Bolehkah Penderita Kolesterol Makan Cumi? – Fakta, Manfaat dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kolesterol pada dasarnya merupakan lemak yang tubuh hasilkan secara alami maupun lemak yang bisa berasal dari konsumsi makanan hewani [1].

Hati adalah organ yang memproduksi kolesterol di mana kemudian terjadi pengubahan kolesterol menjadi asam empedu yang berguna dalam mendukung proses dan fungsi sistem pencernaan dalam tubuh [1].

Kadar kolesterol normal di dalam tubuh orang yang sehat adalah di bawah 200 mg/dL dengan kadar HDL (kolesterol baik) sebesar 40 mg/dL ke atas dan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130 mg/dL [2].

Jadi ketika seseorang menderita kolesterol tinggi, artinya kadar kolesterolnya di atas 200 mg/dL dengan kadar LDL lebih tinggi dan HDL lebih rendah daripada normalnya [2].

Kolesterol tinggi adalah sebuah kondisi yang mengharuskan penderitanya untuk menjaga pola makan sehat, khususnya menghindari makanan berkolesterol dan berlemak jenuh/trans tinggi [1,3].

Bagi penggemar makanan laut, kolesterol tinggi menjadi suatu kondisi yang menghambat kenikmatan tersebut [4,5].

Dan bagi pencinta cumi namun juga tengah mengalami kolesterol tinggi, ketahui seberapa aman mengonsumsi makanan laut tersebut.

Bolehkah penderita kolesterol makan cumi?

Boleh, sebab dibandingkan produk hewani lainnya, cumi memiliki kandungan lemak jenuh yang berkadar rendah [6,7].

Meski kadar lemak jenuhnya rendah, cumi tetap tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berlebihan atau terlalu sering, khususnya bila memiliki riwayat atau sedang menderita kolesterol tinggi [6,7].

Walau boleh mengonsumsi, perhatikan pula cara pengolahan cumi tersebut agar lebih aman bagi tubuh [6,7].

Cumi yang digoreng sebaiknya tidak dikonsumsi, sebab kandungan minyak, lemak trans, dan lemak jenuhnya akan jauh lebih tinggi berkali-kali lipat [6].

Cara memasak atau mengolah cumi untuk kemudian dikonsumsi akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, termasuk berapa banyak cumi yang dikonsumsi per hari atau per minggunya [6].

Cumi dalam kondisi belum dimasak, per 3 ons-nya mengandung [6] :

  • Kolesterol 198 mg
  • Lemak jenuh total 0,3 gram
  • Protein 13,2 gram
  • Lemak tak jenuh tunggal 0,09 gram
  • Lemak tak jenuh ganda 0,4 gram

Orang-orang dengan riwayat kolesterol tinggi sebaiknya lebih berhati-hati dengan apa yang dikonsumsi, termasuk olahan cumi yang tidak boleh sembarangan [6].

Memfokuskan diri untuk memenuhi asupan lemak tak jenuh, seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda akan sangat bermanfaat dalam peningkatan kadar HDL atau kolesterol baik [6].

Ketika kadar HDL berhasil naik, artinya kadar LDL atau kolesterol jahat akan turun dan risiko penyakit-penyakit serius yang ditimbulkan oleh LDL tinggi bisa terhindarkan [8].

Perlu diingat bahwa kadar kolesterol dapat meningkat karena adanya faktor lain, seperti kebiasaan-kebiasaan berikut [1,2,9] :

  • Jarang bergerak – Jarang berolahraga membahayakan tubuh apabila disertai dengan pola makan tidak sehat. Sedangkan olahraga rutin dapat membantu menambah kadar HDL agar seimbang dengan LDL yang juga meningkat.
  • Pola makan tidak sehat – Makan makanan berkalori tinggi, khususnya dengan kandungan lemak jenuh dan lemak trans tinggi akan lebih mudah memicu lonjakan kadar kolesterol dalam darah.
  • Merokok – Kebiasaan tidak sehat ini juga bisa membuat kadar HDL turun sehingga bila diikuti dengan jarang olahraga dan pola makan buruk, kolesterol tinggi dapat terjadi lebih mudah.

Adakah manfaat makan cumi bagi penderita kolesterol?

Untuk penderita kolesterol tinggi, pembatasan konsumsi cumi sangat dianjurkan [6,7].

Ketika mengonsumsi dalam porsi yang secukupnya, berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan dari konsumsi cumi [7,10].

  • Menambah asupan asam lemak omega-3, kalsium, vitamin A dan zat besi.
  • Meredakan rasa nyeri maupun pembengkakan yang berkaitan dengan kondisi rheumatoid arthritis.
  • Menjaga kesehatan kehamilan dengan kandungan protein cukup tinggi di dalam cumi.
  • Menjaga kesehatan jantung dengan kandungan DHA (docosahexaenoic acid) di dalam cumi yang tergolong lebih tinggi; kadar asam lemak ini lebih tinggi kandungannya di dalam cumi daripada makanan laut lainnya.

Selama pengolahannya tidak dengan digoreng dan porsi konsumsi tidak berlebihan, maka manfaat-manfaat tersebut masih bisa didapat oleh tubuh [6,7,10].

Tips Konsumsi Cumi Secara Sehat

Bagi penderita kolesterol tinggi, cumi tetap bisa dikonsumsi apabila menyukai hidangan dengan produk hewani ini.

Namun, perhatikan beberapa hal agar kesehatan tetap terjaga dan kadar kolesterol tidak melonjak, seperti [3,6,7] :

  • Masak cumi dengan cara menumis bersama sayuran agar manfaat cumi bisa diimbangi pula dengan kandungan serat tinggi dari sayuran.
  • Hindari menggorengnya; namun membakar dan memanggangnya diperbolehkan karena lebih aman.
  • Hindari pula menggoreng cumi sekalipun dengan tepung; kalori hidangan cumi akan meningkat berikut lemaknya sehingga tidak sehat bila dikonsumsi.
  • Imbangi konsumsi cumi dengan rutin dan sering-sering mengonsumsi sayuran serta buah-buahan.
  • Imbangi konsumsi cumi dan makanan laut lainnya dengan melakukan olahraga teratur supaya kadar kolesterol tetap terjaga stabil.
  • Hindari makan cumi secara berlebihan; walaupun jarang atau hanya sesekali, hindari konsumsi dengan porsi besar.

Kesimpulan

Penderita kolesterol tinggi tetap boleh mengonsumsi cumi, selama tidak dalam olahan gorengan maupun porsi besar dan memakannya terlalu sering.

Cek rutin kadar kolesterol ke dokter agar dapat memantau perubahan kadarnya dalam darah.

Jalani pola hidup sehat, mengelola stres dengan baik, berolahraga teratur, makan sayur dan buah, dan metode diet lainnya supaya tetap dapat menikmati cumi secara berkala.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment