Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sakit pada bagian belakang kepala dapat disebabkan oleh saraf atau otot yang ada di leher. Hal ini juga dapat disebabkan oleh adanya trauma pada kepala atau leher. Gejala dapat berupa rasa nyeri yang terus... menerus, rasa berdenyut, atau nyeri yang berasal bagian bawah kepala dan menjalar ke atas atau kedua sisi kepala. Pasian juga dapat merasakan nyeri di belakang mata pada sisi yang sakit. Beberapa penyakit dapat menimbulkan nyeri seperti ini, antara lain osteoartritis pada tulang servikal atas, trauma pada saraf, tumor, diabetes, infeksi, dll. Dokter akan menanyakan kepada Anda seperti apa nyeri yang Anda alami, bagaimana lokasi dan penjalarannya, dan apakah ada gejala lain yang menyertai, sehingga keterangan Anda akan membantu dokter untuk menegakkan diagnosis. Dokter juga mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti pencitraan kepala atau leher. Terapi yang diberikan akan disesuaikan dengan penyebab sakit kepala yang Anda alami. Read more
Sakit kepala bagian belakang bisa disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena cedera ringan atau gejala dari adanya suatu penyakit dalam tubuh. Jenis dan lokasi timbulnya sakit bisa membantu dokter mendiagnosa penyebabnya.
Sakit kepala yang berulang dan seringkali tidak tertahankan harus diperiksakan ke dokter.
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya sakit kepala bagian belakang:
Ketegangan otot
Ini adalah penyebab sakit kepala yang paling umum. Sakit kepala karena tegang terjadi bisa otot di kulit kepala dan leher mengencang, kemudian menyebabkan nyeri di bagian sisi dan belakang kepala. Rasa sakitnya biasanya tumpul.
Sakit kepala bagian belakang karena ketegangan bukanlah gejala adanya gangguan kesehatan lain, namun tetap saja mengganggu dan nyeri.
Ada dua jenis sakit kepala karena ketegangan: [2, 3]
- Episodis: seringkali disebut sakit kepala stres karena biasanya timbul bila seseorang mengalami stress, kecemasan, lapar, marah, depresi, atau lelah. Sakit kepala ini hanya timbul bersamaan dengan pemicunya.
- Kronis: sakit kepala bisa dikategorikan kronis bila terjadi lebih dari 15 kali dalam sebulan dan sudah berlangsung setidaknya selama 3 bulan. Rasa nyerinya selalu ada, namun tingkat keparahannya berubah-ubah.
Sebagian besar sakit kepala yang diakibatkan ketegangan bisa diatasi dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, misalnya acetaminophen, ibuprofen, atau aspirin. [2]
Namun, sakit kepala yang sifatnya kronis harus diperiksakan ke dokter untuk dirawat lebih lanjut.
Arthritis
Sakit kepala akibat arthritis disebabkan oleh peradangan dan pembengkakan di bagian leher. Kondisi ini seringkali menyebabkan sakit di bagian belakang kepala serta leher. Nyeri akan semakin terasa bila kepala atau leher digerakkan. [1, 2]
Sakit kepala ini bisa disebabkan oleh berbagai jenis arthritis, termasuk rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
Arthritis yang menyebabkan sakit kepala bagian belakang bisa terjadi pada tulang belakan pertama, kedua, atau ketiga. Nyeri juga bisa diakibatkan oleh perubahan struktur tulang leher atau peradangan pembuluh darah di kepala. [2]
Postur yang tidak sehat
Posisi tubuh yang tidak sehat juga bisa menyebabkan sakit kepala bagian belakang dan leher. Postur yang buruk akan menimbulkan ketegangan di punggung, pundak, dan leher. Ketegangan ini yang mengakibatkan sakit kepala. [1, 2]
Nyeri akibat kondisi ini akan terasa menusuk di bagian tengkuk.
Jika terbiasa duduk atau berdiri dengan posisi punggung melengkung, otot di bagian belakang kepala, punggung bagian atas, leher, dan rahang akan mengalami ketegangan.
