Daftar isi
Apa Itu Daging Merah dan Daging Putih ?
Perdebatan terkait perbedaan daging merah dan daging putih hingga kini masih sering terjadi. Khususnya, terkait dengan manfaat dan efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh daging merah maupun daging putih ketika dikonsumsi [1].
Perbedaan diantara kedua jenis daging ini semakin terlihat ketika banyak orang yang mulai beralih mengonsumsi daging putih, dan meninggalkan konsumsi daging merah sebagaimana yang terjadi di Amerika [1].
Sebelum mengetahui alasan yang mendasari keputusan penilaian berbeda yang pada kedua jenis daging tersebut, ada baiknya untuk mengetahui terkait apa yang dimaksud daging putih dan daging merah terlebih dahulu.
Daging putih merupakan sebutan yang digunakan untuk merujuk pada daging hewan yang berwarna putih. Sedangkan yang disebut daging merah adalah daging dari hewan yang memiliki warna merah.
Manfaat Daging Putih dan Daging Merah
Daging Putih
Manfaat daging putih seperti daging ayam antara lain [4]:
- Menurunkan Berat Badan
Daging putih seperti daging ayam diketahui memiliki kandungan kalori yang rendah dengan kandungan protein yang tinggi. Hal ini menjadikan konsumsi daging ayam dapat sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
- Membantu Mempertahankan Massa Tubuh Tanpa Lemak
Kandungan protein yang tinggi pada daging ayam diketahui juga dapat dapat meningkatkan perasaan kenyang sehingga dapat membantu mempertahankan massa tubuh tanpa lemak.
- Meningkatkan Pertumbuhan Otot
Kandungan protein yang tinggi dalam daging ayam diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan otot jika konsumsinya disertasi dengan latihan ketahanan.
- Menjaga Fungsi Kekebalan Tubuh, Kesehatan Tiroid dan Kesuburan
Daging ayam diketahui juga mengandung mineral selenium yang dapat sangat bermanfaat untuk menjaga fungsi kekebalan tubuh, kesehatan tiroid, dan kesuburan.
- Berperan Penting Dalam Produksi Energi, Sintesis DNA dan Kesehatan Otak
Daging ayam diketahui juga sangat berperan penting dalam produksi energi, sintesis DNA, dan kesehatan otak. Hal ini tidak terlepas dari kandungan vitamin B seperti niasin dan vitamin B6 dan B12 dalam daging ayam.
Konsumsi daging ayam yang kaya protein juga dapat membantu mengoptimalkan kesehatan tulang dan metabolism kalsium.
Daging Merah
Manfaat daging merah antara lain [3]:
- Sumber Vitamin B-12 dan Zat Besi Untuk Menghasilkan Sel Darah Merah Baru
Daging merah diketahui mengandung beberapa sumber nutrisi yang berperan penting dalam menghasilkan sel darah merah baru seperti vitamin B-12 dan zat besi.
- Membantu Membangun Otot, Tulang, Jaringan Lain dan Enzim
Daging merah diketahui mengandung protein yang tinggi sehingga dapat bermanfaat untuk membangun otot, tulang, jaringan lain, dan enzim.
Efek Samping Daging Putih dan Daging Merah
Daging Putih
Daging putih seperti daging ayam diketahui memiliki kandungan yang berbeda beda sesuai dengan varietas ayamnya. Efek samping yang mungkin ditimbulkan pun akan berbeda beda bergantung juga pada proses pengolahannya.
Daging ayam yang digoreng langsung maupun dilapisi tepun roti seperti chicken nugget, ayam popcorn, dan ayam tender umumnya akan memiliki kandungan lemak jahat yang tinggi [4].
Konsumsi daging putih olahan menurut hasil penelitian diketahui berkaitan dengan adanya peningkatan risiko penyakit seperti [4]:
- Penyakit jantung
- Diabetes tipe 2
- Jenis kanker tertentu
Hal ini tidak terlepas dari adanya kemungkinan tingginya kandungan natrium dan zat pengawet dalam daging putih olahan. Adapun bahan pengawet dalam daging olahan, seperti nitrit, diketahui dapat berkontribusi pada pembentukan senyawa karsinogenik [4].
Daging Merah
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi daging merah secara berlebihan [3]:
- Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi daging merah secara berlebihan atau terus menerus setiap hari diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Di mana menurut hasil penelitian, terdapat hubungan yang berkaitan antara konsumsi daging merah yang mengandung lemak jenuh dapat menyebabkan penyakit jantung.
- Meningkatkan Kadar Kolesterol
Konsumsi daging merah yang lemak jenuh dalam jumlah tinggi dan lemak trans dalam jumlah berapa pun diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
- Meningkatkan Risiko Penyakit Kanker
Konsumsi daging merah menurut hasil penelitian dapat memberikan efek karsinogenik. Oleh karena itu, seseorang yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah banyak akan berisiko lebih tinggi mengembangkan beberapa jenis kanker sebagai berikut :
- Kanker kolorektal
- Kanker pankreas
- Kanker prostat
- Kanker perut
- Kanker payudara invasif
- Meningkatkan Risiko Kematian
Seseorang yang mengonsumsi daging merah, khususnya daging olahan secara terus menerus memiliki risiko kematian 10% lebih tinggi dengan peningkatan setengah porsi daging per hari.
Adapun hasil penelitian lain juga mendukung hasil penelitian ini, di mana daging merah yang meningkatkan risiko kematian yaitu daging merah olahan dan bukan jenis yang tidak diolah.
Lebih Sehat Daging Putih atau Daging Merah ?
Awalnya, banyak orang telah mengambil langkah untuk lebih memilih mengonsumsi daging putih, dan menjauhi daging merah karena dianggap dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah. Di mana kolesterol jahat ini berhubungan erat dengan meningkatnya risiko penyakit kardivaskuler dan jantung [2].
Namun, belakang ini ada sebuah penelitian yang menunjukkan hasil yang mengejutkan. Di mana daging putih ternyata juga memiliki efek yang sama seperti daging merah dalam meningkatkan kadar kolesterol darah jauh lebih tinggi dibandingkan protein nabati dengan kadar konsumsi yang setara [2].
Daging putih dan daging merah diketahui sama sama meningkatkan kadar LDL Kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi protein nabati [2].
Dengan kata lain, konsumsi daging putih maupun daging merah setiap hari sama sama dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler maupun jantung [2]. Artinya, keduanya sama sama tidak sehat bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Mengingat, meningkatnya kadar kolesterol ternyata tidak bergantung pada kandungan lemak jenuh yang tinggi pada daging. Oleh karena itu, daging putih memberikan efek yang identik dengan daging merah ketika kadar lemak jenuhnya setara [2].
Dengan demikian, pernyataan bahwa konsumsi daging putih lebih aman dan lebih mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler daripada daging merah adalah tidak tepat [2].
Selain itu, Dr. Ronald Krauss juga menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh, konsumsi sumber protein nabati (non daging) seperti sayuran, susu, dan kacang-kacangan, dapat memberikan manfaat yang lebih baik dan menguntungkan pada kadar kolesterol [2].
Contoh Daging Putih dan Daging Merah
Adapun contoh dari daging putih adalah daging dari hewan ayam dan kalkun, sedangkan yang dikategorikan sebagai daging merah yaitu daging dari hewan sapi, babi, kambing, domba dan mamalia darat lainnya [1, 2, 3].
Selain itu, daging putih dan merah juga terdapat dalam bentuk olahan sebagai berikut [3, 4]:
- Daging putih olahan : nugget ayam, ayam popcorn, dan ayam tender
- Daging merah olahan : bacon, hot dog, sosis, bologna dan salami