Penyebab Menstruasi Berwarna Cokelat, Berbahayakah?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apakah Menstruasi Bewarna Cokelat Normal ?

Wanita yang memasuki usia pubertas (10 – 16 tahun) umumnya mulai mengalami menstruasi hingga berakhir (masa menopause) pada usia 51 tahun [1].

Menstruasi sendiri diawali oleh suatu keadaan di mana kadar hormon progesteron menurun akibat tidak adanya pembuahan sehingga lapisan endometrium tidak dapat dipertahankan [1].

Lapisan endometrium ini kemudian meluruh sehingga terjadi pendarahan yang disebut sebagai mentruasi [1].

Oleh karena itu, tidak salah jika pola pendarahan dinilai sebagai indikator yang relevan bagi kesehatan reproduksi dan perubahannya mempengaruhi kualitas hidup perempuan [2].

Ketika menstruasi, darah keluar dari rahim melalui vagina dengan beberapa variasi warna pada umumnya. Warna dan tekstur darah menstruasi umumnya bergantung pada perubahan hormonal dan kondisi kesehatan perempuan [3].

Darah menstruasi yang berwarna cokelat umumnya telah banyak dijumpai pada banyak kasus, dan hal itu masih tergolong normal [4].

Mengingat, dalam masa atau siklus menstruasi, umumnya warna dan tekstur darah dapat berubah baik dari merah menjadi coklat, atau dari kental menjadi encer atau sebaliknya [4].

Penyebab Menstruasi Berwarna Cokelat

Penyebab munculnya darah menstruasi atau keluarnya dari rahim melalui vagina yang berwarna cokelat antara lain  :

  • Darah Teroksidasi

Pada menjelang akhir masa menstruasi, keluarnya darah berwarna merupakan suatu hal yang umumnya dapat terjadi [4].

Mengingat, darah yang cukup lama berada didalam rahim akan berekasi dengan oksigen sehingga darah tersebut terkosidasi membentuk warna yang tampak lebih gelap atau kecoklatan [3].

Adanya darah cokelat ini juga dapat disebabkan oleh adanya pendarahan implantasi yang terjadi pada tahap awal kehamilan [3].

Oleh karena itu, darah berwarna cokelat yang keluar dari rahim melalui vagina dapat juga dijadikan sebagai pertanda awal kehamilan [3].

  • Lochia

Setelah melahirkan, umumnya perempuan akan mengalami lochia atau pendarahan postpartum yaitu keluarnya darah berwarna merah tua atau cokelat dari rahim melalui vagina [3].

Lochia sendiri umumnya dimulai dengan keluarnya darah berwarna merah cerah atau segar hingga menjadi lebih gelap atau kecokelatan seiring menurunnya aliran darah [3].

Dengan kata lain, darah cokelat pada kejadian lochia ini pun dapat dikatakan normal dan tidak berbahaya.

  • Premenopause

Menopause diketahui terjadi setelah 12 bulan sejak terakhir kali menstruasi terjadi pada perempuan. Setelah itu, terjadi fase premenopause di mana dapat juga terjadi bercak atau keluaran berwarna cokelat dari vagina [3].

Hal ini dapat dikatakan normal selama tidak mengalam gejala upnormal lainnya [3].

  • Penggunaan Konstrasepsi Tertentu

Penggunaan kontrasepsi tertentu seperti Nexplanon diketahui dapat mempengaruhi kadar hormone untuk mengendalikan kehamilan dan juga menyebabkan keluarnya darah berwarna cokelat mentruasi [4].

Apakah Berbahaya Untuk Kesehatan Terutama Rahim?

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, darah menstruasi yang berwarna cokelat umumnya merupakan suatu hal yang normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan [3].

Mengingat, selama periode menstruasi setiap orang akan menunjukkan perubahan warna yang berbeda beda termasuk darah berwarna cokelat [3].

Namun, karena warna dan konsistensi darah menstruasi dapat memberikan informasi terkait kesehatan reproduksi maupun kesehatan secara keseluruhan memeriksakan diri kedokter patut dipertimbangkan jika memang merasa perlu dilakukan [2, 3].

Kapan Harus Kedokter?

Perlu diketahui bahwa warna dan konsistensi dari darah menstruasi saja tidak dapat dijadikan sebagai patokan diagnosis [5].

Oleh karena itu, jika terdapat gejala lain yang menyertai keluarnya darah menstruasi berwarna cokelat maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter agar mendapat diagnosis yang tepat dan bisa ditangani secara tepat.

Segera hubungi dokter jika gejala gejala berikut ini juga menyertai keluarnya darah menstruasi berwarna cokelat [4] :

  • Periode menstruasi berlangsung lebih lama dari tujuh hari
  • Jarak antar periode menstruasi kurang dari 21 hari
  • Jarak antar periode menstruasi lebih dari 35 hari
  • Terjadi pendarahan antar periode
  • Terjadi pendarahan setelah melakukan hubungan seks
  • Terjadi pendarahan setelah masa menopause
  • Terdapat bercak dengan warna apa saja yang muncul setiap saat selama satu bulan
  • Terasa nyeri pada vagina atau bagian perut bagian bawah
  • Terjadi demam yang mengindikasikan terjadinya infeksi
  • Merasa kelelahan
  • Terjadi pendarahan yang lebih hebat di luar aliran menstruasi normal
  • Keluarnya darah cokelat setelah pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)
  • Keluarnya darah cokelat ketika mengonsumsi tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara

Selain itu, perlu juga diwaspadai apabila darah menstruasi berwarna cokelat keluar dengan disertai oleh gejala berikut ini maka sindrom ovarium polikistik (PCOS) mungkin saja sedang terjadi [4] :

  • Siklus dalam periode menstruasi tidak teratur
  • Terjadi pertumbuhan rambut yang abnormal
  • Terjadi kegemukan tanpa alasan yang dapat dijelaskan
  • Munculnya jerawat
  • Terjadi infertilitas
  • Munculnya bercak kulit gelap yang menebal dan seperti beludru
  • Terdapat banyak kista pada ovarium

Cara Mengatasinnya

Darah menstruasi yang berwarna cokelat umumnya memang sering terjadi bahkan sudah menjadi hal normal menandai tahap akhir menstruasi sehingga tidak perlu diatasi.

Namun perlu diperhatikan gejala lain yang mungkin timbul sebagai ketidakteraturan pada periode menstruasi umumnya dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya sebagai berikut [6] :

  • Pendarahan Anovulatorik

Ketidakteraturan menstruasi yang disebabkan oleh pendarahan anovulatorik seperti tidak terjadi menstruasi sebagaimana pada jadwal seharusnya, menstruasi jarang maupun menstruasi terjadi tidak teratur dapat diatasi dengan cara :

  1. Konstrasepsi oral
  2. Progestin siklik
  3. Konseling dan terapi nutrisi makanan
  • Pendarahan Ovulasi

Ketidakteraturan menstruasi yang disebabkan oleh pendarahan ovulasi seperti pendarahan berat dan berkepanjangan dapat diatasi dengan :

  1. Penggunaan alat konstrasepsi yang melepaskan hormon
  2. Penggunaan obat yang mengandung progestin atau asam traneksamat atau obat anti inflamasi non steroid
  • Penyebab Struktural

Jika manajemen medis tidak dapat mengatasi ketidakteraturan menstruasi yang disebabkan oleh struktural maka dapat dilakukan :

  1. Operasi pengangkatan polip atau fibroid uterus
  2. Embolisasi arteri uterus
  3. Ablasi endometrium
  4. Histerektomi

Dismenore merupakan salah satu ketidakteraturan atau gangguan pada masa menstruasi yang ditandai rasa nyeri.

Untuk mengatasi dismenore ini dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut :

  1. Menghangatkan perut
  2. Mengonsumsi obat anti inflamasi non steroid
  3. Menggunakan kontrasepsi

Kesimpulannya, keluarnya darah menstruasi yang berwarna cokelat adalah normal terjadi, sehingga tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan [4].

Namun, jika merasa pendarahan tidak seperti biasanya atau ada gejala lain yang menyertai maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [4].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment