Ketidaknyamanan dalam bentuk rasa nyeri pada dada kanan dapat menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran pada beberapa orang yang mengalaminya.
Namun yang perlu diketahui adalah bahwa nyeri pada dada kanan tidak berhubungan dengan jantung maupun bukan efek dari serangan jantung.
Sejumlah penyebab timbulnya nyeri dada kanan adalah sebagai berikut.
Daftar isi
1. Gangguan Pencernaan pada Lambung
Heartburn atau rasa panas dan nyeri pada ulu hati adalah salah satu kondisi ketika gangguan pencernaan sedang terjadi pada lambung [1,2].
Kondisi ini dapat menyerang area dada, khususnya dada kanan, terutama saat atau setelah berolahraga, membungkuk, posisi berbaring, dan makan [1,3].
Asam lambung yang naik menjadi penyebab utama ketidaknyamanan pada lambung sekaligus dada sisi kanan, termasuk esofagus (kerongkongan) [1,2,3].
Jika beberapa kondisi berikut dialami, maka ada kemungkinan nyeri dada kanan disebabkan oleh kenaikan asam lambung [1,2] :
- Sensasi panas terbakar di area ulu hati dan kerongkongan
- Terasa seperti ada yang mengganjal pada kerongkongan atau dada
- Sulit menelan
- Ada rasa asam atau asin pada area kerongkongan belakang
Beberapa keluhan lain pun dapat menyertai, seperti halnya perut kembung, perut nyeri, perut terasa penuh (cepat kenyang walau makan sedikit), dan mual [1,2,3].
2. Kecemasan atau Stres Berlebihan
Gangguan kecemasan dan stres yang berkepanjangan mampu menyebabkan gejala jauh lebih buruk, termasuk dengan timbulnya serangan panik [1,4,5].
Pengalaman traumatis kerap menjadi faktor utama penyebab stres dan gangguan kecemasan yang berujung pada serangan panik [1,5].
Selain rasa nyeri pada dada kanan, beberapa keluhan yang menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan mental ini adalah [1,4,5] :
- Palpitasi (jantung berdetak lebih cepat dari normalnya)
- Sesak nafas
- Pusing hingga vertigo
- Tubuh gemetaran
- Tubuh mengeluarkan keringat lebih banyak dari normalnya
- Kesemutan hingga mati rasa pada kaki maupun tangan
- Kehilangan kesadaran
Rasa nyeri yang timbul pada dada sebelah kanan bisa disebabkan oleh hiperventilasi, yakni kondisi ketika seseorang bernafas dengan cepat dan dalam-dalam [1,5].
Nyeri timbul karena kejang pada otot dinding dada juga terjadi; hal ini mampu menyebabkan rasa nyeri di dada kiri juga [1,5].
Penanganan yang bisa dilakukan penderita adalah dengan berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog dan mempelajari latihan pernafasan dalam agar bisa lebih rileks di segala keadaan.
3. Pneumonia
Pneumonia merupakan jenis infeksi paru yang dapat menyerang salah satu maupun kedua paru-paru [1,6].
Nyeri dada sebelah kanan seringkali dapat menandakan adanya kondisi pneumonia, terlebih jika disertai dengan batuk berdahak [1,6].
Ketika bernafas, rasa nyeri akan jauh lebih buruk dan akan diikuti dengan sejumlah keluhan lain seperti [1,6] :
- Demam
- Kesulitan bernafas
- Tubuh menggigil
- Diare
- Mual dan muntah
- Tubuh gemetaran dan berkeringat lebih banyak
Gejala-gejala tersebut tidak sebaiknya diabaikan, termasuk dengan memilih penanganan mandiri.
Walau seringkali penanganan alami dan mandiri mampu meredakan gejala, sebaiknya gejala ditolong dengan perawatan medis untuk menghindari risiko komplikasi fatal.
4. Robekan pada Otot Pectoralis
Otot pectoralis pada tubuh manusia terdiri dari dua, yakni pectoralis mayor dan pectoralis minor [7].
Pectoralis mayor merupakan otot besar yang berperan sebagai penutup bagian depan dada dan bentuk otot ini menyerupai kipas [7].
Sementara itu, otot pectoralis minor merupakan otot tipis di dinding dada atas dengan bentuk segitiga [7].
Dada sebelah kanan dapat terasa nyeri karena adanya robekan pada otot pectoralis akibat cedera baik secara langsung maupun tidak langsung [1,8,9].
Adanya fraktur atau patah tulang maupun bergesernya tulang rusuk dapat menyebabkan nyeri dada yang juga disertai beberapa gejala lain seperti [1,8,9] :
- Pembengkakan di area yang terpengaruh
- Terdapat memar
- Jika disentuh dada kanan akan terasa lunak
- Sesak nafas
- Perburukan rasa nyeri yang diikuti dengan batuk berulang
Pengobatan seringkali tidak diperlukan karena kondisi nyeri dapat hilang dengan sendirinya, namun berkonsultasi dengan dokter tetap dianjurkan.
5. Otot Tegang
Ketegangan otot menjadi alasan lain timbulnya nyeri pada dada kanan, terutama jika anggota tubuh tersebut digunakan berlebihan atau mengalami cedera [1].
Aktivitas fisik (termasuk olahraga) berlebihan yang menggunakan tubuh bagian atas secara intens mampu memengaruhi otot dada [1].
Awalnya rasa tegang dan nyeri belum terasa pada dada kanan, namun nyeri akan berkembang perlahan, terutama jika memperoleh tekanna atau ketika kecemasan sedang melanda [1].
Beristirahat cukup dan menghindari aktivitas fisik yang menggunakan tubuh bagian atas adalah yang terbaik dalam memulihkan otot dada kanan [1].
Jika tak kunjung membaik, sudah saatnya memeriksakan diri ke dokter agar nyeri dada kanan segera teratasi dengan benar.
6. Emboli Paru
Emboli paru adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri tersumbat oleh gumpalan darah yang menjalar dari pembuluh vena dari kaki menuju paru [1,10].
Biasanya ketika obstruksi pembuluh darah tiba-tiba terjadi, hal ini menandakan adanya gangguan aliran darah menuju jaringan paru [1,10].
Nyeri dada kanan kemudian dapat terjadi karena efek sumbatan atau ketidaklancaran peredaran darah ke paru-paru ini [1,10].
Rasa nyeri bahkan dapat juga dialami pada area bahu, leher, lengan hingga rahang [1,10].
Pengobatan kondisi ini meliputi pemberian antikoagulan (pengencer darah), pemasangan kateter hingga prosedur bedah seperti embolektomi (operasi pembuangan gumpalan darah) [1,10].
7. Pneumotoraks
Nyeri dada yang terasa menusuk tajam pada sisi kanan dapat menjadi tanda kondisi pneumotoraks [1,11].
Tidak hanya dada kanan, dada kiri memiliki risiko sama besar untuk mengalami rasa nyeri karena pneumotoraks [1,11].
Pneumotoraks sendiri adalah mengempis atau kolapsnya paru-paru karena adanya tekanan pada paru-paru oleh udara [1,11].
Beberapa faktor ini bisa menjadi penyebab utama pneumotoraks yang kemudian berakibat pada timbulnya nyeri dada [1,11] :
- Prosedur medis tertentu (CPR dan biopsi)
- Patah tulang rusuk
- Benturan pada tulang rusuk
- Luka tusuk atau luka tembak
Selain nyeri dada, gejala-gejala lain yang mengarah pada pneumotoraks antara lain adalah [1,11] :
- Sering batuk
- Tubuh lemas
- Tubuh berkeringat dingin
- Sesak nafas
- Jantung berdetak lebih kencang
- Perubahan warna kulit (sianosis/kulit menjadi kebiruan)
Segera ke dokter apabila gejala-gejala ini terjadi setelah belum lama mengalami cedera pada area dada.
8. Pleuritis
Pleuritis perlu diwaspadai sebagai alasan nyeri dada pada sisi kanan walaupun juga dapat terjadi pada dada kiri [1,12].
Pleuritis adalah kondisi ketika pleura (selaput yang membungkus paru-paru) mengalami peradangan [1,12].
Bila nyeri dada terasa menusuk tajam setiap bernafas, ada kemungkinan kondisi pleuritis sedang terjadi [1,12].
Beberapa gejala lain yang berpotensi menyertai antara lain adalah [1,12] :
- Sesak nafas
- Demam dan menggigil
- Batuk kering
- Nyeri otot dan sendi (termasuk pada punggung dan bahu)
- Sakit kepala
- Tidak selera makan
Sudah saatnya memeriksakan diri ketika nyeri disertai demam tinggi, batuk berdarah, batuk berdahak hijau atau kuning, berat badan turun, dan bengkak di bagian kaki maupun tangan [12].
9. Kolesistitis
Kolesistitis adalah kondisi kantong empedu (tempat cairan empedu tersimpan) yang mengalami radang [13].
Peradangan akan terjadi ketika empedu mengalami akumulasi pada kantong empedu dan hal ini mampu menjadi faktor saluran empedu tersumbat oleh batu empedu [13].
Nyeri dada kanan memang tidak secara langsung bisa disebabkan oleh kolesistitis, namun sensasinya bisa menyerupai [1].
Ketika peradangan menyebabkan nyeri intens hingga bagian perut kanan, terkadang rasa nyeri ini ikut dirasakan pada punggung, bahu dan bahkan dada sisi kanan [1].
Beberapa gejala kolesistitis yang perlu diwaspadai lainnya selain nyeri pada ketiga bagian tubuh tersebut adalah [1,13] :
- Perut ketika disentuh terasa lunak
- Mual dan muntah
- Tubuh berkeringat lebih banyak dari biasanya
- Demam
- Nafsu makan hilang
Pengobatan kolesistitis biasanya mengharuskan penderita untuk berada di rumah sakit yang meliputi pemberian cairan dalam mengatasi dehidrasi, diet rendah lemak, penggunaan obat antibiotik maupun obat pereda nyeri [1,13].
Namun ada kalanya beberapa penanganan tersebut kurang bekerja dengan baik karena gejala sudah termasuk buruk, maka kolesistektomi akan dokter anjurkan, yakni prosedur bedah untuk mengangkat kantong empedu [1,13].
10. Kostokondritis
Radang yang terjadi pada tulang rawan penghubung tulang rusuk dan tulang dada disebut dengan istilah kostokondritis [14].
Oleh sebab itu, nyeri dada sebelah kanan dapat menjadi tanda utama kondisi ini, baik pada orang dewasa maupun anak-anak [1,14].
Nyeri dapat bersifat progresif namun juga dapat bersifat tiba-tiba [1].
Meski demikian, rasa nyeri juga bisa terjadi di dada kiri dengan sensasi seperti ditekan atau ditusuk dan bisa dirasakan di lebih dari satu tulang rusuk [1,14].
Bila rasa nyeri sudah mencapai punggung dan perut serta nyeri semakin hebat setiap menggerakkan tubuh, periksakan diri ke dokter secepatnya [1,14].
Pengobatan alami kostokondritis dapat berupa kompresi dingin atau hangat pada dada yang nyeri, peregangan otot dada, serta banyak beristirahat [1,14].
Namun ketika ke dokter, dokter akan memberi obat-obatan seperti pereda nyeri, anti-inflamasi nonsteroid, kortikosteroid injeksi, antikejang, dan antidepresan trisiklik [1,14].
11. Hipertensi Pulmonal
Hipertensi pulmonal adalah kondisi pembuluh darah arteri paru dan jantung kanan mengalami tekanan darah tinggi [15].
Orang-orang dengan riwayat penyakit paru dan jantung memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi pulmonal [15].
Selain kemungkinan besar nyeri terjadi pada dada kanan, beberapa gejala lain ini akan turut dialami [1,15]:
- Nafsu makan hilang
- Sesak nafas (terutama ketika beraktivitas)
- Perut kanan atas terasa nyeri
- Tubuh lebih cepat lelah
- Jantung berdetak lebih cepat
Belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan kondisi ini; pengobatan yang tersedia seperti terapi oksigen, obat-obatan (vasodilator, digoxin, diuretik, antikoagulan, antagonis kalsium, dan/atau sildenafil dan tadalafil) serta prosedur bedah hanya bertujuan meredakan gejala [1,15].
12. Pankreatitis
Pankreatitis adalah sebuah kondisi radang pada pankreas yang umumnya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan dan adanya batu empedu [1].
Nyeri pada perut tengah, kiri atau kanan menjadi gejala utama pankreatitis di mana rasa nyeri ini bisa menyebar hingga punggung dan dada [1].
Bila gejala lain berikut ikut menyertai, maka kemungkinan besar dada kanan yang nyeri disebabkan oleh pankreatitis [1,16].
- Detak jantung lebih cepat daripada seharusnya
- Penyakit kuning atau jaundice
- Diare
- Demam
- Pembengkakan pada perut
- Mual dan muntah
Pengobatan pankreatitis yang perlu pasien tempuh adalah rawat inap di rumah sakit dengan berpuasa dan hanya boleh makan makanan bertekstur lunak setelahnya [1,16].
Antibiotik, terapi oksigen, obat pereda nyeri dan infus untuk asupan cairan dan nutrisi merupakan penanganan lain untuk penderita pankreatitis [1,16].
13. Herpes Zoster
Herpes zoster atau juga dikenal dengan istilah shingles dan cacar ular merupakan jenis penyakit infeksi kulit oleh virus Varicella Zoster yang ditandai dengan bintil pada permukaan kulit dan berisi air [1,17].
Hanya salah satu sisi tubuh yang akan mengalami tumbuhnya bintil-bintil mirip cacar air ini dan hanya di bagian tubuh tertentu saja [17].
Pembengkakan kemudian akan terjadi pada jaringan tubuh di sekitar tempat tumbuhnya bintil [17].
Ketika infeksi ini terjadi dan menimbulkan masalah pada paru-paru atau jantung, baru kemudian nyeri pada dada bisa terjadi (baik kanan maupun kiri) [1,17].
Pengobatan untuk kondisi ini biasanya meliputi pemberian resep obat antivirus dan obat pereda nyeri [1,17].
Namun untuk meredakan gejala, bintil harus tetap terjaga agar tetap kering dan tidak mudah bergesekan dengan pakaian [1,17].
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Ketika rasa nyeri pada dada terus berlanjut dan cenderung memburuk, ditambah timbulnya sejumlah keluhan lain, segera konsultasikan dengan dokter [1].
Ketidaknyamanan ini bisa jadi merupakan tanda gangguan kesehatan ringan, namun waspadai juga adanya penyakit lebih serius dibaliknya [1].