Apakah Kekurangan Kalium Sebabkan Gangguan Tidur? Ini Faktanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kalium adalah mineral yang tubuh perlukan untuk berfungsi maksimal, terutama dalam memberikan perlindungan dari serangan penyakit [1,2].

Kalium yang juga dikenal dengan istilah potassium ini juga berperan sebagai elektrolit bagi tubuh sehingga cairan di dalam tubuh bisa tetap seimbang [1].

Dan oleh sebab itu, tubuh yang kekurangan mineral kalium bisa mengalami berbagai masalah kesehatan [1,2].

Namun mengenai apakah kekurangan kalium bisa menjadi penyebab gangguan tidur, ketahui faktanya.

Apakah kekurangan kalium sebabkan gangguan tidur?

Ya, sebab tubuh yang mengalami kekurangan mineral kalium di mana kadar kalium terlalu rendah akan mengalami gejala-gejala kecemasan [3].

Gejala kecemasan seringkali memengaruhi pola sekaligus kualitas tidur apabila cenderung berlebihan [3].

Rasa takut, gelisah, dan gugup adalah bagian dari gejala kecemasan yang intensitasnya bisa rendah hingga tinggi [3].

Namun ketika tubuh kekurangan kalium, fungsi tubuh tidak lagi optimal sehingga berisiko memperburuk gejala kecemasan [3].

Kelelahan mental adalah efek dari kadar kalium rendah di dalam tubuh sehingga kerentanan terhadap rasa cemas berlebih pun semakin tinggi [3].

Ini karena tubuh membutuhkan kalium sebagai mineral yang menciptakan sistem konduksi listrik di antara membran sel tubuh [2,3].

Membran sel ini berfungsi penting terhadap kontraksi otot, impuls saraf, dan kinerja jantung sehingga bila tidak memperoleh cukup kalium, risiko kecemasan meningkat dan akibatnya gangguan tidur terjadi [3].

Alasan lain mengapa kalium dapat memengaruhi pola dan kualitas tidur seseorang adalah karena kalium berperan menjaga kadar darah di dalam tubuh tetap normal [4].

Namun bila sedang menggunakan obat diuretik, kalium yang dibuang dari dalam tubuh akan terlalu banyak [4].

Akibatnya, hipokalemia dapat terjadi yang ditandai dengan sejumlah kondisi seperti [4,5] :

  • Diare
  • Muntah
  • Gangguan makan
  • Tubuh cepat lelah
  • Ritme jantung tidak normal
  • Kejang otot

Ketika ritme jantung tidak normal dan otot kerap kejang atau kram, hal ini bisa menyebabkan gangguan tidur [4,5].

Apa saja makanan berkalium tinggi yang bisa dikonsumsi?

Untuk meningkatkan kadar kalium dalam tubuh, penting untuk mulai mengonsumsi makanan-makanan berkalium tinggi [6].

Makanan kaya kalium biasanya berupa sayuran dan buah-buahan, namun juga ada beberapa sumber makanan lainnya seperti berikut [6].

Kekurangan kalium sebenarnya merupakan kondisi yang sangat jarang, namun tetap perlu diwaspadai dan dicegah dengan memenuhi kebutuhan kalium bagi tubuh per hari sebanyak 1600-2000 mg untuk orang dewasa [7].

Periksakan diri apabila gangguan tidur mulai terjadi; sebab gangguan tidur tidak hanya dikarenakan stres faktor eksternal.

Kadar kalium dalam darah normalnya adalah 3,6-5,2 mmol/L dan tubuh tergolong kekurangan kalium apabila kadarnya kurang dari 2,5 mmol/L [1,2].

Meski penting untuk mengasup makanan berkalium tinggi, pastikan kadarnya sampai di tahap normal dan hindari kelebihan kalium.

Kelebihan kalium atau hiperkalemia bisa terjadi sebagai efek dari asupan suplemen maupun sumber makanan berkalium tinggi [8].

Beberapa gejala yang menunjukkan hiperkalemia biasanya adalah [8] :

  • Ketidakteraturan atau percepatan detak jantung
  • Sakit perut disertai diare
  • Mual diikuti muntah-muntah
  • Kelemahan otot
  • Beberapa bagian tubuh sering mati rasa
  • Nyeri di bagian dada

Untuk memastikan apakah gangguan tidur selama ini disebabkan oleh kekurangan kalium, periksakan diri ke dokter supaya penanganan bisa sesuai.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment