5 Efek Samping Kebanyakan Minum Lemon

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Lemon merupakan salah satu spesies dari genus citrus. Lemon memiliki rasa asam namun menyegarkan. Buah lemon kaya akan kandungan vitamin C yang tinggi [1]. Selainn vitamin C, Lemon juga mengandung protein, energi, kalsium, iron, kalium, magnesium, serat, dan karbohidrat [2].

Lemon memiliki manfaat terapeutik yang telah terbukti secara ilmiah seperti anti inflamasi, antimikroba, anti kanker, dan anti parasit. Buah berwarna kuning ini juga dapat membantu menangkal infeksi mengobati pilek, tekanan darah tinggi, haid tidak teratur [1].

Diet sehat dengan mengonsumsi jus lemon mampu menurunkan lemak dan berat badan [3]. Selain dikonsumsi secara langsung, lemon juga diproduksi menjadi berbagai produk, seperti minyak asiri dan kosmetik. [1]. Lemon memang memiliki banyak manfaat, namun jika tidak dikonsumsi dengan takaran yang seimbang maka akan menyebabkan masalah kesehatan lain. Berikut 5 efek samping kebanyakan minum lemon:

1. Memperburuk kondisi GERD

Kandungan asam pada lemon menyebabkan peningkatan gejala GERD. Gejala yang muncul akibat kebanyakan minum lemon adalah perih mual dan muntah [3]. Refluks asam terjadi ketika asam lambung kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan sendawa, mual dan mulas [4].

Asam pada lemon memang menyebabkan mual dan muntah, namun D-limonen meningatkan gastric motility dan mengurangi mual, menetralkan asam lambung dan meringankan GERD [1]. Pengurangan asam lambung disebut efek alkalizing, namun hal ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut [4].

Agar tidak menyebabkan heartburn dianjurkan untuk tidak kebanyakan minum air lemon dengan perbandingan 1 sendok perasan lemon dan 8 ons air. Air dapat mengurangi keasaman pada lemon. Selain itu, minum sedikit demi sedikit untuk mengetahui reaksi pada lambung [4].

2. Sariawan

Ulkus mulut atau lebih dikenal dengan sariawan disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya karena mengonsumsi makanan yang dapat mengiritasi lapisan mulut seperti lemon yang mengandung asam citric. Lemon memiliki kandungan asam yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi dan menyebabkan sensasi menyengat di mulut. Lebih lanjut bisa menyebabkan bintik-bintik bulat berwarna putih di bibir atau dibagian pipi dalam. Terkadang bintik-bintik juga muncul di gusi, lidah atau langit-langit mulut [5].

Sariawan biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan apapun. Gejalanya dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat kumur yang mengandung penghilang rasa sakit atau antiinflamasi [5].

3. Merusak enamel gigi

Asam pada lemon juga dapat merusak enamel gigi. Disarankan untuk meminum air lemon dengan sedotan untuk mengurangi resiko kerusakan pada enamel gigi [4]. Enamel merupakan lapisan yang menutupi gigi. Proses pengikisan enamel gigi disebut erosi gigi [6]. Tidak disarankan langsung menyikat gigi setelah minum air lemon melainkan hanya berkumur setelahnya [4,6]. Asam lambung yang naik ke kerongkongan hingga mulut ketika GERD sesang kambuh juga dapat merusak enamel gigi [7].

Acidic atau keasaman pada buah lemon lebih parah mengerosi gigi dan merusak mahkota enamel dari buah lain yang mengandung asam. Selain lemon, asam asetat, jeruk bali merah (grapefruit) dan jus jeruk juga dapat merusak enamel gigi [8].

4. Dapat menyebabkan migrain

Terdapat kandungan tiramin yang tinggi didalam jus lemon yang dapat menyebabkan sakit kepala migrain, khususnya pada orang yang sensitif pada tiramin [9,10]. Gejala dari migrain karena kebanyakan minum lemon meliputi mual, muntah dan sensitif terhadap cahaya dan suara. Sebagian orang hanya mengalami sakit atau nyeri pada satu sisi kepala. Migrain lebih sering dialami wanita daripada laki-laki [10].

Selain lemon, ada beberapa makanan yang menyebabkan migrain termasuk jeruk, avocado, pisang, coklat, dairy foods, bacon, kacang dan lainnya. Makanan yang mengandung tiramin termasuk red wine, keju tua, ikan asap, hati ayam, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Migrain juga disebabkan waktu tidur yang tidak teratur, melewatkan makan, bau atau aroma yang menyengat, dan bising dan cahaya yang terlalu cerah. [10].

5. Alergi

Jika seseorang alergi pada buah sitrus seperti jeruk, jeruk bali merah (grapefruit) atau jeruk nipis, kemungkinan juga alergi pada lemon. Acid terkandung dalam lemon dapat menyebakan reaksi gatal, rasa terbakar, bengkak di mulut dan tenggorokan [9, 11].

Untuk alergi makanan masih belum ada pengobatan yang efektif dan sebagai tindakan pencegahan adalah menghindari buah-buahan penyebab alergi [9]. Alergi karena mengkomsumsi jeruk yan tidak terlalu parah dapat diobati dengan obat seperti antihistamin untuk mengurangi rasa gatal pada bibir. Untuk alergi yang parah sebaiknya memeriksakan diri kepada tenaga medis [12].

Takaran Konsumsi Lemon

Takaran konsumsi lemon dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, kondisi kesehatan dan kondisi lainnya. Pada penderita GERD jumlah konsumsi harus dibatasi agar tidak kambuh dan memperparah gejalanya. Dalam 100 gram lemon mengandung [13]:

  • Air 89 mg
  • Vitamin C 53 mg
  • Energi 29 kkal
  • Karbohidrat 9.32 g
  • Serat 2.8 g
  • Kalium 138 mg
  • Kalsium 26 mg
  • natrium 2 mg
  • magnesium 8 mg
  • fosfor 16 mg
  • dan masih banyak lainnya

Jika mengukur takaran konsumsi lemon dari kebutuhan vitamin C harian, maka 100 mg lemon mengandung 53 mg vitamin C. Kebutuhan vitamin C harian ditentukan berdasarkan usia.

Rekomendasi vitamin C berdasarkan usia [14]:

UsiaRekomendasi
Bayi 0-6 bulan40 mg
Bayi 7-12 bulan50 mg
Anak 1-3 tahun15 mg
Anak 4-8 tahun25 mg
Anak 9-13 tahun45 mg
Anak Laki-laki 14-18 tahun75 mg
Anak perempuan 14-18 tahun65 mg
Dewasa laki-laki90 mg
Dewasa perempuan75 mg
Ibu Hamil85 mg
Ibu Menyusui120 mg
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment