Hirsutisme : Penyebab – Gejala dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Hirsutisme?

Hirsutisme merupakan sebuah kondisi tumbuhnya rambut pada wanita yang biasanya terjadi pada pria, khususnya pada area dada, punggung, hingga wajah [1,2,3,8,9,12,13].

Rambut yang tumbuh pada kasus hirsutisme ini pun cenderung lebat dan mampu membuat seorang wanita stres dan malu.

Hirsutisme jangka panjang dapat menekan rasa percaya diri seorang wanita walaupun kini terdapat banyak jenis metode pengobatan untuk mengatasinya.

Tinjauan
Hirsutisme adalah pertumbuhan rambut wanita yang tidak wajar di mana hal ini terjadi secara berlebihan. Tumbuhnya rambut lebat ini justru terjadi di bagian-bagian tubuh yang biasanya ada pada pria.

Fakta Tentang Hirsutisme

  1. Prevalensi hirsutisme belum diketahui jelas, namun diperkirakan antara 10-50% orang wanita secara global [1,2].
  2. Faktor sosial budaya dan etnis menentukan dampak psikologis yang disebabkan oleh hirsutisme [1].
  3. Hirsutisme dapat terjadi pada anak-anak sebagai tanda pubertas yang sangat dini [1].
  4. Hirsutisme juga dapat terjadi pada pria, namun untuk mengenali tanda-tandanya pada pria akan jauh lebih sulit [1].
  5. Kasus hirsutisme jauh lebih banyak dijumpai pada orang-orang keturunan kulit hitam [1].
  6. Prevalensi hirsutisme pada penderita PCOS adalah 70-80% yang disebabkan oleh tingkat sensitivitas tinggi terhadap hormon androgen maupun kondisi kelebihan hormon androgen [3].
  7. Dari hasil sebuah studi menunjukkan bahwa dari 77 orang wanita penderita hirsutisme atau amenorrhea yang dipilih secara acak dan diperiksa, terdapat 10,4% (8 orang diantaranya) terbukti mengalami gejala hiperplasia adrenal kongenital [6].

Penyebab Hirsutisme

Hormon androgen di dalam tubuh wanita yang berkadar tinggi mampu menjadi penyebab utama hirsutisme [1,2].

Hirsutisme juga dapat terjadi karena tubuh wanita yang memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi terhadap hormon androgen daripada wanita umumnya.

Hormon testosteron termasuk dalam hormon androgen yang yang jika terlampau tinggi kadarnya maka karakteristik fisik hingga suara dapat menyerupai pria.

Selain kadar tinggi hormon androgen, terdapat sejumlah faktor lain yang diketahui menjadi penyebab utama hirsutisme, yaitu antara lain :

  • PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

Kondisi sindrom ovarium polikistik atau PCOS merupakan sebuah gangguan kesehatan yang umumnya dialami perempuan di masa pubertas [1,2,3].

PCOS dapat menjadi penyebab hormon seks mengalami ketidakseimbangan dan berdampak pada salah satunya pertumbuhan rambut yang lebat pada wanita.

Akibat tersebut juga kerap disertai dengan kondisi lain, seperti obesitas, ketidakteraturan menstruasi, kista lebih dari satu di ovarium dan infertilitas/ketidaksuburan.

  • Tumor

Penyebab hirsutisme satu ini tergolong jarang, namun tumor yang tumbuh pada kelenjar adrenal perlu diwaspadai [1,2,4].

Selain kelenjar adrenal, indung telur atau ovarium juga dapat ditumbuhi tumor yang kemudian menjadi penyebab hirsutisme terjadi.

  • Penggunaan Obat Tertentu

Penggunaan steroid yang digunakan dengan tujuan agar massa otot bertambah adalah salah satu faktor yang mampu menyebabkan hirsutisme.

Selain steroid, obat-obatan seperti fluoxetine untuk penanganan depresi serta danazol untuk penanganan endometriosis juga mampu berdampak pada timbulnya hirsutisme [5].

Sementara pada pengguna pil KB dan berhenti menggunakannya, hirsutisme dapat terjadi sebagai dampaknya [1].

  • Hiperplasia Adrenal Kongenital

Kelainan genetik ini mampu menyebabkan produksi hormon androgen dan kortisol menjadi berlebihan [6].

Kelenjar adrenal adalah penghasil hormon kortisol yang berfungsi utama sebagai pengatur tekanan darah dan pengatur suasana hati.

Bila kinerja hormon kortisol dan androgen terganggu, otomatis beberapa masalah psikologis dan fisik akan timbul sebagai dampaknya.

Sindrom Cushing merupakan sebuah kondisi gangguan hormonal di mana kadar hormon kortisol dalam tubuh tergolong tinggi [7].

Pada kondisi ini, lemak menumpuk pada area leher dan wajah.

Sindrom Cushing sendiri dapat terjadi karena konsumsi jangka panjang obat prednisone yang kemudian pada wanita mampu berdampak pada tumbuhnya rambut lebat.

Faktor Risiko Hirsutisme

Selain faktor-faktor penyebab yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa faktor pemicu yang juga perlu diketahui dan diwaspadai.

  • Faktor Keturunan – Wanita keturunan Asia Tenggara, Timur Tengah dan Mediterania memiliki risiko lebih tinggi memiliki bulu lebih lebat pada tubuhnya [1,8].
  • Riwayat Kesehatan Keluarga – Faktor penyebab hirsutisme seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan hiperplasia adrenal kongenital adalah kondisi yang diturunkan secara genetik dalam keluarga [1,2,3,9].
  • Obesitas – Produksi hormon androgen yang cukup tinggi dan lebih dari kadar normal di dalam tubuh biasanya disebabkan oleh obesitas sehingga hirsutisme dapat semakin memburuk pada wanita [2,7,8,9].
Tinjauan
Penyebab hirsutisme utamanya adalah hormon androgen yang mengalami peningkatan sehingga kadarnya lebih dari normal. Selain itu, faktor keturunan, riwayat kesehatan keluarga dan obesitas serta penyakit tertentu dapat menjadi peningkat risiko kelainan pertumbuhan rambut ini.

Gejala Hirsutisme

Wanita dengan kondisi hirsutisme memiliki gejala utama berupa pertumbuhan rambut lebih banyak daripada wanita umumnya, terutama pada bagian tubuh yang biasanya hanya terjadi pada pria.

Bokong, punggung bagian bawah, paha, dada, perut, leher hingga wajah (berupa jenggot atau kumis) adalah bagian-bagian tubuh wanita yang ditumbuhi rambut sebagai tanda bahwa ia mengalami hirsutisme.

Pertumbuhan rambut ini terjadi secara tak wajar dan biasanya beberapa gejala lain turut menyertai, seperti [1,2,9] :

  • Menstruasi tak teratur atau bahkan sama sekali tidak menstruasi
  • Timbul jerawat
  • Kulit lebih berminyak dari biasanya
  • Suara lebih berat
  • Pembesaran pada klitoris
  • Massa otot yang bertambah
  • Berkurangnya ukuran payudara

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Bila tumbuhnya rambut terlalu berlebihan dan lebat pada area-area tubuh wanita yang seharusnya tumbuh pada area-area tubuh pada pria, segera ke dokter.

Periksakan diri secepatnya apabila mengalami ketidaknyamanan karena tanda-tanda hirsutisme tersebut.

Untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat, penderita gejala hirsutisme perlu mengunjungi dokter spesialis kulit atau dokter spesialis gangguan hormon.

Pemeriksaan Hirsutisme

Bila penderita gejala hirsutisme memeriksakan diri ke dokter, maka beberapa metode diagnosa yang dokter terapkan antara lain adalah :

  • Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan

Dokter akan lebih dulu memeriksa fisik pasien untuk mengecek bagian tubuh mana saja yang ditumbuhi rambut lebat [1,2].

Pemeriksaan fisik di sini umumnya akan meliputi pemeriksaan panggul dan perut untuk mendeteksi adanya tanda-tanda pertumbuhan tumor.

Tak hanya itu, dokter juga mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait riwayat gejala dan riwayat medis yang dialami.

Pasien sebaiknya menginformasikan segala hal terkait kondisi diri sendiri, termasuk obat yang tengah digunakan serta terapi atau tindakan medis yang sedang ditempuh.

  • Tes Darah

Bila berkaitan dengan hirsutisme, dokter perlu mengetahui kadar hormon di dalam tubuh pasien [7].

Oleh sebab itu, dokter akan menyarankan kepada pasien untuk melakukan tes darah agar kadar hormon androgen diketahui.

  • Tes Pemindaian

Setelah pemeriksaan darah dan dari hasilnya diketahui bahwa kadar hormon lebih dari normalnya, pasien akan dianjurkan menempuh CT scan dan USG [2,8].

Kedua tes pemindaian ini dapat membantu dokter dalam mengidentifikasi keberadaan tumor atau kista pada kelenjar adrenal dan indung telur.

Tinjauan
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan menyeluruh, tes darah, dan tes pemindaian (USG serta CT scan) adalah metode diagnosa yang digunakan oleh dokter dalam mendeteksi dan mengidentifikasi hirsutisme.

Penanganan Hirsutisme

Hirsutisme adalah kondisi yang umumnya ditangani dengan pemberian obat-obatan yang berguna mengendalikan hormon sekaligus beberapa tindakan medis lain.

Pada beberapa kasus, perawatan mandiri juga perlu dilakukan oleh pasien hirsutisme.

Melalui Obat-obatan

Dokter akan meresepkan obat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh pasien yang hasilnya tidak segera dapat dirasakan.

  • Pil KB

Untuk menekan hormon yang terlalu tinggi, maka dokter kemungkinan besar akan meresepkan pil KB kepada pasien [11].

Melalui obat ini, diharapkan pertumbuhan rambut dapat berkurang karena produksi hormon androgen pun telah dihambat.

  • Obat Anti-androgen

Spironolactone adalah salah satu jenis obat antiandrogen yang bermanfaat utama menjadi pencegah androgen melekat pada reseptor di dalam tubuh pasien [1,2,8,10].

Penggunaan obat harus dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter secara rinci karena penggunaannya mampu meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.

  • Krim Topikal

Eflornithine adalah krim topikal atau obat oles yang juga kemungkinan besar diresepkan oleh dokter kepada pasien untuk menghilangkan rambut yang tumbuh secara berlebih [1,2].

Krim ini dapat digunakan dengan penerapan langsung ke area tubuh yang ditumbuhi rambut secara rutin, yaitu sehari dua kali sesuai anjuran dokter.

Tujuan utama pemakaian krim adalah memperlambat pertumbuhan rambut baru tanpa menghilangkan rambut yang sudah tumbuh.

Melalui Tindakan Medis

Beberapa tindakan terapi medis di bawah ini juga akan direkomendasikan oleh dokter apabila obat resep kurang efektif.

  • Terapi Laser

Terapi laser bertujuan untuk mencegah pertumbuhan rambut berlebihan serta merusak folikel rambut.

Fotoepilasi atau prosedur pencegahan pertumbuhan rambut berlebih dengan menghancurkan folikel rambut adalah tindakan medis yang diperlukan oleh pasien hirsutisme yang memiliki rambut berwarna coklat, hitam, dan coklat kemerahan [1,2,9].

Terdapat berbagai macam metode terapi laser yang dapat dikonsultasikan dan didiskusikan lebih jauh dengan dokter.

Efek samping apa saja yang dapat terjadi dari metode terapi laser juga perlu diwaspadai perlu diketahui oleh pasien.

  • Elektrolisis

Pada penanganan hirsutisme satu ini, dokter akan menggunakan jarum yang sangat kecil untuk dimasukkan ke setiap folikel rambut [1,2,9].

Jarum ini digunakan sebagai pemancar ars listrik untuk menghancurkan folikel-folikel rambut.

Bagi pemilik rambut berwarna putih atau pirang, elektrolisis lebih dianjurkan daripada terapi laser lainnya.

Hanya saja jenis terapi ini tidak dapat ditempuh hanya sekali oleh pasien dan walau sangat efektif, rasa sakitnya pun cukup hebat selama prosedur berlangsung.

Oleh sebab itu, dokter biasanya akan memberikan obat yang dioles ke kulit lebih dulu untuk membuatnya mati rasa.

Melalui Perawatan Mandiri

Perawatan mandiri adalah jenis penanganan hirsutisme dengan efek sementara yang mungkin diperlukan oleh pasien.

Tujuan perawatan mandiri ini utamanya adalah untuk membuat rambut-rambut lebat tersebut tidak terlalu kelihatan atau menghilangkannya tanpa bersifat permanen.

  • Waxing

Waxing dapat dilakukan, namun perlu diketahui bahwa metode ini secara umum digunakan untuk menghilangkan rambut dari area tubuh yang lebih luas [2,12].

Efek sakit pada prosedur ini pun hanya sebentar, namun waspadai pula kemerahan dan iritasi pada kulit yang terkadang bisa saja terjadi.

  • Shaving/Mencukur

Mencukur adalah metode perawatan mandiri yang tak membutuhkan banyak biaya [1,2,8,12,13].

Metode ini pun memberikan efek hilangnya rambut lebih cepat, namun tentu saja secara sementara.

Penderita hirsutisme perlu melakukan shaving ini secara teratur karena rambut dapat tumbuh dengan cepat.

  • Bleaching

Mewarnai rambut dengan warna yang senada dengan warna kulit akan membuatnya tidak terlalu kelihatan, terutama pada orang-orang berkulit terang [13] .

Namun sebagai dampaknya, kulit dapat mengalami iritasi karena produk bleaching biasanya berkandungan hidrogen peroksida.

  • Depilasi

Penggunaan obat perontok kimiawi sebenarnya dapat membantu menghilangkan rambut-rambut yang tak diinginkan [1,12,13].

Cukup dengan mengoleskannya pada kulit yang mengalami hirsutisme, rambut berlebih dapat dihilangkan.

Namun sebagai akibatnya, efek samping berupa dermatitis perlu diwaspadai.

Jikapun cocok dengan metode ini, penderita hirsutisme perlu menerapkannya secara teratur seiring dengan tumbuhnya rambut kembali.

Tinjauan
Penanganan hirsutisme dapat melalui pemberian obat-obatan (pil KB, antiandrogen, hingga krim topikal/oles), terapi laser (fotoepilasi dan elektrolisis), serta perawatan mandiri (shaving, waxing, bleaching dan depilasi).

Komplikasi Hirsutisme

Tumbuhnya rambut berlebih pada beberapa area tubuh, terutama bila terjadi secara lebat bukanlah hal yang baik untuk wanita.

Beberapa risiko komplikasi yang bisa saja terjadi pada wanita dengan kondisi ini adalah [1,8,14] :

Pada wanita yang menangani hirsutisme dengan mengonsumsi sejumlah jenis obat, penting untuk menunda rencana kehamilan [15].

Menghindari kehamilan adalah cara terbaik dalam meminimalisir risiko cacat lahir pada bayi.

Pencegahan Hirsutisme

Hirsutisme bukanlah jenis kondisi gangguan kesehatan yang dapat dicegah. Namun bila kondisi ini terjadi utamanya karena obesitas, penting untuk menurunkan berat badan [16].

Menghindari obesitas, terutama pada penderita sindrome ovarium polikistik atau PCOS sangat dianjurkan sebagai upaya pencegahan hirsutisme.

Tinjauan
Tidak terdapat pencegahan untuk hirsutisme, namun bagi penderita PCOS dan obesitas, dianjurkan untuk segera menurunkan berat badan untuk meminimalisir risiko hirsutisme.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment