Erlotinib: Manfaat – Dosis dan Efek Sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Erlotinib merupakan salah satu obat yang dapat mengobati penyakit kanker [1]. Keefektifan obat ini dalam mengatasi penyakit kanker dibuktikan dengan dibutuhkannya Erlotinib di berbagai negara.

Apa itu Erlotinib?

Berikut ini akan kami sajikan informasi seputar Erlotinib [2].

IndikasiKanker paru-paru. Kanker pankreas. Terapi kanker paru-paru dan pankreas.
KategoriObat Bebas Terbatas
KonsumsiDewasa
KelasTerapi kanker paru-paru dan pankreas.
BentukTablet
Kontraindikasi Ibu yang menyusui
Peringatan Kami sarankan pasien dengan kondisi berikut, berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Erlotinib:
→ Pasien yang memiliki riwayat penyakit ulserasi peptikum atau penyakit divertikular
Penyakit paru interstitial juga dapat mengalami peningkatan risiko jika pasien:
→ Pasien memiliki penyakit paru parenkim yang telah ada sebelumnya
→ Pasien memiliki infeksi paru
→ Pasien yang memiliki riwayat keratitis
→ Pasien yang menggunakan induktor atau inhibitor CYP3A4 dan CY1A2.
→ Pasien yang memiliki gangguan ginjal dan hati
→ Ibu yang sedang hamil
→ Perokok
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO / Rektal (Diminum / dari anus):
Kategori D: Ada bukti positif terhadap risiko pada janin manusia yang didasarkan data investigasi dari pengalaman penelitian atau studi pada manusia. Namun, obat ini tetap dapat memberikan manfaat jika digunakan pada wanita hamil, meskipun tetap berpotensi menimbulkan risiko.

Manfaat Erlotinib

Penggunaan Erlotinib ditunjukkan untuk mengobati kanker [3]. Namun, secara spesifik kanker yang dapat diatasi oleh obat ini, diantaranya adalah: [1]

  • Kanker paru-paru
  • Kanker pankreas
  • Karsinoma sel renal

Dosis Erlotinib

Erlonitib merupakan obat yang ampuh dalam mengatasi penyakit kanker. Namun, jika tidak diberikan dengan dosis yang tepat, obat tersebut dapat membahayakan nyawa konsumennya.

Agar anda dapat memakai Erlotinib dengan tepat, kami akan memberikan informasi tentang pemberian dosis obat ini. Berikut informasinya: [2]

Dosis Erlotinib Dewasa

Oral/Diminum:
⇔ Penyakit lanjut secara lokal, atau kanker pankreas metastatik yang tidak dapat dioperasi
→ Berikan 100 mg sekali sehari bersamaan dengan kombinasi gemcitabine.
⇔ Penyakit lanjut secara lokal, seperti karsinoma paru non-sel kecil dan juga karsinoma paru non-sel kecil metastatik
→ Berikan dosis 150 mg sekali sehari pada pasien dengan mutasi yang mengaktifkan EGFR.

Efek Samping Erlotinib

Sama halnya dengan berbagai jenis obat-obatan lainnya, Erlotinib juga dapat menimbulkan efek samping bagi penggunanya. Salah satu hal yang mempengaruhi kemunculan efek samping obat ini adalah alergi obat-obatan yang dimiliki oleh konsumennya [3].

Oleh karena itu, kami menyarankan agar anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.

Efek samping Erlotinib yang umumnya dialami konsumennya adalah:[1]

Efek samping yang jarang terjadi:

  • Iritasi mata
  • Nyeri pada bagian dada
  • Kejang-kejang
  • Sakit perut yang parah
  • Merasakan sakit yang teramat sangat pada bagian dada
  • Muntah darah

Info Efek Erlotinib Tenaga Medis:[1]

  • Pernapasan
    • Sangat umum (10% atau lebih): Dispnea (41%), batuk (33%)
    • Umum (1% hingga 10%): Epistaksis dan penyakit paru interstitial
  • Dermatologis
    • Sangat umum (10% atau lebih): Ruam (75%), alopesia (14%), pruritus (13%), kulit kering (12%)
    • Umum (1% hingga 10%): Dermatitis akneiformis, paronika, dam jerawat
    • Tidak umum (0,1% hingga 1%): Hirsutisme, hiperpigmentasi dan perubahan pada bagian alis
    • Jarang (kurang dari 0,1%): Sindrom Stevens-Johnson (SJS), sindrom palmar plantar erythrodysesthesia, dan nekrolisis epidermal toksik
  • Saluran pencernaan
    • Sangat umum (10% atau lebih): Diare (54%), mual (33%), muntah (23%), stomatitis (22%). dyspepsia (17%), sakit perut (11%)
    • Umum (1% hingga 10%): Pendarahan pada GI
    • Tidak umum (0,1% hingga 1%): Perforasi pada GI
  • Hati
    • Umum (1% hingga 10%): Kelainan tes fungsi hati, seperti ALT, AST, dan bilirubin yang tinggi
    • Jarang (kurang dari 0,1%): Gagal hati dan sindrom hepatorenal, termasuk kematian
  • Imunologis
    • Sangat umum (10% atau lebih): Infeksi (24%)
  • Mata
    • Sangat umum (10% atau lebih): konjungtivitis (12%) dan Keratoconjunctivitis sicca (12%)
    • Umum (1% hingga 10%): Keratitis
    • Tidak umum (0,1% hingga 1%): Perubahan bulu mata
    • Jarang (kurang dari 0,1%): Ulserasi atau perforasi kornea
  • Ginjal
    • Umum (1% hingga 10%): Insufisiensi ginjal
    • Tidak umum (0,1% hingga 1%): Nefritis dan proteinuria
  • Metabolik
    • Sangat umum (10% atau lebih): Anoreksia (53%), penurunan berat badan (39%)
  • Muskuloskeletal
    • Sangat umum (10% atau lebih): Rigors (12%)
  • Sistem saraf
    • Sangat umum (10% atau lebih): neuropati (13%) dan sakit kepala (15%)
  • Psikiatrik
    • Sangat umum (10% atau lebih): Depresi (19%)
  • Lain
    • Sangat umum (10% atau lebih): Kelelahan (73%) dan pireksia (36%)

Detail Erlotinib

Agar anda lebih mengetahui mengenai Erlotinib, kami akan menyajikan detail obat ini secara terperinci. Berikut detail informasinya: [2]

PenyimpananTablet
→ Simpan pada ruangan yang memiliki suhu dibawah 30° C.
Cara KerjaDeskripsi: Erlotinib adalah reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia, tipe 1/ reseptor faktor pertumbuhan epidermal (HER1 / EGFR) inhibitor tirosin kinase. Obat ini dapat menghambat fosforilasi intraseluler tirosin kinase yang terkait dengan EGFR. Hal ini mencegah pensinyalan hilir lebih jauh yang dapat mengakibatkan kematian sel.
Penyerapan: Obat ini diserap dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: Sekitar 100% (dengan makanan), dan sekitar 60% (tanpa makanan). Waktu yang dibutuhkan konsentrasi plasma untuk memuncak sekitar 4 jam.
Distribusi: Melintasi plasenta. Volume distribusi sebesar 232 L dan Pengikatan protein plasma sekitar 93%.
Metabolisme: Proses metabolisme dilakukan di hati, terutama oleh CYP3A4 dan pada tingkatan yang lebih rendah dilakukan oleh CYP1A1, CYP1A2 dan CYP1C. Jalur metabolik termasuk oksidasi, hidroksilasi aromatik, dan demetilasi.
Ekskresi: Obat ini dikeluarkan melalui feses (83%; 1% sebagai obat yang tidak berubah), urin (8%; 0,3% sebagai obat yang tidak berubah). Waktu paruh eliminasi membutuhkan waktu 36,2 jam.
Interaksi dengan obat lain → Meningkatkan konsentrasi serum dengan inhibitor CYP1A2 (seperti, Ciprofloxacin) atau CYP3A4 (seperti, ritonavir, saquinavir, voriconazole, dan capecitabine).
→ Mengurangi konsentrasi serum dengan penginduksi CYP3A4 (seperti, carbamazepine, rifampisin, dan fenitonin) atau CYP1A2 (seperti, teriflunomide) dan agen pengubah pH termasuk antasida.
→ Meningkatkan risiko terjadinya pendarahan
→ Meningkatan INR dengan antikoagulan turunan kumarin
→ Meningkatkan konsentrasi platinum dengan penggunaan carboplatin dan paclitaxel secara bersamaan.
→ Meningkatan risiko perforasi pencernaan dengan agen anti-angiogenik.
Interaksi dengan makanan → Meningkatkan ketersediaan hayati dengan makanan
→ Mengurangi konsentrasi serum dengan St. John’s wort
→ Meningkatkan konsentrasi serum dengan jus jeruk bali ataupun jus jeruk bali
Overdosis ⇔ Gejala: Efek samping yang parah, seperti ruam, diare, dan juga peningkatan aktivitas aminotransferase hati.
⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik

Pertanyaan Seputar Erlotinib

Hal apa yang perlu disampaikan kepada dokter sebelum menggunakan Erlotinib?

Jika pernah mengidap penyakit ginjal ataupun hati, anda harus menyampaikan hal tersebut kepada dokter. Selain itu, anda juga harus memberitahukan mengenai alergi obat-obatan yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar anda dapat terhindar dari berbagai dampak negatif yang dapat muncul dari penggunaan Erlotinib [1].

Apa saja yang perlu dihindari ketika mengkonsumsi Erlotinib?

Kami sangat menyarankan agar anda menghindari paparan sinar matahari secara langsung dan juga tidak menggunakan tanning bed selama mengkonsumsi Erlotinib. Hal ini dilakukan agar anda terhindar dari ruam kulit dan juga berbagai bentuk iritasi lainnya. Selain itu, kami juga menyarankan agar anda menghentikan kegiatan merokok selama mengkonsumsi Erlotinib. Pasalnya, rokok dapat mengurangi keefektifan Erlotinib dalam menyembuhkan penyakit [1].

Apa yang harus saya lakukan jika saya melewatkan satu dosis Erlotinib?

Konsumsi Erlotinib sesegera mungkin setelah anda ingat bahwa telah melewatkan satu dosis. Jika waktu pemberian dosis selanjutnya sudah dekat, anda dapat melewatkan dosis tersebut. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah anda harus mengkonsumsi obat ini dalam keadaan perut kosong atau belum makan [1].

Contoh Obat Erlotinib (Merk Dagang) di Pasaran

Berikut ini akan kami sajikan beberapa obat bermerek yang mengandung Erlotinib [1] :

Brand Merek Dagang
Bioborz
Erleva
Erlotinib mylan
Ertinob
Robtor
Varlota
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment