11 Penyebab Tulang Ngilu pada Ibu Menyusui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Baik kehamilan maupun menyusui menyebabkan perubahan pada tubuh wanita seperti mempengaruhi tulang. Menyusui mempengaruhi tulang seorang ibu[1].

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita sering kehilangan 3 sampai 5 persen massa tulang mereka selama menyusui meskipun akan pulih setelah anak disapih[1].

Tulang ngilu juga terjadi pada sebagian ibu menyusui. Terdapat beberapa penyebab umum tulang ngilu pada ibu hamil. Namun tidak semua ibu hamil merasakan gejala yang sama[1].

Tulang ngilu saat menyusui umumnya dapat hilang setelah berhenti menyusui. Berikut penyebab tulang ngilu pada ibu hamil :

1. Tidak Mendapatkan Cukup Kalsium

Kalsium merupakan mineral penting selama kehamilan dan menyusui untuk kebutuhan ibu dan bayi. Kalsium dibutuhkan untuk membangun tulang dan gigi yang sehat kemudian kalsium disimpan di dalam tulang[2].

Kalsium juga dibutuhkan untuk mengirim pesan melalui sistem saraf, membantu otot berkontraksi, dan mengatur ritme jantung [2].

Tubuh yang tidak mendapat cukup kalsium setiap hari maka kebutuhan kalsium akan diambil dari tulang. Jumlah kalsium yang dibutuhkan tergantung pada jumlah ASI yang diproduksi dan berapa lama menyusui dilakukan[1].

National Academy of Sciences Amerika merekomendasikan agar wanita yang sedang hamil atau menyusui mengkonsumsi 1000 miligram (mg) kalsium setiap hari[1].

Untuk kehamilan pada ibu muda dibawah usia 20 tahun, disarankan untuk mendapatkan kalsium lebih tinggi yaitu sekitar 1300 mg per hari[1].

Sumber kalsium dapat diperoleh pada produk susu rendah lemak sayuran berdaun hijau seperti brokoli, ikan salmon dan sarden, tahu, dan makanan lainnya yang diperkaya dengan kalsium. Minuman seperti jus buah juga dapat dikonsumsi [1].

2. Kekurangan Vitamin D

Vitamin D dapat membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan yang dikonsumsi. Makan makanan yang mengandung kalsium saja tidak cukup mencegah Osteoporosis[2].

Ibu menyusui juga perlu mendapatkan cukup vitamin D untuk membantu tubuh menggunakan kalsium yang didapatnya secara maksimal [2].

Kulit dapat membuat vitamin D saat terkena sinar matahari. Cukup 10 hingga 15 menit berjemur di bawah sinar matahari dua hingga tiga kali seminggu untuk memperoleh vitamin D yang cukup[2].

Namun durasi waktu berjemur perlu disesuaikan dengan kondisi kulit atau kesensitifan kulit terhadap cahaya. Wanita muda hingga usia 70 tahun membutuhkan vitamin D 600 IU[2].

Sementara wanita usia 71 tahun ke atas membutuhkan sebanyak 800 IU setiap hari. Ibu hamil dan menyusui membutuhkan jumlah yang sama pada wanita usia muda hingga 70 tahun yaitu 600 IU vitamin D [2].

3. Osteoporosis

Dalam beberapa kasus wanita dapat mengalami osteoporosis selama kehamilan atau menyusui. Osteoporosis selama kehamilan dan menyusui sangat jarang terjadi namun sebaiknya dicegah dengan konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup [1].

Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang menyebabkan hilangnya massa tulang dan menyebabkan tulang kurang padat[3].

Biasanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan juga karena penurunan kekuatan tulang. Selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan banyak kalsium. Jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi dapat menyebabkan nyeri [3].

Banyak wanita wanita yang mengalami osteoporosis selama kehamilan atau menyusui akan memulihkan tulang yang hilang setelah melahirkan atau setelah berhenti menyusui[1].

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika wanita kehilangan massa tulang selama menyusui, wanita akan memulihkan kepadatan tulangnya secara penuh dalam waktu 6 bulan setelah berhenti menyusui [2].

4. Pelvic Gridle Pain Pregnancy (Sakit Pinggang Saat Kehamilan)

Sebagian ibu hamil mengalami nyeri panggul selama kehamilan. Pelvic Gridle Pain (PGP) merupakan kumpulan gejala tidak nyaman yang disebabkan oleh kekakuan sendi panggul atau sendi tidak bergerak dengan baik di bagian belakang atau depan panggul [4].

Wanita dengan PGP akan merasakan sakit di atas tulang kemaluan di bagian bawah, di tengah atau sejajar dengan pinggul[4].

Rasa sakit juga terjadi di kedua sisi punggung bagian bawah dan di daerah antara vagina dan anus (perineum). Rasa sakit juga dapat menyebar ke area paha [4].

Sakit pinggang dapat memburuk ketika sedang berjalan, naik atau turun tangga, dan ketika berdiri dengan satu kaki[4].

Selain itu juga ketika berbalik badan saat di tempat tidur dan menggerakkan kaki secara terpisah seperti ketika keluar dari mobil [4].

5. Nyeri Muskoloskeleteal

Nyeri Muskoloskeleteal dirasakan di persendian, tulang, otot, ligamen dan tendon. Nyeri pada otot dan tulang banyak dialami setelah melahirkan[5].

Bahu dan punggung bagian bawah mungkin terasa nyeri. Hal ini dikarenakan rahim mulai menyusut kembali ke ukuran sebelum hamil[5].

Nyeri muskoloskeleteal juga menyebabkan nyeri dan kram seperti di perut namun akan hilang setelah beberapa hari. Periksakan ke bidan atau dokter jika mengalami nyeri yang tidak kunjung hilang dan kram berulang [5].

Penyebab Lainnya

Secara umum terdapat beberapa penyebab tulang ngilu yang mungkin juga dapat terjadi pada ibu menyusui. Penyebab lain dari tulang ngilu antara lain, yaitu [6]:

Kapan Harus ke Dokter?

Ibu menyusui yang merasakan kesulitan untuk bergerak, mengalami rasa sakit yang parah ketika naik dan turun tangga disarankan untuk segera menghubungi bidan atau dokter umum[4].

Sakit dan nyeri yang parah dapat mengindikasikan tanda beberapa masalah kesehatan [4]. Dokter mungkin akan menanyakan lokasi atau area mana saja yang mengalami ngilu, berapa lama tulang ngilu telah diderita dan gejala-gejala lain yang menyertai tulang ngilu[6].

Pada tulang ngilu yang parah, mungkin diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, X-ray tulang, CT scan atau MRI dan tes urin [6].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment