Mielitis Transversa: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Mielitis transversa adalah peradangan pada dua sisi di satu segmen medula spinalis. Gangguan ini biasanya merusak mielin, yaitu lapisan yang menyelubungi serabut saraf. Mielitis transversa dapat megganggu... proses saraf medula spinalis untuk menghantarkan sinyal ke tubuh, sehingga dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, kelemahan otot, kelumpuhan, masalah sensoris, dan disfungsi kandung kemih atau usus. Penyebabnya dapat bermacam-macam, seperti infeksi dan gangguan sistem imun. Terapi termasuk kombinasi obat-obatan dan terapi rehabilitasi. Read more

Apa Itu Mielitis Transversa ?

Mielitis Transversa merupakan suatu kondisi di mana terjadi kelainan inflamasi fokal yang disertai dengan defisit sensorik, disfungsi usus atau kandung kemih [1].

Mielitis Transversa merupakan salah satu kondisi yang langka atau jarang terjadi, dan dapat terjadi juga sebagai bentuk komplikasi dari infeksi tertentu atau bahkan bagian dari neuroinflamasi [1].

Mielitis Transversa adalah penyakit yang juga menyebabkan cedera pada sumsum tulang belakang, sehingga mempengaruhi kontrol aktivitas tidak disengaja, seperti jantung, pernapasan, sistem pencernaan dan refleks [2].

Gejala Mielitis Transversa

Gejala dari Mielitis Transversa ini umumnya akan berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa hari atau bahkan minggu [3].

Gejala Mielitis Transversa dapat mempengaruhi kedua sisi bagian tubuh atau hanya salah satu sisi saja [3].

Berikut ini merupakan beberapa gejala yang mungkin ditunjukkan oleh Mielitis Transversa [3]:

  • Rasa Sakit

Mielitis Transversa mungkin akan menimbulkan gejala berupa rasa sakit, atau nyeri yang dapat muncul secara tiba tiba, khususnya di area punggung bawah.

Rasa sakit dan nyeri mungkin akan dapat menjalar ke kaki atau lengan atau bahkan ke area di sekitar dada atau perut.

Intensitas rasa sakit atau nyeri pada masing masing orang akan bervariasi, bergantung pada bagian sumsum tulang belakang yang terpengaruh Mielitis Transversa.

  • Sensasi Abnormal

Mielitis Transversa mungkin juga akan menunjukkan gejala sensasi abnormal berupa [3]:

  1. Sensasi mati rasa
  2. Kesemutan
  3. Terasa dingin
  4. Terasa terbakar

Pada beberapa kasus, Mielitis Transversa mungkin juga akan menunjukkan gejala berupa sensitivitas terhadap sentuhan ringan pakaian atau panas atau dingin yang ekstrim.

Dalam hal ini, sentuhan pakaian seolah-olah membuat kulit dada, perut atau kaki seperti terbungkus dengan eratnya.

  • Kelemahan Di Lengan Atau Kaki

Kaki atau lengan juga merupakan bagian yang mungkin terpengaruh oleh Mielitis Transversa, di mana gejala kelemahan mungkin akan timbul.

Kaki mungkin akan terasa lebih berat sehingga penderita Mielitis Transversa mungkin akan lebih sering menyeret salah satu kakinya ketika berjalan.

Selain itu, seseorang yang memiliki Mielitis Transversa mungkin juga akan jadi lebih sering tersandung karena kakinya terpengaruh.

Bahkan, kelumpuhan total mungkin juga dapat dialami oleh penderita Mielitis Transversa.

  • Masalah Kandung Kemih Dan Usus

Gejala Mielitis Transversa mungkin juga mencakup gangguan yang berhubungan dengan kandung kemih dan usus, termasuk [3]:

  1. Buang air kecil lebih sering
  2. Inkontinensia urin
  3. Kesulitan buang air kecil
  4. Sembelit

Penyebab Mielitis Transversa

Penyebab pasti dari Mielitis Transversa pada beberapa kasus mungkin tidak diketahui secara pasti. Namun, untuk beberapa kasus lainnya, infeksi virus, bakteri, jamur atau kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebab Mielitis Transversa, termasuk [3]:

  • Infeksi Virus

Virus yang berkaitan dengan Myelitis Transversal meliputi [3]:

  1. Virus herpes, termasuk yang menyebabkan herpes zoster dan cacar air (zoster)
  2. Sitomegalovirus
  3. Epstein-Barr
  4. HIV
  5. Enterovirus seperti poliovirus dan coxsackievirus
  6. Nil Barat
  7. Echovirus
  8. Zika
  9. Influensa
  10. Hepatitis B
  11. Gondongan, campak dan rubella
  12. Virus lain dapat memicu reaksi autoimun tanpa langsung menginfeksi sumsum tulang belakang
  • Infeksi Bakteri

Mielitis Transversa mungkin juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri berikut ini [3]:

  1. Penyakit Lyme
  2. Sipilis
  3. Tuberkulosis
  4. Actinomyces
  5. Pertusis
  6. Tetanus
  7. Difteri
  8. Infeksi kulit akibat bakteri, gastroenteritis, dan jenis pneumonia bakterial tertentu
  • Infeksi Parasit Dan Jamur

Infeksi parasit dan jamur, meskipun jarang namun parasit atau jamur tertentu mungkin juga dapat menginfeksi sumsum tulang belakang.

Multiple sclerosis mungkin juga dapat menyebabkan Mielitis Transversa, akibat adanya kelainan sistem kekebalan yang menyerang myelin yang mengelilingi saraf di sumsum tulang belakang dan otak.

Umumnya, Mielitis Transversa ini merupakan bentuk gejala awal dari multiple sclerosis khususnya pada satu sisi tubuh saja. Mielitis Transversa dapat menjadi gejala awal multiple sclerosis atau gejala kekambuhan.

  • Neuromyelitis

Neuromyelitis optica atau juga disebut sebagai penyakit Devic dapat menyebabkan peradangan dan hilangnya mielin di sekitar sumsum tulang belakang dan saraf di mata.

Oleh karena itu, neuromyelitis optica dapat berkaitan dengan Mielitis Transversa dan mempengaruhi kedua sisi tubuh.

Neuromyelitis optica yang berkaitan dengan Mielitis Transversa mungkin akan menunjukkan gejala nyeri pada mata.

  • Gangguan Autoimun

Mielitis Transversa mungkin juga berkaitan dengan gangguan autoimun tertentu, termasuk [3]:

  1. Lupus
  2. Sindrom Sjogren
  • Vaksinasi Penyakit Menular

Mielitis Transversa mungkin juga berkaitan atau dapat dipicu oleh vaknisasi penyakit menular. Namun, belum ditemukan cukup bukti untuk mendukungnya.

Sarkoidosis merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya peradangan diberbagai area di tubuh, termasuk sumsum tulang belakang dan saraf optik.

Sarkoidosis ini mungkin juga berkaitan dengan pemicu Mielitis Transversa sebagaimana neuromyelitis optica, namun gejala sarkoidosis berkembang lebih lambat.

Faktor Risiko Mielitis Transversa

Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko dari Mielitis Transversa [4]:

  • Jenis Kelamin

Wanita diketahui lebih berisiko mengalami Mielitis Transversa jika dibandingkan dengan pria. Hal ini dapat dilihat dari kasus Mielitis Transversa pada wanita lebih banyak dibandingkan pria.

  • Usia

Usia juga menjadi faktor risiko Mielitis Transversa selain jenis kelamin. Usia 10 hingga 19 dan 30 hingga 39 diketahui memiliki risiko Mielitis Transversa tertinggi.

National Multiple Sclerosis Society mengungkapkan bahwa, Mielitis Transversa umumnya akan berkembang pada orang yang berusia antara 20 dan 40 tahun.

Komplikasi Mielitis Transversa

Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh Mielitis Transversa [5]:

  • Nyeri

Nyeri yang bertahan lama merupakan salah satu komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita Mielitis Transversa.

Mielitis Transversa mungkin juga dapat menimbulkan komplikasi berupa spastisitas, termasuk [5]:

  1. Otot yang kaku
  2. Otot terasa kencang
  3. Kejang

Spastisitas ini paling umum dapat terjadi di kaki dan pantat.

  • Gangguan Seksual

Penderita Mielitis Transversa pria, dapat mengalami komplikasi gangguan seksual berupa kesulitan ereksi bahkan sampai mengalami kesulitan mencapai orgasme.

Perubahan hidup yang disebabkan oleh Mielitis Transversa, mungkin dapat juga memicu stress atau bahkan depresi.

Kapan Harus Kedokter ?

Segera memeriksakan diri kedokter jika mengalami gejala gejala Mielitis Transversa sebagaimana telah disebutkan sebelumnya [3].

Mengingat, gangguan neurologis yang mempengaruhi sensorik, sumsum tulang belakang, kandung kemih dan usus merupakan kondisi darurat operasi [3].

Diagnosis Mielitis Transversa

Berikut ini merupakan beberapa tes yang mungkin dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis Mielitis Transversa [3, 4]:

  • Pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menunjukkan tumor, cakram yang tergelincir, atau penyempitan saluran yang menahan sumsum tulang belakang dan demielinasi
  • Spinal Tap, untuk mengambil sampel cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (Jika memiliki lebih banyak sel darah putih maka infeksi mungkin terjadi)
  • Tes darah, untuk memeriksa antibodi yang terkait dengan neuromyelitis optica

Pengobatan Mielitis Transversa

Berikut ini merupakan beberapa metode pengobatan yang mungkin disarankan untuk mengatasi gejala akut Mielitis Transversa [3]:

  • Steroid Intravena

Pengobatan steroid intravena ini akan dilakukan dengan memasukkan steroid ke dalam tubuh melalui pembuluh darah di lengan.

Proses ini dilakukan selama beberapa hari, bergantung pada kondisi masing masing pasien. Steroid ini fungsinya tidak lain adalah untuk mengurangi peradangan di sumsum tulang belakang.

  • Terapi Pertukaran Plasma

Jika pengobatan dengan steroid intravena tidak menunjukkan perkembangan yang positif maka terapi pertukaran plasma mungkin dapat dilakukan.

Terapi pertukaran plasma ini merupakan suatu proses penggantian plasma dengan cairan khusus.

Terapi pertukaran plasma ini dinilai dapat menghilangkan antibodi inflamasi, sehingga dapat membantu pengobatan Mielitis Transversa.

  • Pengobatan Antivirus

Beberapa orang yang mengalami infeksi virus pada sumsum tulang belakang dapat diobati dengan obat untuk mengobati virus tersebut.

  • Obat Nyeri

Untuk mengobati nyeri akibat Mielitis Transversa, obat obatan berikut ini mungkin akan dapat membantu [3]:

  1. Acetaminophen (Tylenol, lainnya)
  2. Ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya)
  3. Naproxen sodium (Aleve.)

Sedangkan untuk nyeri saraf, konsumsi obat obatan berikut ini mungkin akan dapat membantu [3]:

  1. Obat antidepresan, sertraline (Zoloft)
  2. Obat antikonvulsan, seperti gabapentin (Neurontin, Gralise) atau pregabalin (Lyrica)
  • Pengobatan Untuk Mengatasi Komplikasi Lain

Obat obatan untuk spastisitas otot, disfungsi saluran kemih atau usus, depresi, atau komplikasi lain mungkin juga akan diresepkan oleh dokter.

  • Terapi Lainnya

Berikut ini merupakan beberapa terapi tambahan yang dapat membantu proses pemulihan dan perawatan jangka panjang [3]:

  1. Terapi fisik, untuk meningkatkan kekuatan dan koordinasi, termasuk belajar menggunakan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, atau kawat gigi
  2. Mempelajari cara-cara baru untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, menyiapkan makanan, dan membersihkan rumah
  3. Psikoterapi, seperti terapi bicara untuk mengobati kecemasan, depresi, disfungsi seksual, dan masalah emosional atau perilaku lainnya yang berhubungan dengan Mielitis Transversa

Pencegahan Mielitis Transversa

Pencegahan terhadap Mielitis Transversa hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Namun, pencegahan untuk kekambuhan atau serangan berulang mungkin dapat dilakukan dengan penggunaan [3]:

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment