Gangguan pencernaan pada lambung seperti sakit maag akan cukup mengganggu dan membatasi kegiatan serta asupan penderitanya [1,2].
Saat memasuki bulan puasa, kekhawatiran yang dimiliki oleh beberapa penderita maag adalah kambuhnya gejala sebagai efek dari berpuasa.
Meski tampak berat, para penderita maag tetap dapat melewati bulan puasa dengan baik.
Penderita maag pun tetap bisa dan boleh berpuasa; berikut ini adalah sejumlah tips puasa sehat untuk penderita maag yang dapat diperhatikan.
Daftar isi
1. Tidak Makan Berlebihan saat Sahur Maupun Buka Puasa
Bila memiliki sakit maag, pastikan menerapkan puasa sehat dengan sahur dan berbuka puasa secukupnya.
Walau perlu mengisi tenaga untuk berpuasa sehari penuh, penting untuk tidak makan berlebihan saat sahur [3,4].
Lambung memang tidak boleh kosong, namun bukan berarti lambung boleh terisi terlalu penuh dengan makanan, khususnya makanan mengandung tinggi lemak [3,4].
Hati-hati jika makan sahur terlalu berlebihan, sebab alih-alih kenyang dan berenergi, perut bisa menjadi begah dan mudah sakit hingga diare [5].
Selain itu, makan terlalu banyak bisa meningkatkan risiko kambuhnya sakit maag atau kenaikan asam lambung [3,4].
Hal yang sama sebaiknya diterapkan saat waktunya berbuka puasa, yakni tidak makan berlebihan.
Rata-rata orang akan makan banyak saat buka puasa karena sudah menahan lapar seharian, namun sebenarnya hal ini tidak baik bagi pencernaan.
Selain berpotensi membuat perut sakit, penderita maag bisa mengalami kekambuhan karenanya [3,4,5].
Awali buka puasa dengan minum air putih hangat atau teh manis hangat, lalu mengonsumsi buah manis seperti pisang, kurma atau lainnya [6].
Susul dengan makan nasi dan lauk secukupnya; dan pastikan untuk tidak mengonsumsi apa-apa lagi sekitar 3 jam sebelum tidur supaya tidak terjadi kenaikan asam lambung ataupun gejala sakit maag [7].
2. Menghindari Makanan dan Minuman Tertentu
Agar dapat menjalankan ibadah puasa sehat, hindari makanan maupun minuman pemicu sakit maag.
Makanan-makanan dengan rasa asam dan pedas serta yang mengandung gas sebaiknya dihindari [3,7,8].
Tomat, kubis/kol, brokoli, durian, sawi, jeruk, kedondong, dan sejenisnya sebaiknya tidak dimakan [3,7,8].
Makanan mengandung lemak tinggi disertai rasa pedas pun perlu dibatasi atau bahkan tidak dikonsumsi sama sekali agar nyeri lambung tidak kambuh [3,7].
Begitu juga dengan minuman; hindari minuman yang mampu meningkatkan risiko kambuhnya sakit maag [3,7].
Minuman mengandung lemon, jeruk dan buah asam lainnya sebaiknya tidak dikonsumsi, terutama saat perut masih kosong [3,7].
Baik saat sahur maupun berbuka, hindari minuman asam, bersoda dan berkafein kecuali sudah makan nasi [3,7].
Jika memang khawatir sakit maag akan mudah kambuh, lebih baik hindari minuman-minuman sejenis itu sama sekali.
3. Mengunyah Makanan Pelan-pelan
Baik saat sahur maupun buka puasa, kunyah makanan secara perlahan agar tekstur makanan yang ditelan sudah lebih halus dan tidak menimbulkan sakit maag [7].
Jika sahur biasanya terburu-buru, maka coba untuk bangun lebih awal agar bisa makan sahur dengan santai dan agar lambung tidak bekerja keras mencerna makanan yang belum terkunyah dengan baik [7].
4. Mengelola Stres
Stres dapat dialami oleh siapa saja dan kapan saja; maka karena tidak dapat dihindari, seseorang perlu memiliki kemampuan untuk mengelola stres dengan baik [3,4,7].
Stres adalah salah satu faktor peningkat risiko kambuhnya sakit maag jika tidak mengendalikannya dengan baik [3,4,7].
Hormon stres yang terproduksi di dalam tubuh (kortisol) dapat membuat kinerja lambung lebih lambat sekaligus memicu peningkatan produksi asam lambung [3,4,7].
Oleh sebab itu, lakukan meditasi, latihan pernafasan, atau cara positif lainnya untuk mengelola stres [3,4,7].
Dengan stres terkelola secara benar, stres tidak dapat dengan mudah memengaruhi kesehatan lambung [3,4,7].
5. Tidak Merokok
Bagi perokok, baik sebelum sahur maupun setelah berbuka puasa sebaiknya tidak merokok.
Hindari merokok agar sakit maag tidak mudah kambuh, sebab merokok dapat pula meningkatkan risiko timbulnya gejala tukak lambung [9].
Aktivitas merokok juga berpotensi menyebabkan infeksi Helicobacter pylori yang bisa membuat sakit maag muncul [10].
Nikotin yang merupakan kandungan dari rokok juga membuat sekresi asam lambung meningkat dan menyebabkan ketidaknyamanan pada lambung [9,10].
6. Minum Obat Maag
Bila kondisi sakit maag sudah cukup serius namun ingin tetap menjalankan ibadah puasa dengan baik, minum obat maag secara teratur.
Selain menjaga asupan makan dan menerapkan pola makan sahur serta berbuka dengan baik, jangan lupa mengonsumsi obat maag [3,4,7,8].
Obat maag yang dikonsumsi bisa didapat dengan maupun tanpa resep dokter [3,4,7,8].
Namun jika merupakan penderita sakit maag akut, sebaiknya periksakan diri ke dokter dan konsultasikan lebih dulu untuk menjalankan puasa secara lebih aman dan maksimal [3,4,7,8].
7. Tidak Tidur Sehabis Makan
Baik setelah sahur maupun berbuka puasa, pastikan untuk tidak tidur atau berada dalam posisi berbaring.
Tidur atau berbaring usai makan adalah salah satu pemicu kenaikan asam lambung dan gejala-gejala sakit maag lainnya [11].
Perut yang baru saja terisi makanan maupun minuman masih dalam kondisi penuh, jika tubuh kemudian berbaring, isi lambung kemudian bisa dengan mudah naik sampai kerongkongan [11].
Bila ingin menjalankan puasa sehat, pastikan untuk memberi jeda 2-4 jam dari waktu sehabis makan ke waktu tidur [7].
Jeda tersebut bertujuan memberi waktu bagi perut untuk mencerna makanan dan minuman dengan baik [7].
Demikian sedikit tips puasa sehat untuk penderita maag; bila lambung terasa sakit parah, hilang nafsu makan, mual dan muntah, batalkan puasa dan segera ke dokter.