Tinjauan Medis : dr. Fithriani Salma
Brotizolam adalah obat turunan dari golongan benzodiazepine, termasuk dalam kelompok hipnotik & sedatif, yaitu obat yang memberikan efek kantuk dan relaksasi. Indikasi obat ini adalah untuk pengobatan... jangka pendek pasien dewasa yang terdiagnosa insomnia. Namun, obat ini belum banyak ditemukan di Indonesia. Obat ini bekerja dengan memberi efek inhibisi (menghambat) reseptor GABA pada sistem saraf pusat. Brotizolam adalah golongan obat keras yang perlu mendapatkan resep tertanda khusus dari dokter. Penggunaan brotizolam tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan ketergantungan atau efek yang tidak diinginkan. Pasien wajib berkonsultasi dengan dokter atau psikiater terlebih dahulu jika merasa mengalami gangguan tidur. Tatalaksana setiap individu dapat berbeda-beda, dan pasien dengan gangguan tidur belum tentu memerlukan konsumsi obat-obatan. Read more
Brotizolam adalah obat generik yang digunakan untuk mengobati kesulitan tidur atau sering disebut dengan insomnia baik yang bersifat ringan atau parah[1].
Brotizolam belum banyak dijual di Indonesia, Amerika, Inggris, dan Kanada. Namun, obat ini sudah sudah banyak terjual di Austria, Belanda, Jerman, Spanyol, Jepang, Belgia, Portugal, Israel, dan Italia[1].
Daftar isi
Apa itu Brotizolam?
Berikut ini adalah keterangan dari Brotizolam yang dimulai dari indikasi hingga peringatan dalam penggunaannya[1,2,3].
Indikasi | Insomnia |
Kategori | Resep Dokter |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Hipnotik dan penenang |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitif. Gangguan paru akut, sindrom sleep apnea, penyakit miastenia gravis, glaukoma akut, dan gangguan hati berat. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Brotizolam: → Pasien yang memiliki alergi terhadap Brotizolam atau Benzodiazepine → Pasien dengan defisiensi laktase, tidak toleran terhadap galaktosa, malabsorpsi glukosa-galaktosa → Pasien yang ketergantungan alkohol dan narkoba → Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan (psikotik) seperti depresi → Pasien dengan gangguan ginjal, hati, paru, dan jantung → Pasien dengan gangguan tidur kronis seperti sindrom sleep apnea dan gangguan pernapasan yang kronis → Pasien yang mengalami penurunan tekanan darah → Pasien dengan penyakit miastenia gravis → Anak-anak dan remaja berusia di bawah 17 tahun, ibu hamil dan menyusui, dan lanjut usia atau berusia di atas 65 tahun Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat penggunaan Brotizolam adalah : → Penggunaan Brotizolam dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketagihan dan ketergantungan → Penggunaan obat ini harus diikuti dengan tidur selama 6 – 7 jam → Melakukan tes fungsi hati secara berkala → Obat ini dikonsumsi dengan keadaan perut kosong → Tidak boleh mengkonsumsi obat penenang lain, narkoba, alkohol, dan bir hasil fermentasi → Tidak boleh dijadikan sebagai obat penenang terhadap gangguan jiwa seperti depresi → Tidak boleh diberhentikan secara mendadak karena dapat menyebabkan gejala penarikan obat → Tidak boleh digunakan dalam waktu yang lama → Tidak mengemudi kendaraan atau menggunakan mesin atau peralatan berat dan berbahaya dan membutuhkan ketelitian |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Tidak ada studi terhadap binatang atau manusia dan data yang cukup tentang dampak Brotizolam bagi wanita hamil dan menyusui. Untuk itu, Brotizolam tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui. |
Tinjauan Brotizolam adalah obat khusus dewasa dan lanjut usia yang berbentuk tablet dan berguna untuk insomnia ringan dan akut.
Manfaat Brotizolam
Brotizolam merupakan obat yang berguna untuk mengobati kesulitan tidur pada malam hari atau biasa dikenal dengan insomnia[3].
Obat ini telah teruji mampu dalam pengobatan insomnia yang ringan dan akut selama 4 minggu. Namun, insomnia yang dapat diobati tidak dibarengi dengan gangguan kejiwaan seperti depresi, stress, keinginan bunuh diri, dan lain sebagainya[3].
Dosis Brotizolam
Brotizolam hanya diperbolehkan untuk orang dewasa yang berusia di atas 17 tahun dan orang lanjut usia atau berusia di atas 65 tahun. Obat ini tidak diperbolehkan bagi anak-anak kecuali dengan izin dan pengawasan dokter[2,3].
Berikut detail dosis untuk orang dewasa: [2,3]
Oral/ Diminum Pengobatan untuk waktu singkat ⇔ Dewasa (17 – 65 tahun) → Dosis obat 250 mcg/ 0.25 mg sebelum tidur malam hari selama 2 minggu → Dosis Maksimum : 250 mcg/ 0.25 mg/ hari ⇔ Lanjut Usia (di atas 65 tahun) → Dosis obat 125 – 250 mcg atau 1.25 – 0.25 mg sebelum tidur malam hari selama 2 minggu → Dosis Maksimum : 250 mcg/ 0.25 mg/ hari ⇔ Durasi pengobatan maksimum adalah 2 minggu ⇔ Obat diminum dengan sedikit air atau dilarutkan di bawah lidah ⇔ Obat diminum saat perut kosong dan diikuti dengan pola tidur selama 6-7 jam |
Efek Samping Brotizolam
Brotizolam tidak memberikan efek samping serius jika digunakan dengan dosis yang tepat, lama pengobatan selama 2 minggu, tidak memberhentikan obat secara tiba-tiba, dan mengikuti aturan lainnya[3].
Beberapa efek samping Brotizolam yang sering terjadi adalah[2]:
- Rasa kantuk dan tenang;
- Rasa bingung dan tidak dapat fokus;
- Rasa lesu dan kelelahan;
- Sakit kepala ringan dan vertigo;
- Bicara cadel dan gugup;
- Sembelit, diare, peningkatan air liur, mual dan muntah;
- Jantung berdebar, bradikardia, takikardia, dan hipotensi;
- Gangguan penglihatan dan penglihatan ganda (Diplopia);
- Perubahan libido, pengurangan jumlah urin, dan gangguan menstruasi;
- Anemia dan trombositopenia (kekurangan trombosit atau di bawah batas normal);
- Gangguan gerakan tubuh atau gerakan tubuh melambat.
Beberapa efek samping yang berbahaya, harus memberhentikan obat dan segera dibwa ke rumah sakit adalah[3]:
- Reaksi paradoks seperti nyeri kepala pada epilepsi akut, kecemasan, halusinasi, peningkatan kelenturan otot, amarah, gangguan tidur dan tangsangan tubuh yang akut;
- Ruam kulit, urtikaria, rasa gatal pada seluruh kulit, dan dermatitis;
- Gangguan hati seperti hepatitis dan ikterus;
- Perasaan gelisah yang berlebihan atau agitasi, cepat marah, dan agresif;
- Mimpi buruk;
- Gejala amnesia atau lupa ingatan secara mendadak;
- Perasaan depresi yang semakin parah;
- Risiko ketergantungan atau kecanduan.
Efek samping yang diakibatkan oleh pemberhentian obat secara mendadak adalah gejala penarikan obat. Gejala penarikan obat yaitu[3]:
- Sakit kepala dan nyeri pada otot;
- Kecemasan dan ketegangan yang parah;
- Rasa gelisah, bingung, dan mudah marah;
- Telinga menjadi sangat peka terhadap suara;
- Mati rasa dan kesemutan yang parah;
- Menjadi terlalu sensitif terhadap cahaya, suara, dan sentuhan fisik;
- Halusinasi dan kejang epilepsi.
Beberapa efek samping yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian ahli medis profesional adalah[3]:
- Gangguan kejiwaan :
- Mimpi buruk, ketergantungan obat dan narkoba, depresi, perubahan suasana hati, kecemasan, gangguan emosional dan perilaku, agitasi, gangguan libido, keadaan kebingungan dan gelisah.
- Gangguan sistem saraf :
- Mudah tertidur dan respon psikomotorik yang rendah (somnolen), sakit kepala, rasa tenang, ataksia, amnesia, demensia, gangguan mental, keterampilan prikomotorik terganggu, dan tingkat kesadaran menurun.
- Gangguan mata :
- Penglihatan ganda (diplopia).
- Gangguan hepatobilier :
- Gangguan hati dan penyakit kuning.
- Gangguan kulit dan jaringan :
- Reaksi alergi pada kulit.
- Gangguan muskuloskeletal :
- Kelemahan pada otot.
- Gangguan umum lain :
- Gejala penarikan obat, reaksi obat paradoks, efek penyakit terjadi kembali (efek rebound), cepat marah dan kelelahan.
Detail Brotizolam
Berikut ini keterangan lengkap dan rinci dari Brotizolam dimulai dari cara penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan makanan, interaksi dengan obat, dan gejala overdosis[1,2,3].
Penyimpanan | Tablet : → Simpan antara 20-25 ° C. → Lindungi dari cahaya, panas dan kelembaban. → Jauhkan dari jangkauan anak – anak. |
Cara Kerja | Deskripsi : Brotizolam merupakan obat sedatif-hipnotik dimana menjagi bagian dari Benzodiazepine. Brotizolam bertindak sebagai modulator alosterik positif reseptor asam γ-amino butyric (GABA). ⇔ Farmakokinetik Penyerapan : Diserap dari saluran pencernaan Ketersediaan hayati : 70% Waktu konsentrasi plasma untuk memuncak : 0.5 – 3 jam Distribusi : mengikat protein plasma sekitar 90% untuk albumin Metabolisme : terdiri dari 2 metabolit yaitu 1-metil-hidroksi dan 4-hidroksi-turunan Ekskresi : sekitar 65% melalui urin dan sekitar 22% menjadi feses. Waktu paruh : 3.1 – 8.4 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Obat neuroleptik, anestesi, analgesik, dan anti depresan dapat meningkatkan efek samping pada sistem saraf pusat → Obat Itraconazole dan Ketoconazole dapat meningkatkan efek kelemahan pada otot → Obat Carbamazepine dan Efavirenz dapat menghambat kinerja obat Brotizolam |
Interaksi dengan makanan | → Alkohol dapat meningkatkan tingkat keseriusan efek samping dari Brotizolam → Bir hasil fermentasi dapat mengurangi kinerja Brotizolam |
Overdosis | ⇔ Gejala: mudah tertidur dan respon psikomotorik yang rendah (somnolen), kondisi koma, tingkat refleks berkurang atau tidak ada, hipotensi, dan gagal atau sulit bernapas ⇔ Cara Mengatasi: → Dimuntahkan secara paksa jika pasien masih sadar → Melakukan bilas lambung → Menggunakan arang aktif untuk mengurangi penyerapan → Memberikan Flumazenil sebagai penawar racun → Memberikan nafas buatan dan membawa ke rumah sakit |
Pertanyaan Seputar Brotizolam
Apakah Brotizolam berbahaya untuk wanita hamil?
Belum ada penelitian dan cukup data untuk memastikan efek buruk pada janin. Namun, karena efek samping yang sangat berbahaya, obat ini dianjurkan untuk tidak digunakan oleh ibu hamil. Jadi, sebaiknya berkonsultasi kembali dengan dokter atau tim medis[3].
Apakah Brotizolam berbahaya untuk wanita menyusui?
Ya, karena obat ini dapat diserap oleh ASI dan berbahaya bagi bayi. Sebaiknya wanita menyusui berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau time medis untuk penggunaan obat ini[3].
Apakah Brotizolam memberikan rasa kantuk?
Ya. Selain itu, obat ini juga mengganggu konsentrasi dan gerakan tubuh. Sebaiknya penggunaan obat ini tidak dibarengi dengan mengemudi kendaraan dan menggunakan peralatan dan mesin yang berbahaya dan membutuhkan ketelitian[2,3].
Apakah Brotizolam memberikan rasa kecanduan dan ketagihan?
Ya, obat ini akan memberikan rasa kecanduan, ketagihan dan ketergantungan apabila digunakan dalam waktu yang lama. Hal ini akan membahayakan keadaan dari penderita[3].
Apa saja kondisi yang harus diberitahu kepada dokter sebelum menggunakan Brotizolam
Beberapa kondisi yang perlu diberitahu adalah riwayat alergi seperti obat dan makanan, riwayat penyakit seperti sakit jantung, gagal hati, gangguan paru, gangguan kejiwaan, epilepsi, gangguan darah, ketergantungan alkohol dan narkoba, dan riwayat pengobatan yang sedang dijalani khususnya obat anti psikotik dan obat penenang[2,3].
Apa saja hal yang harus dihindari saat menggunakan Brotizolam?
Beberapa hal yang harus dihindari adalah menggunakan alkohol dan bir hasil fermentasi, dan narkoba, menggunakan obat penenang, menggunakan untuk obat anti depresi kepada gangguan jiwa, tidak mengemudi dan menggunakan mesin atau peralatan berat, berbahaya, dan membutuhkan ketelitian dan tidak menggunakan dalam waktu yang lama atau melebihi durasi maksimum[2,3].
Contoh Brotizolam di Pasaran
Beberapa contoh merek Brotizolam di pasaran adalah sebagai berikut[4]:
Brand Merek Dagang | |
Brotizolam | Brotizolam Amdipharm |
Bondormin | Brotizolam M |
Goodmin | Ledormin |
Lendormin | Noctilan |
Noxtal | Olabrom |
Sinonal | Sorentmin |