Pantangan Makanan Saat Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saat hamil, kebutuhan nutrisi seorang wanita akan berubah. Apa yang ia makan tidak hanya akan mempengaruhi kondisi kesehatannya sendiri, tetapi juga bayi yang ada dalam kandungannya.

Ibu hamil harus memastikan makanan yang dikonsumsinya sudah memenuhi nutrisi dan energi yang dibutuhkan oleh janin dalam kandungannya untuk tumbuh optimal. Selain itu, apa yang dimakan ibu hamil juga harus sehat agar tubuhnya mampu melewati berbagai perubahan yang terjadi selama masa mengandung.

Makanan yang Harus Dihindari Saat Hamil

Mengatur pola makan yang seimbang selama mengandung berarti menjaga asupan protein, karbohidrat, lemak serta berbagai buah dan sayuran. Tetapi, ibu hamil juga harus tahu jenis makanan apa saja yang perlu dihindari.

Makanan-makanan yang harus dipantang selama masa kehamilan ini secara medis memang telah terbukti bisa merugikan kesehatan ibu serta mengganggu pertumbuhan janin dalam perut.

Jadi, pantangan makanan saat hamil seharusnya tidak berkaitan dengan mitos semacam akan menyulitkan proses persalinan dan sebagainya.

Berikut penjelasannya:

1. Seafood yang Mengandung Merkuri Tinggi

Seafood memang bisa menjadi sumber protein yang sangat baik. Selain itu, lemak Omega-3 di dalam berbagai jenis ikan juga bagus untuk perkembangan otak dan mata janin.

Tetapi, beberapa jenis ikan dan kerang-kerangan mengandung kadar merkuri yang berbahaya. Terlalu banyak merkuri yang masuk ke dalam tubuh ibu bisa membahayakan perkembangan sistem syaraf janin. [1, 2, 3, 4]

Semakin besar ukuran ikan serta semakin panjang masa hidupnya di laut, maka semakin banyak kandungan merkuri dalam tubuhnya. Hindari mengonsumsi jenis-jenis ikan berikut saat sedang hamil:

2. Makanan Mentah Atau Setengah Matang

Ibu hamil harus menghindari makanan yang tidak dimasak sempurna apalagi yang mentah karena berisiko mengandung bakteri atau virus yang bisa menyebabkan keracunan makanan serta masuk ke plasenta dan membahayakan kondisi janin.

Makanan-makanan dalam kelompok ini termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Ikan dan kerang-kerangan mentah, seperti sushi, sashimi, tiram segar, dan scallop.
  • Telur mentah atau setengah matang, baik itu yang dimakan langsung atau yang dijadikan campuran dalam makanan lainnya. Telur mentah bisa mengandung Salmonella yang bisa menyebabkan infeksi.
  • Daging mentah atau setengah matang seperti pada steak atau salami. Daging yang tidak dimasak hingga matang bisa menyebabkan Listeria, penyakit yang berisiko mengakibatkan persalinan prematur, keguguran bahkan kematian janin.

3. Susu yang Belum Dipasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu untuk membunuh bakteri dan mencegah terjadinya keracunan makanan.

Susu yang belum dipasteurisasi, atau “mentah”, baik itu dari sapi, kambing atau domba, bisa mengandung bakteri berbahaya dan harus dihindari konsumsinya oleh ibu hamil.

Bakteri yang bisa terkandung dalam susu mentah termasuk Brucella, Campylobacter, Cryptosporidium, E. coli, Listeria, dan Salmonella. Kuman-kuman ini bisa menyebabkan diare, kram perut, muntah, stroke, hingga kematian. [3, 4]

4. Buah dan Sayur yang Belum Dicuci

Buah dan sayur sudah tentu baik dan perlu dikonsumsi ibu hamil. Tetapi, pastikan untuk mencuci bersih sayur-sayuran dan buah sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan bakteri berbahaya yang mungkin menempel.

Hal ini terutama untuk sayur-sayuran yang bersentuhan dengan tanah, karena berisiko lebih tinggi membawa berbagai bakteri sama seperti yang ada pada susu mentah. Hal ini terutama penting bagi wanita yang senang makan lalapan atau masakan yang terbuat dari sayur mentah.

Jika ingin benar-benar aman, hindari dulu mengonsumsi sayuran mentah selama sedang hamil.

5. Alkohol

Janin dari ibu hamil yang mengonsumsi alkohol berisiko mengalami sindrom fetal alkohol. Sindrom ini bisa bisa mempengaruhi pertumbuhan janin serta mengakibatkan gangguan fisik, belajar, dan tingkah lakunya di kemudian hari.

Konsumsi alkohol saat hamil juga berkaitan dengan: [1, 2, 3, 4]

  • Keguguran
  • Persalinan prematur
  • Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim
  • Bayi lahir meninggal (stillbirth)

6. Suplemen Vitamin A

Ibu hamil harus menghindari konsumsi terlalu banyak vitamin A karena bisa membahayakan janin, kecuali memang dokter menyarankannya karena alasan tertentu.

Multivitamin yang mengandung retinol vitamin A atau minyak hati ikan tidak aman bagi ibu hamil. Hal ini karena vitamin A larut dalam lemak, yang artinya tubuh akan menyimpan kelebihannya di hati. Bila menumpuk, efeknya bisa beracun bagi tubuh ibu dan bisa menyebabkan bayi lahir cacat. [2, 4]

Makanan dan Minuman yang Harus Dibatasi Saat Hamil

Selain jenis-jenis makanan yang perlu dihindari oleh ibu hamil seperti yang disebutkan diatas, ada juga beberapa yang masih boleh dikonsumi tetapi harus dibatasi jumlahnya.

Kafein

Bukan hanya dalam kopi, kafein juga terdapat dalam:

  • Teh (termasuk teh hijau)
  • Coklat
  • Soda

Konsumsi kafein yang terlalu banyak saat sedang hamil berkaitan dengan berat badan bayi yang rendah saat lahir yang kemudian bisa meningkatkan risikonya mengalami berbagai gangguan kesehatan di kemudian hari.

Asupan kafein saat hamil sebaiknya tidak lebih dari 200 miligram per hari atau sekitar dua cangkir kopi instan. Kopi tubruk hitam mengandung kafein yang lebih tinggi, sekitar 140 miligram dalam satu cangkir. [1, 2, 3, 4]

Cara yang lebih aman bagi ibu hamil yang masih ingin minum kopi adalah dengan menggunakan versi tanpa kafein (decaffeinated) yang mudah ditemukan di supermarket saat ini.

Garam

Garam menyebabkan tubuh menyimpan air, dan pada ibu hamil hal ini bisa berbahaya.

Terlalu banyak konsumsi garam bisa meningkatkan tekanan darah serta meningkatkan risiko mengalami pre-eklamsia yaitu salah satu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pembengkakan akibat banyaknya kandungan air dalam tubuh. [1]

Kurangi cemilan-cemilan tidak sehat serta makanan cepat saji yang umumnya banyak mengandung garam.

Makanan Dengan Kalori Kosong

Apa itu? Makanan berkalori kosong tidak sama dengan kalori rendah.

Makanan seperti cake, keripik, permen, dan kue-kue dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi dianggap berkalori kosong karena asupannya tidak bermanfaat bagi tubuh. [2]

Ibu hamil sebaiknya membatasi makanan semacam ini seminimal mungkin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment