Semua yang dimakan oleh ibu menyusui akan tersalurkan melalui ASI-nya, tetapi beberapa bayi ada yang lebih sensitif terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dibandingkan bayi yang lain.
Pada bayi yang sensitif, beberapa jenis makanan bisa membuatnya lebih sering gumoh atau kembung.
Jika ibu menduga bayinya sensitif terhadap suatu makanan yang ia konsumsi, maka coba untuk berhenti dulu memakannya selama dua minggu untuk melihat apakah frekuensi gumohnya berkurang.
Daftar isi
Mengapa bayi gumoh?
Gumoh adalah kembalinya isi perut bayi ke esofagus lalu ke mulut. Gumoh seringkali juga membuat bayi mengeluarkan sedikit susu yang sudah diminumnya dari mulut. Hal ini terjadi bila otot antara esofagus dan perut mengendur sehingga isi perut bisa terdorong keatas.
Gumoh berbeda dari muntah, walau bentuk material yang keluar dari mulut bayi tampak sama. Muntah akan membuat bayi tidak nyaman dan dorongan yang terjadi lebih keras, sementara gumoh bisa terjadi tanpa tanda-tanda dan biasanya tidak lama setelah selesai menyusu.
Gumoh bisa terjadi karena beberapa sebab; bayi terlalu kenyang dan perutnya penuh, gas terdorong keluar dari perut bersamaan dengan susu yang baru diminumnya, atau posisi bayi setelah menyusu.
Makanan ibu dan hubungannya dengan gumoh
Pada bayi yang minum ASI, apa yang dikonsumsi ibu seringkali dihubungkan dengan kondisi pencernaan bayi. Ini sebabnya, sebagian besar ibu menyusui terutama di Indonesia memiliki banyak pantangan mkanan.
Namun, benarkan ada hubungan antara keduanya?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memang ada makanan tertentu yang bisa mempengaruhi rasa ASI, misalnya bawang putih. Kandungan kafein dalam teh, kopi, dan coklat memang bisa masuk ke dalam air susu ibu walau jumlahnya hanya 1% saja. [3]
Disebutkan pula bahwa makanan yang asam atau menghasilkan gas sebenarnya tidak mempengaruhi pH ASI sehingga bisa tetap dikonsumsi oleh ibu dan aman untuk bayi. [3]
Namun, di luar semua hasil penelitian dan laporan ini, ibu perlu tahu jenis makanan apa saja yang mungkin bisa mempengaruhi pencernaan bayi yang sensitif, agar bisa mencegah atau mengatasi terjadinya gumoh yang berlebih.
Makanan penyebab gumoh
Produk susu sapi
Kasein, protein utama yang terdapat dalam susu sapi, akan masuk ke aliran darah dan akhirnya menjadi bagian dari ASI.
Karena bayi belum bisa mencerna protein ini, maka ia akan jadi lebih sering gumoh atau kembung dan rewel setelah minum ASI yang mengandung kasein. Produk susu sapi dalam asupan makanan ibu adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya gangguan pencernaan pada bayi sensitif yang minum ASI. [1, 2]
Produk susu sapi yang sebaiknya dihentikan dulu konsumsinya termasuk susu sapi murni, keju, yogurt, es krim atau makanan olahan lain yang mengandung susu.
Karena ibu juga membutuhkan cukup asupan kalsium, tanyakan pada dokter mengenai makanan atau minuman pengganti susu yang bagus sebagai sumber kalsium alternatif.
Coklat
Banyak ibu menyusui yang melaporkan bahwa bayi mereka tampak rewel setelah mereka makan coklat. Pada beberapa kasus, masalah ini terjadi karena jumlah coklat yang dikonsumsi ibu, bukan kandungan coklatnya. [1, 2, 3]
Coklat mengandung theobromine yang serupa dengan kafein dalam kopi. Pada beberapa bayi, zat ini bisa menyebabkan kembung yang akhirnya memicu gumoh.
Jika mengonsumsi satu batang coklat menyebabkan bayi jadi lebih mudah gumoh atau kembung, maka coba untuk mengurangi jumlahnya untuk mengatasi gejala ini pada bayi.
Rempah-rempah tertentu
Meskipun sebagian besar bayi bisa menerima dan bahkan menyukai rasa yang samar dari beberapa jenis rempah yang masuk ke dalam ASI, namun bahan-bahan ini juga bisa menyebabkan bayi yang usianya masih muda mengalami gangguan pencernaan. [2, 3]
Makanan yang termasuk dalam kategori ini adalah bawang putih, bubuk kari, cabai dan kayu manis.
Buah dan sayuran tertentu
Susu ibu yang mengandung zat dari buah-buahan sitrus, termasuk jeruk, lemon, jeruk nipis dan jeruk bali, bisa menyebabkan gangguan pencernaan sementara pada bayi yang minum ASI.
Zat asam yang kuat terdapat dalam buah-buahan ini, selain juga terdapat dalam nanas, strawberry dan kiwi. Saluran cerna bayi yang masih sangat muda bisa mengalami iritasi akibat asam tersebut, dan kemudian bisa menyebabkan gumoh atau kembung.
Sayuran yang menghasilkan gas, termasuk timun, paprika, kubis, bawang bombay, brokoli dan bunga kol juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan sementara pada bayi yang minum ASI. Diantara sayur-sayuran ini, bawang bombay yang tampaknya paling mempengaruhi bayi yang sensitif. [1, 2]
Kedelai, gandum dan jagung
Kedelai, gandum dan jagung adalah alergen yang umum bagi anak-anak dan orang dewasa, serta juga bisa menimbulkan reaksi pada bayi sensitif yang minum ASI. [2]
Jika setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan ini ibu merasa bayinya jadi lebih mudah gumoh, kembung atau rewel, maka coba untuk berhenti dulu memakannya.
Ketiga bahan ini bisa dengan mudah masuk ke dalam menu makan ibu, termasuk dari tahu dan tempe, roti, sereal, keripik, dan sebagian besar makanan olahan. Jika tidak bisa sepenuhnya menghindari makanan-makanan ini, ibu bisa mencoba dengan mengurangi jumlah yang dikonsumsi.
Jika alergi terhadap jenis-jenis makanan tertentu adalah hal yang umum dalam keluarga, maka ibu perlu berhati-hati dengan apa yang ia makan selama masa menyusui. Meskipun ibu sendiri tidak memiliki alergi, namun masih ada kemungkinan bayinya yang memiliki alergi.
Karena asupan gizi yang cukup dan seimbang sangat penting bagi ibu selama masa menyusui, maka konsultasikan dengan dokter mengenai apa yang sebaiknya dikonsumsi dan apa yang boleh dihilangkan dari menu harian sambil juga memperhatikan efeknya pada bayi yang disusui.