Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kardiomegali berarti pembesaran jantung. Kardiomegali dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, infeksi, penyakit yang diturunkan, dan kardiomiopati. Kondisi ini dapat... menimbulkan gejala maupun tidak. Gejala yang ditimbulkan pun dapat ringan sampai berat, antara lain aritmia, nyeri dada, batuk, pusing, kelelahan, sesak napas, dan bengkak pada kaki. Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan cara menerapkan gaya hidup sehat, terutama jika sudah ada riwayat penyakit jantung, stroke, atau diabetes di keluarga Anda. Pilihlah jenis makanan yang sehat, jaga agar berat badan tetap ideal, berolahraga rutin, hindari merokok, dan lakukan pemeriksaan rutin terhadap status kesehatan Anda terutama jika Anda telah berusia diatas 40 tahun. Read more
Kardiomegali adalah istilah untuk kondisi pembesaran jantung. Namun, kardiomegali bukanlah termasuk jenis penyakit jantung.
Kardiomegali bukanlah sebuah penyakit, melainkan biasanya adalah gejala dari suatu kondisi penyakit jantung yang umumnya tak menampakkan tanda-tanda bila kasusnya ringan.
Kardiomegali adalah kondisi ketika otot jantung mengalami penebalan karena kondisi tertentu. Jantung berukuran lebih besar karena bilik jantung salah satunya melebar.
Kondisi kardiomegali dapat bersifat permanen atau seterusnya atau bisa sementara saja. Pembiaran kondisi ini dapat berakibat pada kerusakan jantung serius.
Daftar isi
Fakta Tentang Kardiomegali
- Penderita kardiomegali ringan umumnya tidak mengeluhkan gejala apapun.
- Penanganan kardiomegali akan ditentukan oleh penyakit apa yang menjadi penyebab yang mendasarinya.
- Kardiomegali dalam dunia medis lebih dikenal sebagai tanda bahwa jantung melemah disebabkan oleh suatu penyakit atau bahkan cedera tertentu.
- Kardiomegali dapat timbul karena penyakit kardiomiopati atau penyakit otot jantung.
- Terdapat 2 jenis kardiomiopati yang bisa menyebabkan kardiomegali, yaitu kardiomiopati hipertrofik dan kardiomiopati dilatif.
- Kardiomiopati hipertrofik merupakan penebalan dinding bilik jantung serta pembesaran sel-sel otot jantung yang kemudian menjadi penghambat peredaran darah.
- Kardiomiopati dilatif adalah kondisi buruknya fungsi bilik jantung karena pelebaran bilik jantung. Hal ini adalah alasan dibalik sebagian besar kasus kardiomegali.
Penyebab Kardiomegali
Jantung membesar dan menebal dapat terjadi karena kondisi kinerja otot jantung yang bekerja secara ekstra dalam memompa darah sehingga otot melemah dan rusak.
Namun tak selalu demikian, sebab pembesaran dan melemahnya jantung dapat dialami tanpa alasan yang jelas. Bila tak diketahui penyebabnya, kardiomegali idiopatik adalah istilah untuk ini.
Kemungkinan penyebab utama lainnya dari kardiomegali adalah aritmia (ketidakteraturan detak jantung), serangan jantung, serta jantung kongenital (penyakit jantung bawaan).
Sementara itu, selain penyebab utamanya, ada pula beberapa faktor yang memicu risiko kardiomegali meningkat, seperti :
1. Kardiomiopati
Penyakit ini membuat jantung bekerja lebih sulit dan lebih keras dalam pemompaan darah ke seluruh tubuh. Jantung kemudian membesar karena upayanya untuk memompa lebih banyak darah.
2. Hemokromatosis
Kelebihan zat besi dalam tubuh khususnya pada organ jantung mampu menjadi pemicu pembesaran bilik kiri jantung karena otot jantung semakin lemah.
3. Hipertiroidisme atau Hipotiroidisme
Salah satu gangguan tiroid ini, entah itu kelebihan atau kekurangan hormon tiroid dapat membuat jantung lebih tebal dan besar.
4. Anemia
Kekurangan sel darah merah membuat suplai oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Bila anemia sudah pada tahap kronis, hal ini membebani kinerja jantung dan membuatnya melemah atau rusak.
5. Penyakit Jantung Koroner
Plak lemak atau kolesterol yang menumpuk di pembuluh arteri menghambat peredaran darah ke jantung yang memicu serangan jantung. Bila ada satu bagian saja dari otot jantung yang mati, jantung dapat membesar karena proses memompa darah secara lebih keras.
Cairan yang menimbun pada area jantung bisa membuat penampakan jantung lebih besar dari seharusnya.
7. Hipertensi Paru
Darah tinggi dapat pula terjadi pada arteri penghubung antara paru serta jantung terjadi. Sisi kanan jantung sebagai akibatnya membesar karena proses pemompaan darah untuk mengalirkan darah antara jantung dan paru jadi lebih sulit.
8. Penyakit Katup Jantung
Ada 4 katup jantung yang berfungsi agar aliran darah berjalan maksimal dan sempurna. Jantung dapat menebal atau membesar saat salah satu katup alami kerusakan, entah itu karena obat-obatan, perawatan kanker, ketidakteraturan detak jantung, infeksi jantung, cacat jantung, atau demam rematik.
9. Hipertensi
Lonjakan tekanan darah mampu menjadi membuat bilik jantung kiri lebih besar yang berakibat pada kelemahan otot jantung. Karena kelemahan otot jantung ini, bilik atas jantung alhasil menjadi lebih besar.
10. Amiloidosis
Kondisi langka ini adalah menumpuknya protein abnormal bernama amiloid pada jantung sehingga fungsi jantung terganggu dan mampu memicu pembesaran jantung.
11. Apnea Tidur Obstruktif
Gangguan tidur jenis ini adalah ketika kadar oksigen darah menurun sebanyak 30-50% karena aliran udara selama kurang lebih 10 detik berhenti. Rupanya, kondisi ini pun dapat menjadi pemicu membesarnya jantung.
12. Diabetes
Kondisi kadar gula darah yang melonjak secara tidak terkontrol akan menyebabkan pembuluh darah rusak dan menyebabkan serangan jantung. Sementara serangan jantung sendiri dapat menjadi penyebab dari kardiomegali.
13. Obesitas
Kelebihan berat badan selalu berkaitan dengan diabetes serta tekanan darah tinggi yang otomatis mampu meningkatkan risiko gangguan jantung seperti kardiomegali sekalipun.
14. Riwayat Keluarga Mengidap Penyakit Jantung
Jika salah satu anggota keluarga memiliki riwayat serangan jantung atau penyakit jantung, anggota keluarga yang lain dapat mengidapnya juga, tak terkecuali kondisi seperti kardiomegali.
15. Perubahan Hormonal
Fungsi jantung dapat dipengaruhi oleh sistem hormon yang berubah-ubah. Jantung membesar biasanya juga umum dialami oleh wanita hamil karena faktor ini.
Untuk kasus kardiomegali ringan yang bersifat sementara, berikut adalah beberapa hal yang berpotensi menjadi penyebabnya :
- Infeksi virus pada jantung.
- Kondisi kehamilan.
- Stres berlebihan dan berkepanjangan
- Penyalahgunaan obat terlarang atau minuman beralkohol.
Hanya saja, tak seluruh kasus kardiomegali ringan diketahui apa penyebab utamanya. Kondisi ini berpotensi muncul tanpa sebab yang pasti.
Gejala Kardiomegali
Sulit untuk melihat atau merasakan adanya gejala tertentu dari kardiomegali pada kondisi awal, terutama pada tahap kardiomegali ringan.
Walau timbul suatu kondisi yang sebenarnya bisa dianggap sebagai gejala, kemungkinan penderita kardiomegali menganggapnya wajar.
Hal inilah yang menguatkan alasan mengapa pemeriksaan jantung secara rutin sangat bermanfaat, khususnya dalam pendeteksian dini kardiomegali dan gangguan jantung lain.
Kondisi gejala yang sebenarnya mungkin telah muncul namun seringkali diabaikan antara lain adalah:
- Pusing
- Tubuh lelah dan lemas
- Aritmia (irama jantung tidak menentu)
- Sesak nafas
- Batuk-batuk
- Perut kembung
- Edema (penumpukan cairan yang menyebabkan bengkak pada kaki)
Apabila kondisi di bawah inilah yang terjadi, jangan tunggu lagi untuk segera ke dokter dan memperoleh penanganan medis :
- Dada terasa nyeri
- Kesulitan bernafas makin parah
- Irama jantung makin tidak menentu dan tidak normal
- Kelelahan ekstrem
- Nyeri pada rahang, lengan, punggung, atau juga leher.
- Pingsan
Pemeriksaan Kardiomegali
Bila gejala gangguan jantung yang mengarah pada pembesaran jantung segera diperiksakan, maka dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik lebih dulu.
Selain itu, beberapa tes lanjutan akan dilakukan agar mampu menentukan apa penyebab kondisi pasien sekaligus menentukan pengobatan yang sesuai.
- Ekokardiogram : Tes ini berguna dalam memantau dan menunjukkan gambar video pembesaran jantung dengan memanfaatkan gelombang suara.
- Elektrokardiogram : Tes ini berguna dalam mengevaluasi aktivitas listrik jantung usai alat bernama elektroda dipasang pada kulit pasien. Dokter baru akan dapat mendiagnosa kerusakan jantung melalui hasil yang tampil pada monitor dan kertas yang dicetak.
- Tes Darah : Tes ini berguna dalam mengecek kadar protein dalam darah, begitu juga kadar gula, lemak serta kolesterol.
- Sinar-X Dada : Rontgen dada berguna dalam mengecek kondisi jantung sekaligus paru-paru sehingga dokter mampu mengetahui penyebab utama kardiomegali.
- Kateterisasi Jantung dan Biopsi : Tes ini dilakukan dengan memasukkan kateter (tabung tipis) ke pangkal paha pasien lalu dokter menghubungkannya lewat pembuluh darah ke jantung tempat biopsi dilakukan, barulah dilanjutkan dengan menguji sampel.
- MRI atau CT Scan : Tes ini berguna dalam mengumpulkan gambar dada serta kondisi jantung untuk pengecekan lebih jauh dengan pasien berbaring di meja dalam sebuah tabung sinar-X.
- Tes Stres : Guna dari tes ini adalah mengetahui irama dan aktivitas listrik jantung serta tekanan darah yang dilakukan bersama dengan penggunaan EKG melalui aktivitas olahraga.
- Angiogram CT Scan Jantung : Tes ini berguna dalam menunjukkan kondisi arteri kaki, panggul dan perut. Biasanya tes ini sebagai metode diagnosa penyakit arteri koroner.
Pengobatan Kardiomegali
Kardiomegali dapat diobati dengan pemberian obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, terutama bila kardiomegali terjadi karena kondisi masalah jantung.
Namun, tak jarang langkah operasi adalah yang dokter anjurkan apabila kondisi jantung memang memerlukannya agar fungsi kembali baik.
Selain itu, melalui perubahan pola hidup pun pasien bisa meningkatkan kesehatan jantung kembali pasca mengalami kardiomegali sebagai langkah pengobatan mandiri.
Melalui Obat-obatan
- ACE (Angiotensin-converting enzyme) Inhibitors : Obat ini bertujuan menurunkan kadar tekanan darah sekaligus membantu supaya kemampuan jantung dalam memompa darah kembali meningkat.
- Diuretik : Obat ini berguna dalam menurunkan kadar sodium tinggi dalam tubuh sehingga tekanan pada jantung serta arteri dapat berkurang.
- Beta Blockers : Obat ini bermanfaat sebagai peningkat fungsi jantung sekaligus menjadikan tekanan darah tinggi bisa normal lagi.
- ARBs (Angiotensin II receptor blockers) : Obat ini adalah alternatif bagi pasien yang tak bisa menggunakan ACE inhibitors.
- Anti-Aritmia : Obat ini bertujuan menormalkan kembali irama jantung yang tadinya tidak menentu.
- Nitrat : Obat ini diberikan kepada pasien yang mengalami penyempitan arteri koroner supaya kondisi dapat melebar dan aliran darah menjadi lebih lancar.
- Antikoagulan : Obat pengencer darah ini berguna mengatasi risiko penggumpalan darah yang memicu penyakit stroke atau serangan jantung.
- Suplemen Zat Besi : Bila anemia menjadi salah satu pemicu kardiomegali, maka dokter kemungkinan memberi pasien suplemen ini.
Melalui Operasi
- ICD (implantable cardioverter-defibrillator) : Pasien kardiomegali dengan risiko aritmia parah memerlukan pemasangan ICD di bagian dada untuk mengawasi irama jantung pasien dan memberikan kejutan listrik bila irama jantung sudah mulai terlalu cepat.
- Operasi Bypass Jantung : Operasi ini diperlukan oleh pasien kardiomegali yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner.
- Operasi Katup Jantung : Operasi ini diperlukan oleh pasien untuk mengganti katup jantung yang rusak. Serta apabila kerusakan katup jantung menjadi penyebab utama kardiomegali.
- LVAD (left ventricular assist device) : Pemasangan alat ini diperlukan ketika dokter menyatakan bahwa pemompaan darah oleh jantung terlalu lemah.
- Transplantasi Jantung : Biasanya langkah ini adalah langkah akhir ketika cara pengobatan dan perawatan lain tidak lagi bisa membantu.
Melalui Perubahan Pola Hidup
- Mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, serta kadar kolesterol agar tidak terjadi lonjakan.
- Berhenti merokok bagi perokok aktif, dan tidak mencoba merokok bagi yang merupakan non perokok.
- Mengurangi asupan makanan-makanan asin atau bergaram tinggi (cukup 1500 mg per hari).
- Menjaga agar berat badan tetap stabil dan berada di angka ideal.
- Mendapat istirahat cukup dengan tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam.
- Menghindari asupan kafein maupun alkohol.
- Tetap berolahraga dengan aktivitas fisik yang aman bagi penderita masalah jantung serta lakukan semampu fisik pasien saja.
- Memperbanyak asupan sayur dan buah, ditambah pula gandum utuh.
- Menghindari makanan-makanan kemasan, kalengan, berpengawet dan cepat saji.
Komplikasi Kardiomegali
Kondisi jantung yang terganggu seperti kardiomegali bila dibiarkan terlalu lama tanpa memperoleh penanganan yang tepat, maka komplikasi inilah yang menjadi ancamannya :
- Henti Jantung Mendadak : Pembesaran jantung tanda bahwa jantung tak memperoleh darah dan oksigen yang cukup sehingga henti jantung menjadi risikonya dan akibatnya adalah kematian mendadak.
- Murmur Jantung : Katup jantung yang rusak dengan tidak menutup secara benar akan memicu suara-suara seperti desingan, tiupan, hingga serak pada waktu aliran darah melalui jantung.
- Gumpalan Darah : Darah dapat menggumpal dan menyatu saat proses pemompaan darah tidak berjalan normal. Jika sampai ke otak, gumpalan darah ini mampu menyebabkan stroke.
- Gagal Jantung : Saat bilik jantung kiri mengalami penebalan dan pembesaran, gagal jantung dapat terjadi karena ketidakmampuan dalam memompa darah lagi.
Pencegahan Kardiomegali
Pencegahan kardiomegali dapat dimulai dari menanyakan kepada anggota keluarga mengenai riwayat penyakit jantung yang dimiliki.
Lakukan pengecekan kesehatan rutin dan informasikan dokter mengenai adanya faktor risiko berupa riwayat masalah atau penyakit jantung, khususnya kardiomiopati, jantung koroner dan serangan jantung.
Sebagai langkah menurunkan risiko penyakit arteri koroner yang berakibat pada timbulnya kardiomegali, lakukan hal-hal ini :
- Cek rutin kadar kolesterol, trigliserida, LDL, gula darah dan tekanan darah.
- Rutin menimbang berat badan agar mencegah obesitas.
- Kurangi asupan makanan yang tinggi lemak, garam, kolesterol dan gula.
- Makan makanan sehat yang kaya vitamin, asam lemak esensial, mineral, serta serat.
- Hindari asupan kafein apalagi minuman alkohol berlebihan.
- Hindari kegiatan merokok atau bahkan menghirup asapnya.
- Hindari penyalahgunaan obat terlarang atau narkoba.
- Kelola stres agar tidak berlanjut dan berkepanjangan.
- Rutin olahraga, seminggu setidaknya 3-4 kali dengan durasi 15-30 menit setiap kali melakukannya.
Menerapkan hidup sehat dapat menjadi kunci untuk menjaga jantung tetap sehat, termasuk sebagai langkah menghindarkan diri dari pembesaran jantung atau kardiomegali.