Tomat adalah makanan kaya nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya mendukung kesehatan kulit, membantu menurunkan berat badan, mengurangi resiko penyakit jantung, diabetes dan kanker [1]. Tomat kaya akan likopen, potasium, lutein, beta-karoten, vitamin B, E, antioksidan [2].
Selain itu tomat juga kaya akan vitamin A, vitamin c asam folat, gamma-karoten dan fitoena [3]. Kandungan Likopen dalam tomat dapat menghambat proliferasi sel kanker dan menghambat perkembangan kontak siklus sel kanker. Penelitian tentang hal ini masih terus dikembangkan [4].
Tomat dapat dikonsumsi secara langsung ataupun dimasak terlebih dahulu. Produk dari tomat salah satunya adalah jus tomat. Mengonsumsi jus tomat menjadi alternatif bagi ingin mendapatkan manfaat tomat tambah kurang menyukai rasanya. Memasukkan jus tomat dalam asupan gizi harian memang banyak mendatangkan manfaat, namun konsumsi terlalu banyak justru tidak baik untuk kesehatan [5].
Berikut 7 efek samping kebanyakan minum tomat :
Daftar isi
1.Hiperkalemia
Tomat mengandung tingkat kalium yang tinggi. Kalium yang dibutuhkan setiap hari dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin dan kondisi kesehatan. Kadar Kalium yang tinggi dalam darah akan menimbulkan mual, muntah, diare hingga menyebabkan hiperkalemia. Hal ini khususnya pada penderita pengakit ginjal, dimana tubulus ginjal gagal ekskresi kalium [6,7].
konsumsi tomat atau jus tomat dalam jumlah yang besar akan menyebabkan hiperkalemia namun hal inj jarang terjadi pada orang dengan ginjal yang sejat.
2. Meningkatkan resiko batu empedu
Mengonsumsi terlalu banyak tomat dapat menyebabkan penyakit batu empedu. Penyebabnya adalah kandungan purin dan oxalic acid dalam tomat . Dalam 100 gram tomat terdapat 11 mg purin. Jumlah tersebut lebih banyak dari purin yang terkandung dalam wortel, kubis, kentang dan timun [8].
3. Memperburuk asam urat
Penderita asam urat yang terlalu banyak mengonsumsi tomat ataupun jus tomat akan memperburuk kondisinya. [9]. Asam urat adalah bentuk arthritis yang menyebabkan sendi bengkak, merah panas dan kaku. Penyakit ini terjadi ketika asam urat menumpuk di dalam tubuh. Asam urat berasal dari purin. Purin ada di jaringan tubuh dan terdapat pada makanan. Makanan yang mengandung purin seperti kacang kering, kacang polong, ikan teri dan tomat [10].
4. Merusak enamel gigi
Tomat memiliki kandungan asam yang tinggi. Mengonsumsi tomat terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan enamel gigi [2]. Enamel gigi merupakan lapisan tipis terluar untuk menutupi mahkota gigi yang terlihat dari luar gusi. Asam yang terkandung dalam buah, termasuk tomat akan menyebabkan erosi gigi. Asam yang terbawa dari lambung ke mulut ketika GERD kambuh juga dapat merusak email gigi [11]
Menyikat gigi terlalu keras dan tanpa memberi jeda setelah makan menyebabkan abrasi pada gigi [11]. Disarankan untuk tidak langsung menyikat gigi setelah makan tomat atau minum jus tomat karena akan memperburuk. Tunggu 30 menit setelah makan untuk menyikat gigi agar enamel gigi tidak rusak [2].
5. Peningkatan gejala GERD
Saat mengonsumsi tomat terlalu banyak penderita asam lambung bisa mengalami peningkatan gejala seperti mual dan muntah. Hal ini disebabkan kandungan acid dalam tomat [1]. Ada beberapa makanan yang harus dibatasi jumlah konsumsinya penderita GERD khusunya yang mengandung acid seperti tomat[12].
Selain tomat, lemon, jeruk, dan anggur juga mengandung asam. Menambahkan baking soda pada saus tomat dapat menetralkan asam yang terkandung. Penderita GERD juga harus membatasi meminum jus buah yang mengandung asam termasuk jus tomat[12].
6. Alergi
Kebanyakan jus tomat dapat menyebabkan alergi. Tomat termasuk pada bahan makan yang menyebabkan alergi khususnya pada seorang yang alergi serbuk sari. Makanan yang meningkatkan alergi seperti tomat, kacang tanah, bawang putih, bawang merah, buah persik, dan telur [13].
Alergi tersebut menyebabkan reaksi gatal di mulut, tenggorokan gatal dan terjadi pembengkakkan pada mulut [14]. Alergi terhadap tomat termasuk angioderma, dermatitis, sindrom alergi oral, rinitis dan nyeri perut [15].
Takaran konsumsi jus tomat
Takaran atau batasan aman konsumsi tomat tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi kesehatan dan usia [9]. Ada berbagai pendapat tentang jumlah aman takaran konsumsi tomat atapun jus tomat. Cara mengonsuminya bisa secara langsung dan dimasak telebih dahulu. Memasak tomat akan meningkatkan likopen karena berkurangnya kadar air, namun akan menghilangkan kadar vitamin C dalam tomat [6].
Mengonsumsi 190 gram jus tomat selama tiga minggu dapat menekan kerusakan DNA lymfosit manusia akibat radiasi, namun masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut [17]. Dalam penelitian yang lain, mengonsumsi jus tomat 200 ml dua kali sehari selama 8 minggu, dapat mengurangi gejala menopause termasuk kecemasan, peningkatan Resting energy expenditure (REE) dan detak jantung [18].
Berikut kandungan nutrisi dalam 400 ml jus tomat [18];
Nutrisi | Kandungan per 400 ml |
---|---|
Likopen | 44 mg |
Protein | 4.4 g |
Energi | 82 kilokalori |
Gula | 14.4 g |
Serat/Dieatary Fiber | 3.6 g |
Sodium | 32 mg |
Kalsium | 46 mg |
Kalium | 1260 mg |
Vitamin A | 92 μg |
GABA | 78.4 g |
Tips menyimpan tomat
Ketika membeli tomat pilihlah yang paling segar dengan kulit yang lembut dan tidak terlalu matang. Tomat dapat disimpan dalam waktu yang lama yaitu 6 sampai 8 hari apabila disimpan di dalam lemari pendingin [8]. Menyimpan tomat di lemari pendingin memiliki kekurangan yaitu akan mengurangi rasa dan membuat tidak matang secara merata. Ada pendapat yang menyarankan untuk menyimpan tomat di suhu ruangan [16].