Postur seperti ini juga akan memberikan tekanan pada syaraf di bagian-bagian tersebut. Akibatnya, sakit kepala dan nyeri di bagian belakang akan terjadi.
Memperbaiki posisi berdiri dan duduk dengan menegakkan punggung bisa mengurangi sakit kepala bagian belakang akibat postur yang buruk ini. Obat pereda nyeri juga bisa membantu. Namun, bila sudah memasuki kasus yang berat, terapi fisik perlu dilakukan.
Neuralgia Oksipital
Kerusakan atau tekanan pada syaraf di tulang belakang bagian atas, leher, kulit kepala, serta kepala bagian belakang bisa menyebabkan neuralgia oksipital.
Ini adalah suatu kondisi yang terjadi bila syaraf yang memanjang dari tulang belakang hingga kulit kepala mengalami kerusakan. Neuralgia oksipital seringkali dikira sebagai migrain, padahal keduanya jelas berbeda. [1, 2, 3, 4]
Neuralgia oksipital menimbulkan rasa nyeri yang tajam dan menusuk yang bermula dari tengkuk kemudia menjalar hingga ke kulit kepala.
Gejala-gejala lainnya termasuk: [1, 2, 3, 4]
- Nyeri di belakang bola mata
- Sensasi menusuk yang tajam yang terasa seperti sengatan listrik di leher dan kepala bagian belakang
- Sensitif terhadap cahaya
- Kulit kepala terasa hangat
- Nyeri bila leher digerakkan
Kerusakan syaraf pada neuralgia oksipital bisa diatasi dengan kompres hangat, beristirahat, pijat, terapi fisik, juga minum obat pereda nyeri. Pada kasus yang berat, kondisi ini mungkin memerlukan pembedahan untuk mengurangi tekanan pada syaraf. [3]
Migrain
Migrain bisa menyebabkan nyeri di berbagai titik di kepala, tetapi sebagian besar orang merasakannya di sisi kiri atau bagian belakang kepala.
Gejala migrain termasuk: [3, 4]
- Nyeri yang tak tertahankan, menusuk, dan berdenyut
- Mual
- Muntah
- Mata berair
- Sensitif terhadap cahaya atau suara
Migrain adalah jenis sakit kepala yang umum dan sering berulang. Biasanya frekuensinya akan bertambah seiring pertambahan usia.
Penyebab migrain termasuk stres, perubahan pada pola makan, perubahan hormon, dan kadang-kadang konsumsi obat-obatan tertentu. [3, 4]
Sakit kepala jenis ini bisa diatasi dengan obat pereda nyeri, istirahat di ruangan yang redup, minum banyak air putih, kompres dingin di dahi, perbaikan gaya hidup, serta terapi berdasarkan saran dokter.
Tumor otak
Sakit kepala yang menusuk di bagian belakang bisa juga menjadi tanda adanya tumor otak.
Nyeri akan terasa bila tumor menekan pembuluh darah otak dan syaraf atau menyebabkan pembengkakan dan penumpukan cairan.
Penderita tumor otak kadang-kadang bisa merasakan sakit kepala yang: [4]
- Memburuk ketika bangun pagi
- Disertai dengan muntah
- Memburuk bila batuk, berolahraga, atau bergerak
- Tidak membaik setelah minum obat pereda nyeri, misalnya aspirin atau ibuprofen
Gejala-gejala lain dari tumor otak termasuk: [4]
- Kejang, termasuk kram otot atau kedutan, hilangnya kesadaran, hilangnya kontrol fungsi tubuh, perubahan pada penglihatan, indera perasa, atau penciuman
- Perubahan kepribadian
- Merasa sangat kelelahan
- Sulit tidur
- Sulit mengingat
- Tidak bisa melakukan aktivitas harian seperti biasa
Pada kasus ini, timbulnya gejala-gejala awal saja sudah harus diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter agar bisa dirawat sesegera mungkin.