Penghambat Oksidase Monoamine : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Suatu keadaan yang dapat menyebabkan perasaan sedih juga putus asa yang tidak kunjung hilang disebut dengan depresi[1].

Depresi dapat membuat seseorang, menjadi kehilangan minatnya pada hal-hal yang disukai. Hal ini akan mengganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari[1].

Fungsi Penghambat Oksidase Monoamine

Penghambat oksidase monoamine juga disebut dengan penghambat MAO atau MAOIs yang akan memblokir aksi dari enzim oksidase monoamine[2].

Untuk memecah neurotransmiter seperti dopamin, norepinefrin, dan serotonin di otak, adalah tanggung jawab dari enzim oksidase monoamine. Telah dikaitkan dengan depresi dan juga kecemasan dengan tingkat yang rendah dari ketiga neurotransmitter tersebut[2].

Penghambat oksidase monoamine akan membuat konsentrasi ketiga neurotransmiter meningkat dengan memblokir efek enzim oksidase monoamine. Sehingga berguna dalam meredakan gejala dengan depresi, contohnya saja kesedihan dan kecemasa[2].

Penghambat oksidase monoamine hanya digunakan disaat antidepresan lainnya tidak cukup terbukti dalam keefektifannya. Karena penghambat oksidase monoamine memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan antidepresan standar[2].

Sehingga dapat berinteraksi dengan jenis makanan tertentu seperti keju tua dan daging yang diawetkan. Juga memiliki efek samping yang lebih banyak, mengakibatkan sindrom penarikan saat penghentian[2].

Penghambat oksidase monoamine (MAOI) digunakan untuk pengobatan gejala depresi seperti kesedihan, kecemasan, atau kekhawatiran ketika antidepresan lain tidak merespon. Penghambat oksidase monoamine (MAOI) boleh digunakan dalam pengobatan depresi berat atau gangguan bipolar[2].

Penghambat oksidase monoamine (MAOI) juga dapat digunakan untuk[5,6,7]:

  • Dalam pengobatan tambahan untuk pasien dengan penyakit parkinson dan untuk gangguan depresi mayor (MDD)
  • Terapi depresi berat serta dikaitkan dengan cedera hati akut yang langka
  • Mengobati depresi dengan membuat neurotransmiter mengembalikan keseimbangannya di otak. Obat ini akan membuat suasana hati yang meningkat dan perasaan yang nyaman

Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat Oksidase Monoamine

Terdapat penyakit yang dapat diatasi dengan penghambat oksidase monoamine (MAOI), meliputi[2]:

  • Depresi
  • Gangguan Depresi Mayor
  • Penyakit Parkinson

Depresi bisa disebabkan karena perubahan pada otak yang berpengaruh dalam suasana hati. Hal ini akan lebih tinggi jika memiliki salah satu hal seperti peristiwa yang membuat stres seperti kematian orang yang dicintai, pengangguran, atau perceraian, riwayat depresi keluarga, kondisi medis kronis, dan penyalahgunaan narkoba atau alkohol[1].

Adapun tanda dan gejala dari depresi antara lain yaitu[1]:

  • Perubahan nafsu makan
  • Kenaikan atau penurunan berat badan
  • Kesulitan untuk tidur atau tertidur
  • Kelelahan atau kekurangan energi
  • Gelisah
  • Mudah tersinggung, atau menarik diri
  • Merasa tidak berharga
  • Putus asa, atau bersalah
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Pikiran untuk menyakiti atau bunuh diri

Cara Kerja Penghambat Oksidase Monoamine

Penghambat oksidase monoamine bekerja dengan membuat enzim oksidase monoamine terblokir. Enzim ini akan memecah neurotransmiter seperti norepinefrin, serotonin, dopamin, serta tyramine dari otak[3].

Dengan penghambatan yang terjadi, maka akan membuat levelnya menjadi meningkat juga akan terus memengaruhi sel yang terpengaruh oleh depresi[3].

Terdapat 2 jenis penghambat oksidase monoamine, yaitu penghambat oksidase monoamine A dan B. Penghambat oksidase monoamine A berdistribusi pada plasenta, usus, dan hati dan penghambat oksidase monoamine B berada otak, hati, dan trombosit[3].

Melalui obat selegiline yang bekerja dengan membuat dopaminergik meningkatkan aktivitasnya dengan intervensi yang dilakukan terhadap reuptake dopamin di sinaps. Hal ini akan menghambat monoamine oksidase (MAO) -B secara ireversibel yang akan terlibat dalam metabolisme dopamin di otak[4].

Obat ini diserap dengan mudah melalui saluran gastrointestinal, dalam ketersediaan hayati kisaran 10% dengan plasma puncak kira-kira 30 menit. Selegiline berdistribusi dengan cepat dan disebarkan keseluruh tubuh melewati sawar darah otak[4].

Bermetabolisme secara ekstensif dan akan diubah sekiranya menjadi 5 metabolit termasuk desmethylselegiline, methylamfetamine dan amfetamine. Pengeluarannya melalui urin dan feses kisaran 15% dengan paruh waktu 10 jam[4].

Contoh Obat Penghambat Oksidase Monoamine

Penghambat oksidase monoamine tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Contoh penghambat oksidase monoamine dengan resep dokter termasuk[2]:

Selegiline sebagai penghambat oksidase monoamine (MAO) telah disetujui oleh FDA sebagai obat yang digunakan dalam pengobatan tambahan untuk pasien dengan penyakit parkinson dan untuk gangguan depresi mayor (MDD)[5].

Isocarboxazid sebagai inhibitor hydralazine dan penghambat oksidase monoamine (MAO) dengan aktivitas antidepresan. Obat ini digunakan dalam terapi depresi berat serta dikaitkan dengan cedera hati akut yang langka[6].

Tranylcypromine dan phenelzine sebagai penghambat oksidase monoamine (MAO), mengobati depresi dengan membuat neurotransmiter mengembalikan keseimbangannya di otak. Obat ini akan membuat suasana hati yang meningkat dan perasaan yang nyaman[7].

Efek Samping Penghambat Oksidase Monoamine

Penghambat oksidase monoamine dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari Penghambat oksidase monoamine termasuk[2]:

Akan berakibat fatal apabila selegiline digunakan bersama dengan antidepresan dan agonis serotin seperti sumatriptan dan zolmitriptan, yaitu akan menyebabkan sindrom serotonin berat. Juga akan menyebabkan hipotensi dan depresi pernapasan apabila digunakan bersama dengan pethidine dan opioid lain[4].

Penghambat oksidase monoamine juga dapat berinteraksi dengan makanan seperti keju tua, daging fermentasi, Fava atau buncis, bir, marmit, atau kecap. Dan akan menyebabkan tekanan darah yang sangat tinggi, bahkan dapat menyebabkan stroke[2].

Jika dengan cara yang tiba-tiba berhenti menggunakan tranylcypromine, maka akan terjadi gejala penarikan seperti gelisah, kebingungan, halusinasi, sakit kepala, lemas dan diare. Untuk mencegah penarikan ini dokter akan menurunkan dosis dengan perlahan. Beritahu dokter jika mengalami gejala ini[7].

Akan ada pemikiran tentang bunuh diri saat pertama menggunakan antidepresan. Keluarga harus tahu bahwa akan terjadi perubahan suasana hati atau gejala saat menggunakan obat ini[8].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment