Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE Inhibitor) : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
ACE inhibitor adalah obat yang sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah, masalah jantung, dan kondisi lainnya. Obat ini bekerja dengan cara membantu merelaksasi pembuluh darah agar tekanan darah... dapat turun. Obat ini juga dipakai pada kondisi penyakit arteri koroner, gagal jantung, diabetes, kondisi gagal ginjal, dll. Efek samping dari obat golongan ini antara lain batuk kering, pusing, sakit kepala, dan kehilangan indera pengecapan. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more

Terjadinya penyempitan pembuluh darah ke jantung karena plak yang menumpuk disebut dengan penyakit arteri koroner (CAD). Plak tersebut merupakan kolesterol dan zat lainnya[1].

Dengan terjadinya penyempitan ini, akan menurunkan jumlah darah yang seharusnya mengalir ke jantung. Hal ini akan membuat jantung kekurangan oksigen[1].

Adapun tanda juga gejalanya yaitu nyeri dada, yang disebut dengan angina. Angina akan mungkin terasa seperti terbakar, meremas, atau menghancurkan sesak di dada.

Dan nyeri akan menyebar ke leher, rahang juga tulang belikat. Akan ada perasaan mual, muntah, berkeringat, pingsan dan tangan serta kaki terasa dingin saat disentuh.

Fungsi Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE Inhibitor)

Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) merupakan sekelompok obat yang digunakan dalam pengobatan jantung dan ginjal tertentu. Obat-obatan tersebut juga dapat digunakan untuk kondisi lainnya seperti skleroderma dan migrain[2].

Berikut fungsi dan kegunaan dari Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE Inhibitor):

Penyakit yang Diatasi dengan Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE Inhibitor)

Terdapat beberapa penyakit yang diatasi dengan inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor). Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) diberikan untuk[2]:

Cara Kerja Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE Inhibitor)

Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) bekerja dengan memblokir produksi angiotensin II, zat yang akan membuat pembuluh darah jadi menyempit dan akan melepaskan hormon seperti aldosteron dan norepinefrin, dengan menghambat enzim pengubah angiotensin[2].

Angiotensin II, aldosterone, dan norepinefrin akan menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat dan juga meningkatkan produksi urin pada ginjal[2].

Apabila kadar angiotensin II, aldosterone, dan norepinefrin menurun di dalam tubuh, maka pembuluh darah akan melebar dan rileks, dapat mengurangi tekanan darah dan ginjal[2].

Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) juga akan meningkatkan produksi bradikinin, zat lain yang akan membuat pembuluh darah melebar[2].

Contoh Obat Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE Inhibitor)

Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) tersedia dalam bentuk tablet, kapsul dan cairan. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Beberapa contoh inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) dengan resep dokter termasuk[2]:

Efek Samping Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE Inhibitor)

Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan.

Beberapa efek samping umum dari Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) termasuk[3,4,5,6,7]:

  • Pusing, merasa lelah
  • Batuk, pilek atau hidung tersumbat
  • Nyeri otot atau sendi
  • Mual, muntah, diare
  • Kulit gatal atau ruam ringan
  • Kemerahan (kehangatan, kemerahan, atau perasaan geli)
  • Mati rasa, kesemutan, atau nyeri terbakar di tangan atau kaki
  • Hilangnya sensasi rasa
  • Peningkatan buang air kecil
  • Sakit dada
  • Nyeri punggung

Jika anda mengalami nyeri dada, detak jantung berdebar-debar, lambat, nadi lemah, perasaan geli, lemah pada otot segera periksa ke dokter[3]. Enalapril memiliki efek samping yang bisa mempengaruhi jantung dan juga tingkat elektrolit[3].

Obat ini bisa menyebabkan cidera atau lebih buruk lagi adalah kematian pada bayi yang masih dalam kandungan pada umur trimester kedua atau ketiga. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini[4].

Jangan menggunakan kaptorpil bersama dengan obat yang mengandung aliskiren seperti amturnide, tekturna dan tekamlo, jika Anda menderita diabetes[5].

Jika pernah menderita angioedema, sebaiknya tidak menggunakan lisinopril. Jika menggunakan obat yang mengandung sakubitril seperti Entresto, jangan minum lisinopril dalam waktu 36 jam sebelum juga sesudahnya[7].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment