Mual dan jantung berdebar adalah dua kondisi yang dapat terjadi di waktu yang sama.
Keduanya adalah gejala yang bisa berkaitan dengan sejumlah penyakit, baik ringan maupun serius.
Tidak hanya merupakan gejala penyakit fisik tertentu, mual dan jantung berdebar dapat menjadi tanda gangguan kondisi emosional dan mental.
Dengan mengenali penyakit penyebab kedua kondisi tersebut, akan lebih mudah dalam menangani secara tepat.
Daftar isi
Penyebab Mual dan Jantung Berdebar
Berikut ini merupakan sejumlah gangguan kesehatan yang biasanya ditandai dengan mual dan jantung berdebar (seringkali juga ditambah dengan muntah-muntah).
1. Keracunan Makanan
Mengasup makanan dengan kandungan bahan kimia, racun atau mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami keracunan [1,2,3].
Hal ini biasanya ditandai dengan beberapa keluhan, yaitu [1,2,3] :
- Mual
- Kram perut
- Muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Demam
- Tubuh menjadi lebih lemas
- Detak jantung lebih cepat
- Kehilangan nafsu makan
Ketika gejala-gejala keracunan makanan dibiarkan tanpa penanganan secepatnya, beberapa kondisi dapat memburuk [1,2].
Bila penderita mengalami beberapa keluhan ini, maka sudah saatnya ke dokter dan memeriksakan diri [1,2,3] :
- Diare tidak kunjung membaik selama 3 hari lebih
- Gangguan penglihatan
- Sulit bicara dan menelan
- Muntah terus-menerus
- Gejala dehidrasi
- Buang air kecil berdarah
- Buang air besar berdarah
- Sakit perut hebat
- Terjadi kelemahan tubuh
Seringkali keracunan makanan disebabkan oleh kebiasaan diri sendiri yang kurang baik, seperti [1,2] :
- Mengonsumsi keju maupun susu non-pasteurisasi
- Mengonsumsi susu dan daging yang tidak disimpan dengan benar (pada suhu yang tepat)
- Mengolah makanan tanpa memerhatikan risiko kontaminasi silang (terutama penggunaan alat masak untuk makanan matang dan mentah)
- Mengonsumsi makanan setengah matang yang berpotensi mengandung bakteri atau organisme lainnya di sana.
- Mengolah dan menyajikan makanan tapi tidak mencuci tangan lebih dulu.
Ketika seseorang memiliki sistem imun yang lemah, maka keracunan makanan lebih rentan terjadi, seperti pada penderita penyakit kronis, balita, ibu hamil, serta orang-orang yang sudah lanjut usia [1,2,3].
Gangguan kecemasan adalah ketika seseorang mengalami rasa khawatir yang terlalu berlebihan dan sulit untuk mengendalikannya [3,4,5].
Gangguan kecemasan seperti ini umumnya akan menghambat aktivitas sehari-hari di mana kondisi ini kerap ditandai dengan [4,5] :
- Daya konsentrasi menurun
- Sering kesulitan dalam pengambilan keputusan karena takut
- Perencanaan dan solusi untuk setiap hal dan setiap kemungkinan paling buruk
- Kecemasan selalu timbul apapun situasi dan kondisinya
- Lebih sensitif dan lebih mudah marah atau tersinggung
- Sering mudah gugup dan gelisah terus-menerus
Mual dan jantung berdebar juga dapat menjadi dua gejala fisik yang paling umum terjadi saat gangguan kecemasan timbul [3,4,5].
Namun, ada beberapa gejala fisik lain yang perlu diwaspadai, yaitu antara lain [4,5] :
- Tubuh terasa cepat lelah setiap saat dan setiap hari
- Diare terus-menerus
- Sakit perut
- Tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan
- Tubuh gemetar
- Susah tidur
Pengalaman traumatis, gangguan sistem saraf, riwayat penggunaan narkoba dan kecanduan alkohol, mengidap penyakit serius, serta memiliki keluarga beriwayatkan gangguan kecemasan mampu meningkatkan risiko gangguan kecemasan pada diri seseorang [4].
Bila kecemasan sudah terlampau sulit dikendalikan dan rutinitas menjadi terganggu, segera ke dokter atau psikiater untuk penanganan segera.
3. Sindrom Dispepsia
Sindrom dispepsia merupakan kelompok gejala mengganggu pada perut, termasuk sakit perut, perut kembung, perut bergas, dan ulu hati yang nyeri (heartburn) [6].
Sindrom dispepsia merupakan gejala dari penyakit tertentu dan bukan tergolong sebagai jenis penyakit [6].
Selain rasa tak nyaman dan sakit pada perut, beberapa keluhan lain yang umumnya terjadi adalah [6,7] :
- Sering buang angin
- Cepat kenyang walau makan dengan porsi biasa
- Lambung dan kerongkongan terasa panas atau perih
- Mual (dapat disertai muntah)
- Pusing
- Jantung berdebar
- Tubuh lemas
Untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada perut yang juga dapat memengaruhi jantung ini, segera ke dokter dan mengonsultasikannya.
4. Penyakit Asam Lambung
Penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) merupakan jenis penyakit lambung yang ditandai dengan rasa nyeri dan terbakar pada dada atau heartburn [8,9].
Heartburn ini terjadi sebagai akibat dari kenaikan asam lambung mencapai kerongkongan dan kondisi ini dapat dialami baik oleh orang dewasa maupun anak-anak [8].
Beberapa gejala penyakit asam lambung paling umum selain heartburn, mual dan jantung berdebar adalah [8,9] :
- Sering bersendawa
- Mulut terasa asam
- Sesak nafas
- Penurunan nafsu makan
- Sulit menelan
Ketika heartburn sudah mulai membuat nyeri di dada menyebar lebih luas (hingga bagian lengan dan rahang) ditambah dengan tubuh berkeringat dingin dan kesulitan bernafas, sudah saatnya untuk ke dokter [8,9].
Seringkali gejala yang dianggap sebagai penyakit maag biasa pun dapat menjadi pertanda adanya kondisi lain, seperti halnya penyakit serangan jantung.
5. Gangguan Psikosomatis
Gangguan psikosomatis merupakan jenis kondisi medis di mana fisik terganggu karena gangguan emosional dan mental [10].
Saat seseorang mengalami kecemasan, ketakutan atau stres, hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi fisiknya [10,11].
Kondisi mental yang sedang tidak baik mampu menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan, seperti [12,13] :
Sementara itu, gangguan psikosomatis kerap juga ditandai dengan sejumlah keluhan seperti [10,11] :
- Tubuh lemas
- Nyeri pada seluruh tubuh
- Sakit kepala
- Perut mual
- Jantung berdebar
- Sulit tidur setiap malam
- Nafsu makan menurun
- Ulu hati terasa nyeri
- Sesak nafas
Gangguan psikosomatis menjadi bukti bahwa kondisi mental mampu berpengaruh terhadap kondisi fisik seseorang dan bukan tidak mungkin penyakit yang dialami penderita dapat memburuk apabila kondisi mental tidak segera dipulihkan [10].
6. Gastroenteritis
Gastroenteritis atau yang juga dikenal dengan istilah flu perut atau muntaber ini merupakan kondisi ketika dinding saluran pencernaan mengalami radang atau infeksi [14,15].
Usus dan lambung adalah yang paling sering terserang infeksi atau radang [14,15].
Meski mual dan jantung berdebar dapat terjadi sebagai gejala, keluhan utama pada gastroenteritis ini adalah diare dan muntah yang juga diikuti dengan beberapa kondisi berikut [14,15,16] :
- Nyeri pada sendi dan otot
- Perut terasa sakit
- Penurunan nafsu makan
- Sakit kepala
- Demam dan tubuh menggigil
Muntaber dapat mengakibatkan dehidrasi, maka saat demam sangat tinggi ditambah muntah terus-menerus selama lebih dari 2 hari, mulut kering, sering haus, BAB berdarah, dan urine berwarna pekat, segera ke dokter [14,15].
7. Takikardia Supraventrikular Paroksismal
Takikardia supraventrikular paroksismal merupakan masalah jantung di mana detaknya sangat cepat dan bahkan lebih dari normalnya [17].
Kondisi ini masih tergolong sebagai aritmia atau keabnormalan ritme jantung yang dialami pada bagian atas katup jantung 17].
Jantung akan berdebar kencang namun tidak teratur dan kadang bisa berhenti kapan saja sejenak [17].
Mual sebenarnya jarang menjadi salah satu gejala penyakit ini, sementara itu, keluhan takikardia supraventrikular paroksismal secara umum adalah [3,17] :
- Detak jantung per menit adalah 140-250 kali
- Tubuh cepat lelah
- Kepala pusing
- Dada nyeri
- Tubuh berkeringat lebih banyak
- Denyut nadi lebih cepat
- Kesulitan bernafas
- Pingsan
Pemeriksaan dini bisa dilakukan langsung dengan menemui dokter spesialis jantung apabila gejala-gejala tersebut menjadi keluhan utama.
Gangguan panik adalah sebuah kondisi ketika seseorang mengalami serangan panik [3,18].
Penderita dapat mengalami kepanikan dan kecemasan di mana dan kapan saja secara tiba-tiba [3,18].
Hal ini tidak terjadi sekali atau dua kali, namun dapat berulang kali tanpa terduga [3,18].
Ketakutan yang dirasakan pada saat serangan panik dapat membuat penderita merasa sedang berada dalam bahaya besar [18].
Biasanya gejala emosional dan fisik yang bisa terjadi meliputi [3,18] :
- Mual
- Jantung berdebar
- Pusing atau bahkan mampu mengalami vertigo
- Mulut kering
- Tubuh gemetaran
- Sesak nafas
- Tubuh menggigil
- Tubuh berkeringat lebih banyak dari biasanya
- Dada terasa nyeri
- Tubuh terasa kesemutan atau mati rasa
- Merasa tak berdaya
Untuk memastikan apakah gejala benar-benar mengarah pada gangguan panik, pemeriksaan perlu dilakukan dengan menggunakan panduan kriteria DSM-5 (Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorder) oleh psikolog atau psikiater [18].
Cara Mengatasi Mual dan Jantung Berdebar
Agar penanganan dapat dilakukan secara tepat, tentu mengidentifikasi penyebabnya secara pasti sangat penting.
Berikut ini adalah beberapa penanganan yang dimaksud menyesuaikan dengan kondisi penyebab mual dan jantung berdebar [1,3,4,6,8,10,12,14,15,17,18] :
- Saat keracunan makanan terjadi, penderita harus tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh, mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dengan rasa hambar, dan banyak beristirahat. Dokter akan memberikan resep berupa antibiotik bila bakteri penyebabnya atau paracetamol jika demam turut menyertai. Diare dan mual berat dapat diatasi dengan obat resep berupa loperamide atau infus cairan.
- Saat gangguan kecemasan terjadi, penderita memerlukan psikoterapi (terapi perilaku kognitif) dan obat-obatan anticemas maupun antidepresan (penggunaan harus dengan resep dokter).
- Saat sindrom dispepsia terjadi, perubahan pola makan adalah yang terpenting. Penderita dapat menghindari makanan bertekstur keras dan kasar, minuman alkohol, minuman berkafein, minuman soda, dan makanan pedas maupun berlemak. Jika diperlukan, antasida juga dapat dikonsumsi oleh penderita.
- Saat penyakit asam lambung terjadi, konsumsi jahe dapat membantu. Perubahan pola hidup pun dapat dilakukan seperti halnya kasus sindrom dispepsia. Jika diperlukan, obat penetral asam lambung perlu penderita konsumsi.
- Saat gangguan psikosomatis terjadi, penderita memerlukan psikoterapi (terapi perilaku kognitif dan meditasi) serta penggunaan obat antidepresan resep dokter. Jika kondisi mental teratasi, biasanya kondisi fisik akan kembali sehat dan normal; namun tak ada salahnya untuk tetap memeriksakan tekanan darah, gula darah dan lainnya secara rutin.
- Saat gastroenteritis terjadi, kebutuhan cairan tubuh dan makanan bergizi harus terpenuhi dengan baik. Tergantung penyebab radang atau infeksi, dokter dapat meresepkan, obat antijamur atau antibiotik. Penderita juga diharapkan menghindari susu dan produk olahannya, alkohol, kafein, makanan berlemak, makanan berserat, dan makanan pedas sementara waktu.
- Saat takikardia supraventrikular paroksismal terjadi, dokter akan memperbaiki sirkuit listrik yang mengalami gangguan dengan menurunkan detak jantung pasien lebih dulu. Bila diperlukan, dokter akan meresepkan obat pengatur irama jantung, merekomendasikan ablasi lewat kateterisasi jantung atau menyarankan pasien menempuh pemasangan alat pacu jantung.
- Saat gangguan panik terjadi, penderita perlu menjalani psikoterapi yang seringkali juga dikombinasi dengan konsumsi obat anticemas resep dokter.
Pencegahan Mual dan Jantung Berdebar
Secara umum, risiko mual dan jantung berdebar terlepas dari kondisi penyebabnya dapat coba diminimalisir dengan beberapa upaya berikut :
- Makan makanan yang bersih dan matang.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan (termasuk mencuci tangan sebelum mengolah makanan maupun sebelum makan).
- Mengelola stres dengan baik.
- Makan makanan bergizi seimbang.
- Menjaga pola makan terlebih bila memiliki masalah pencernaan pada lambung.
- Mengatasi berbagai gejala awal penyakit fisik maupun mental sebelum kondisi lebih buruk.
Saat rasa mual disertai jantung berdebar dan gejala-gejala lain yang terasa tak seperti biasanya, jangan ragu untuk segera ke dokter dan memeriksakan diri.