Amiodarone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi detak jantung tidak beraturan tertentu (seperti takikardia ventrikuler atau fibrilasi ventrikuler) [1, 2, 3, 4, 5].
Daftar isi
Amiodarone merupakan suatu derivat benzofuran, obat anti-aritmia yang digunakan untuk membantu mengembalikan ritme normal jantung dan menjaga detak jantung yang stabil dan teratur.
Obat ini bekerja dengan menghambat sinyal elektrik tertentu di dalam jantung yang dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan[2, 3].
Berikut informasi mengenai amiodarone[1, 4]:
Indikasi | Aritmia supraventrikuler dan ventrikuler, fibrilasi ventrikuler atau takikardia ventrikuler |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat kardiak |
Bentuk | Tablet, cairan injeksi |
Kontraindikasi | Bradikardi sinus, blok jantung sino-atrium, gangguan konduksi berat (seperti blok AV tingkat tinggi, blok bifascicular atau trifascicular) tanpa adanya pacemaker (alat pacu jantung), shock kardiogenik, hipotensi berat, kegagalan respirasi berat, diketahui atau riwayat disfungsi tiroid, diketahui hipersensitif terhadap iodine, operasi laser refraksi kornea. Laktasi. Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang dapat menginduksi perpajangan QT atau torsades de pointes |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan amiodarone: → Pasien dengan gagal jantung laten (tidak terlihat) atau terlihat → Pasien dengan defibrilator cardioverter implan atau pacemaker → Pasien dengan kardiomopati terdekompensasi → Pasien dengan hipotensi → Pasien yang menjalani operasi bedah → Pasien berusia lanjut → Pasien yang sedang mengandung |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori D: Terdapat bukti positif risiko terhadap janin berdasarkan data efek samping dari pengalaman pemasaran atau investigasi atau studi pada manusia, namun manfaat potensial dapat dipertimbangkan untuk penggunaan pada wanita hamil jika dinilai lebih besar dari risikonya |
Obat amiodarone digunakan untuk mengatasi kondisi detak jantung tidak beraturan (aritmia), takikardia ventrikuler dan fibrilasi ventrikuler [1, 2, 3, 4, 5]
Aritmia mendeskripsikan detak jantung yang tidak beraturan, yaitu berdetak terlalu cepat, terlalu pelan, atau ritme tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika sinyal elektrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak berkerja dengan benar[6].
Takikardia ventrikuler yaitu ritme jantung yang sangat cepat yang dimulai dari ventrikel.
Takikardi ventrikuler ditandai dengan detak jantung lebih dari 100 bit per menit dengan setidaknya tiga detak jantung tidak beraturan yang terjadi berturut-turut. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan fungsi dalam sistem elektrikan jantung[7].
Fibrilasi ventrikuler merupakan aritmia kardiak berpotensi fatal yang mana kontraksi terkoordinasi dari myocardium ventrikuler digantikan oleh eksitasi tidak terorganisasi berfrekuensi tingi, menghasilkan kegagalan jantung untuk memompa darah.
Fiberilasi ventrikuler adalah aritmia yang paling umum teridentiikasi pada pasien dengan serangan jantung[8].
Obat amiodarone digunakan pada pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:
Intravena ⇔ Aritmia supraventrikuler, aritmia ventrikuler → Dosis awal 5 mg/kg melalui infus selama 20-120 menit, dapat diulang infus hingga 1.200 mg (sekitar 15 mg/kg) per 24 jam, dengan kecepatan infus disesuaikan berdasarkan respon klinis. → Untuk kasus darurat: 150-300 mg melalui injeksi pelan selama ≥30 menit, dapat diulangi setidaknya selama 15 menit setelah dosis pertama. → Pasien usia lanjut: Gunakan dosis efektif minimum. Intravena ⇔ Fibrilasi ventrikel tanpa denyut atau takikardia ventrikuler → Dosis awal 300 mg (5 mg/kg) melalui injeksi cepat, dapat diberikan dosis tambahan sebanyak 150 mg (2,5 mg/kg) jika fibrilasi ventrikuler tetap terjadi. |
Oral (Diminum) ⇔ Aritmia supraventrikuler, Aritmia ventrikuler → Dosis awal 200 mg tiga kali sehari selama 1 minggu kemudian dikurangi hingga 200 mg dua kali sehari untuk minggu berikutnya. → Dosis perawatan: ≤200 mg per hari berdasarkan respon pasien. → Pasien Usia Lanjut: Gunakan dosis efektif minimum. → Dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya konsisten dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dianjurkan diminum bersama makanan jika dosis tinggi atau untuk mengurangi gangguan pencernaan. |
Efek samping amiodarone yang umum dilaporkan meliputi[5]:
Berikut beberapa efek samping amiodarone yang memerlukan pertolongan medis segera[5]:
Beberapa efek samping berikut memerlukan pertolongan medis jika berlangsung terus menerus atau dalam jangka waktu lama[5]:
Info Efek Samping Amiodarone untuk Tenaga Medis[5]
Untuk mengetahui mengenai penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis amiodarone[1, 2]:
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 20-25°C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Amiodarone merupakan agen antiaritmia kelas III tapi memiliki karakteristik dari semua kelas Vaughn-Williams. Pengaruh utama obat ini ialah memperpanjang periode potensial aksi dan refraktori di dalam jaringan miokardi. Aminodarone memblokir channel Na, K, dan Ca menghasilkan perlambatan konduksi dan perpanjangan refraktori. Menghasilkan efek kronotropik negatif pada jaringan nodus menyerupai kelas IV. → Onset: Oral: 2 hari hingga 3 minggu. IV: dalam beberapa jam (elektrofisiologis); 2-3 hari hingga 1-3 minggu (antiaritmik) Farmakokinetik: → Absorpsi: Diabsorpsi secara berbeda-beda dan perlahan dari saluran gastrointestinal Bioavaibilitas: Oral: sekitar 50% (rentang: 35-65%) → Waktu konsentrasi plasma puncak: 37 jam (oral) → Distribusi: Didistribusikan secara meluas dan berakumulasi dalam lemak, otot rangka, dan jaringan highly perfused (seperti hati, paru, dan spleen). Melalui plasenta dan memasuki ASI → Volume distribusi: Oral: 66 liter/kg (rentang: 18-148 liter/kg); IV: 40-84 liter/kg → Pengikatan protein plasma: >96% → Metabolisme: Dimetabolisme di dalam hati terutama oleh CYP3A4 dan CYP2C8 menjadi N-desethylamiodarone (metabolit aktif), dapat mengalami resirkulasi enterohepatik → Ekskresi: Sebagian besar melalui feses, urin (<1% sebagai obat tidak diubah) → Paruh waktu eliminasi: Amiodarone: 58 hari (rentang: 15-142 hari); N-desethylamiodarone: 36 hari (rentang 14-75 hari) |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan konsentrasi dengan inhibitor CYP3A4 (seperti inhibitor HIV-protease, cimetidine) → Penurunan konsentrasi dengan penginduksi CYP3A4 (seperti rifampicin, phenytoin) → Dapat menginduksi bradikardi dengan β-bloker, bloker channel Ca, dan obat antiaritmik lainnya. → Dapat meningkatkan risiko aritmia dengan laksatif stimulan, diuretik, kortikosteroid sistemik → Dapat meningkatkan konsentrasi ciclosporin, clonazepam, digoxin, flecainide, procainamide, quinidine, simvastatin, warfarin → Dapat mempengaruhi obat-obat yang merupakan substrat P-glikoprotein |
Interaksi dengan makanan | → Peningkatan konsentrasi plasma dengan jus anggur |
Overdosis | ⇔ Gejala: Bradikardi sinus, blok jantung, serangan takikardi ventrikuler, torsades de pointes, gagal sistem sirkulasi, perlukaan hati ⇔ Cara Mengatasi: Perawatan simptomatik dan suportif. Lakukan gastric lavage untuk mengurangi absorpsi. Pemberian agonis β-adrenergik atau glukagon jika bradikardi terjadi. Monitor keadaan jantung. |
Bagaimana jika terlupa satu dosis amiodarone?
Lewatkan dosis yang terlupa dan gunakan dosis berikutnya pada waktu yang terjadwal. Hindari penggunaan dua dosis obat sekaligus[5].
Apa saja yang harus dihindari ketika menggunakan amiodarone?
Hindari aktivitas mengemudikan kendaraan dan aktivitas berbahaya lain. Pasien dianjurkan untuk menghidari paparan sinar matahari karena amiodarone dapat menyebabkan kulit mudah terbakar. Konsumsi anggur dan suplemen herbal dengan kandungan St John’s wort sebaiknya juga dihindari[5].
Apakah amiodarone aman untuk ibu hamil?
Tidak. Amiodarone termasuk kategori D dalam kehamilan, menunjukkan risiko terhadap janin dalam kandungan. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu[5].
Bolehkah menggunakan obat lain bersamaan dengan amiodarone?
Penggunaan obat lain, vitamin, dan produk herbal bersamaan amiodarone sebaiknya tidak dilakukan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu[5].
Berikut beberapa obat dengan kandungan amiodarone[4, 5]:
Brand Merek Dagang |
Cordarone |
Rexidron |
Tiaryt |
Kendaron |
Pacerone |
1. Anonim. Amiodarone. MIMS; 2020.
2. Anonim. Amiodarone. Drugbank; 2020.
3. Anonim. Amiodarone HCl. WebMD; 2020.
4. Anonim. Amiodaron Hidroklorida. Pusat Informasi Obat Nasional, BPOM; 2020.
5. Anonim, reviewed by: P. Thornton, DipPharm. Amiodarone. Drugs; 2020.
6. Tim Newman, reviewed by Deborah Weatherspoon, Ph.D., RN., CRnA. What to Know About Arrhythmia. Medical News Today; 1. 2020.
7. Lydia Krause, reviewed by: Debra Sullivan, Ph.D., MSN., RN., CNE., COI. Ventricular Tachycardia. Healthline; 2020.
8. Sandeep K Goyal, MD, FHRS, editor: Jeffrey Rottman, MD. Ventricular Fibrillation. MedScape; 2018.