Choline salicylate atau kolin salisilat termasuk dalam salah satu obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang mengobati peradangan dengan mencegah produksi penyebabnya. Obat ini digunakan untuk mengurangi bengkak, nyeri atau demam dalam berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri menstruasi, sakit akibat pilek atau flu, dan arthritis ringan [1,2,3,4].
Daftar isi
Apa itu Choline Salicylate?
Berikut adalah informasi lengkap mengenai indikasi choline salicylate hingga pengaruh obat pada kehamilan dan menyusui [3]:
Indikasi | Pereda nyeri |
Kategori | Obat Bebas |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (NSAID) |
Bentuk | Tablet, gel oral |
Kontraindikasi | → Hemofilia gangguan hemoragik, gout, riwayat hipersensitivitas terhadap salisilat → Gangguan ginjal atau hati yang parah → Anak <12 tahun → Kehamilan dan menyusui |
Peringatan | Ulkus peptikum, gastritis erosif, asma, gangguan alergi, gangguan ginjal dan hati, pasien dehidrasi; hipertensi yang tidak terkontrol dan pasien lansia. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | NSAID berbahaya bagi janin yang belum lahir bila obat dikonsumsi selama 3 bulan terakhir kehamilan. Obat ini juga berpotensi masuk ke dalam ASI dan tentu sangat berbahaya bagi bayi. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko penggunaan obat ini. |
Manfaat Choline Salicylate
Choline Salicylate adalah pereda nyeri anti-inflamasi yang masih berhubungan dengan aspirin. Obat ini termasuk dalam garam kolin dari asam salisilat sebagai analgesik, antipiretik, dan antirematik. Choline salicylate digunakan untuk mengobati [1,2,4]:
- Radang sendi, demam, sakit ringan hingga sedang, pembengkakan
- Pengobatan asam urat, rematik, rheumatoid arthritis, cedera otot
- Rasa sakit ulkus mulut, luka dingin, bintik-bintik sakit gigi tiruan, bisul di mulut
Dosis Choline Salicylate
Pemberian obat choline salicylate harus sesuai dengan indikasi penyakit agar tidak terjadi efek samping yang fatal [3]:
Gel/Dioles ⇔ Lesi mulut → Oleskan gel 8,7% pada urea yang terkena |
Oral/Diminum ⇔ Sakit dan demam → 435-870 mg setiap 4 jam jika diperlukan ⇔ Gangguan rematik → 4,8-7,2 g per hari dengan dosis terbagi |
Efek Samping Choline Salicylate
Penggunaan choline salicylate menimbulkan reaksi berbeda pada masing-masing pasien. Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan [1,2,4]:
Umum
- Mual atau muntah, sakit perut, diare atau sembelit, gatal, ruam kulit
- Kembung, pusing, sakit kepala, gugup, gelisah, telinga berdenging
Efek samping yang memerlukan perhatian medis segera:
- Ruam kulit, gatal, pembengkakan pada sebagian anggota tubuh
- Tinja berwarna hitam, masalah pernapasan, kebingungan
- Urine berwarna gelap, perubahan pendengaran, mata atau kulit menguning
- Pendarahan atau memar yang tidak biasa, kelelahan, erupsi kulit
- Reaksi hipersensitivitas, anemia hemolitik, dispnea, iritasi lokal
- Gangguan ginjal, bronkospasme, paroksismal, pendarahan samar
- Leukopenia, keracunan salisilat, kronia ringan
Efek samping yang tidak memerlukan perhatian medis segera:
- Sembelit atau diare, pusing, mulas, sakit kepala
- Sakit perut ringan, mual
Detail Choline Salicylate
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai cara kerja hingga overdosis choline salicylate, berikut adalah data-datanya [3]:
Penyimpanan | Simpan pada suhu antara 15-30 oC |
Cara Kerja | Deskripsi: Choline Salicylate mengurangi rasa sakit dengan menghambat sintesis prostaglandin. Obat ini juga menurunkan demam dengan bekerja pada pusat pengatur panas hipotalamus dan memblokir generasi impuls Onset: 1-2 jam |
Overdosis | Tidak ada informasi overdosis mengenai choline salicylate |
Pengaruh pada hasil lab | Mengganggu tes fungsi tiroid |
Pertanyaan Seputar Choline Salicylate
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan choline salicylate?
Obat ini menyebabkan efek serius pada lambung atau usus dan dapat terjadi tanpa peringatan. Selain itu menyebabkan masalah jantung atau stroke. Pasien yang alergi terhadap aspirin atau NSAID juga tidak boleh menggunakan choline salicylate [3].
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan choline salicylate?
Beberapa kondisi kesehatan yang mungkin berinteraksi dengan choline salicylate adalah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif, stroke, serangan jantung, ulkus lambung, gangguan pendarahan, diabetes, gangguan ginjal, anemia, dan penyakit hati [3].
Apakah obat ini dapat dikonsumsi pasien lansia?
Pasien diatas 65 tahun mungkin akan membutuhkan dosis lebih sedikit agar tidak menimbulkan efek samping yang besar [1].
Obat-obatan apa yang dapat berinteraksi dengan choline salicylate?
Choline Salicylate tidak boleh digunakan bersama obat pembekuan darah, metotreksat, probenecid, alkohol, acetazolamide, aspirin, obat nyeri ibuprofen atau naproxen, obat asam urat, metazolamida, sulfinpyrazone atau obat steroid [1].
Apakah boleh mengemudi setelah menggunakan choline salicylate?
Karen menimbulkan efek mengantuk atau pusing, maka pasien tidak disarankan untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah penggunaan choline salicylate [4].
Contoh Obat Choline Salicylate (Merek Dagang)
Berikut adalah obat merek di pasaran yang memiliki kandungan choline salicylate didalamnya [2]:
Brand Merek Dagang |
Pansoral [+ Cetalkonium Chloride] |
Bonjela [+ Cetalkonium Chloride] |
Seda-Gel [+ Cetalkonium Chloride] |
Mundisal |