Dekongestan : Manfaat, Cara Kerja dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Gejala flu biasa, sinusitis demam, alergi lain atau rinitis hidung jangka pendek disebabkan oleh tersumbatnya hidung pada penderita. Kondisi ini yang disebut gejala hidung tersumbat.

Lapisan kulit di hidung sebagai organ yang penting mengandung banyak pembuluh darah kecil. Jika terjadi gangguan pada lapisan ini, seperti infeksi atau alergi, lebih banyak aliran darah menuju ke pembuluh ini sebagai bagian dari respon kekebalan tubuh, yang pada akhirnya membuat lapisan tersebut menjadi membengkak.

kondisi ini membuat sumbatan yang mengganggu aliran udara melewati hidung, menyebabkan sulitnya untuk bernapas melalui hidung.

Dekongestan adalah jenis obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi dan meringankan gejala atau hidung tersumbat.[1,2]

Fungsi Dekongestan

saat hidung kita mengalami gejala atau menderita hidung tersumbat, saat itulah hidung kita sedang mengalami pembengkakan pembuluh darah pada saluran hidung, yang membuat saluran ini tertutup dan nafaspun menjadi tersendat.

Dekongestan berfungsi meredakan pembengkakan pembuluh darah pada saluran hidung akibat beberapa gejala, yang membuat terbukanya saluran pernafasan dan membuat pernafasan menjadi lebih mudah [1,2]

Penggolongan Dekongestan

Dekongestan dibagi menjadi menjadi 2 jenis menurut cara kerjanya, yaitu:[3,4,5]

Amina simpatomimetik

Dekongestan yang memiliki efek langsung pada reseptor α-adrenergik, disebut juga dekongestan nassal.

Amina simpatomimetik dibagi kembali menjadi 2 bagian, yaitu :

  • fenolik adalah jenis obat dekongestan yang mengandung antioksidan.(phenylephrine, epinephrine)
  • nonfenolik jenis obat dekongestan yang tidak atau tanpa mengandung antioksidan (efedrin dan fenilpropanolamin)

Derivatif imidazole

Dekongestan yang memiliki kandungan turunan imidazole atau anti jamur, umumnya bersifat topikal, disebut juga dekongestan konjungtiva. (oxymetazoline, tetryzoline, xylometazoline)

Penyakit yang Diatasi dengan Dekongestan

Masing-masing subtipe Dekongestan digunakan untuk mengatasi kondisi kesehatan yang kurang lebih sama, hanya saja dibedakan dari kandungan obat dan cara kerjanya masing-masing.[1,2,3,4,5]

Dekongestan Amina simpatomimetik termasuk fenolik dan nonfenolik, diberikan untuk masalah kesehatan yang meliputi :

Hidung tersumbat yang disebabkan oleh :

  • Flu
  • Pilek
  • Sinusitis
  • Alergi
  • asma

Dekongestan Derivatif imidazole diberikan untuk masalah kesehatan yang meliputi:

  • Hidung tersumbat (Flu, Pilek, Sinusitis, Alergi)
  • iritasi mata/ decongestan konjungtiva

Cara Kerja Dekongestan

Dekongestan adalah obat yang bisa digunakan untuk meredakan kongesti nasal atau hidung tersumbat yang umumnya disebabkan oleh:

  • Flu
  • Pilek
  • Sinusitis
  • Alergi

Lapisan kulit di hidung sebagai organ yang penting mengandung banyak pembuluh darah kecil. Jika terjadi gangguan pada lapisan ini, seperti infeksi atau alergi, lebih banyak aliran darah menuju ke pembuluh ini sebagai bagian dari respon kekebalan tubuh. Yang pada akhirnya membuat lapisan tersebut menjadi membengkak.

Hal ini membuat sumbatan yang mengganggu aliran udara melewati hidung, sehingga sulit untuk bernapas melalui hidung. Dekongestan mengurangi pembengkakan pembuluh darah di dalam hidung.

Hal ini membantu untuk membuka jalan napas hidung, membuat bernapas dengan lebih mudah. Meskipun dekongestan dapat membantu melegakan hidung, kerja obat tersebut tidak bisa menyembuhkan penyebab hidung tersumbat, seperti pilek atau alergi.

Hal yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan dekongestan adalah bahwa Dekongestan tidak dianjurkan pemakaiannnya untuk anak-anak berusia di bawah 12, bagi wanita yang sedang menyusui dan untuk orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi.

Hal lain mengenai pemakaian dekongestan bahwa dekongestan tidak dianjurkan untuk digunakan selama lebih dari tujuh hari, karena dapat menyebabkan penyumbatan hidung yang lebih berat dari sebelumnya pada saat tidak menggunakannya.

Dekongestan bekerja dengan cara meredakan pembengkakan pembuluh darah di dalam hidung yang disebabkan oleh kondisi-kondisi yang disebutkan di atas sehingga saluran napas menjadi terbuka dan napas menjadi lega.[1,2,4]

  • Dekongestan Amina simpatomimetik bekerja langsung merangsang reseptor α-adrenergik, yang menimbulkan vasokonstriksi, yang dapat mengurangi pembengkakan dan ketebalan lapisan hidung, yang mejadi penyebab tersumbatnya hidung. [1,3,5]
  • Dekongestan Derivatif imidazole bekerja secara topikal mengurangi pembengkakan pembuluh darah atau kulit yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut yang membuat terganggunya jalan nafas pada hidung. Dekongestan Derivatif imidazole dapat digunakan juga pada saat terjadi iritasi mata sebagai dekongestan konjungtiva akibat bakteri atau alergi.[3,5]

Contoh Obat Dekongestan

Dekongestan tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, cairan, semprotan hidung, dan tetes mata. Beberapa jenis obat ini termasuk golongan obat keras, dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sementara yang lainnya dijual bebas di apotek.[1,2]

Beberapa contoh obat yang mengandung dekongestan Amina simpatomimetik fenolik dan nonfenolik, adalah :

  • Fenolik adalah jenis obat dekongestan yang mengandung antioksidan (phenylephrine, epinephrine)
  • Nonfenolik jenis obat dekongestan yang tidak atau tanpa mengandung antioksidan (efedrin, fenilpropanolamin)

Beberapa contoh obat yang mengandung dekongestan Derivatif imidazole: Dekongestan yang memiliki kandungan turunan imidazole atau anti jamur, umumnya bersifat topikal, disebut juga dekongestan konjungtiva atau dekongestan kombinasi.

  • Oxymetazoline
  • Tetryzoline
  • Xylometazoline

Efek Samping Dekongestan

Seiring dengan efek yang dibutuhkannya, Dekongestan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. walaupun tidak semua efek samping ini bisa terjadi, beberapa mungkin memerlukan perhatian medis.[6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19]

Dekongestan Amina simpatomimetik fenolik dan nonfenolik memiliki beberapa efek samping yang umum, meliputi :

  • Maag
  • Kulit gatal
  • Mual
  • Sakit di leher
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di dada, perut bagian atas, atau tenggorokan

Efek samping yang memerlukan perhatian medis untuk Dekongestan Amina simpatomimetik fenolik dan nonfenolik :

  • Penglihatan kabur
  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan
  • Kesulitan bernapas
  • Pusing
  • Pingsan
  • Detak jantung cepat, lambat, atau tidak teratur
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Kegugupan
  • Nyeri di bahu, lengan, rahang, atau leher
  • Berdebar-debar di telinga
  • Berkeringat
  • Sesak di dada
  • Kelelahan yang tidak biasa

Gejala overdosis penggunaan Dekongestan Amina simpatomimetik fenolik dan nonfenolik (segera hubungi dokter):

  • Perasaan kenyang di kepala
  • Berdebar atau denyut nadi cepat
  • Kesemutan di lengan atau tungkai
  • Muntah

Efek yang merugikan dan sangat berbahaya akan terjadi dalam penggunaan obat jenis ini pada pasien dalam kondisi berikut (konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat jenis ini):

Dekongestan Derivatif imidazole memiliki beberapa efek samping yang umum, meliputi :

  • Hidung terbakar, kering, atau perih
  • Bersin
  • Pilek

Dekongestan Derivatif imidazole memiliki beberapa efek samping yang memerlukan perhatian medis, meliputi :

  • Penglihatan kabur
  • Detak jantung cepat, tidak teratur, atau berdebar kencang
  • Sakit kepala , pusing , mengantuk, atau pusing
  • Tekanan darah tinggi
  • Peningkatan pilek atau hidung tersumbat
  • Kegugupan
  • Gemetaran
  • Kesulitan dalam tidur
  • Kelemahan

Beberapa jenis obat Dekongestan Derivatif imidazole, berupa topikal memiliki efek samping yang berupa:

  • Peradangan kulit
  • Gatal
  • Kemerahan yang memburuk
  • Rasa sakit
  • Jerawat yang memburuk

Penggunaan jenis ini pada kehamilan dan menyusui berada dalam kategori yang belum ditetapkan, karena belum adanya studi yang memadai dan terkontrol dengan baik pada ibu hamil.

Efek yang merugikan dan sangat berbahaya akan terjadi dalam penggunaan obat jenis ini pada pasien dalam kondisi berikut (konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat jenis ini):

  • Pasien dengan glaukoma sudut tertutup
  • Penyakit pembuluh darah okuler
  • Penyakit jantung berat atau tidak terkontrol
  • Hipertensi atau hipotensi yang tidak terkontrol
  • Hipotensi ortostatik
  • Angina
  • Insufisiensi otak atau jantung
  • Tromboangiitis obliterans
  • Fenomena Raynauld
  • Diabetes mellitus
  • Penyakit tiroid
  • Hipertrofi prostat dan obstruksi genitourinaria (untuk semprot hidung)
  • Skleroderma dan sindrom Sjögren (untuk topikal)
  • Bersamaan atau dalam 14 hari penggunaan monoamine oxidase inhibitors (MAOI)
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Anak-anak
  • Sedang hamil
  • Sedang menyusui

Sebelum penggunaan dekongestan konuslitasikan terlebih dahulu dan baca panduan penggunaan dosis pada kemasan.

Untuk mengkonsumsi obat ini di anjurkan minum dalam jarak waktu yang ditentukan. Artinya, gunakan dalam jam yang sama di setiap harinya untuk mendapatkan efek yang maksimal.

Jika jadwal dosis terlewat, segera minum jika anda teringat dan dosis selanjutnya jangan terlalu dekat dengan dosis yang pertama. Ingat, jangan pernah menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang telah terlewat.

Ada beberapa orang yang memiliki alergi saat minum obat. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter jika anda memiliki riwayat alergi obat[19].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment