Produk Nutraceutical : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Produk nutraceutical adalah makanan atau produk makanan yang diperkaya dengan suplemen, sehingga dapat membantu mengobati atau mencegah penyakit. Contoh produk ini adalah vitamin D3, probiotik, echinacea,... asam lemak Omega 3, vitamin B12, dan masih banyak lagi. Tidak semua suplemen yang mengklaim diri mereka "superfood" benar-benar memiliki efek kesehatan yang memang sudah terbukti secara ilmiah. Konsultasikan selalu kepada dokter jika Anda ingin mengonsumsi suplemen tambahan tertentu. Jelaskan kondisi kesehatan yang Anda milliki, penyakit yang mungkin Anda alami, dan riwayat pengobatan yang Anda lakukan. Tidak semua suplemen dapat berfungsi dengan baik jika dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu. Beberapa suplemen juga dapat memberikan efek samping yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi Anda. Read more

Jumlah sel darah merah yang rendah disebut dengan anemia. Penyakit ini dilaporkan sebagai hemoglobin atau hematokrit yang rendah. Hemoglobin merupakan protein utama yang terdapat pada sel darah merah[1].

Hemoglobin yang rendah, akan menyebabkan jaringan atau organ tidak mendapatkan cukup oksigen. Gejalanya meliputi kelelahan, sesak napas, itu dikarenakan organ tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam fungsi nya[1].

Fungsi Produk Nutraceutical

Produk Nutraceutical merupakan produk makanan ataupun makanan yang diperkaya dengan melengkapi diet, juga membantu dalam mengobati atau mencegah penyakit, sehingga dapat memberikan manfaat medis. Nutrisi dan farmasi adalah dua kata yang digabungkan menjadi nutraceutical[2].

Nutraceutical lebih banyak digunakan pada wanita dari pada pria. Nutraceutical merupakan produk terpercaya dilihat dari keamanannya, walaupun tidak disetujui oleh otoritas seperti obat-obatan[6].

Studi klinis telah dilakukan oleh nutraceuticals, dan hasilnya mendukung keefektifan juga keamanan. Apabila digunakan tidak dengan kontrol medis, akan menunjukan risiko tertentu. Karena interaksi obat ini berbahaya pada populasi yang rentan seperti tua, sangat muda, dan sakit kronis[6].

Nutraceutical berkembang secara global dalam hal layanan ilmiah, aspek hukum, juga strategi pemasaran dalam promosi kesehatan, pengurangan penyakit dan biaya perawatan dalam kesehatan[6].

Penyakit yang Diatasi dengan Produk Nutraceutical

Beberapa penyakit yang di atasi dengan produk nutraceutical, meliputi[2]:

Dispareunia merupakan masalah kesehatan pada wanita saat berhubungan seksual dan rasanya menyakitkan. Selanjutnya penyakit ini dikategorikan menjadi superfisial atau dalam dan primer atau sekunder[7].

Dispareunia superfisial akan terbatas pada vulva atau pintu masuk vagina, sedangkan pada dispareunia dalam adalah nyeri yang terjadi ke bagian vagina yang lebih dalam atau panggul bawah[7].

Hipertrigliseridemia akan mengacu pada pengukuran trigliserida plasma puasa yang di tingkatkan di atas persentil ke-95. Akan ada peningkatan pada risiko penyakit kardiovaskular dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida plasma, baik secara langsung atau karena peningkatan tersebut[8].

Cara Kerja Produk Nutraceutical

Dengan lesitin yang mengandung fosfolipid, yang memiliki aktivitas hepatoprotektif dan untuk komposisi sangat penting juga perbaikan membran sel normal. Untuk banyak fungsi otak termasuk memori, fosfolipid di anggap sebagai pendahulu sintesis asetilkolin[9].

Terutama pada duodenum dan jejunum atas, obat ini diserap ke dalam sel mukosa usus halus. Dan ke berbagai jaringan tubuh obat ini berdistribusi, yang beberapa ada yang di masukan ke dalam membran sel. Lesitin juga dimetabolisme menjasi kolin, asam lemak dan gliserol[9].

Melalui Ubidecarenone yang juga dikenal dengan ubiquinone yang secara struktural mirip dengan vitamin K sebagai koenzim alami. Yang akan terlibat pada mitokondria yang akan terlibat dalam transpor elektron dan produksi energi[10].

Hadir dalam konsentrasi tinggi pada jantung, ginjal, hati, dan pankreas yang ditemukan di semua sel manusia. Juga ditemukan dalam suplemen makanan dan telah dicoba dalam keadaan yang berhubungan dengan defisiensi koenzim dan termasuk gagal jantung ringan atau sedang sebagai tambahan pada gangguan CV[10].

Melalui saluran gastrointestinal obat ini diserap dengan buruk dan lambat. Dengan makanan yang berlemak tinggi penyerapan akan meningkat. Distribusi obat ini menjalani daur ulang enterohepatik dengan paruh waktu plasmanya kisaran 34 jam[10].

Tingkat metabolisme obat ini terhadap hati tidak diketahui. Pengeluaran utamanya melalui empedu dalam feses kisaran lebih dari 60% tanpa perubahan[10].

Contoh Obat Produk Nutraceutical

Produk nutraceutical tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, bubuk, cairan, pasta, larutan oral, dan kit. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sementara yang lainnya dijual bebas di apotek.

Beberapa contoh produk nutraceutical yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk[2]:

  • Lesitin
  • Ubiquinone
  • Asam lemak tak jenuh ganda omega-3
  • Levocarnitine
  • S-adenosylmethionine
  • Kondroitin / glukosamin
  • Asam alpha-lipoic
  • Triptofan
  • Betaine
  • Glutamine
  • Glukosamin
  • Metionin
  • Kondroitin
  • Kondroitin / glukosamin / methylsulfonylmethane

Asam lemak tak jenuh ganda omega-3, akan bertanggung jawab atas berbagai fungsi seluler, seperti pensinyalan, fluiditas membran sel, dan pemeliharaan struktural[11].

Asam lemak tak jenuh ganda omega-3 juga mengatur sistem saraf, tekanan darah, pembekuan hematik, toleransi terhadap glukosa, dan pada proses inflamasi yang berguna dalam semua kondisi inflamasi[11].

Glukosamin merupakan gula alami yang terdapat pada cairan di sekitar persendian, pada tulang hewan, sumsum tulang, kerang juga jamur. Glukosamin berasal dari cangkang kerang, dan ada juga yang berbentuk sintesis sebagai suplemen[12].

Efek Samping Produk Nutraceutical

Produk nutraceutical dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan.

Beberapa efek samping umum dari produk nutraceutical termasuk[3,4,5]:

Pada senyawa herbal dan beberapa suplemen yang di jual tidak mempunyai standar manufaktur yang diatur, juga ditemukan terkontaminasi dengan logam beracun atau obat lain. Dalam meminimalkan risiko kontaminasi harus memilih suplemen herbal atau kesehatan yang dibeli dari sumber yang dipercaya[3].

Pada saat yang bersamaan jangan menggunakan formulasi lesitin yang berbeda. Kecuali dengan petunjuk dan arahan yang khusus dari dokter. Overdosis akan terjadi saat menggunakan formulasi yang berbeda secara bersamaan[3].

Beritahu dokter jika sedang hamil atau sedang menyusui sebelum menggunakan produk nutraceutical. Dokter akan memberikan produk nutraceutical seperti ubiquinone atau obat lainnya yang aman digunakan selama kehamilan. Dan jangan gunakan produk tanpa nasihat terlebih dahulu dari dokter[4].

Apabila memiliki alergi terhadap ikan atau kerang, diabetes, penyakit hati, gangguan irama pada jantung, gangguan pankreas, atau tiroid yang kirang aktif, beritahu dokter, agar aman saat menggunakan produk nutraceutical seperti asam lemak tak jenuh ganda omega-3 atau kedelai[5].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment