Enalapril merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Disamping itu, obat ini juga berguna sebagai pengobatan gagal jantung kongestif atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh [1].
Daftar isi
Apa itu Enalapril?
Untuk lebih mengenal mengenai obat Enalapril, berikut akan dijabarkan penjelasan mengenai indikasi hingga kategori kehamilan dari obat Enalapril [2,3].
Indikasi | Hipertensi. Gagal jantung |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Inhibitor ACE |
Bentuk | Tablet, larutan oral, cairan injeksi |
Kontraindikasi | Riwayat penyakit angioedema akibat pengobatan sebelumnya yang menggunakan inhibitor ACE. Angioedema turunan. Idiopati angioedema. |
Peringatan | Pasien yang memiliki kondisi berikut ini harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan obat Enalapril. → Pasien yang alergi terhadap kandungan Enalapril, obat yang berasal dari kelas inhibitor ACE lainnya, obat-obatan lainnya → Pasien yang mengonsumsi obat Valsartan dan Sacubitril (Entresto) → Pasien yang menderita diabetes dan mengonsumsi obat Aliskiren → Pasien yang memiliki riwayat atau sedang mengalami penyakit jantung, gangguan ginjal, lupus, skleroderma, diabetes, angioedema → Pasien yang sedang atau akan melakukan operasi, terutama operasi gigi |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO dan IV: Kategori D: Ada bukti positif terkait resiko kelainan pada janin manusia berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada manusia. Namun, pada beberapa kasus, penggunaan obat kategori ini memiliki manfaat yang lebih banyak bagi ibu hamil dibandingkan dengan potensi resiko yang ditimbulkan. |
Tinjauan Enalapril adalah obat yang berguna dalam pengobatan hipertensi baik untuk anak-anak maupun dewasa tersedia dalam bentuk tablet, larutan oral, dan cairan injeksi.
Manfaat Enalapril
Dalam pemanfaatan obat Enalapril, obat ini difungsikan untuk [3].
- Menangani tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Untuk pengobatan gagal jantung
- Mengurangi zat maupun senyawa kimia yang mengikat pembuluh darah.
- Membuat aliran darah semakin berjalan lancar, sehingga jantung mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik
Penyakit hipertensi memang masih terdengar sebagai penyakit yang tidak berbahaya, namun penyakit ini tidak bisa diabaikan apalagi jika tidak diobati dengan benar. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti :
- Kerusakan otak,
- Jantung,
- Ginjal,
- Pembuluh darah atau organ tubuh lainnya.
- Menyebabkan penyakit jantung,
- Serangan jantung,
- Gagal jantung,
- Gagal ginjal,
- Stroke,
- Penglihatan
Pola hidup yang sehat dan juga meminum obat Enalapril mampu untuk mengurangi resiko komplikasi tersebut. Dalam melakukan pola hidup yang sehat, pasien bisa menerapkan :
- Makan-makanan dengan rendah lemak dan garam,
- Menjaga berat badan,
- Melakukan olahraga sesuai anjuran,
- Tidak merokok maupun meminum alkohol.
Dosis Enalapril
Penggunaan obat Enalapril bisa diaplikasikan untuk orang dewasa dan juga anak-anak. Selanjutnya, berikut akan dijelaskan lebih detail mengenai penggunaan dosis Enalapril tersebut [1,4].
Dosis untuk Dewasa
Untuk Pengobatan Hipertensi ⇔ IV (Parenteral / Injeksi) → 1,25 mg dengan injeksi perlahan selama 5 menit diulang dalam kurun 6 jam (bila dibutuhkan) → Respon secara klinis biasanya akan terlihat dalam 15 menit setelah injeksi dilakukan → Jika memungkinkan, pengobatan dengan diuretic bisa dilanjutkan secara bertahap. ⇔ Oral → Dosis awal/permulaan: 5 mg, 1 kali/hari → Dosis pemulihan: 10-40 mg 1 kali/hari (sebagai dosis tunggal atau dibagi dua) → Dosis maksimum: 40 mg (Sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi dua dosis) ⇔ Kombinasi dengan obat diuretik: → Dosis awal/permulaan: 2,5 mg, 1 kali/hari (Jika memungkinkan diuretik harus dihentikan 2 atau 3 hari sebelum pengobatan dengan Enalapril. Namun, jika dibutuhkan, pengobatan dengan diuretik bisa dilanjutkan secara bertahap. |
Untuk Pengobatan Gagal Jantung Kongestif ⇔ Oral → Dosis awal/permulaan: 2,5 mg, 1 kali/hari → Dosis pemulihan: 2,5-20 mg, setiap hari dibagi menjadi dua dosis → Dosis maksimum: 40 mg/hari, dibagi menjadi dua dosis → Pengobatan biasanya dibarengi dengan pemberian diuretik dan digitalis → Apabila memungkinkan, dosis harus dititrasi setiap beberapa hari atau minggu |
Untuk Pengobatan Disfungsi Ventrikuler Kiri ⇔ Oral → Dosis awal/permulaan: 2,5 mg, 2 kali/hari → Dosis pemulihan: 20 mg/hari, dibagi menjadi dua dosis → Setelah dosis awal diberikan, perkembangan pasien harus tetap dikontrol setidaknya selama 2 jam sampai tekanan darah stabil → Apabila memungkinkan, dosis dari diuretik harus dikurangi untuk mengurangi resiko hipotensi |
Dosis untuk Anak-Anak
Untuk Pengobatan Hipertensi ⇔ Oral/Larutan Oral ⇔ Usia 1 bulan sampai 17 tahun: → Dosis awal/permulaan: 0,08 mg/kg/hari (sampai 5 mg) bisa dijadikan dosis tunggal maupun dibagi menjadi dua dosis → Dosis bisa disesuaikan sesuai dengan kondisi pasien → Dosis maksimum: > 0,58 mg/kg (40 mg). Belum pernah dievaluasi dalam dosis anak-anak |
Dosis Penyesuaian pada Pasien dengan Gangguan Ginjal
⇔ CrCl 30 mL/menit atau kurang: ⇔ Tablet → 2,5 mg 1 kali/hari ditingkatkan sampai tekanan darah terkontrol Dosis maksimun: 40 mg, dijadikan dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 dosis ⇔ Larutan oral → Gunakan dosis awal/permulaan yang paling rendah ⇔ IV/Parenteral → 0,625 mg setiap 6 jam dan ditingkatkan dosis sesuai dengan respon pasien → Tidak ada informasi keamanan penggunaan Enalapril pada pasien anak-anakdengan CrCl kurang dari 30 mL/menit. |
Efek Samping Enalapril
Efek samping dari obat Enalapril terbagi menjadi efek samping yang sering terjadi, efek yang jarang terjadi, efek samping yang serius, gejala overdosis, dan info efek samping tenaga medis. Untuk penjelasan lebih lanjut berkenaan dengan efek-efek samping tersebut, simak penjabarannya berikut ini.
Efek Samping yang Sering Terjadi
Umumnya, pengobatan menggunakan Enalapril juga akan menimbulkan efek samping. Efek samping berikut ini bisa dikatakan efek yang sering terjadi. Apabila efek-efek ini semakin memburuk, maka segera hubungi dokter dan tenaga medis [1,3].
- Pusing
- Batuk
- Ruam
- Kelelahan
- Pandangan kabur
- Berkeringat
Efek Samping yang Jarang Terjadi
Segera hubungi dokter atau datangi rumah sakit bila efek-efek samping berikut ini mulai terjadi selama pengobatan dengan Enalapril [1,3].
- Bengkak pada beberapa bagian tubuh seperti wajah, tenggorokan, bibir, mata, kaki, dan tangan
- Sesak napas
- Kulit atau mata menguning
- Gejala infeksi, seperti demam, tenggorokan yang terluka, dan kedinginan
- Pusing
- Pingsan
- Nyeri dada
- Mual dan muntah
Efek Samping yang Serius
Dalam penggunaannya, obat Enalapril juga menimbulkan efek samping yang serius. Berikut adalah efek samping yang dianggap serius dan berpotensi fatal tersebut [2].
- Angioedema
- Nekrosis hepatik
Gejala Overdosis Enalapril
Gejala yang timbul akibat overdosis obat Enalapril meliputi[2]:
- Hipotensi (disertai dengan pingsan)
- Gagal ginjal
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Pusing
- Batuk
- Takikardia
- Hiperventilasi
- Bradikardia
Dalam menangani gejala overdosis di atas, cara penanganannya bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
- Pengobatan supportif dan simtomik (disesuaikan dengan gejala yang terjadi)
- Injeksi IV larutan garam normal
- Ekspansi volume cairan untuk mengatasi hipotensi serta gagal ginjal
- Hemodialisis
Info Efek Samping Tenaga Medis
Selanjutnya, berikut ini akan dijabarkan info efek samping bagi tenaga medis berkaitan dengan penggunaan obat Enalapril [1].
- Kardiovaskular
- Sangat umum (10% atau lebih): Hipotensi
- Umum (1-10%): Edema
- Jarang (0,1-1%): Angioedema
- Sistem Saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): Sakit kepala
- Umum (1-10%): Vertigo, pusing, insomnia, peripheral paresthesia, sinkop
- Ginjal
- Umum (1-10%): Peningkatan serum kreatinin
- Hati
- Jumlah tidak dilaporkan: Penyakit kuning kolestatik, nekrosis hati, nekrosis sentrilobular, kematian
- Hipersensitif
- Jarang (0,1-1%): Urtikaria, fotosensitif
- Jumlah tidak dilaporkan: Angioedema, angioedema usus, purpura Henoch-Schonlein
- Pernapasan
- Umum (1-10%): Batuk kering
- Jumlah tidak dilaporkan: Rhinorrhea
- Hematologi
- Sangat jarang (< 0,1%): Neutropenia
- Pencernaan
- Umum (1-10%): Mual, muntah, diare
- Jarang (0,1-1%): Disgeusia
- Jumlah tidak dilaporkan: Pankreatitis
- Dermatologi
- Umum (1-10%): Pruritis
- Jarang (0,1-1%): Ruam
- Jumlah tidak dilaporkan: Alopesia, eritema, pustuloderma toksik
- Psikiatrik
- Jumlah tidak dilaporkan: Psikosis akut
- Endokrin
- Jumlah tidak dilaporkan: Ginekomastia
- Muskulokeletal
- Jumlah tidak dilaporkan: Mialgia dan arthralgia yang parah
- Imunologi
- Jumlah tidak dilaporkan: Tes ANA positif
- Genitourinaria
- Jumlah tidak dilaporkan: Pruritus vulvoginal, disuria
Detail Enalapril
Penjabaran lainnya mengenai Enalapril dimulai dari cara penyimpanan sampai pengaruhnya terhadap hasil lab akan dijelaskan sebagai berikut [2,3].
Penyimpanan | ⇔ Tablet/IV: → Simpan pada suhu di bawah 30 °C → Jauhkan dari kelembaban, cahaya matahari, dan panas secara langsung → Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan juga hewan ⇔ Larutan oral: → Simpan di lemari pendingin → Buang obat bila tidak digunakan selama lebih dari 60 hari |
Cara Kerja | Deskripsi: Enalapril merupakan obat yang menghambat ACE, mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Dalam hal ini, akan mengakibatkan peningkatan aktivitas renin plasma dan mengurangi sekresi aldosterone. Onset: Sekitar 1 jam Durasi: 12-24 jam Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap secara tepat dari saluran pencernaan (sekitar 60%). Waktu untuk mencapai konsentrasi plasma: Oral: Sekitar 1 jam; Injeksi: 3-4 jam. Distribusi: Didistribusikan ke ASI, melewati plasenta dan batas antara otak dan darah secara buruk. Peningkatan protein plasma: 50-60%. Metabolisme: Dihidrolisis secara ekstensif menjadi enalaprilat di hati melalui esterase Ekskresi: Melalui urin(43% sebagai enalaprilat dan 18% sebagai enalapril); feses (27% sebagai enalaprilat dan 6% sebagai enalapril). Eliminasi paruh waktu: Sekitar 11 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Konsumsi dengan diuretik dan obat-obatan anti-hipertensi lainnya: Memicu terjadinya hipotensi. → Pemberian obat bersamaan dengan lithium. carbonate: Menyebabkan resiko toksisitas lithium → NSAIDs: Meningkatkan resiko gangguan ginjal. → K-sparing diuretik dan suplemen lain: Meningkatkan efek hiperkalemik. |
Interaksi dengan makanan | → Alkohol: Meningkatkan resiko hipotensi. → Waspada dengan makanan makanan yang pengganti garam yang mengandung kalium. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Hipotensi (disertai dengan pingsan), gagal ginjal, ketidakseimbangan elektrolit, pusing, batuk, takikardia, hiperventilasi, bradikardia. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan supportif dan simtomik (disesuaikan dengan gejala yang terjadi), injeksi IV larutan garam normal, ekspansi volume cairan untuk mengatasi hipotensi serta gagal ginjal, hemodialisis. |
Pengaruh pada hasil lab | Tidak ada penjelasan khusus. Harap konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini. |
Pertanyaan Seputar Enalapril
Pertanyaan yang seringkali muncul pada penggunaan obat Enalapril adalah:
Apa saja yang perlu dihindari selama pengobatan dengan Enalapril?
Hindari konsumsi alkohol, makanan atau suplemen yang mengandung kalium (kecuali jika dokter menyarankan), jangan bangun dari posisi tidur maupun duduk secara cepat saat merasa pusing [1].
Apakah boleh menghentikan dosis sebelum dosis habis?
Harap mematuhi instruksi yang diberikan oleh dokter dan jangan menambah, mengurangi, atau menghentikan dosis sebelum dokter memberikan instruksi demikian [1].
Bolehkan meminum obat tanpa didampingin makanan?
Boleh. Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan [1].
Contoh Obat Enalapril di Pasaran
Berikut ini adalah beberapa merek dagang dari Enalapril yang tersedia di pasaran[1,3,4]:
Brand atau Merek Dagang | |
Enalaprilat | Vasotec |
Epaned | Vasotec IV |
Tenaten |