Daftar isi
Fungsi Krioterapi
Krioterapi adalah suatu bentuk pengobatan yang menggunakan suhu dingin untuk efek terapeutik, mematikan dan membuang jaringan abnormal (tumor atau kanker). Dalam prosedurnya krioterapi dapat dilakukan secara eksternal dan internal.[1]
Pada krioterapi eksternal, seseorang dapat menggunakan kompres es atau semprotan cairan pendingin dan mengaplikasikannya pada bagian tubuh yang diinginkan untuk mendapatkan efek beku.[1]
Sedangkan, pada krioterapi internal, dokter akan menggunakan alat yang disebut cryoprobe. Probe ini dimasukkan melalui sayatan kecil di kulit. [2]
Krioterapi eksternal menyebabkan kulit beku melepuh dan mengelupas sehingga kulit baru yang sehat dapat tumbuh. Ketika sel abnormal membeku dan mati selama krioterapi internal, sistem kekebalan pasien membantu membersihkan jaringan dari tubuh.[2]
Krioterapi merupakan terapi dengan komplikasi yang rendah. Jenis perawatan ini menghilangkan jaringan yang rusak atau sakit yang berasal dari berbagai kondisi medis.[2]
Krioterapi dapat berfungsi untuk mengobati kondisi yang melibatkan iritasi saraf yang terisolasi. Secara umum, kondisi tersebut meliputi pertumbuhan saraf jinak (neuroma) dan saraf terjepit (saraf yang terjepit).[3]
Dokter mungkin juga akan merekomendasikan krioterapi pada pasien dengan kondisi:[2]
- Kanker tulang
- Kanker serviks, kanker hati atau kanker prostat
- Kondisi kulit prakanker dan kanker kulit stadium awal
- Retinoblastoma (kanker retina pada anak-anak)
- Kondisi kulit seperti kutil, kutil atau bintik hitam
Beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melakukan krioterapi yaitu wanita hamil, anak-anak, seseorang dengan penyakit darah tinggi, dan kondisi jantung yang tidak baik.[4]
Manfaat Krioterapi
Manfaat dari krioterapi dapat dirasakan satu sesi terapi, tetapi akan lebih efektif jika melakukannya secara teratur. Manfaat yang bisa didapat yaitu:[4]
- Pereda nyeri otot
- Penurunan berat badan
- Mengurangi peradangan
- Mencegah demensia, penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir
- Mencegah dan mengobati kanker
- Mengurangi kecemasan dan depresi
- Memperbaiki gejala eksim, kondisi peradangan kulit kronis yang menyebabkan bercak kulit kering yang sangat gatal
- Mengobati sakit kepala migrain
Persiapan Krioterapi
Beberapa persiapan yang dapat pasien lakukan sebelum menjalani prosedur krioterapi adalah:[2]
- Berhenti mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Membatasi makanan dan minuman yang dikonsumsi.
- Jika pasien melakukan krioterapi internal, kenakan pakaian kering yang longgar, bawalah kaus kaki dan sarung tangan untuk melindungi diri dari radang dingin. Selama terapi, bergeraklah jika memungkinkan untuk menjaga aliran darah.
- Memastikan ada seseorang yang menemani sebelum dan sesudah prosedur.
Selain itu, tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan. Biasanya dokter akan menginformasikan lebih detail saat sesi konsultasi atau pemeriksaan awal.[2]
Prosedur Krioterapi
Prosedur krioterapi tergantung pada kebutuhan pasien. Sedangkan, anestesi yang diberikan tergantung dari letak tumor atau kanker. Pasien mungkin akan diberi anestesi total atau lokal.
Anestesi lokal berfungsi untuk mematikan rasa pada tempat tertentu, sementara anestesi umum digunakan selama operasi untuk membuat pasien tertidur.[2]
Pada krioterapi eksternal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dokter akan menyemprotkan cairan pendingin (nitrogen cair) untuk membekukan bagian tubuh tertentu. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengatasi tumor atau kanker yang terletak di permukaan tubuh.[2]
Sementara untuk prosedur krioterapi internal, dokter akan memberikan anestesi total terlebih dahulu, kemudian cryoprobe (alat khusus berupa tabung kecil untuk menyemprotkan cairan nitrogen, yang berfungsi membunuh sel tumor) dimasukkan ke dalam tubuh melalui sayatan kecil di kulit. Dokter mungkin akan menggunakan pencitraan ultrasound untuk memandu cryoprobe ke jaringan yang akan dibekukan.[2]
Setelah melakukan prosedur krioterapi eksternal, area yang dirawat akan menjadi merah dan mungkin melepuh. Selain itu juga timbul rasa nyeri yang akan hilang setelah tiga hari. Area yang bekas prosedur krioterapi juga akan membentuk keropeng, yang biasanya sembuh dalam satu hingga tiga minggu.[2]
Hal yang tidak berbeda juga dirasakan pada pasien yang menjalani prosedur krioterapi internal, rasa nyeri akan timbul di daerah bekas perawatan. Khusus untuk wanita yang menjalani krioterapi pada serviks mungkin mengeluarkan cairan encer selama beberapa hari hingga beberapa minggu.[2]
Risiko Krioterapi
Seperti tindakan medis lainnya, krioterapi juga memiliki risiko yang mungkin akan dialami oleh pasien, antara lain yaitu:[2,3]
- Mati rasa atau kesemutan
- Kemerahan dan iritasi pada kulit
- Nyeri (selama prosedur dan 24 jam setelahnya)
- Lecet
- Infeksi (dengan nanah atau mengalir)
- Luka bakar
- Radang dingin
- Pendarahan
- Kram
- Fraktur tulang
- Pembengkakan
- Jaringan parut
- Perubahan vital (peningkatan tekanan darah, penurunan detak jantung, dan laju pernapasan)
Segera hubungi dokter apabila pasien mengalami salah satu tanda-tanda infeksi berikut:
- Kemerahan
- Keluar nanah
- Demam
Hasil Krioterapi
Beberapa bukti anekdot menunjukkan krioterapi dapat membantu berbagai masalah kesehatan, termasuk memperlambat atau membalikkan penuaan kulit, membantu menghilangkan lemak, mencegah penyakit kronis, dan lainnya.[4]
Sampai ada penelitian lebih lanjut mengenai klaim ini, maka belum dapat ditentukan seberapa akurat krioterapi dapat mengatasi beberapa masalah kesehatan dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apakah tindakan ini tepat dengan kebutuhan pasien.[4]