Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Antidiare adalah jenis obat yang dapat menghentikan atau memperlambat diare. Antidiare hanya ditujukan untuk gejala diare, namun tidak menyembuhkan penyebab diare itu sendiri. Beberapa antidiare bekerja... dengan memperlambat kontraksi usus, sehingga memperlambat waktu transit di usus dan menyebabkan lebih banyak air yang diserap kembali ke dalam tubuh sehingga feses akan lebih padat. Ada juga yang meningkatkan volume feses sehingga konsistensinya juga menjadi lebih tidak cair. Beberapa obat diare dapat dibeli secara bebas tanpa perlu resep dokter. Bacalah dengan seksama petunjuk yang tertera di kemasan obat. Di label tersebut akan tertera berapa dosis yang bisa dikonsumsi dan seberapa sering Anda harus meminum obatnya. Catat berapa kali Anda sudah minum obat, dan berkonsultasilah kepada dokter jika diare Anda belum kunjung membaik. Ceritakan riwayat pengobatan yang sudah Anda lakukan, termasuk dosis dan berapa kali Anda sudah mengonsumsi antidiare. Jangan mengonsumsi beberapa antidiare sekaligus kecuali dokter Anda yang menyarankannya karena dikhawatirkan efeknya justru akan berbalik merugikan. Read more
Penyakit yang sering membuat buang air besar dengan tinja yang encer adalah Diare. Diare terjadi pada umumnya karena makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.[1]
Diare dapat berlangsung selama beberapa hari, dalam kasus yang lebih bisa sampai berminggu-minggu. Diare tidak akan menjadi bahaya, apabila tidak terjadi dehidrasi. Apabila disertai dengan dehidrasi akan berakibat fatal dan harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Gejalanya bervariasi, dan yang paling sering dirasakan yaitu :
- Perut terasa mulas
- Tinja encer (buang air besar cair) atau bahkan berdarah
- Mengalami dehidrasi
- Pusing, lemas, dan kulit kering
Diare sebagian besar disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Dan diare yang berlangsung lama, dikarenakan peradangan di usus.
Daftar isi
Fungsi Antidiare
Antidiare adalah sekelompok jenis obat tertentu yang digunakan untuk menghentikan atau memperlambat diare.[1,2]
Obat antidiare hanya dapat meredakan gejalanya saja, tetapi tidak menghilangkan penyebabnya. Itu artinya diare akan tetap muncul, kecuali penyebabnya sudah habis. Adapun gejalanya antara lain :
- Perut terasa mulas
- Tinja encer (buang air besar cair) atau bahkan berdarah
- Mengalami dehidrasi
- Pusing, lemas, dan kulit kering
Agen antimotilitas atau agen antispasmodik juga dapat digunakan untuk membantu meringankan gejala diare. Agen lain yang dapat digunakan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh infeksi tertentu, seperti campylobacter atau giardia adalah agen antibakteri.
Anti diare juga digunakan untuk :[3,4,5]
- Meredakan terlalu banyak gas di perut.
- Digunakan dalam pengobatan alternatif yang disebabkan oleh antibiotik , perjalanan, kemoterapi , atau rawat inap.
- Juga mungkin efektif dalam mengobati sindrom iritasi usus besar , infeksi bakteri vagina, kolik pada bayi, infeksi paru-paru pada anak-anak, masalah kulit pada anak-anak yang alergi susu, dan kondisi lainnya.
- Digunakan untuk membantu gas dan kotoran berbau dengan lebih baik.
- Diberikan kepada orang yang menggunakan obat antivirus untuk mengobati HIV atau AIDS. Tetapi Crofelemer bukanlah pengobatan untuk HIV atau AIDS.
Penyakit yang Diatasi dengan Antidiare
Terdapat beberapa penyakit terkait yang diatasi dengan antidiare. Antidiare diberikan untuk[2]:
- Infeksi Clostridioides difficile
- Diare, Akut
- Diare, Kronis
- Suplementasi Diet
- Gas
- Infeksi Helicobacter Pylori
- Gangguan pencernaan
- Sindrom iritasi usus
- Kolitis Limfositik
- Sariawan Mulut
- Diare Wisatawan
- Infeksi saluran kemih
- Ketidakseimbangan pH vagina
- Infeksi jamur pada vagina
Cara Kerja Antidiare
Antidiare bekerja dengan memperlambat kontraksi usus, meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan isi usus. Dengan demikian, memungkinkan lebih banyak menyerap air dari usus lalu kembali ke dalam tubuh, dan dapat mengurangi kandungan air pada tinja. Yang lain bekerja dengan membesarkan tinja, meningkatkan volumenya dengan zat seperti serat.[2]
Antidiare juga bekerja dengan mengikat reseptor opioid secara langsung di dinding usus pada otot sirkuler dan longitudinal usus, mengurangi gerak peristaltik pendorong dan memperpanjang waktu transit, dan meningkatkan resorpsi air dan elektrolit. Ini juga meningkatkan nada pada sfingter ani.[9]
Penyerapannya diserap secara buruk pada saluran gastrointestinal, dengan ketersediaan hayati 0,3% dan plasma puncak 2,5 jam. Obat ini tidak terdistribusi dengan baik ke otak. Dan masuk ke ASI dalam jumlah yang sedikit. Ekskresi yang di keluarkan terutama melalui feses, dengan paruh waktu kisaran 10 jam.
Obat ini bekerja dengan mengurangi proses pergerakan peristaltik yang mendorong dan juga untuk memperpanjang waktu perpindahan yaitu dalam peningkatan resorpso air dan juga eletrolit[9].
Contoh Obat Antidiare
Antidiare tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, bubuk dan cairan. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sementara yang lainnya dijual bebas di apotek.
Beberapa contoh Antidiare yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk:[2]
- Loperamide
- Loperamide / simethicone
- Lactobacillus acidophilus
- Atropin / difenoksilat
- Atropine / difenoxin
- Bismuth subgallate
- Saccharomyces boulardii lyo
- Lactobacillus rhamnosus gg
- Attapulgite
- Crofelemer
Efek Samping Antidiare
Antidiare dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Tidak semua orang mengalami efek samping yang signifikan dengan Antidiare.
Beberapa efek samping umum dari Antidiare termasuk[3,4,5,6,7,8]:
- Kembung
- Gas
- Lidah dan feses berwarna gelap
- Mengantuk, pusing , merasa gelisah
- Sakit kepala
- Mati rasa di tangan atau kaki
- Depresi , tidak enak badan
- Kebingungan, perasaan sangat bahagia
- Gusi merah atau bengkak
- Mulut kering, hidung, atau tenggorokan
- Mual , muntah , sakit perut , kehilangan nafsu makan
- Ruam kulit , kekeringan, atau gatal
- Demam
- Lendir di tinja
- Penyakit hati
- Gangguan irama jantung
- Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, batuk
- Sembelit
Katakan dengan dokter Anda, apabila Anda sedang hamil atau menyusui sebelum menggunakan obat ini[3]. Gunakan obat ini sesuai petunjuk, apabila terlalu banyak akan menyebabkan masalah jantung yang serius dan berakibat fatal.
Jika Anda memiliki sindrom usus pendek dan sistem kekebalan yang lemah beritahu dokter Anda[4]. Bismuth Subgallate dapat berinteraksi dengan obat lain atau masalah kesehatan. Beritahu dokter Anda tentang semua obat Anda, Anda harus memastikan bahwa Anda aman untuk menggunakan bismuth subgallate[6].
Atropin dan difenoksilat tidak disetujui untuk digunakan pada anak yang berusia di bawah 6 tahun. Obat ini belum terbukti aman atau efektif pada anak di bawah 13 tahun[7].
Untuk penyimpannya, simpan produk ini pada suhu ruangan jauh dari kelembaban dan panas.