Normal bagi gairah seksual atau libido seseorang mengalami fluktuasi seiring waktu. Gairah seksual dipengaruhi oleh berbagai hal mulai dari stress sehari-hari hingga fluktuasi hormon[1].
Penurunan gairah seksual dapat terjadi pada setiap saat. Banyak wanita mengalaminya setelah kehamilan dan saat menyusui[2].
Gairah seks rendah merupakan keluhan yang paling umum pada wanita, diungkapkan oleh 30-40% wanita. Gairah seks rendah dapat menjadi sangat mengganggu, serta dapat berdampak pada hubungan dengan pasangan dan kebahagiaan pribadi[3].
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan gairah seksual pada wanita:
Daftar isi
- 1. Mengatasi Stress
- 2. Meningkatkan Olahraga
- 3. Berbicara pada Pasangan
- 4. Menjaga Hubungan dengan Baik
- 5. Tidur dengan Cukup
- 6. Melakukan Beberapa Pemanasan Awal
- 7. Menggunakan Pengobatan Alami
- 8. Mengkonsumsi Makanan yang Dapat Meningkatkan Libido
- 9. Membatasi Konsumsi Makanan yang Dapat Menurunkan Libido
- 10. Mempraktekkan Netralitas Tubuh
- 11. Membatasi Konsumsi Alkohol dan Senyawa Berbahaya Lain
- 12. Pengobatan Medis
1. Mengatasi Stress
Stress merupakan salah satu penyebab rendahnya gairah seksual. Stress dapat mengarah pada kecemasan dan depresi, yang mana dapat makin menurunkan gairah seksual[1].
Stress mempengaruhi tubuh dengan menyebabkan perubahan pada keseimbangan hormon dan senyawa kimiawi dalam otak. Mencari cara untuk mengatasi stress termasuk cara positif yang dapat membantu meningkatkan gairah seksual[1, 3].
Para ahli menduga bahwa libido berkaitan dengan keseimbangan senyawa kimiawi di otak, meliputi senyawa yang meningkatkan libido seperti dopamin, oksitosin, dan norepinefrin, serta senyawa yang menghambat gairah seksual seperti opioid dan serotonin[3].
Latihan kesadaran dapat mengubah keseimbangan senyawa kimiawi di dalam otak dalam cara yang baik. Penelitian menemukan bahwa terapi berdasarkan kesadaran bekerja efektif untuk meningkatkan dorongan seksual pada wanita[3].
Latihan ini juga membantu mengurangi hormon stress yang dapat menyebabkan penurunan gairah seksual[3].
Seorang ahli dari Stanford Medicine menganjurkan untuk mencoba meditasi selama 15-20 menit per hari, lalu pada puncak momen meditasi, cobalah untuk menyelaraskan pernapasan dengan pasangan atau memfokuskan pada aroma tubuh pasangan[3].
2. Meningkatkan Olahraga
Salah satu alasan rendahnya gairah seksual ialah karena kurangnya olahraga. Olahraga berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan biasanya dianjurkan untuk meningkatkan libido[2].
Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan gairah seksual dengan berbagai cara, meliputi citra positif pada tubuh sendiri, peningkatan kesehatan kardiovaskuler dan mood, peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik, dan peningkatan sistem endokrin[1, 3].
Selain itu, olahraga juga mempengaruhi keseimbangan neurotransmitter dalam otak, yang mana berperan dalam menjaga dorongan seksual yang sehat[3].
Kebanyakan dokter menganjurkan untuk melakukan olahraga untuk membantu wanita merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam berhubungan intim[2].
Tidak terdapat aturan jelas mengenai jenis olahraga khusus yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan gairah seksual. Biasanya lebih dianjurkan untuk melakukan olahraga yang paling disukai sehingga lebih mudah untuk dilakukan secara rutin[1].
Salah satu olahraga yang dianjurkan ialah Kegels, yang mana dapat membantu memperkuat otot pada lantai pinggul (otot yang berkontraksi selama orgasme)[2].
3. Berbicara pada Pasangan
Melakukan percakapan yang terbuka dan jujur dengan pasangan dapat menjadi salah satu cara yang baik untuk mengurangi kekhawatiran dan mengatasi masalah yang menghadang. Untuk mendapatkan manfaat optimal, cobalah untuk berbicara dengan pasangan selama 20 menit tanpa gangguan[2].
Melalui percakapan, pasangan dapat lebih saling memahami dan mengetahui jika ada hal yang kurang pada kehidupan seksualnya. Pasangan juga dapat membicarakan mengenai cara mengatasi masalah dalam hubungan mereka bersama[2].
4. Menjaga Hubungan dengan Baik
Makin lama hubungan berlangsung, lebih umum untuk merasakan ketertarikan seksual antara pasangan. Hubungan yang tidak disertai dorongan seksual atau kesenangan mengenai pasangan dapat menyebabkan kesulitan untuk melakukan kegiatan intim[1].
Hal ini dapat diatasi dengan saling menjaga hubungan baik antara pasangan. Pasangan dapat mencoba melakukan berbagai aktivitas bersama seperti kencan malam hari, pergi berlibur bersama, atau melakukan kontak fisik yang lebih intim[1].
Untuk mengatasi gangguan seksual, pasangan dapat mengikuti terapi seks bersama atau terapi pasangan[1].
5. Tidur dengan Cukup
Gaya hidup yang sibuk dapat menyebabkan kesulitan untuk tidur malam dengan nyenyak, akibatnya kita akan merasa letih dan lelah selama siang hari. Tidur memiliki peran penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal[2].
Selain tidur yang cukup, dianjurkan juga untuk meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang berkualitas membuat kita merasa lebih segar keesokan harinya[1].
Gangguan tidur berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk libido rendah dan disfungsi seksual. Untuk orang yang mengalami gangguan tidur berat, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai[1].
Gangguan tidur ringan seperti insomnia (kesulitan tidur) atau timbul berbagai pikiran saat mencoba tidur bisa diatasi dengan metode meningkatkan kebiasaan tidur[1].
6. Melakukan Beberapa Pemanasan Awal
Kebanyakan pasangan langsung melakukan hubungan tanpa pemanasan awal. Padahal pemanasan awal atau aktivitas pendahulu yang dilakukan selama 15-20 menit sebelum berhubungan intim, memiliki peran penting untuk membangun dorongan seksual[3].
Setelah pasangan melakukan beberapa kali ciuman dan sentuhan, gairah seksual akan meningkat secara drastis baik secara emosional dan fisik. Melakukan pemanasan awal semacam itu dapat membuat pasangan lebih merasa saling terhubung[3].
Selain itu, vagina wanita akan memproduksi cukup pelumas untuk membuat seks terasa lebih menyenangkan dan lebih dapat dinikmati. Hal ini juga dapat meningkatkan keinginan untuk melakukan hubungan lagi[3].
7. Menggunakan Pengobatan Alami
Studi menunjukkan bahwa beberapa pengobatan alami yang diduga dapat meningkatkan libido memiliki lebih banyak risiko daripada manfaat, sementara terdapat pula beberapa yang efektif dan cenderung tidak menimbulkan efek samping[1].
Berikut beberapa pengobatan alami yang dapat meningkatkan gairah seksual dan fertilitas[1, 4]:
Akar Peru dikenal sebagai maca merupakan salah satu herba aphrodisiac yang telah dipelajari dengan baik. Menurut suatu studi, maca memiliki potensi untuk mengatasi disfungsi seksual terinduksi antidepresan pada wanita post menopause.
Maca telah digunakan sejak jaman dahulu untuk meningkatkan fertilitas dan gairah seksual. Maca tersedia dalam bentuk bubuk yang dapat ditambahkan pada smoothie atau diminum dalam bentuk pil.
- Ginseng
Ginseng telah terbukti memberi dampak positf terhadap gairah dan fungsi seksual. Salah satu jenis ginseng, yaitu ginseng merah Korea, terbukti secara spesifik efektif dalam meningkatkan dorongan seksual pada wanita menopause.
Ginseng tersedia dalam bentuk bubuk, pil, kapsul, ekstraks cair, atau digunakan dalam saat masih segar. Ginseng segar juga banyak digunakan dalam makanan Korea.
- Gingko Biloba
Gingko biloba merupakan herba yang digunakan sebagai ekstraks. Ekstraks gingko biloba dapat meningkatkan gairah seksual dengan meningkatkan aliran darah ke area genital. Ekstraks gingko biloba terbukti dapat meningkatkan gairah dan kepuasan seksual.
Suatu studi kecil menyimpulkan bahwa ginseng lebih efektif daripada perawatan placebo dalam mengatasi disfungsi seksual pada pasien yang menggunakan methadone. Gingko biloba tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, ekstrak cair, dan teh.
- Tribulus terrestris
Herba yang efektif untuk meningkatkan libido ialah Tribulus terrestris. Suatu studi dilakukan untuk menguji efektivitas ekstrak Tribulus terrestris untuk gangguan gairah/ketertarikan seksual wanita.
Setelah 4 minggu, partisipan yang diberikan 7,5 mg ekstrak Tribulus terrestris melaporkan peningkatan keinginan, gairah, dan kepuasan seksual. Tribulus terrestris tersedia dalam bentuk kapsul, ekstraks cair, dan bubuk.
8. Mengkonsumsi Makanan yang Dapat Meningkatkan Libido
Beberapa jenis makanan terbukti dapat meningkatkan gairah seksual pada beberapa studi yang dilakukan. Meski sebagian besar studi yang telah dilakukan memiliki skala kecil[4].
Jenis makanan yang dapat meningkatkan gairah seksual dikenal sebagai aphrodisiac. Biasanya jenis makanan ini lebih berfokus pada memberikan asupan nutrisi kunci dan dalam kualitas yang baik[1].
Berikut beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan libido[1, 4]:
- Saffron
Saffron termasuk jenis rempah mahal yang sering dianjurkan sebagai aphrodisiac. Pada suatu studi dilaporkan bahwa wanita yang menggunakan antidepresan mengalami peningkatan signifikan dalam gairah seksual setelah mengkonsumsi saffron selama 4 minggu.
- Wine Merah
Wine merah banyak dianjurkan sebagai aphrodisiac. Studi tahun 2009 menunjukkan bahwa wine merah dapat meningkatkan fungsi seksual.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa studi tersebut menggunakan sampel berskala kecil. Selain itu, banyak studi lain mengindikasikan bahwa mengkonsumsi terlalu banyak alkohol dapat berdampak merugikan pada libido.
Apel diduga memberi dampak positif terhadap gairah seksual wanita. Suatu studi menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi satu apel sehari melaporkan kualitas kehidupan seksual yang lebih baik.
Fenugreek merupakan herba yang banyak digunakan dalam masakan maupun sebagai suplemen. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa fenugreek dapat membantu meningkatkan libido.
- Cokelat
Cokelat umum digunakan sebagai aphrodisiac. Meski banyak yang menggunakannya, suatu studi tahun 2006 menyimpulkan bahwa konsumsi cokelat tidak memiliki dampak signifikan pada dorongan seksual wanita.
- Makananan tinggi zinc
Zinc merupakan mineral yang berperan penting dalam regulasi testosterone dan stamina. Beberapa makanan kaya zinc antara lain tiram, daging merah, dan kacang pinus,
- Makanan tinggi flavonoid
Flavonoid merupakan jenis antioksidan yang dapat membantu mencegah disfungsi seksual. Jenis makanan kaya flavonoid antara lain jeruk, lada, teh, dan kokoa.
9. Membatasi Konsumsi Makanan yang Dapat Menurunkan Libido
Makanan tertentu memiliki nutrisi atau sifat yang dapat menurunkan kesehatan seksual, meliputi[1]:
- Makanan tinggi kandungan lemak jenuh: meliputi gorengan dan junk food.
- Soy: menyebabkan peningkatan estrogen.
- Makanan yang mengandung lemak tak jenuh ganda: dapat menurunkan kadar testosterone, seperti minyak sayuran.
- Makanan tinggi natrium: dapat meningkatkan tekanan darah.
- Makanan yang memerlukan insulin untuk dimetabolisme: dapat menurunkan kadar testosterone, meliputi tepung putih dan gula.
10. Mempraktekkan Netralitas Tubuh
Terkadang orang memiliki gairah seksual rendah karena tidak merasa nyaman pada tubuhnya sendiri. Salah satu cara untuk mengatasinya ialah dengan mempraktikkan netralitas tubuh, yaitu dengan menerima tubuh sendiri sebagaimana adanya dan mensyukuri untuk fungsi yang dapat dilakukan tubuh[1].
Netralitas tubuh dapat dipraktikkan dalam berbagai cara, mulai dari bagaimana memilih pakaian yang dikenakan hingga memilih makanan yang dikonsumsi. Netralitas tubuh juga memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti menurunkan stress, sehingga secara alami meningkatkan dorongan seksual[1].
11. Membatasi Konsumsi Alkohol dan Senyawa Berbahaya Lain
Konsumsi alkohol dan obat-obatan ilegal dapat menyebabkan dampak negatif pada gairah seksual. Meski alkohol terasa sebagai peningkat libido untuk beberapa saat, sebenarnya alkohol merupakan depresan yang menekan bagian sistem saraf yang mengendalikan gairah seksual dan orgasme[1, 5].
Alkohol juga dapat menyebabkan dampak negatif pada bagian tubuh yang penting dalam fungsi dan dorongan seksual, mulai dari aliran darah hingga fungsi organ genital sehingga menyebabkan lebih sulit bagi pasangan untuk menikmati hubungan seksual[1, 3].
Suatu studi dari University of Missouri menemukan bahwa di antara 3.000 orang yang melakukan hubungan seksual saat mabuk, 11% tidak dapat mencapai orgasme dan 7% mengalami gangguan dorongan seksual, dengan 33% wanita mengalami beberapa jenis disfungsi seksual setelah minum[3].
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dapat menimbulkan sensasi kenikmatan dan dorongan seksual yang lebih tinggi selama beberapa saat[1].
Akan tetapi, karena obat-obatan dapat zat senyawa kimiawi yang menimbulkan perasaan senang, menyebabkan peningkatan berlebih sesaat kemudian menyebabkan kekurangan setelahnya. Sehingga obat-obatan menyebabkan lebih banyak dampak merugikan daripada manfaat[1, 3].
Selain alkohol dan obat-obatan, untuk meningkatkan gairah seksual sebaiknya menghentikan atau menghindari merokok. Merokok dapat menyebabkan dampak pada gairah seksual, karena merokok menghambat aliran darah sehingga membuat lebih sulit untuk mencapai mood yang tepat[5].
12. Pengobatan Medis
Dokter dapat menganjurkan pengobatan untuk mengatasi penurunan libido yang dialami. Beberapa opsi pengobatan untuk meningkatkan gairah seksual pada wanita meliputi[2, 6]:
- Flibanserin
Flibanserin merupakan obat resep dalam bentuk pil yang telah digunakan untuk mengatasi gangguan dorongan seksual hipoaktif sejak 2015. Flibanserin diminum setiap malam dan dapat menyebabkan kantuk sehingga tida boleh diminum dalam waktu dua jam setelah minum alkohol.
- Bremalanotide
Obat resep ini disetujui untuk digunakan untuk mengatasi gangguan dorongan seksual hipoaktif pada tahun 2019. Obat diinjeksikan di bawah kulit setidaknya 45 menit sebelum wanita mengantisipasi kegiatan yang lebih energik.
Sekitar 40% wanita mengalami mual setelah menggunakan obat, sehingga dianjurkan untuk digunakan tepat sebelum tidur dan meluangkan waktu pada pagi harinya karena kerja obat berlangsung selama 16 jam.
- Vaginal SHEA
Hormon supositoria ini dapat meringankan kekeringan vagina dan ketidaknyamanan pada wanita post menstruasi. Beberapa wanita dengan gairah seksual rendah melaporkan bahwa vaginal SHEA dapat meningkatkan sensitivitas genital.
- Terapi Hormon
Penurunan gairah seksual dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal sehingga dokter dapat menganjurkan terapi pengganti hormon. Dokter perlu melakukan pemeriksaan untuk menentukan jenis hormon yang sebaiknya digunakan.