Amoxapine adalah obat yang masuk dalam golongan antidepresan trisiklik yang digunakan untuk mengobati depresi [1,2,3,4,5].
Daftar isi
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai indikasi amoxapine hingga pengaruhnya pada kehamilan dan menyusui, berikut adalah data detailnya [2]:
Indikasi | Depresi |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antidepresan trisiklik |
Bentuk | Tablet oral |
Kontraindikasi | → Fase pemulihan akut setelah infark miokard. → Penggunaan bersamaan atau dalam 14 hari setelah penggunaan MAOI. |
Peringatan | → Pasien dengan riwayat retensi urin, glaukoma sudut tertutup (tanpa iridektomi), peningkatan tekanan intraokular; riwayat gangguan kejang, gangguan kejang terang-terangan/laten; kardiovaskular (misalnya MI, stroke, takikardia, kelainan konduksi) dan penyakit serebrovaskular, hipovolemia, penurunan motilitas gastrointestinal, ileus paralitik, BPH, xerostomia, masalah penglihatan, dan diabetes melitus → Pasien lansia, gangguan hati dan ginjal atau ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Penelitian pada reproduksi trimester C menunjukkan efek samping, namun tidak ada penelitian pada wanita hamil ataupun risiko bayi akibat penggunaan obat ini selama menyusui. |
Amoxapine adalah antidepresan trisiklik yang digunakan untuk mengobati suasana hati yang rendah karena gejala depresi, kecemasan, atau agitasi.[1,2,3,4,5].
Penggunaan obat amoxapine harus berdasarkan kategori pasien [2]:
Oral/Diminum ⇔ Depresi → Dosis awal adalah 50 mg setiap dua kali atau tiga kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg setiap dua kali atau tiga kali sehari pada akhir minggu pertama sesuai respons. Untuk pasien depresi berat di rumah sakit, dosis bisa mencapai 600 mg setiap hari. |
Oral/Diminum ⇔ Depresi → Dosis awal 25 mg setiap dua kali atau tiga kali sehari dan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan setelah 5-7 hari hingga 150 mg setiap hari. Dosis maksimal 300 mg setiap hari. |
Seperti dengan jenis obat lainnya, penggunaan amoxapine dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi, namun pasien tetap harus waspada. Efek samping yang membutuhkan perhatian medis segera [1,2,3,4,5]:
Kurang umum
Langka
Efek samping tidak memerlukan perhatian medis segera
Lebih umum
Kurang umum
Langka
Info Efek Amoxapine Tenaga Medis:
Informasi lebih detail mengenai penyimpan hingga overdosis dari amoxapine tercantum dalam tabel berikut ini [1,2]:
Penyimpanan | Simpan di antara 20-25 °C |
Cara Kerja | Deskripsi: Amoxapine atau TCA dibenzoxazepine adalah turunan N-desmethyl dari loxapine dengan tindakan yang mirip dengan amitriptyline. Obat ini mengurangi reuptake norepinefrin dan serotonin, serta secara signifikan memblokir aktivitas reseptor dopamin. Onset: 1-2 minggu atau mungkin membutuhkan 4-6 minggu. Farmakokinetik: Absorpsi: Diserap cepat dan baik dari saluran pencernaan dengan waktu konsentrasi plasma puncak mencapai 1-2 jam.. Distribusi: Tersebar luas ke seluruh jaringan tubuh dan memasuki ASI. Volume distribusi: 0,9-1,2 L/kg dengan mengikat protein plasma sekitar 90%. Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif di hati melalui hidroksilasi, terutama menjadi 8-hidroksiamoksapin (8-OH-amoksapin), dan pada tingkat yang lebih rendah, menjadi 7-hidroksiamoksapin (7-OH-amoksapin). Metabolit mengalami konjugasi untuk membentuk glukuronida. Ekskresi: Melalui urin (terutama sebagai glukuronida, <5% sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh eliminasi mencapai 8 jam dan 30 jam (sebagai 8-OH-amoxapine). |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan efek barbiturat dan depresan SSP lainnya → Menyebabkan krisis hipertensi dan kejang parah dengan MAOI adalah efek fatal |
Interaksi dengan makanan | Dapat meningkatkan respons terhadap alkohol |
Overdosis | ⇔ Gejala: Kejang grand mal, asidosis, nekrosis tubular akut, status epileptikus, koma, rhabdomyolysis, dan mioglobinuria. ⇔ Cara Mengatasi: Terapi simptomatik dan suportif dengan perhatian khusus untuk mengontrol kejang. Induksi emesis, kemudian gunakan lavage lambung dan arang aktif. Diazepam IV dan/atau fenitoin dapat diberikan untuk mengobati kejang. |
Apa yang harus saya ketahui sebelum menggunakan amoxapine?
Jangan menggunakan amoxapine apabila pernah mengalami alergi atau serangan jantung. Serta jika telah menggunakan inhibitor MAO dalam 14 hari terakhir, seperti isocarboxazid, linezolid, injeksi metilen biru, phenelzine, rasagiline, selegiline, atau tranylcypromine [2].
Bolehkah mengemudi setelah menggunakan obat ini?
Obat ini dapat menyebabkan kantuk, sehingga tidak disarankan untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi amoxapine [3].
Adakah obat lain yang berinteraksi dengan amoxapine?
Dokter harus mengetahui jika pasien juga sedang menggunakan antidepresan “SSRI” dalam 5 minggu terakhir, seperti citalopram, escitalopram, fluoxetine (Prozac), fluvoxamine, paroxetine, sertraline (Zoloft), trazodone, atau vilazodone [4].
Apakah aman jika amoxapine dikonsumsi anak-anak?
Amoxapine tidak disetujui untuk digunakan oleh siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun [5].
Peringatan apa yang harus saya perhatikan selama menggunakan amoxapine?
Jangan berhenti menggunakan amoxapine secara tiba-tiba. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter bagaimana cara berhenti menggunakan dengan aman [2].
Dibawah ini adalah obat bermerek yang mengandung Amoxapine [1,2]:
Brand Merek Dagang |
Asendin |
1. Anonim. Amoxapine. Drugs; 2020
2. Anonim. Amoxapine. Mims Indonesia; 2020
3. Anonim. Amoxapine Oral. Webmd; 2020
4. Anonim. Amoxapine. Medlineplus; 2020
5. Anonim. Amoxapine. Drugbank; 2020