Chlormethine atau mechlorethamine biasa digunakan untuk mengobati penyakit Hodgkin, dan beberapa jenis limfoma non-Hodgkin (jenis kanker yang dimulai dari jenis sel darah putih yang biasanya melawan infeksi). Wanita hamil tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi obat ini[1].
Daftar isi
Apa itu Chlormethine?
Chlormethine adalah mustard nitrogen yang merupakan prototipe agen alkilasi, termasuk dalam kelompok obat kemoterapi antikanker[2].
Berikut informasi rinci mengenai Chlormethine[3]
Indikasi | Limfoma Hodgkin |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Kemoterapi Sitotoksik |
Bentuk | Cairan injeksi |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas. → Kehamilan & menyusui. → Myelosuppression akut. → Infeksi. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Chlormethine: → Hindari radioterapi yang terjadi dengan bersama-sama. → Pasien dengan penyakit leukimia sekunder → Pantau Pantau fungsi hati, ginjal, dan sumsum tulang pada pasien → Hindari kontak dengan kulit dan selaput lendir karena aksi vesikan yang kuat. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Intracavitary/IV/Parenteral/Topikal: Kategori D: Ada bukti positif tentang risiko janin manusia, tetapi manfaat penggunaan pada wanita hamil dapat diterima meskipun berisiko (misalnya, jika obat diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius yang tidak dapat menggunakan obat yang lebih aman atau tidak efektif). |
Manfaat Chlormethine
Chlormethine bermanfaat untuk beberapa kondisi pasien yang mengalami penyakit seperti berikut ini[1][4]:
- Kanker prostat
- Penyakit Hodgkin
- Limfosarkoma
- Leukemia mielositik kronis
- Polisitemia vera
- Karsinoma bronkogenik
- Mikosis fungoides
- Metastasis neoplasma
- Efusi pleura yang parah
Chlormethine jika diabungkan menjadi formulasi topikal, dapat bermanfaat untuk pengobatan penyakit kulit seperti limfoma sel-T kulit jenis fungoides mikosis[5].
Dosis Chlormethine
Chlormethine hingga kini hanya diresepkan untuk pasien dewasa, berikut rincian penggunaan dosisnya[3];
Injeksi intracavitary: ⇔ Efusi pleura: → 0,2-0,4 mg/kg sebagai dosis tunggal. → Dapat diulang jika cairan terus menumpuk. |
Injeksi intravena: ⇔ Penyakit Hodgkin → pada rejimen kemoterapi MOPP: 6 mg/m2 pada hari ke 1 dan 8 (siklus 28 hari). → Sebagai obat tunggal: 400 mcg/kg dapat diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2 atau 4 dosis yang sama pada hari-hari berikutnya. → Sebagai injeksi IV: 1 mg/ml dalam air utk injeksi atau natrium klorida 0,9% atau glukosa 5% selama 2 menit dalam infus intravena dengan cepat. |
Efek Samping Chlormethine
Pada umumnya Chlormethine berdampak efek samping terhadap imunosupresi dan kerusakan pada selaput lendir mata, kulit, dan saluran pernapasan. beberapa efek samping dari penggunaan Chlormethine dapat terjadi seperti di bawah ini, segera hubungi dokter jika efek samping semakin parah[6]:
Paparan Chlormethine pada mata
- Lakrimasi (produksi air mata)
- Rasa terbakar
- Iritasi
- Gatal
- Kering
- Blepharospasm (kejang pada kelopak mata)
- Miosis (pupil pinpoint)
Kasus yang lebih parah menyebabkan edema (pembengkakan akibat penumpukan cairan) di kelopak mata, fotofobia (sangat sensitif terhadap cahaya), nyeri hebat, ulserasi kornea, dan kebutaan.
Efek samping pada saluran pernapasan:
- Gejala awal berupa rinorea (pilek)
- Epistaksis (mimisan)
- Suara tidak muncul
- Bersin
- Batuk seperti menggonggong
- Dispnea (pada perokok dan penderita asma)
- Nyeri di hidung/sinus dan radang saluran napas
- Pada kasus yang parah, mungkin ada nekrosis epitel di seluruh saluran pernapasan, menyebabkan pembentukan pseudomembran, yang dapat menyumbat jalan napas
- Pneumonia yang dapat berkembang dan berakibat fatal
- Efek jangka panjang pada sistem pernapasan termasuk anosmia (ketidakmampuan untuk mencium)
- Ageusia (ketidakmampuan untuk merasakan)
- Peradangan
- Infeksi kronis
- Fibrosis
Efek samping pada kulit
- Terjadi pigmentasi atau menjadi bekas luka yang akhirnya dapat berkembang menjadi kanker
Beberapa Efek samping lainnya yang juga mungkin muncul dan mengganggu[3]:
- Gangguan saluran pencernaan
- Anoreksia, distorsi indera perasa
- Vertigo
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Demam
- Gejala neurologis
- Penyakit kuning
- Ruam makulopapular
- Iritasi parah akibat ekstravasasi
- Gangguan spermatogenesis
- Penghambatan kesuburan sementara atau permanen
- Bengkak
- Gangguan menstruasi
- Azoospermia
- Ruam cambuk
- Rambut rontok
- Asam urat
- Berpotensi Fatal: Hipersensitivitas, tromboflebitis, Cedera Tulang, depresi berat dan fatal disertai anemia, limfositopenia, granulositopenia, dan trombositopenia dengan akibat perdarahan.
Detail Chlormethine
Untuk memahami lebih detail mengenai Chlormethine, berikut informasi tentang cara kerja dan interaksi dengan obat lain[3];
Cara Kerja | → Deskripsi: Chlormethine adalah agen alkilasi yang mengganggu replikasi DNA dan transkripsi RNA melalui pembentukan ion karbonium. Hal ini mengakibatkan Kerusakan DNA melalui pembentukan ikatan silang dalam DNA yang mencegah pemisahan DNA untuk sintesis atau transkripsi, kerusakan dan kegagalan replikasi, sehingga menghambat pembelahan sel dan sintesis DNA. →Farmakokinetik: Metabolisme: Dengan cepat diubah menjadi ion ethyleneimmonium reaktif setelah pemberian melalui intravena. Ekskresi: Sejumlah kecil diekskresikan tidak berubah dalam urin. |
Interaksi dengan obat lain | → Gangguan respons terhadap vaksin. → Hindari alkohol. |
Pertanyaan Seputar Chlormethine
Apakah Chlormethine menyebabkan ngantuk?
ya, Chlormethine menyebabkan ngantuk[3]
Amankah Chlormethine jika dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui?
Telah terbukti bahwa penggunaan Chlormethine pada wanita hamil menyebabkan beberapa bayi terlahir dengan masalah. Namun, dalam beberapa situasi serius, manfaat penggunaan obat ini mungkin lebih besar daripada risiko bahaya pada bayi[1].
Contoh Obat (Merek Dagang) Chlormethine
Berikut merupakan beberapa contoh obat dengan kandungan Chlormethine[1];
Brand Merek Dagang |
Mustargen |
Valchlor |