Penghambat VEGF / VEGFR : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penghambat VEGF (vascular endothelial growth factor)/VEGFR (vascular endothelial growth factor receptor) ad;aah obat yang digunakan untuk menghambat aktivitas VRGF dan VEGFR, dimana keduanya berperan dalam... proses angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru dari pembuluh darah yang telah ada. Angiogenesis abnormal diketahui terjadi pada kanker dan penyakit lainnya, sehingga obat ini dapat digunakan pada beberapa kondisi tersebut. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki kondisi yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more

Angiogenesis abnormal umumnya terjadi pada kanker, kondisi mata degeneratif, kondisi lain yang berhubungan dengan peradangan. Antibodi monoklonal digunakan untuk menghambat VEGF dan bisa digunakan untuk penghambat VEGFR[1].

Angiogenesis adalah terbentuknya pembuluh darah baru dari yang sudah ada sebelumnya. Angiogenesis memiliki peran sentral dalam proses tumor dan metastasis[3].

Fungsi Penghambat VEGF / VEGFR

Faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) / penghambat faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGFR) adalah agen penghambat aktivitas VEGF dab VEGFR. Obat penghambat ini dapat memodulasi angiogenesis pembuluh darah baru dari pembuluh darah yang sudah ada[1].

Berikut ini fungsi dan kegunaan dari Penghambat VEGF / VEGFR[2] :

  • Digunakan untuk mengobati Neovaskular (Basah) Degenerasi Makula Terkait Usia (AMD), berbagai jenis edema makula, dan retinopati diabetik.
  • Untuk pengelolaan edema makula setelah oklusi vena retina, degenerasi makula terkait usia (basah), dan edema makula diabetik.
  • Digunakan dalam kombinasi dengan agen antineoplastik untuk pengobatan berbagai jenis kanker.
  • Untuk mendorong angiogenesis dan meningkatkan suplai darah tumor.

VEGFR berada pada tingkat tinggi dengan beberapa jenis tumor padat manusia, seperti glioma, paru-paru, payudara, ginjal, karsinoma saluran cerna, dan ovarium[3].

Obat ini sedang di uji klinis terkait dengan angiogenik seperti penyakit inflamasi, retinopati, dan degenerasi makula terkait dengan usia. Obat ini juga telah di laporkan sebagai penghambat jalur VEGF / VEGFR seperti molekul kecil dan antibodi monoklonal[3].

Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat VEGF / VEGFR

Penyakit yang diatasi dengan obat Penghambat VEGF / VEGFR memiliki kondisi yang berbeda-beda. Berikut ini kondisi medis yang terkait dengan penghambat VEGF / VEGF[1]:

Cara Kerja Penghambat VEGF / VEGFR

Penyerapan pada pasien kanker sangat lambat dengan kisaran dosis 50-2000mg yang di absorpsi tidak linier. Ketersediaan hayati sangat rendah karena penyerapan tidak sempurna yang dilakukan melalui saluran pencernaan[4].

Untuk Antibodi monoklonal dengan ukuran besar, sangat sulit untuk melintasi membran sel. Obat ini juga tidak dapat menahan proteolisis pada saluran pencernaan[5].

Karena obat sangat sulit melinasi membran sel, obat ini diserap dengan buruk melalui oral dengan konsentrasi plasma puncak dicapai dalam 2-5 jam. Untuk gantinya akhirnya dberikan dengan intravena, dan instramuskular[5].

Untuk pemberian makanan tidak dapat meningkatkan penyerapan, tetapi penyerapan menjadi menurun yang biasa 2 jam menjadi 4 jam[6].

Sebagian dari obat Penghambat VEGF / VEGFR adalah penghambat tirosin kinase multitarget generasi kedua untuk melawan reseptor faktor pertumbuhan endotel vaskular 1,2 dan 3, reseptor faktor turunan platelet alfa, reseptor faktor pertumbuhan turunan platelet beta dan c-kit[4].

Reseptor tersebut merupakan bagian dari angiogenesis untuk membentuk pembuluh darah tumor demi kelangsungan hidup dan pertumbuhan tumor[4].

Sel kanker bekerja dengan mendorong angiogenesis tumor dengan melepas VEGF untuk menghasilakn jaringan vaskular yang tidak teratur. Penghambat VEGF / VEGFR menjadi target obat anti kanker dengan memberikan efek pengikat dan menonaktifkan VEGF serum[5].

Terdapat juga inhibitor reseptor tirosin kinase (RTK) yang dapat menghambat aktivitas kinase reseptor faktor pertumbuhan endotel vaskular. Inhibitor ini juga sebagai penghambat RTK yang terlibat pada angiogenesis patogen, tumbuhnya tumor, dan juga perkembangan kanker[6].

Penghambat VEGF / VEGFR berguna untuk mengobati CML dengan resisten untuk menghambat aktivitas tirosin kinase dari kinase mutal Abl dan T315I. Untuk T315I dimutasikan pada resistensi di dalam sel karena dapat mencegah inhibitor Bcr-Abl sebagai pengikat Abl kinase[7].

Obat ini juga sebagai antibodi monoklonal manusia atau biasa disebut IgG1 terhadap reseptor faktor pertumbuhan endotel vaskular 2 (VEGRF2), dan reseptor tirosin kinase tipe II pada sel endotel. Penghambat VEGF / VEGFR dengan volume distribusinya adalah 6 L, 160 L ,  349L, 1223 L[8].

Penghambat VEGF / VEGFR diekskresikan melalui feses 82,2% dan sebagian kecil melalui urin <4% khusus untuk pasien kanker. Kisaran 10% dosis merupakan metabolik oskidatif dan sebagian besar hilang melalui tinja[4].

Obat ini juga di ekskresikan melalui ginjal dan hati dengan waktu paruh intravitreal = 7,13 hari. Waktu paru eliminasi plasma 5-6 hari setelah injeksi intravena dengan dosis 2-4 mg/kg[9].

Contoh Obat Penghambat VEGF / VEGFR

Penghambat VEGF / VEGFR tersedia dalam bentuk tablet, injeksi, kapsul yang hanya bisa di dapat dari resep dokter. Berikut ini contoh obat Penghambat VEGF / VEGFR[1]:

Pazopanib sebagai obat penghambat molekul kecil dari beberapa protein tirosin kinase dengan potensi aktivitas antineoplastik. Obat ini diindikasikan untuk pengobatan kanker sel ginjal stadium lanjut dan sarkoma jaringan lunak stadium lanjut[4].

Bevacizumab merupakan antibodi IgG monoklonal yang digunakan dengan obat lain sebagai obat kemoterapi untuk jenis, tingkat keparahan, dan stadium kanker[5].

Aflibercept merupakan agen oftalmik yang digunakan untuk mengobati degenerasi mascular terkait dengan usia. Dibandingkan dengan obat lainnya yang berhubungan dengan VEGF, aflibercept memiliki pengikatan yang lebih tinggi[9].

Cabozantinib digunakan untuk mengobati kanker tiroid meduler progresif dan metastik. Obat ini juga digunakan untuk mengobati karsinoma sel ginjal lanjut dan untuk karsinoma hepatoseluler pada pasien[10].

Sama halnya dengan Cabozantinib, Lenvatinib juga digunakan untuk mengobati kanker tiroid, karsinoma sel ginjal lanjut, dan pengobatan lini pertama karsinoma hepatoseluler[6].

Sunitinib merupakan penghambat tirosin kinase (RTK) yang digunakan untuk pengobatan karsinoma sel ginjal(RCC) dan tumor storma gastrointestinal resisten imatinib (GIST). Obat ini tersedia dalam bentuk oral[10].

Axitinib adalah penghambat tirosin kinase generasi ekdua yang bekerja sebagai penghambat reseptor faktor pertumbuhan endotel vaskular. Axitinib dapat memblokir angigenesis, pertumbuhan tumor. dan metastasis[12].

Sorafenib digunakan untuk mengobati karsinoma sel ginjal lanjut atau biasa disebut dengan kanker ginjal primer. Obat ini juga digunakan untuk mengobati karsinoma hepatoseluler lanjut (kanker hati primer)[13].

Regorafenib adalah obat oral merupakan multipel oral yang digunakan untuk mengobati kanker kolorektal metastatik, tumor stroma gastrointestinal lanjut, dan karsinoma hepatoseluler[14].

Ponatinib adalah inhibitor Bcr-Abl tirosin kinase baru yang sangat manjur untuk mengobati leukimia myeloid kronis pada orang dewasa[7]. Sedangkan Ramucirumab digunakan pada adenokarsinoma junction gastric atau gastro-esophageal junction sebagai agen tunggal atau di kombinasikan dengan obat lain setelah kemoterapi[15].

Efek Samping Penghambat VEGF / VEGFR

Efek samping bisa saja terjadi jika penggunaanya tidak sesuai dengan takaran dan dosis yang tepat. Berikut ini beberapa efek samping umum dari obat Penghambat VEGF / VEGFR[16,

Cabozantinib dapat menyebabkan perforasi (robekan pada lubang) dan fistula yang ada di dalam perut atau usus[17]. Sedangkan untuk pazopanib, obat ini dapat menyebabkan pembekuan pada darah yang di pembuluh darah kecil di dalam organ seperti otak dan ginjal[18].

Untuk Bevacizumab dapat menyebabkan gangguan neurologis yang sangat langka namun sangat serius yang berhubungan dengan otak. Penggunaan obat akan timbul gejala beberapa jam setelah pemakaian pertama. Atau bisa tidak muncul hingga satu tahun setelah perawatan akan dimulai[19].

Sunitinib dapat menyebabkan efek yang sangat parah atau sangat fatal pda bagian hati. Jika anda mengkonsumsi obat ini diwajibkan untuk melakukan tes darah guna memeriksakan fungsi hati[20].

Untuk penggunaan obat Penghambat VEGF / VEGFR yaitu sorafenib, tidak dianjurkan bagi penferita kanker paru-paru sel skuamosa. Obat ini bisa menyebabkan permasalahan pada jantung[21].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment