Apa Risiko dan Manfaat Berhubungan Seks Saat Haid?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Haid atau menstruasi adalah proses biologis normal yang dialami wanita di mana darah keluar secara teratur melalui vagina [1, 2]. Peristiwa ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari dan akan berulang setiap bulannya [1]. Haid bisa terjadi akibat sel telur yang tidak dibuahi.

Keadaan tersebut berdampak pada munculnya interaksi hormon yang menyebabkan dinding rahim meluruh. Cairan yang berasal dari peluruhan dinding rahim inilah yang dinamakan darah haid [2]. Cairan tersebut mengandung sejumlah darah, lendir serviks, sekret vagina, dan jaringan endometrium [1].

Sebagian orang melakukan kegiatan seks ketika sedang haid, entah itu seks penetrasi, seks oral, onani, ataupun aktivitas seksual lainnya. Kelompok ini menganggap kegiatan seks saat haid adalah sebuah kesenangan tersendiri. Hal itu dapat jelaskan melalui sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa wanita mengalami peningkatan gairah seksual ketika sedang berada di fase haid [3]. Terlebih lagi, darah haid diketahui bisa menjadi pelumas alami untuk menjaga vagina tetap dalam keadaan basah, sehingga penetrasi bisa dilakukan lebih mudah [4].

Walau begitu, ada pula kelompok yang berpikiran bahwa tindakan seks selama haid adalah perihal yang menjijikkan. Beberapa orang merasa kurang suka dengan ide berhubungan intim ketika sedang menstruasi. Selain dirasa kotor, ada kekhawatiran dan keraguan masing-masing mengenai risiko yang mungkin timbul melalui aktivitas tersebut. Sebenarnya, berhubungan seks saat haid bisa mendatangkan manfaat-manfaat bagi pelaksana nya, begitu juga risiko-risiko yang akan dibahas lebih lanjut di bawah.

Manfaat Berhubungan Intim saat Haid

  • Meredakan Nyeri Haid

Nyeri haid atau dismenore adalah kondisi yang seringkali dialami wanita ketika sedang haid. Nyeri haid tampak seperti kram atau nyeri di area perut bagian bawah selama periode menstruasi wanita. Terkadang rasa nyeri ini dapat terasa hingga ke punggung. [5]

Nyeri haid bisa terjadi karena otot-otot rahim mengencang dan mengendur secara tidak teratur ketika hendak meluruhkan dinding rahim. Tingkat rasa sakit akibat nyeri haid cukup bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang membuat kesakitan. Tidak jarang nyeri yang muncul mengganggu keseharian seseorang. [5]

Sherry A. Ross, seorang ahli kesehatan sekaligus penulis, menuturkan bahwa berhubungan intim saat haid mampu meredakan nyeri haid. Ketika seseorang orgasme, otot rahim akan berkontraksi dan kemudian berelaksasi. Hal ini dikatakan dapat meredakan rasa sakit akibat nyeri haid. Seseorang tidak membutuhkan pasangan seks untuk memeroleh manfaat tersebut. Onani atau solo seks juga dapat memberikan efek yang sama. [6]

Selain itu, aktivitas seks diketahui memiliki keterkaitan dengan hormon endorfin [6, 7]. Endorfin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh. Salah satu manfaat dari adanya hormon ini ialah menghalangi rasa sakit secara sementara [7]. Hal tersebut adalah alasan lainnya mengapa nyeri haid bisa berkurang ketika seseorang melakukan aktivitas seks selama menstruasi. [6].

  • Menjadi Pelumas Alami saat Berhubungan Seks

Vagina wanita biasanya akan terlumasi secara alami ketika sedang terangsang, di mana vagina menjadi basah dan siap untuk berhubungan intim. Sejumlah wanita mengungkapkan bahwa hubungan seks lebih terasa nyaman dan menyenangkan ketika vagina terlumasi karena dapat mengurangi gesekan dan iritasi. [8]

Namun terkadang, wanita mengalami kondisi di mana vagina mereka kering. Ini dapat terjadi ketika kadar esterogen berkurang, yang biasanya dihadapi oleh ibu menyusui. [8]

Bila sudah demikian, seks akan terasa tidak nyaman atau bahkan sakit. Dalam keadaan semacam ini, orang-orang umumnya menggunakan pelumas. Pelumas tersedia dalam wujud cairan atau jel yang bisa dipakai oleh baik pria maupun wanita. Pelumas diaplikasikan dengan cara mengoleskannya ke area vulva, anus, atau penis agar area tersebut lebih basah dan licin. [8]

Namun tidak demikian untuk wanita yang sedang haid. Darah haid diyakini bertindak sebagai pelumas alami ketika sedang berhubungan intim [9]. Sejumlah orang merasakan pelumasan karena ada lebih banyak darah di vagina dan rahim selama periode menstruasi yang mana membuat saluran vagina lebih licin dan terlumasi [6].

Sebagian wanita dilaporkan mengalami sakit kepala atau migrain sebelum atau saat sedang haid. Kadar esterogen diketahui berperan penting terhadap munculnya gejala sakit kepala. Kadar esterogen yang jatuh tepat sebelum seseorang menstruasi akan menyebabkan sakit kepala pada sang wanita. [10]

Semakin tidak stabil kadar esterogennya, semakin buruk gejala sakit kepalanya. Sakit kepala akan membaik bila hormon esterogen kembali stabil [10]. Migrain saat haid juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti: stress, kafein, tidak makan, dll [11].

Kebanyakan wanita yang sedang mengalami sakit kepala saat sedang haid umumnya menghindari hubungan seksual. Walau begitu, aktivitas ini ternyata memberikan manfaat kesehatan tersendiri. Dalam sebuah peneitian, ditemukan bahwa aktivitas seksual dapat meredakan sakit pada beberapa pasien migrain dan sakit kepala. Ada sejumlah pasien yang gejalaya berkurang sebagian, ada pula pasien yang gejala nya berkurang sepenuhnya. [9, 12]

Risiko Berhubungan Intim saat Haid

  • Hamil

Walaupun kemungkinannya sangat kecil, tidak ada kepastian bahwa wanita yang berhubungan seks saat haid 100% tidak akan hamil. Besar-kecilnya kemungkinan seseorang bisa hamil di sini tergantung siklus ovulasi sang wanita. Kemungkinan tersebut akan semakin bertambah apabila pasangan laki-laki tidak memakai kondom, sehingga pastikan untuk selalu melakukan hubungan seks dengan aman. [13]

  • Lebih Mudah Terjangkit Penyakit Menular Seks (PMS)

Penyakit Menular Seks (PMS), contohnya adalah HIV, hepatitis, klamidia, dan kencing nanah [9, 14]. Virus penyebab penyakit menular seks dapat dengan mudah ditularkan melalui darah. Oleh karena itu, apabila pasangan seks mengidap penyakit ini, berhubungan intim saat haid dapat meningkatkan risiko tertular penyakit menular seks [9].

  • Seks Berantakan

Risiko terbesar berhubungan seks saat haid adalah seks yang berantakan. Ketika haid sedang deras-derasnya, hal ini tentunya akan memecah fokus kedua belah pihak. Darah pun akan berlumuran di atas sprei kasur. Bila sudah begini, kesenangan seks bisa berkurang [9]. Beberapa tips untuk Anda adalah berbaring di satu sisi, melapisi sprei dengan handuk, atau melakukannya di kamar mandi [15].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment