Antiplatelet : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Penyumbatan aliran darah menuju ke bagian otak disebut dengan stroke iskemik. Penyumbatan ini dikarenakan adanya bekuan darah yang menyangkut di pembuluh darah yang sempit.

Hal ini menyebabkan oksigen tidak dapat sampai ke suatu area di otak, dan jaringan di area otak tersebut akan mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut.

Fungsi Antiplatelet

Antiplatelet merupakan sekelompok obat yang dapat mengurangi kemampuan trombosit untuk saling menempel dan menghambat pembentukan gumpalan darah[2].

Antiplatelet berperan dalam pengobatan dan pencegahan serangan jantung (infark miokard), trombosis stent, dan stroke yang disebabkan oleh bekuan darah (stroke iskemik).

Fungsi lainya dari antiplatelet yaitu[6,9,10]:

  • Untuk mencegah pembekuan darah atau serangan jantung dengan nyeri dada parah atau kondisi lain, dan yang menjalani prosedur yang disebut angioplasti (untuk membuka arteri yang tersumbat).
  • Digunakan untuk mengobati gejala klaudikasio intermiten. Kondisi ini dikarenakan berkurangnya aliran darah ke kaki dan akan menimbulkan rasa nyeri ketika sedang berjalan.
  • Untuk menurunkan risiko stroke atau masalah jantung untuk yang pernah mengalami serangan jantung atau kelainan pembuluh darah yang mempengaruhi sirkulasi di lengan dan kaki.

Penggolongan Antiplatelet

Agen antiplatelet dibagi menjadi 3 kelas obat yauti[2,3,4,5]:

  • Penghambat platelet glikoprotein, digunakan untuk mengobati angina, setelah serangan jantung, angioplasti, atau jenis pembuluh darah koroner lainnya.
  • Penghambat agregasi trombosit, digunakan secara akut pada infark miokard, fibrilasi atrium , setelah bypass koroner, angioplasti, dan pemasangan stent. Juga digunakan sebagai profilaksis untuk mencegah infark miokard dan stroke.
  • Antagonis reseptor-1 yang diaktifkan oleh protease, digunakan untuk mengurangi risiko kardiovaskular trombotik untuk yang memiliki peningkatan risiko infark miokard atau penyakit arteri perifer.

Penyakit yang Diatasi dengan Antiplatelet

Terdapat beberapa penyakit yang di atasi dengan antiplatelet.

Penghambat platelet glikoprotein diberikan untuk[3]:

  • Sindrom Koroner Akut
  • Angina
  • Serangan jantung
  • Angioplasti Transluminal Perkutan Risiko Tinggi
  • Intervensi Koroner Perkutan

Penghambat agregasi trombosit diberikan untuk[4]:

  • Sindrom Koroner Akut
  • Sindrom Koroner Akut, Profilaksis
  • Angina
  • Profilaksis Angina Pectoris
  • Spondilitis ankilosa
  • Sindrom antifosfolipid
  • Nekrosis Aseptik
  • Sakit punggung
  • Pengurangan Risiko Kardiovaskular
  • Trombosis / Embolisme Serebral
  • Penyakit arteri koroner
  • Demam
  • Serangan jantung
  • Kolesterol Tinggi
  • Klaudikasio Intermiten
  • Stroke Iskemik
  • Stroke Iskemik, Profilaksis
  • Artritis Reumatoid Remaja
  • Penyakit Kawasaki
  • Infark Miokard, Profilaksis
  • Niacin Flush
  • Osteoartritis
  • Rasa sakit
  • Intervensi Koroner Perkutan
  • Penyakit Arteri Perifer
  • Penghambatan Agregasi Platelet
  • Pencegahan Kejadian Atherothrombotic
  • Pencegahan Penyakit Kardiovaskular
  • Pencegahan Tromboemboli pada Fibrilasi Atrium
  • Katup Jantung Prostetik – Profilaksis Trombosis
  • Katup Jantung Prostetik, Katup Mekanis – Profilaksis Trombosis
  • Studi Perfusi Miokard Radionuklida
  • Prosedur Revaskularisasi, Profilaksis
  • Demam Rematik
  • Artritis reumatoid
  • Linu panggul
  • Spondyloarthritis
  • Lupus Eritematosus Sistemik
  • Profilaksis Stroke Tromboemboli
  • Purpura Trombositopenik Trombotik
  • Serangan Iskemik Transien

Antagonis reseptor-1 yang diaktifkan oleh protease diberikan untuk[5]:

  • Penyakit Arteri Perifer
  • Pencegahan Kejadian Atherothrombotic
  • Gangguan Tromboemboli

Cara Kerja Antiplatelet

Antiplatelet bekerja dengan kemampuan trombosit akan dikurangi untuk saling menempel (disebut agregasi trombosit) dan pembentukan gumpalan darah dihambat. Berikut cara kerja yang masuk kedalam kela obat antiplatelet[2,3,4,5]:

  • Penghambat platelet glikoprotein

Bekerja mencegah adhesi platelet dengan mengikat reseptor glikoprotein IIb / IIIa pada membran plasma platelet. Lalu substrat sebenarnya dari reseptor glikoprotein dihentikan dari reseptor pengikat, sehingga menghambat pletelet dari yang saling menempel untuk membentuk trombus yang dapat menyebabkan stroke, infark miokard atau trombosis vena dalam.

  • Penghambat agregasi trombosit

bekerja diantara prostasiklin (yang menghambat agregrasi platelet) dan tromboksan (yang mendorong agregrasi) keseimbangannya diubah. Hal ini secara permanen menghambat enzim siklo-oksigenase, yang akan mengurangi sintesis tromboksan di trombosit dan prostasiklin dalam sel endotel vaskular.

Dengan pulihnya endotel vaskular, dapat mensitesis lebih banyak prostasiklin. Tetapi sintesis tromboksan hanya akan pulih setelah trombosit baru terbentuk.

  • Antagonis reseptor-1 yang diaktifkan oleh protease

Obat ini bekerja dengan mengaktifkan Antagonis reseptor-1 oleh protease (PAR 1), sehingga memiliki antiplatelet dengan menghambat agregasi platelet terkait trombin.

PAR memediasi efek seluler thrombin, sehingga antagonis PAR 1 mengubah pensinyalan pada platelet dan aktivasi platelet diganggu.

Contoh Obat Antiplatelet

Antiplatelet tersedia dalam bentuk tablet, pil, kit dan larutan. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sementara yang lainnya dijual bebas di apotek.

Beberapa contoh Penghambat platelet glikoprotein dengan resep dokter termasuk[3]:

Beberapa contoh Penghambat agregasi trombosit yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk[4]:

Contoh antagonis reseptor-1 yang diaktivasi protease dengan resep dokter termasuk[5]:

  • Vorapaxar

Efek Samping Antiplatelet

Antiplatelet dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Untuk tiap masing-masing jenis antiplatet memiliki sebagian efek samping yang sama dan berbeda.

Beberapa efek samping umum dari Penghambat platelet glikoprotein termasuk[6,7]:

  • Pusing
  • Denyut jantung yang lambat
  • Sakit kaki , nyeri panggul 
  • Bengkak, peningkatan keringat
  • Berdarah

Beberapa efek samping umum dari Penghambat agregasi trombosit termasuk[8,9]:

  • Sakit perut, mulas
  • Kantuk
  • Sakit kepala ringan
  • Diare , buang air besar tidak normal
  • Detak jantung cepat atau berdebar kencang

Beberapa efek samping umum dari antagonis reseptor-1 yang diaktivasi protease termasuk[10]:

Jika Anda memiliki mudah memar atau berdarah, pendarahan di sekitar IV atau kateter, dan perdarahan apapun yang tidak akan berhenti. Hubungi segera dokter atau segera cari bantuan medis terdekat, karena tirofiban dapat meningkatkan risiko pendarahan yang bisa sangat parah atau bisa berakibat fatal[6].

Eptifibatide akan membuat darah tidak menggumpal, obat ini juga bisa dengan mudah mengeluarkan darah, bahkan dari luka yang ringan. Segera hubungi dokter Anda atau cari pertolongan medis terdekat jika mengalami pendarahan yang tidak kunjung berhenti[7].

Beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Menggunakan aspirin selama hamil akan menyebabkan pendarahan pada ibu atau bayi selama persalinan. Obat ini juga bisa masuk kedalam ASI, dan membahayakan bayi yang menyusui[8].

Beberapa obat dapat memengaruhi kadar obat lainnya yang Anda minum dalam darah. Sehingga akan meningkatkan efek samping atau membuat obat menjadi kurang efektif. Juga tidak aman menggunakan obat tertentu dengan waktu yang bersamaan[9].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment