Erythropoietin: Manfaat – Dosis dan Efek Sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Erythropoietin adalah salah satu obat yang dapat digunakan untuk mengobati anemia. Anemia ini berkaitan dengan gagal ginjal kronis pada orang dewasa dan anak-anak[1].

Apa itu Erythropoietin?

Berikut ini beberapa informasi mengenai Erythropoietin: [2]

IndikasiAgen hematopoietik. Anemia
KategoriObat Bebas Terbatas
KonsumsiAnak-anak dan dewasa
KelasAgen hematopoietik
BentukInfus
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap produk yang mengandung sel mamalia dan sel albumin manusia. Hipertensi yang tidak terkontrol
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, kami anjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Erythropoietin:
→ Pasien yang memiliki Penyakit jantung isemik
→ Pasien yang memiliki hipertensi
→ Pasien yang memiliki gagal ginjal kronis
→ Pasien yang memiliki disfungsi
→ Ibu hamil dan menyusui
Tinjauan
Erythropoietin merupakan obat anemia yang dapat dikonsumsi oleh dewasa dan anak-anak, serta tersedia dalam bentuk infus.

Manfaat Erythropoietin

Penyakit anemia pada penderita gagal ginjal kronis salah satunya disebabkan oleh kurangnya produksi Erythropoietin dalam tubuh manusia [6].

Pengobatan dengan menggunakan Erythropoietin manusia rekombinan manusia merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengobati anemia [6].

Kandungan obat yang mengandung Erythropoietin ini juga dapat digunakan untuk hal lain, seperti: [1,3]

  • Pengobatan HIV bagi orang yang menerima zidovudine
  • Penunjang kemoterapi pada beberapa jenis kanker
  • Mengurangi kebutuhan transfusi sel darah merah pada pasien yang menjalani jenis operasi tertentu

Bahkan, Erythropoietin dapat dikatakan sebagai salah satu obat paling sukses yang dihasilkan oleh revolusi dalam teknologi DNA rekombinan [5].

Dosis Erythropoietin

Berikut informasinya mengenai dosis Erythropoietin menjadi 2 bagian utama, yaitu dosis dewasa dan dosis anak-anak : [2]

Dosis Erythropoietin Dewasa

Intravenous
⇔ Meningkatkan hasil darah autologus Sebagai epoetin alfa atau zeta: → 600 U/kg selama lebih dari 2 menit 2 kali seminggu selama 3 minggu sebelum operasi.
Parenteral/Injeksi
⇔ Anemia pada gagal ginjal kronis Sebagai epoetin alfa:
→ 50 U/kg SC/IV 3 kali seminggu
→ 50 U/kg 2 kali seminggu
→ 25 U/kg 3 kali seminggu pada interval 4 minggu
⇔ Anemia pada pasien HIV yang menerima zidovudine Sebagai epoetin alfa:
→ 100 U/kg SC/IV 3 kali seminggu selama 8 minggu.
→ 50-100 U/kg 4-8 minggu
→ 300 U/kg untuk tiga kali seminggu
Subcutaneous:
⇔ Anemia yang berkaitan dengan kemoterapi terhadap penyakit ganas non-myeloid
→ 150 U/kg 3 kali seminggu.
→ 4-8 minggu menjadi 300 U/kg 3 kali seminggu.

Dosis Erythropoietin Anak

Parenteral/Injeksi
⇔ Anemia pada gagal ginjal kronis Sebagai epoetin alfa:
→ 50 U/kg 3 kali seminggu.
→ 25 U/kg 3 kali seminggu sampai konsentrasi hemoglobin 9,5-11 g/ 100 mL.
→ <10 kg gunakan 225-450 U/kg/minggu.
→ Bagi pasien yang memiliki berat badan 10-30 kg gunakan 180-450 U/ kg/minggu.
→ Bagi pasien yang memiliki berat badan > 30 kg gunakan 90-300 U/ kg/minggu.

Efek Samping Erythropoietin

Beberapa efek samping Erythropoietin yang umunya dirasakan para konsumennya: [1]

Beberapa efek samping Erythropoietin yang jarang dirasakan para konsumennya: [1]

  • Kehilangan selera makan
  • Kejang-kejang
  • Merasa nyeri pada bagian otot
  • Mati rasa atau kesemutan pada bagian bibir, tangan, ataupun kaki

Info Efek Erythropoietin Tenaga Medis: [1]

  • Saluran pencernaan
    • Sangat umum (10% atau lebih): Stomatitis (10%), muntah (hingga 28%) diare (hingga 30%), dan Mual (hingga 56%)
    • Umum (1% hingga 10%): Disfagia
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Muntah
  • Sistem saraf
    • Sangat umum (10% atau lebih): Sakit kepala (hingga 34%)
    • Umum (1% hingga 10%): Pusing
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Serangan iskemik transien dan kecelakaan serebrovaskular
  • Kardiovaskular
    • Sangat umum (10% atau lebih): Hipertensi (hingga 33%), emboli dan trombosis (hingga 15%)
    • Umum (1% hingga 10%): Trombosis dan trombosis vena dalam
    • Tidak biasa (0,1% hingga 1%): Infark miokard
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Aneurisma dan tekanan darah meningkat
  • Pernapasan
    • Sangat umum (10% atau lebih): Batuk (hingga 26%)
    • Umum (1% hingga 10%): Infeksi saluran pernapasan bagian atas dan emboli paru
  • Dermatologis
    • Sangat umum (10% atau lebih): Pruritus (hingga 21%) dan ruam (hingga 25%)
    • Umum (1% hingga 10%): Urtikaria
    • Tidak biasa (0,1% hingga 1%): Eritema
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Angioedema
  • Muskuloskeletal
    • Sangat umum (10% atau lebih): Arthralgia (hingga 24%), nyeri pada ekstremitas (hingga 15%), dan mialgia (hingga 10%)
    • Umum (1% hingga 10%): Nyeri tulang
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Porfiria
  • Lokal
    • Sangat umum (10% atau lebih): Reaksi di tempat suntikan (hingga 18%) dan merasa nyeri di tempat suntikan (hingga 13%)
    • Umum (1% hingga 10%): Trombosis akses vaskular
  • Metabolik
    • Sangat umum (10% atau lebih): Hiperkalemia (hingga 10%)
    • Umum (1% hingga 10%): Hiperglikemia, hipokalemia, dan penurunan berat badan
  • Imunologis
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Hipersensitif dan reaksi anafilaksis
  • Lain
    • Sangat umum (10% atau lebih): Pyrexia (hingga 42%)
    • Umum (1% hingga 10%): Edema, edema perifer, dan influenza

Detail Erythropoietin

Berikut detail informasi Erythropoietin mulai dari penyimpanan, cara kerja, dan interaksinya dengan obat-obatan lain: [2,4]

PenyimpananSolusi:
→ Simpan pada ruangan bersuhu 2-8 ° C.
→ jangan simpan di freezer.
Cara KerjaDeskripsi: Erythropoietin mengatir erythropoiesis dengan memberikan stimulasi yang berbeda. Poliferasi prekursor eritroid, menstimulasi pelepasan retikulosit ke dalam sirkulasi dan sintesis hemoglobin seluler. Rekombinan Erythropoietin manusia tersedia sebagai epoetin alfa dan epoetin beta yang digunakan dalam pengobatan anemia yang berkaitan dengan CRF, kemoterapi kanker dan obat anti-AIDS zidovudine.
Penyerapan: Waktu yang diperlukan konsentrasi plasma untuk memuncak melalui pemberian secara subkutan sekitar 20-25 jam. Ketersediaan hayati Erythropoietin sebesar 20-40%.
Metabolisme: Erythropoietin dapat terdegradasi pada sistem limfatik.
Interaksi dengan obat lain → Meningkatkan efisiensi Hematematik.
→ Peningkatan dosis heparin pada pasien yang menjalani dialisis.
→ Penggunaan benazepril dan captopril dapat menurunkan konsentrasi serum Erythropoietin.
→ Penggunaan atrasentan dan afatinib dapat memperparah efek samping Erythropoietin, yaitu trombosis.

Pertanyaan Seputar Erythropoietin

Hal apa saja yang perlu disampaikan kepada dokter sebelum menggunakan Erythropoietin?

Beritahukan kepada dokter mengenai alergi obat-obatan yang dimiliki. Alangkah lebih baik jika anda memberitahukan kepada dokter jika anda memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal, ataupun tekanan darah tinggi. Anda perlu melakukan hal ini supaya dapat terhindar dari dampak negatif penggunaan obat Erythropoietin [1].

Hal apa yang perlu saya hindari ketika menggunakan Eryhtropoietin?

Ketika anda mengkonsumsi Erythropoietin, kami sangat menyarankan agar anda sementara tidak mengemudikan kendaraan bermotor. Pasalnya, obat ini dapat mempengaruhi reaksi anda pada saat mengemudi yang tentunya dapat membahayakan banyak orang [1].

Contoh Obat Erythropoietin (Merek Dagang di Pasaran)

Berikut ini beberapa nama obat yang mengandung Erythropoietin: [1]

Brand Merek Dagang
Bimolin Epogen
Ceriton Hemastim
Dropoetin Hemoprex
Epoetin Pronivel
Epoetin alfa hexal Recormon
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment