Esomeprazole adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala penyakit lambung tertentu, seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) [1,2]. Obat ini juga kerap kali digunakan oleh tenaga medis di berbagai negara karena keampuhannya dalam menyembuhkan pasien yang menderita penyakit lambung.
Daftar isi
Berikut akan kami sampaikan kepada anda mengenai Esomeprazole: [3]
Indikasi | Antasida, Agen Antireflux dan Antiulceran. GERD, radang lambung, dan duodenum |
Kategori | Obat Bebas Terbatas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antasida, Agen Antireflux dan Antiulceran |
Bentuk | Tablet dan infus. |
Kontraindikasi | Penggunaan obat bersamaan dengan atazanavir, rilpivirine, dan nelfinavir. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, kami sarankan agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Esomeprazole: → Pasien yang memiliki beberapa faktor tertentu yang dapat mengurangi penyerapan vitamin B12 → Pasien yang memiliki risiko terkena osteoporosis → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati yang parah → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO / Rektal (Diminum / dari anus): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. ↔ Melalui IV / Parenteral (infus / injeksi): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Tinjauan Esomeprazole merupakan obat yang dapat menyembuhkan penyakit lambung yang diderita oleh anak-anak dan orang dewasa, meski demikian penggunaan obat ini harus disertai dengan resep dokter
Esomeprazole mengobati penyakit lambung dengan cara mengurangi jumlah asam yang diproduksi pada lambung [1,2]. Selain mengobati penyakit lambung, obat ini dapat digunakan untuk: [1,2]
Hal penting lainnya yang perlu anda ketahui mengenai Esomperazole berkaitan dengan pemberian dosisnya. Pasalnya, pemberian dosis yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan [2,3].
Agar dapat menggunakan Esomeprazole dengan tepat, berikut informasi mengenai detail pemberian dosis obat tersebut: [3]
Parenteral/Injeksi ⇔ Ulserasi yang berkaitan dengan NSAID: → Berikan 20 mg sekali sehari selama 3 menit jika menggunakan injeksi → Berikan 20 mg sekali sehari selama 10-30 menit jika menggunakan infus ⇔ Radang lambung dan duodenum: → Berikan 80 mg selama 30 menit melalui infus, tambahkan 8 mg/jam selama 72 jam ⇔ Gastroesophageal reflux disease (GERD): → Berikan 20 mg sekali sehari selama 10-30 menit melalui infus |
Oral/Diminum: ⇔ Ulserasi yang berkaitan dengan NSAID: → Berikan 20 mg sekali sehari selama 4-8 minggu ⇔ Ulserasi yang diinduksi profilaksis NSAID → Berikan 20 atau 40 mg sekali sehari selama 6 bulan ⇔ Sindrom Zollinger-Elison: → Awalnya berikan 40 mg → Pemberian dosis berkisar antara 80-160 mg per hari yang dapat ditingkatkan hingga 240 mg. → Pemberian dosis harian > 80 mg, diberikan dalam 2 dosis terbagi ⇔ Penghancuran Helicobacter pylori yang berkaitan dengan penyakit tukak lambung: → Berikan 20 mg selama 7 hari atau 40 mg sekali sehari selama 10 hari yang dikombinasikan dengan amoxcillin dab clarithromycin ⇔ Gastroesophageal reflux disease (GERD): → Berikan 20 atau 40 mg sekali sehari selama 4 minggu ⇔ Pencegahan esofagitis erosif: → Berikan 20 mg sekali sehari selama 6 bulan ⇔ Pengobatan GERD tanpa disertai esofagitis: → Berikan 20 mg sekali sehari selama 4 minggu |
Parenteral/Injeksi ⇔ Gastroesophageal reflux disease (GERD): ⇔ 1 hingga 11 tahun: → Berikan 10 mg sekali sehari ⇔ 12 hingga 18 tahun: → Berikan 20 mg sekali sehari |
Oral/Diminum: ⇔ Penghancuran Helicobacter pylori yang berkaitan dengan penyakit tukak lambung: ⇔ > 4 tahun <30 kg: →Berikan 10 mg dan kombinasikan dengan amoxcilin dan clarithromycin selama 7 hari ⇔ > 4 tahun ≥30 kg: → Berikan 20 mg dan kombinasikan dengan amoxcilin dan clarithromycin selama 7 hari ⇔ Gastroesophageal reflux disease (GERD): ⇔ 1 hingga 11 tahun dengan berat badan ≥10 kg- <20 kg: → Berikan 10 mg sekali sehari selama 8 minggu ⇔ 1 hingga 11 tahun dengan berat badan ≥10 kg- ≥20 kg: → Berikan 10 atau 20 mg sekali sehari selama 8 minggu ⇔ Pencegahan esofagitis erosif: → Berikan 10 mg sekali sehari ⇔ Pengobatan GERD tanpa disertai esofagitis: → Berikan 10 mg sekali sehari selama 8 minggu → Anak-anak dengan usia 12-18 tahun dosisnya sama dengan orang dewasa |
Efek samping yang umumnya dirasakan pengguna Esomeprazole:[1]
Efek samping yang jarang dirasakan pengguna Esomeprazole: [1]
Info Efek Esomeprazole Tenaga Medis: [1]
Berikut informasi detail obat secara lebih mendalam dengan info penyimpanan sampai dengan overdosis : [3]
Penyimpanan | Tablet / solusi: → Simpan pada ruangan bersuhu 20-25 ° C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Esomeprazole adalah inhibitor pompa proton benzimidazole tersubtitusi yang dapat menghalangi langkah akhir dalam sekresi asam lambung. Hal tersebut dilakukan dengan menghambat sistem enzim H+/K+-ATPase yang ada pada permukaan sekretor dari sel parietal lambung. Penyerapan: Esomeprazole diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati sekitar 64% (dosis tunggal) dan sekitar 89% (dosis berulang). Waktu yang diperlukan konsentrasi plasma untuk memuncak sekitar 1-2 jam. Distribusi: Pengikatan protein plasma sekitar 97%. Metabolisme: Esomeprazole dimetabolisme secara luas pada hati, terutama oleh isoenzim CYP2C19 untuk membentuk hidroksi dan desmethyl metabolit yang tidak aktif. Pada tingkat yang lebih rendah isoenzim CYP3A4 menjadi metabolit sulfon. Ekskresi: Esomeprazole dikeluarkan dalam bentuk urin (sekitar 80% sebagai metabolit tidak aktif dan sekitar <1% sebagai obat tidak berubah) dalam bentuk feses sekitar 20%. Paruh eliminasi membutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan risiko efek kardiotoksik yang diinduksi digoxin. → Mengurangi efek trapeutik clopidogrel. → Meningkatkan risiko hipomagnesemia dengan diuretik. → Mengurangi penyerapan ketoconazole, itraconazole, dan erlotinib. |
Interaksi dengan makanan | → Menurunkan konsentrasi serum dengan St. John’s wort. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Diaforesis, sakit kepala, mual, dan takikardia ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat meningkatkan kadar serum chromogranin A (CgA) yang menyebabkan hasil positif palsu dalam tes diagnostik pada tumor neuroendokrin. |
Hal apa saja yang perlu saya sampaikan kepada dokter sebelum menggunakan Esomeprazole?
Hal yang perlu anda sampaikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi Esomeprazole berkaitan dengan alergi obat-obatan yang dimiliki. Selain itu, jika anda pernah menderita penyakit lupus ataupun lupus beritahukanlah hal tersebut kepada dokter. Hal ini ditujukan agar anda dapat terhindar dari berbagai efek negatif yang dapat timbul dari penggunaan Esomeprazole [1].
Hal apa saja yang perlu saya hindari ketika mengkonsumsi Esomeprazole?
Jika anda mengalami diare setelah menggunakan Esomeprazole, kami sangat menyarankan agar anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat diare. Pasalnya, diare yang terjadi setelah penggunaan Esomeprazole dapat menjadi tanda timbulnya infeksi baru [1].
Berikut beberapa nama merek obat yang mengandung Esomeprazole: [1]
Brand Merek Dagang | |
Acifre | Elfimest |
Alzepral | Esomeprazol |
Cronopep | Inexium |
Curacid | Klemazice |
Edromazol | Nepramel |
1) Cerner Multum. diakses 2020. Drugs.com. Esomeprazole.
2) Anonim. diakses 2020. Webmd.com. Esomeprazole Magnesium.
3) Anonim. diakses 2020. Mims.com. Esomeprazole.