Xipamide adalah turunan dari asam salisilat dan secara struktur mirip dengan senyawa chlorthalidone. Obat ini telah digunakan untuk menangani hipertensi ringan sampai sedang. [1]
Xipamide adalah obat resep dan tersedia dalam bentuk tablet. Obat ini memiliki merek dagang Diurexan dan dipasarkan oleh Mylan Products [2]
Daftar isi
Apa itu Xipamide?
Di bawah ini adalah informasi tentang xipamide seperti indikasi, kontraindikasi, peringatan dan lain sebagainya: [2,3]
| Indikasi | Hipertensi (tekanan darah tinggi), edema (pembengkakan) |
| Kategori | Obat resep |
| Konsumsi | Dewasa |
| Kelas | Diuretik |
| Bentuk | Tablet |
| Kontraindikasi | Hipersensitif terhadap sulfonamide. Pasien dengan penyakit Addison yang tidak ditangani. Gagal ginjal parah. Defisiensi elektrolit parah. Pasien dengan kondisi prakoma yang dikaitkan dengan sirosis. Ibu menyusui. |
| Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Xipamide: → Pasien yang memiliki hiperurikemia (kadar asam urat dalam tubuh tinggi) → Pasien yang mengalami arteriosklerosis koroner atau serebral → Pasien dengan diabetes mellitus → Pasien yang mengalami hipovolemia (kondisi ketika darah dan cairan dalam tubuh berkurang secara drastis) → Pasien yang mengalami pembesaran prostat → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Ibu hamil dan lansia |
Manfaat Xipamide
Xipamide adalah obat diuretik yang digunakan untuk menangani kondisi berikut: [3,4]
- Hipertensi
- Edema
Dosis Xipamide
Xipamide hanya digunakan pada pasien dewasa. Berikut ini adalah dosis yang diberikan: [3]
Dosis Xipamide Dewasa
| Oral/Diminum: ⇔ Hipertensi → 20 mg per hari sebagai dosis tunggal → Obat ini diberikan saat pagi hari ⇔ Edema → Dosis awal: 40 mg per hari sebagai dosis tunggal → Obat ini diberikan saat pagi hari → Dosis dikurangi sampai menjadi 20 mg per hari bergantung respons → Dosis maksimum: 80 mg per hari |
Efek Samping Xipamide
Selain dapat menangani hipertensi, pemberian xipamide dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut: [3,4]
- Ketidaknyamanan pada saluran cerna
- Hipokalemia (rendahnya kadar kalium dalam tubuh)
- Hiperurikemia
- Nokturia (sering buan air kecil pada malam hari)
- Pusing
- Terganggunya fungsi metabolisme glukosa
Adapun gejala efek samping yang perlu diketahu bagi tenaga medis adalah sebagai berikut: [2]
- Kelainan darah dan sistem limftaik
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): trombositopenia (rendahnya jumlah keping darah dalam darah), leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih dalam darah), agranulositosis (kondisi ketika sumsum tulang belakan gagal membentuk sel granulosit), anemia aplastik (anemia yang disebabkan oleh ketidakmampuan sumsum tulang belakang menghasilkan sel darah baru dalam jumlah cukup sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel darah baik salh satu jenis maupun seluruhnya). Anemia aplastik timbul setelah penghentian pemakaian obat.
- Kelainan metabolisme dan gizi
- Jarang (0,01% s/d 0,1%): hiperlipidemia (tingginya kadar lemak dalam tubuh)
- Kelainan psikiatri
- Umum (1% s/d 10%): letargia, cemas, agitasi (perasaan leka marah akibat hal kecil)
- Kelainan sistem saraf
- Umum (1% s/d 10%): sakit kepala, pusing, mulut kering, kelelahan, berkeringat
- Kelainan mata
- Jarang (0,01% s/d 0,1%): gangguan penglihatan minor, miopia (rabun jauh) yang bertambah parah. Efek ini timbul setelah penghentian pemakaian obat.
- Kelainan jantung
- Umum (1% s/d 10%): palpitasi (jantung berdebar kencang)
- Kelainan pembuluh darah
- Umum (1% s/d 10%): hipotensi ortostatik (tekanan darah rendah yang terjadi ketika perubahan posisi dari duduk atau berbaring menjadi bagkit atau berdiri)
- Kelainan saluran cerna
- Kelainan hepatobilier
- Jarang (0,01% s/d 0,1%): kolesistisis akut (penyumbatan saluran empedu) pada kasus kolelitiasis (batu empedu) yang telah ada sebelumnya. Efek ini timbul setelah penghentian obat.
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): penyakit kuning
- Kelainan kulit dan jaringan subkutan
- Kelainan muskoskeletal dan jaringan ikat
- Umum (1% s/d 10%): pengetatan otot/ kram
- Kelainan ginjal dan urin
- Sangat umum (lebih dari 10%): hipokalemia dengan gejala nyata seperti mual, muntah, perubahan EKG, peningkatan sensitivitas terhadap glikosida, aritmia (gangguan irama jantung), hipotonia (otot tidak bisa menegang) pada otot rangka
- Umum (1% s/d 10%): gangguan keseimbangan air dan elektrolit dengan gejala seperti dehidrasi (kekurangan cairan), hiponatremia (rendahnya kadar natrium dalam tubuh), hipomagnesemia (rendahnya kadar magnesium dalam tubuh), hipokloremik alkalosis (kondisi alkalosis/ darah mengandung banyak alkali akibat tubuh kehilangan terlalu banyak klorida). Peningkatan senyawa nitrogen yang bersifat dapat kembali ke normal, materi yang dikeluarkan melalui air seni (urea, kreatinin), hal ini terjadi terutama pada awal pengobatan. Peningkatan kadar asam urat dalam serum dan memicu artritis gout (peradangan sendi) akut pada pasien yang memiliki kecenderungan penyakit asam urat
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): nefritis interstitial akut (peradangan ginjal pada bagian insterstitial yang terjadi secara akut)
Detail Xipamide
Berikut ini adalah informasi tentang xipamide secara lebih rinci seperti penyimpanan, cara kerja dan lain-lain: [3,4]
| Penyimpanan | Tablet → Simpan di tempat kering dan sejuk → Lindungi dari cahaya dan panas langsung |
| Cara Kerja | → Deskripsi: xipamide secara struktural berhubungan dengan indapamide dan memiliki efek diuretik pada bagian distal ginjal. Onset: 1 s/d 2 jam Durasi: 12 jam Farmakokinetik Penyerapan: diserap dengan baik dan segera dari saluran cerna. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsentrasi puncak dalam plasma: 1 s/d 2 jam. Penyebaran: sebanyak 99% terikat pada protein plasma. Ekskresi: dikeluarkan melalui urin sebagai bentuk awla obat dan metabolit glukuronida. Waktu paruh plasma: 5 s/d 8 jam. |
| Interaksi dengan obat lain | → Antihipertensi menguatkan efek menurunkan tekanan darah dari obat xipamide → Meningkatkan resiko hipokalemia dengan amphotericin B, carbenoxolone → Kecenderungan menyebabkan hipoklaemia dapat meningkatkan resiko keracunan digitalis |
| Overdosis | ⇔ Gejala: hipotensi dan gannguan keseimbangan elektrolit dan metabolisme. ⇔ Cara Mengatasi: kurangi penyerapan obat secara lebih lanjut dengan melakukan pemompaan perut atau induksi muntah. Penanganan berdasarkan gejala. Jaga tekanan darah dan lakukan koreksi terhadap ketidakseimbangan elektrolit. |
Pertanyaan Seputar Xipamide
Bisakah obat xipamide digunakan sebagai obat tambahan bersama obat antihipertensi lainnya?
Ya, bisa. Xipamide dapat digunakan sebagai obat tunggal maupun obat tambahan bersama obat hipertensi lainnya. [2]
Bisakah mengendarai kendaraan setelah meminum obat xipamide?
Xipamide dapat menyebabkan pusing dan gangguan keseimbangan elektrolit yang dapat mempengaruhi konsentrasi atau tingkat kewaspadaan. Hal ini mungkin mempengaruhi kemampuan berkendara secara aman. Jika hal ini terjadi, maka tidak dianjurkan untuk mengendarai kendaraan. [2]
Apakah xipamide harus dikonsumsi setelah makan?
Tidak. Xipamide dapat dikonsumsi baik setelah makan atau sebelum makan. [4]
Bisakah xipamide menyebabkan perut perih?
Ya. Untuk mengurangi efek ini, hindari memakan makanan pedas. [4]
Apakah pemberian xipamide dapat menyebabkan dehidrasi?
Ya, bisa. Xipamide merupakn diuretik sehingga dapat menyebabkan penggunanya kehilangan banyak air dan tubuh menjadi kekurangan air. [[4]
Contoh Obat Xipamide (Merek Dagang) di Pasaran
Di bawah ini adalah merek dagang xipamide di pasaran: [2,4]
| Brand Merek Dagang |
| Diurexan |