Miom adalah tumor jinak organ reproduksi wanita yang paling umum, terkait dengan morbiditas yang signifikan dan penurunan kualitas hidup.[1] Merupakan tumor monoklonal otot polos rahim, yang berasal dari sel induk miometrium dan mengandung sejumlah besar matriks ekstraseluler yang mengandung kolagen, fibronektin, dan proteoglikan.[2][3] Mioma uteri merupakan sumber morbiditas yang signifikan bagi wanita usia reproduksi.[4]
Pada tahap awal kondisi jarang diketahui, karena tidak menunjukkan gejala apapun. Namun saat pertumbuhan miom semakin tidak terkendali, gejala miom akan muncul dengan rasa sakit yang luar biasa. Terkadang menyebabkan pendarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.[4]
Adanya rahim yang membesar yang disebabkan oleh mioma uteri juga dapat menyebabkan distensi abdomen, nyeri, gejala gastrointestinal (seperti diare atau konstipasi), dan gejala berkemih (seperti frekuensi berkemih, retensi urin, atau nokturia).[4]
Menurut bukti epidemiologis, komponen makanan dan nutrisi tertentu memiliki kemampuan potensial untuk mempengaruhi penyakit yang berhubungan dengan hormon dan mungkin juga pembentukan dan pertumbuhan fibroid.[5][6]
Peran estrogen dalam penyakit ini relevan dalam konteks ini. Dengan demikian komponen makanan dan kebiasaan diet dapat dikaitkan dengan risiko mengembangkan penyakit ini. Memang polutan yang terdeteksi dalam makanan seperti buah, sayuran, dan ikan dapat memicu beberapa penyakit terkait hormon.[7][8]
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan buah dan sayuran yang rendah dapat berisiko meningkatkan miom yang lebih tinggi, defisiensi vitamin D dikaitkan dan polutan yang tertelan dengan makanan meningkatkan risiko timbulnya mioma uteri.[1] Berikut ada beberapa makanan yang harus dihindari setelah melakukan operasi miom, untuk mempercepat proses pemulihan anda.[9]
1. Daging Merah
Daging merah adalah makanan yang harus dihindari setelah operasi miom. Seperti daging sapi, kambing, dan kerbau, yang merupakan jenis daging merah yang tidak direkomendasikan. Hal tersebut karena dalam daging merah mengandung protein dan lemak, semakin banyak lemak dalam tubuh maka semakin tinggi hormon estrogen yang diproduksi oleh tubuh.
Hormon estrogen diketahui menjadi bahan bakar alami dalam pertumbuhan tumor. Hormon ini dapat menyebabkan penebalan dinding rahim dalam siklus menstruasi. Solusinya, anda dapat mengkonsumsi daging putih yang berasal dari ayam dan ikan. Hal ini dilakukan sebagai ganti sumber protein hewani daging merah.
Kandungan lemak jenuh dapat menyebabkan berbagai penyakit salah satunya miom. Oleh karena itu kita harus membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti junk food, gorengan dan lain sebagainya. Kandungan minyak yang dikonsumsi secara berlebih dalam beberapa makanan dapat menghambat penyerapan nutrisi, sehingga menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.
Selain itu, batasi produk susu yang mengandung lemak tinggi. Sebaiknya setelah melakukan operasi miom anda mengkonsumsi susu yang rendah lemak.
3. Makanan Tinggi Garam
Jenis makanan dengan kandungan garam berlebih, dapat membebani kinerja liver dalam menetralisir racun yang dapat menyeimbangkan hormon di tubuh anda. Dalam proses penyembuhan setelah operasi miom sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan tinggi garam. Makanan jenis ini seperti acar, keripik, ikan asin, sup kalengan, buah kalengan dan lain-lain.
4. Makanan Mengandung Kafein
Hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung kafein, karena dampaknya dapat menumbuhkan tumor yang semakin cepat. Hal ini disebabkan mengkonsumsi kafein dapat meningkatkan produksi hormon estrogen dalam tubuh. Untuk itu hindari konsumsi makanan yang mengandung kafein, seperti teh, coklat, dan minuman soda.
5. Makanan Tinggi Gula
Makanan yang mengandung tinggi gula dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Selai itu kadar gula yang tinggi dalam tubuh dapat memproduksi lebih banyak insulin. Sehingga meningkatkan risiko atau memperburuk gejala miom.
Setelah melakukan operasi miom, anda harus menghindari makanan tinggi gula. Kadar insulin hasil repsoduksi yang terlalu banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan mempengaruhi pertumbuhan miom. Jenis makanan yang harus dihindari adalah olahan dengan gula tambahan seperti glukosa,gulapasir, roti putih, dan lain sebagainya.
6. Alkohol
Setelah melakukan operasi mioma sebaiknya anda menahan diri dari mengkonsumsi alkohol. Hal ini disebabkan alkohol dapat meningkatkan kadar hormon untuk pertumbuhan miom. Oleh karena itu, sebaiknya anda mulai mengubah gaya hidup dengan berhenti mengkonsumsi alkohol, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan miom anda.
Selanjutnya ada beberapa makanan yang direkomendasikan untuk anda yang dapat membantu mengurangi kemungkinan mengembangkan fibroid rahim dan mengalami gejala terkait. Makanan tersebut meliputi :
- Sayuran segar yang dimasak sebentar (seperti bayam, selada dan brokoli)
- Kacang-kacangan dan polong-polongan
- Ikan ( seperti salmon dan tuna), makanan kaya vitamin D (seperti telur dan susu rendah lemak)
- Biji-bijian utuh, makanan kaya kalium (seperti kentang, pisang, tomat dan alpukat)
- Teh hijau
Makanan yang harus dihindari setelah operasi miom harus diketahui karena ini dapat membantu anda dalam proses penyembuhan dan menghindari risiko seperti komplikasi. Miom juga dikenal dengan nama mioma, mioma uteri, fibroid rahim, dan leiomioma.[1]
Mioma uteri merupakan bentuk paling umum dari tumor jinak pada organ reproduksi wanita, menjadi salah satu masalah kesehatan wanita di seluruh dunia yang mewakili konsekuensi kesehatan dan sosial ekonomi.[1]Meskipun gaya hidup sehat dengan menghindari makanan tertentu dapat membantu anda mengatasi gejala miom, perawatan yang tepat yang direkomendasikan dokter atau spesialis fmiom menjadi hal yang terbaik.