Penghambat HER2 : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penghambat HER2 (human epidermal growth factor receptor) adalah obat yang digunakan untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel. Obat ini digunakan untuk kanker payudara. Pengobatan kanker merupakan... golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki kondisi yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more

Kanker payudara akan dimulai pada jaringan atau saluran pada payudara. Sel kanker pada payudara bisa menyebar ke berbagai organ lain seperti hati, paru-paru, dan otak[1].

Yang dapat meningkatkan risiko untuk penyakit ini yaitu usia yang lebih tua, memiliki riwayat keluarga kanker payudara, menstruasi yang dimulai sebelum usia 11 tahun, tidak melahirkan, kehamilan pertama di atas usia 40 tahun, dan tidak menyusui[1].

Fungsi Penghambat HER2

Penghambat HER2 atau penghambat reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia akan membuat pertumbuhan sel menjadi diperlambat atau dihentikan dengan penghambatan tirosin kinase atau antibodi monoklonal. Penghambat HER2 digunakan dalam pengobatan kanker payudara[2].

Reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia merupakan reseptor transmembran yang memiliki komponen transmembran, komponen tirosin kinase intraseluler, dan komponen pengikat ekstraseluler. Beberapa dari kanker payudara mempunyai ekspresi reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia yang berlebih. Sehingga akan membuat pertumbuhan sel dan penyebaran sel kanker mengalami peningkatan[2].

Penghambatan tirosin kinase disini akan mengikat domain tirosin kinase di HER2 dan akan membuat aktivasi jalur pensinyalan terhenti. Lalu komponen ekstraseluler HER2 akan berikatan dengan antibodi monoklonal, dengan mencegah substrat yang sebenarnya melalui pengikatan reseptor dan aktivasi reseptor yang dihentikan[2].

Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat HER2

Penghambat HER2 akan membuat pertumbuhan sel menjadi diperlambat atau dihentikan dengan penghambatan tirosin kinase atau antibodi monoklonal, dan penghambat HER2 diberikan untuk[2]:

Tanda dan juga gejala kanker payudara antara lain yaitu adanya pembengkakan atau benjolan yang terdapat pada payudara, kelenjar getah bening yang membengkak di bawah lengan, keluarnya cairan bening dari puting atau pendarahan, payudara yang terasa sakit atau berat, kulit pada payudara seperti kulit jeruk, dan puting terlihat seperti didorong masuk[1].

Pengobatan kanker payudara akan tergantung pada kondisi ukuran tumor dan apakah tumor sudah menyebar, apabila tumor tersebut merespons hormon. Perawatan yang berjalan juga akan tergantung oleh usia dan jenis kanker yang dimiliki[1].

Adapun pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan juga tujuan yaitu dengan obat hormon yang digunakan apabila kanker sensitif terhadap hormon, terapi radiasi dengan menggunakan sinar x-ray untuk membunuh sel kanker, oabt kemoterapi untuk membunuh sel kanker, dengan terapi target, dan yang terakhir yaitu dengan pembedahan yang digunakan untuk mengangkat tumor[1].

Kanker lambung merupakan salah satu dari jenis neoplasma dengan agen infeksi akan terkait langsung. Penyebab kanker lambung yaitu multifaktorial, dan penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter pylori, yang efeknya dimodulasi oleh faktor mikroba, lingkungan, dan inang. Yaitu agen infeksi yang sama dikenali sebagai penyebab utama limfoma jaringan limfoid terkait mukosa lambung (MALT)[6].

Helicobacter pylori yaitu bakteri gram negatif yang akan mengganggu mukosa lambung dan akan menimbulkan respons imun terhadap inang. Salah satu jenis gastritis dengan infeksi yaitu gastritis atrofi multifokal, yang dapat dikaitkan dengan proses prakanker[6].

Cara Kerja Penghambat HER2

Penghambat HER2 atau penghambat reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia akan membuat pertumbuhan sel menjadi diperlambat atau dihentikan dengan penghambatan tirosin kinase atau antibodi monoklonal[2].

Penghambatan tirosin kinase disini akan mengikat domain tirosin kinase di HER2 dan akan membuat aktivasi jalur pensinyalan terhenti. Lalu komponen ekstraseluler HER2 akan berikatan dengan antibodi monoklonal, dengan mencegah substrat yang sebenarnya melalui pengikatan reseptor dan aktivasi reseptor yang dihentikan[2].

Melalui trastuzumab dan trastuzumab emtansine yang dikenal juga sebagai ado-trastuzumab emtansine yang merupakan antibodi monoklonal manusiawi rekombinan bekerja dengan diarahkan terhadap protein permukaan sel yang dihasilkan melalui reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia 2 (HER2). Hal ini akan menghambat proliferasi sel tumor yang secara berlebihan mengekspresikan protein HER2[3].

Trastuzumab bervolume distribusi kisaran 44 mL / kg dan 3,13 L sebagai trastuzumab emtansine. Bermetabolisme dengan melakukan dekonjugasi dan katabolisme sebagai trastuzumab emtansine melalui proteolisis dalam lisosom seluler[3].

Pengeluarannya dengan waktu paruh eliminasi 6 hari dengan dosis mingguan, 16 hari dengan rejimen 3 minggu, dan sebagai trastuzumab emtansine kisaran 4 hari. Melalui sistem retikuloendotelial, eliminasi mungkin melibatkan pembersihan IgG[3].

Contoh Obat Penghambat HER2

Penghambat HER2 tersedia dalam bentuk tablet, larutan subkutan, dan bubuk intravena. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Beberapa contoh penghambat HER2 dengan resep dokter termasuk[2]:

  • Hyaluronidase / trastuzumab
  • Trastuzumab
  • Lapatinib
  • Neratinib
  • Fam-trastuzumab deruxtecan
  • Ado-trastuzumab emtansine
  • Margetuximab
  • Pertuzumab
  • Hyaluronidase / pertuzumab / trastuzumab
  • Tucatinib
  • Dacomitinib

Trastuzumab merupakan agen antineoplastik yang mendapatkan persetujuan FDA ditahun 1998, merupakan salah satu kemoterapi target pertama yang tersedia. Obat ini diberikan sebagai infus intravena selama 30 sampai 90 menit dan tidak boleh diberikan sebagai bolus[7].

Neratinib sebagai penghambat reseptor tirosin kinase tersedia secara oral dan digunakan dalam terapi adjuvan untuk kanker payudara stadium awal. Selama terapi, obat ini dikaitkan dengan rendahnya peningkatan sementara terhadap kadar aminotransferase serum[8].

Pertuzumab merupakan antibodi monoklonal manusiawi rekombinan, yang pertama kali mendapatkan persetujuan oleh FDA pada tahun 2012 untuk digunakan bersama docetaxel dan antibodi monoklonal bertarget HER2 lainnya dalam mengobati kanker payudara metastatik HER2 positif[9].

FDA telah menyetujui tucatinib dalam kombinasi dengan trastuzumab dan capecitabine pada 17 April 2020, dalam pasien dewasa dengan kanker payudara positif HER2 yang tidak dapat dioperasi atau metastatis, juga termasuk dengan metastasis otak, yang menerima lebih dari satu rejimen berbasis anti-HER2 sebelumnya dalam pengaturan metastasis[10].

Efek Samping Penghambat HER2

Penghambat HER2 dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari penghambat HER2termasuk[4,5]

Katakan pada dokter bila mengalami penyakit jantung, gagal jangtung kongestif, serangan jantung, atau masalah penapasan juga alergi. Trastuzumab dapat menyebabkan gagal jantung, terutama bila mempunyai penyakit jantung, juga bila sedang menerima obat kanker tertentu lainnya[4].

Wanita hamil tidak boleh menggunakan trastuzumab, karena obat ini dapat menyebabkan cedera juga kematian pada janin. gunakanlah kontrasepsi yang efektif untuk ,encegah kehamilan selama menggunakan obat ini. Juga bila sedang menyusui, jangan berikan ASI pada bayi selama menggunakan obat ini hingga 7 bulan setelah dosis yang terakhir[4].

Masalah hati yang parah dapat timbul dari penggunaan obat lapatinib. Segera kunjungi pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami sakit perut bagian atas, penyakit kuning, gatal, tinja berwarna tanah liat, dan urin gelap[5].

Bila lapatinib digunakan bersama dengan agen antineoplastik akan menyebabkan meningkatnya kardiotoksisitas. Dan apabila digunakan bersama dengan imunosupresan akan meningkatkan efek neutropenik, juga dapat membuat kadar serum meningkat bila digunakan bersama paclitaxel[3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment