10 Makanan Peningkat Hormon Estrogen

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dalam sistem reproduksi manusia, baik itu laki-laki atau perempuan terdapat hormon yang memiliki peran dan fungsi masing. Salah satu hormon tersebut adalah estrogen yang berfungsi untuk mengembangkan sistem reproduksi.

Estrogen lebih banyak terdapat pada perempuan dan dapat memberikan manfaat pada siklus menstruasi dan perkembangan payudara. Estrogen itu sendiri dihasilkan oleh ovarium, kelenjar adrenal, dan jaringan lemak[1]. Namun, seiring berjalannya waktu, kadar yang ada pada hormon estrogen akan berkurang terutama ketika memasuki masa menopause[2].

Kadar estrogen dalam tubuh dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi beberapa senyawa alami yang ada pada tumbuhan. Senyawa tersebut diberi nama fitoestrogen[3].

Selain berfungsi untuk perkembangan sistem reproduksi, peran estrogen berpengaruh untuk sistem kardiovaskular, kesehatan kognitif dan kesehatan tulang.

Kadar estrogen pada manusia dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi beberapa makanan yang mengandung fitoestrogen di bawah ini.

  • Biji Rami

Biji rami dikenal sebagai makanan yang memiliki kandungan lignan yang banyak. Bahkan keberadaannya melebihi dari pada makanan nabati[1].

Lignan adalah sumber fitoestrogen yang dapat digunakan untuk meningkatkan kadar estrogen di dalam tubuh. Kandungan ini ditemukan dapat menuruni risiko kanker payudara[4].

Kedelai banyak diproduksi dalam bentuk tahu dan tempe. Kedelai banyak mengandung merupakan salah satu sumber protein, vitamin, dan mineral. Sehingga nutrisi yang terdapat dalam kedelai dapat membantu untuk meningkatkan kesehatan pada tubuh[2].

Kandungan lain yang terdapat di dalam kedelai adalah isoflavon yang dapat meningkatkan atau memperkecil kadar estrogen. Hal ini disebabkan oleh cara kerjanya yang dapat mecontek efek dari estrogen alami[2].

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penelitian yang menyebutkan terjadi penurunan kadar estrogen dalam darah pada sampel yang ditujukan selama 12 minggu. Kanker payudara juga dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung isoflavon[5].

Fungsi lainnya juga kedelai dapat dimanfaatkan untuk mencegah kanker prostat dan meningkatkan kesehatan jantung. Mengonsumsi daging merah dan olah juga dapat dikurangi dengan menggantinya dengan kedelai[6].

Salah satu makanan yang mengandung lignan yang tinggi adalah buah persik sehingga buah ini dapat dijadikan pilihan untuk meningkatkan kadar estrogen. Efek yang diberikan juga persis seperti bluberi dan stroberi[6][7].

Adanya lignan juga memungkinkan terjadinya penurunan tingkat resiko kanker payudara. Hal ini disebabkan terjadi pengurangan resiko payudara sebanyak 15% dalam sebuah penelitian yang melibatkan wanita pascamenopause[8].

Bawang putih adalah bahan makanan yang dapat dimanfaatkan untuk menyedapkan rasa makanan. Di samping itu, bawang putih memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.

Jika kamu terkena pilek, kalian bisa menggunakan sebagai pengobatannya. Selain itu, bawang putih dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolestrol, memperkecil terkenanya penyakit jantung, serta dapat dijadikan sebagai pencegahan penyakit yang menyerang otak seperti alzheimer dan demensia[9].

Selain menjadi alternatif penyembuhan untuk berbagai macam penyakit, bawang putih mengandung fitoestrogen sehingga penggunaannya dapat berdampak untuk meningkatkan kadar estrogen[10].

  • Buah Kering

Buah kering adalah hasil dari buah yang mengandung air kemudian dilakukan proses pengeringan sehingga buah tampak menyusut dan kering. Jenis dari dried fruit adalah kismis, kurma, plum, aprikot. Ada juga yang dibentuk menjadi manisan seperti mangga, nanas, apel dan pisang[11].

Buah keringdapat diandalkan untuk mengurangi terkenanya beberapa resiko penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung[11].

Beberapa diantaranya seperti kurma, plum dan aprikot mengandung fitoestrogen yang sangat tinggi. Di samping itu, makanan ini kaya akan serat dan merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan camilan[2].

  • Sayuran Cruciferous

Sayuran seperti brokoli, kubis, kubis brussel, lobak, dan kol bunga termasuk jenis sayuran cruciferous. Sayuran ini adalah kelompok sayuran yang termasuk genus tanaman Brassica[12].

Beberapa nutrisi penting seperti vitamin C, E, K, serat dan asam folat dapat ditemukan di dalam kandungan sayuran cruciferous. Mengonsumsi sayuran tersebut dipercaya dapat mengurangi resiko kanker dan mengurangi peradangan[13].

Sementara dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit, sayuran cruciferous dapat dijadikan pilihan jika ingin meningkatkan estrogen di dalam tubuh[2].

Hal ini dikarenakan brokoli dan kembang kol mengandung jenis fitoestrogen lignan yaitu secoisolariciresinol[14]. Untuk kubis brussel itu sendiri ditemukan aktivitas estrogenik[15].

  • Tempe

Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, kedelai dapat meningkatkan hormon estrogen. Tempe adalah salah satu makanan hasil dari fermentasi kedelai sehingga dapat dijadikan pilihan antara variasi makanan yang terbuat dari kedelai lainnya. Tentu saja, di dalam tempe mengandung isoflavon. Selain itu, tempe kaya akan protein, vitamin, mineral dan prebotik[2].

  • Tahu

Salah satu varian makanan yang terbuat dari kedelai adalah tahu. Makanan yang berbentuk kotak padat ini tinggi akan isoflavon melebih seluruh varian makanan dari kedelai lainnya[16].

  • Buah Beri

Buah beri atau berries adalah kelompok buah-buahan yang memiliki bentuk yang mini dan penuh warna-warni. Berries kaya akan polifenol, antioksidan, vitamin C dan serat. Beberapa jenis berries diantaranya adalah bluberi, raspberi, goji berry, stroberi, bilberry, anggur dan cranberi[17].

Berries kaya akan fitoestrogen sehingga bisa dijadikan pilihan untuk meningkatkan hormon estrogen dengan mengonsumsi buah kecil yang rasanya kadang manis dan kadang asam ini. Untuk jenis berries seperti stroberi, cranberi dan raspberi akan ditemukan lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan yang lainnya[18][19].

  • Biji Wijen

Biji iijen mungkin sudah tidak asing lagi karena biasanya ditemukan di beberapa makanan. Biji wijen tumbuh pada tanaman wijen yang memiliki nama latin Sesamum indicum[20].

Fitoestrogen juga terdapat di dalam biji wijen. Wanita pascamenopause dapat mengonsumsi biji wijen untuk mempengaruhi estrogen yang ada di dalam tubuh sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. [21]

Penelitian tersebut juga menemukan kalau wanita akan diuntungkan ketika mengonsumsi 50 gram selama 5 minggu tiap harinya karena akan dapat meningkatkan aktivitas estrogen sekaligus meningkatkan kolestrol darah[21].

Selain itu, biji wijen kaya akan protein, vitamin, antioksidan dan mineral. Hal ini menyebabkan biji wijen dapat memberikan dampak baik pada kesehatan seperti dapat menurunkan kolestrol, melawan infeksi, menjaga kesehatan mulut, dan membantu dalam pengobatan diabetes[22].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment