahari ke kulit secara langsung merupakan cara utama untuk membentuk vitamin D di tubuh manusia. Akan tetapi, cara tersebut sekarang sudah dikurangi atau dibatasi karena tingkat Sinar Ultraviolet (UV) yang cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit [22].