Penyebab Air Liur Kental dan Mual dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Air liur kental dapat menimbulkan kondisi mulut kering (xerostomia). Beberapa alasan air liur menjadi kental di antaranya adalah efek samping dari terapi radiasi di bagian kepala dan leher, perawatan menggunakan kemoterapi, pemberian jenis obat-obatan tertentu, dan dehidrasi. [1]

Mual merupakan perasaan ingin muntah disertai dengan pusing. Biasanya, mual muncul sebelum Anda muntah. Meskipun begitu, terkadang Anda bisa merasa mual tanpa diikuti oleh muntah. Beberapa alasan merasa mual yakni dehidrasi, penyalahgunaan alkohol, merokok, dan kemoterapi. [2]

Selain yang telah disebutkan di atas, terjadinya air liur kental dan mual dapat pula memiliki penyebab lain. Beberapa akibat kondisi medis yang umum dialami misalnya keracunan makanan atau sembelit. Akan tetapi, ada pula akibat kondisi medis serius misalnya ketoasidosis diabteik. [3]

1. Keracunan Makanan

Keracunan makanan merupakan hal yang umum terjadi namun dapat juga mengancam jiwa. Gejalanya berupa demam, nyeri perut bagian bawah, sakit kepala, diare, mual, dan muntah. Keracunan makanan memiliki banyak penyebab misalnya racun dari ikan atau tumbuhan dan bakteri. [3]

2. Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi dari diabetes tipe 1. Kondisi ini mengancam jiwa. Hal ini terjadi ketika kadar insulin dalam darah menjadi rendah. Gejala ketoasidosis diabetik termasuk dehidrasi, nyeri perut bagian bawah, linglung, mual dan muntah. [3]

3. Konstipasi

Secara medis, konstipasi atau sembelit diartikan buang air besar kurang dari 3 kali seminggu. Untuk kasus sembelit parah, buang air besar hanya sekali dalam seminggu. Hal ini dapat terjadi akibat lambatnya pergerakan tinja di usus besar. Konstipasi terjadi akibat pengaruh obat, rendahnya asupan serat, penyalahgunaan laksatif, dan kelainan hormon. [3]

4. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan alasan terbesar terjadinya air liur kental dan mual secara bersamaan. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan air yang cukup, tubuh mengambil cadangan air dari mulut untuk memasoknya ke otak dan jantung. Kekurangan air juga berdampak pada sistem pencernaan dan dapat berujung pada mual. [2]

5. Penyalahgunaan Alkohol

Jika Anda meminum alkohol dalam jumlah berlebihan, Anda kemungkinan akan mengalami air liur kental dan mual secara bersamaan. Alkohol bersifat menarik air sehingga dapat membuat Anda dehidrasi dan berujung pada air liur kental. Selain itu, ketika alkohol dicerna di dalam saluran pencernaan juga dapat berdampak pada munculnya rasa mual. [2]

6. Merokok

Merokok dan menggunakan produk tembakau dapat menyebabkan Anda mengalami air liur kental. Menghirup asap rokok secara berlebihan dapat berujung pada mual khususnya pada orang yang tidak terbiasa. [2]

7. Gastroenteritis

Gastroenteritis merupakan istilah yang ditujukan menggambarkan berbagai masalah pencernaan. Gejala yang paling umum adalah mual, muntah, diare, dan nyeri pada perut bagian bawah. Penyebab dari gastroenteritis adalah virus dan bakteri. [3]

8. Kemoterapi

Pada pasien yang menjalani kemoterapi, air liur kental dan mual merupakan beberapa efek samping yang mungkin akan dialami. Senyawa kimia yang digunakan berdampak merusak kelenjar air liur. Begitu pula dengan rasa mual. Dampak ini muncul akibat kuatnya senyawa kimia yang digunakan dalm obat. [2]

9. Konsumsi Obat Tertentu

Obat tertentu kadang-kadang menyebabkan air liur kental dan mual khusunya bila diminum dalam dosis tinggi dan dalam keadaan perut kosong. Obat-obat ini yakni ibuprofen, antidepresan, antibiotik, obat untuk penderita HIV/ AIDS dan obat untuk penderita penyakit Parkinson. [2]

10. Kehamilan

Mual dapat terjadi pada wanita yang sedang mengalami masa kehamilan awal. Selama masa kehamilan, resiko untuk mengalami dehidrasi yang berujung pada air liur kental juga menjadi lebih tinggi. [2]

11. Gangguan Kecemasan Umum

Gangguan kecemasan umum merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kecemasan secara terus-menerus tentang hidup sehari-hari tanpa alasan yang jelas. Beberapa gejalanya berupa mual, pernapasan cepat, detak jantung cepat, dan sakit kepala. [4]

12. Ulkus Peptik

Ulkus peptik merupakan kondisi ketika lambung atau usus halus bagian atas mengalami luka terbuka. Gejalanya berupa mual, muntah, tidak memiliki selera makan, merasa perut begah, bersendawa, dan mengeluarkan tinja berdarah. [4]

13. Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan dinding lambung akibat infeksi bakteri, penggunaan Obat Antiinflamsi Non Steroid (OAINS), dan konsumsi alkohol. Kondisi ini menyebabkan perut perih, nyeri, dan iritasi. Beberapa gejalanya meliputi nyeri ulu hati, kram, diare, demam, mual, dan muntah. [4]

14. Keracunan Gas Karbon Monoksida

Karbon monoksida merupakan gas tak berwarna dan tak berbau yang dapat menyebabkan keracunan gas yang parah dan mematikan. Gas ini sangat berbahaya bahkan dalam jumlah yang sedikit sebab darah lebih cepat mengikat gas ini dibandingkan dengan oksigen. Beberapa gejala keracunannya meliputi lemas, mual, muntah, dan nyeri dada. [4]

15. Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit ini merupakan penyakit berbahaya dan terjadi ketika ginjal secara perlahan-lahan berhenti berfungsi. Ketika ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya maka cairan dan hasil pencernaan berbahaya bertumpuk di dalam tubuh. Beberapa gejalanya meliputi berkurangnya nafsu makan, mual, dan sakit kepala. [4]

16. Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan merupakan rasa mual yang terjadi ketika beberapa orang tertentu melakukan perjalanan/ bergerak menggunakan mobil, bus, perahu, atau pesawat terbang. Gejala utama dari mabuk perjalanan adalah mual, pusing, dan berkeringat. [4]

17. Kanker Pankreas

Kanker pankreas menyerang bagian pankreas pada hati. Gejala yang muncul biasanya pada tahap yang telah parah. Beberapa gejalanya adalah mual, kehilangan selera makan, kelelahan, penyakit kuning, dan nyeri pada punggung bagian tengah. [4]

18. Ketergantungan dan Penyalahgunaan Obat

Penyalahgunaan obat merupakan kondisi ketika seseorang menggunakan obat ilegal atau menyalahgunakan obat legal selama setahun atau lebih dan berdampak membahayakan. Beberapa gejalanya adalah sering mimisan, mual, dan detak jantung cepat. [4]

19. Labirinitis

Labirinitis adalah infeksi dan pembengkakan pada telinga bagian dalam. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh virus. Beberapa gejalanya adalah pusing, kehilangan keseimbangan, mual, sakit kepala, kehilangan pendengaran, dan kesulitan berkonsentrasi. [4]

Kapan Harus ke Dokter

Anda harus segera ke dokter apabila gejala yang alami tidak kunjung menghilang. Selain itu, bila air liur kental dan mual yang Anda rasakan semakin memburuk dan menyulitkan, segera hubungi fasilitas terdekat untuk mengetahui penyebab dari kondisi tersebut. [2]

Cara Mengatasi Air Liur Kental dan Mual

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi air liur kental dan mual yaitu: [2]

  • Jaga tubuh tetap terhidrasi dengan cara mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup
  • Hindari konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan
  • Kurangi penggunaan rokok dan produk tembakau
  • Pada pasien yang mengkonsumsi obat tertentu, konsultasi dengan dokter untuk mengatur dosis atau mengganti obat
  • Pada pasien yang menjalani kemoterapi, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi efek samping mual dan air liur kental
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment