9 Makanan Pemicu Kentut

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Buang angin (kentut) merupakan proses keluarnya gas dari dalam tubuh akibat penumpukan gas atau penguraian makanan yang menghasilkan gas di saluran pencernaan. Beberapa makanan dan minuman yang mengandung... laktosa, fruktosa, pati, sorbitol, raffinose, dan soda dapat memicu terbentuknya gas di saluran cerna yang dapat menyebabkan terjadinya buang angin. Read more

Tahukah Anda bahwa rata-rata manusia kentut sekitar 5 hingga 15 kali sehari? Kentut adalah sesuatu yang normal dan tanda bahwa pencernaan kita bekerja sebagaimana mestinya. Kesulitan kentut malah akan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. [1, 2, 3]

Kentut diakibatkan oleh penumpukan gas di perut yang bisa disebabkan oleh tertelannya udara atau penguraian makanan di saluran pencernaan. Beberapa orang kentut lebih sering dari orang pada umumnya, tapi ini juga tidak perlu dikhawatirkan.

Jenis Makanan yang Bisa Memicu Kentut

Jika Anda merasa frekuensi kentut sudah mulai mengganggu, makanan-makanan berikut mungkin adalah pemicunya: [1, 2, 3, 4]

1. Produk-produk dari susu

Laktosa adalah gula yang ada dalam susu dan sebagian besar produk-produk yang berbahan dasar susu, termasuk keju dan es krim. Orang yang tubuhnya tidak menghasilkan cukup enzim laktase akan kesulitan mencerna laktosa, yang dikenal dengan kondisi intoleransi laktosa.

Banyaknya gas di perut adalah salah satu tanda intoleransi laktosa. Jika Anda banyak kentut setelah minum susu atau mengonsumsi produk-produk susu, maka ada kemungkinan Anda mengalami kondisi ini.

Ganti susu sapi dengan susu dari sumber nabati seperti susu almond atau susu kedelai. Minum tablet laktase sebelum mengonsumsi produk-produk berbahan susu sapi juga bisa mencegah terjadinya penumpukan gas di perut.

2. Kacang-kacangan

Bicara tentang makanan yang menyebabkan gas di perut, kacang semacam kacang merah dan kacang polong adalah jenis makanan yang ada di urutan paling atas. Kacang mengandung banyak raffinose, semacam gula kompleks yang sulit dicerna tubuh.

Raffinose bergerak melalui usus kecil ke usus besar dimana bakteri akan mengurainya, menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, yang kemudian akan dikeluarkan melalui rektum sebagai kentut.

Untuk mengurangi efek gas ini, rendam kacang semalaman sebelum dimasak.

3. Beberapa jenis sayuran

Beberapa sayuran seperti brussel sprout, brokoli, kubis, asparagus, dan bunga kol diketahui bisa menimbulkan gas berlebih. Sama sepertu kacang-kacangan, beberapa sayuran tadi juga mengandung raffinose, yaitu gula kompleks yang sulit diurai oleh tubuh.

Mengingat ini adalah jenis makanan yang sangat sehat, maka sebaiknya tidak dihilangkan samasekali dari menu, tetapi cukup dibatasi jumlah asupannya.

4. Gandum

Gandum utuh, termasuk oat, mengandung serat, raffinose, dan pati. Kesemuanya ini akan diurai oleh bakteri di usus besar, yang kemudian menyebabkan timbulnya gas. Faktanya, beras adalah satu-satunya jenis gandum yang tidak menyebabkan gas. [1]

5. Minuman bersoda

Soda dan minuman berkarbonasi lainnya bisa menambah jumlah udara yang masuk ke perut secara signifikan. Saat udara masuk ke saluran cerna, maka ia harus dikeluarkan. Ini menyebabkan sendawa dan kentut dalam jumlah banyak.

Ganti soda dengan jus, teh, atau air putih untuk mengurangi kadar gas dalam perut.

6. Beberapa jenis buah

Buah seperti apel, peach, pear, dan nangka megandung sorbitol, yaitu alkohol alami dari gula, yang sulit dicerna tubuh. Banyak jenis buah juga mengandung serat soluble, yaitu jenis serat yang larut dalam air.

Sorbitol dan serat soluble ini keduanya harus melewati usus besar dimana bakteri akan mengurainya menjadi hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana yang memicu kentut.

7. Bawang bombay

Bawang jenis ini mengandu gula alami yang disebut fruktosa. Seperti raffinose dan sorbitol, fruktosa bisa menyebabkan timbulnya gas di perut saat bakteri di usus besar mengurainya.

8. Makanan olahan

Makanan yang termasuk dalam jenis ini sangat umum dikonsumsi dalam pola hidup modern. Roti, makanan kemasan, cemilan, sereal, dan sebagainya. Makanan-makanan ini mengandung berbagai bahan, termasuk fruktosa dan laktosa. Kombinasi keduanya bisa meningkatkan jumlah gas di perut.

9. Ubi

Dalam satu ubi ukuran sedang, ada 7 gram gula dan 4 gram serat. Ubi adalah makanan yang tinggi kandungan pati-nya, dan karena itu bisa memicu masalah seperti penyerapan fruktosa yang tidak optimal. Kentut yang diakibatkan oleh konsumsi ubi diakibatkan oleh karbohidrat dari kandungan pati yang berfermentasi di dalam usus besar. [5]

Ubi juga mengandung banyak amilose, salah satu jenis karbohidrat kompleks yang bisa memicu masalah pencernaan pada mereka yang memiliki usus yang sensitif.

Kapan Tubuh Kita Butuh Dipicu Untuk Buang Gas?

Setelah tindakan operasi, atau lebih tepatnya setelah mendapat obat-obatan yang diberikan saat operasi berlangsung, ada kemungkinan terjadi komplikasi yang disebut postoperative ileus (POI). Ini adalah terhambatnya pergerakan usus.

POI menyebabkan usus membutuhkan waktu lebih lama untuk tersadar dari obat bius dibandingkan organ-organ tubuh lainnya. Kentut adalah tanda bahwa saluran gastrointestinal sudah terbangun dan POI mulai membaik atau bahkan tidak terjadi samasekali.

Inilah saat dimana perawat dan dokter butuh pasien untuk kentut beberapa jam setelah operasi sebagai tanda bahwa organ pencernaan sudah kembali berfungsi normal.

Pasien rawat jalan yang selesai menjalankan pembedahan biasanya tidak boleh pulang dulu sebelum bisa kentut. Jika dibutuhkan dan memungkinkan, maka beberapa jenis makanan yang bisa memicu kentut akan diberikan pada pasien untuk melihat reaksi tubuhnya.

Namun, saat ini sudah ada cara yang lebih sederhana agar pasien pasca operasi, terutama pembedahan kanker kolon, bisa diijinkan untuk pulang bahkan sebelum kentut. Hal ini dilakukan dengan memberikan edukasi pada pasien mengenai perawatan di rumah dan pengawasan komplikasi minor. [7]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment