Penghambat Multikinase : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ginjal berfungsi dalam membersihkan darah dengan cara membuang produk limbah dan menjadikannya sebagai urin. Ukuran ginjal sekepalan tangan dan berbentuk seperti kacang[1].

Penyakit yang membuat sel-sel pada ginjal menjadi tumbuh diluar kendali dan bersifat kanker atau menjadi ganas sehingga membentuk tumor di sebut dengan kanker ginjal. Kanker ginjal dapat terdeteksi lebih awal dan akan mudah untuk diobati. Jenis kanker ini disebut dengan karsinoma sel ginjal[1].

Fungsi Penghambat Multikinase

Penghambat multikinase digunakan dalam mengobati kanker ginjal serta janis kanker tertentu lainnya. Dengan aksinya sebagai penghambat pada beberapa kinase intraseluler dan permukaan sel, sehingga akan dapat dalam mengurangi pertumbuhan dan replokasi tumor[2].

Adapun fungsi dan kegunaan dari penghambat multikinase yaitu[3,4,5,6,7,8,9]:

  • Untuk mengobati jenis kanker paru-paru non-sel
  • Digunakan pada orang dengan penyakit yang menyebabkan jaringan parut (fibrosis)
  • Mengobati penyakit paru-paru fibrosis paru idiopatik (IPF)
  • Mengobati penyakit paru-paru interstisial kronis (tahan lama)
  • Digunakan untuk memperlambat penurunan fungsi paru dengan kelainan penyakit paru interstitial terkait sklerosis sistemik
  • Untuk mengobati beberapa jenis kanker tiroid
  • Melanoma (kanker kulit) yang tidak dapat diobati
  • Mengobati leukemia myeloid akut
  • Digunakan dalam mengobati kelainan darah langka tertentu, termasuk mastositosis sistemik dengan leukemia sel mast atau kanker lain yang mempengaruhi darah, sumsum tulang, atau jaringan limfatik
  • Mengobati jenis tumor lanjut atau progresif tertentu dari perut, usus, esofagus, pankreas, atau ginjal.
  • Untuk mengobati myelofibrosis atau polycythemia vera
  • Digunakan untuk mengobati penyakit cangkok versus inang

Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat Multikinase

Terdapat beberapa penyakit yang diatasi dengan penghambat multikinase, meliputi[2]:

  • Leukemia Limfoblas Akut
  • Leukemia Myeloid Akut
  • Kanker kandung kemih
  • Cholangiocarcinoma of Biliary Tract
  • Penyakit Paru Interstisial Fibrosing Kronis Dengan Fenotipe Progresif
  • Leukemia Myelogenous Kronis
  • Kanker kolorektal
  • Kanker endometrium
  • Penyakit Erdheim-Chester
  • Tumor Stroma Gastrointestinal
  • Penyakit graft-versus-host
  • Tumor Hepatik
  • Karsinoma hepatoseluler
  • Fibrosis Paru Idiopatik
  • Melanoma, Metastasis
  • Myelofibrosis
  • Gangguan Mieloproliferatif
  • Neurofibromatosis
  • Kanker Paru-Paru Non-Sel Kecil
  • Kanker pankreas
  • Polycythemia Vera
  • Karsinoma Sel Ginjal
  • Tumor Padat
  • Mastositosis Sistemik
  • Penyakit Paru Interstisial Terkait Sklerosis Sistemik
  • Tumor Sel Raksasa Tenosynovial
  • Kanker tiroid
  • Karsinoma Urothelial

Cara Kerja Penghambat Multikinase

Penghambat multikinase bekerja dengan menghambat beberapa kinase intraseluler dan permukaan sel, diantara termasuk terlibat dalam perkembangan metastatis kanker dan pertumbuhan tumor, sehingga akan dapat membuat pertumbuhan dan replikasi tumor berkurang[2].

Melalui obat afatinib sebagai penghambat tirosin kinase sangat ampuh juga selektif. Bekerja dengan membuat reseptor faktor pertumbuhan epidermal, reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia tipe 2 dan 4 terikat secara kovalen, sehingga akan membuat autofosforilasi tirosin kinase terblokir secara permanen dan membuat pengaturan pensinyalan ErbB turun[10].

Penyerapan obat ini akan dikurangi dengan makanan yang tinggi akan lemak. Dengan ketersediaan hayati 92% dan plasma puncak antara 2-5 jam. Obat ini berdistribusi denga pengikatan protein plasma kisaran 95%[10].

Metabolisme Afatinib akan ditambahkan pada protein dan molekul kecil nukleofilik secara kovalen. Dan secara minimal akan menjalani metabolisme enzimatik. Pengeluaran obat ini melalui urin kisaran 4% dan feses kira-kira 85%, dengan paruh waktu kisaran 37 jam[10].

Lalu melalui obat trametinib, bekerja dengan membuat sinyal ekstraseluler terhambat secara reversibel yang diaktifkan oleh mitogen yang diatur kinase 1 (MEK1) dan MEK2[10].

Komponen jalur kinase terkait sinyal ekstraseluler yang sering diaktifkan oleh mutasi protein kinase B-raf (BRAF) terhadap melanoma dan kanker lainnya[10].

Akan terjadi penurunan proliferasi sel, penangkapan siklus sel dan peningkatan apoptosis sel karena hambatan aktivasi dari MEK dan aktivitas kinase[11]

Penyerapan obat ini dilakukan dengan cepat oleh saluran gastrointestinal. Akan dapat menurunkan penyerapan dengan makan makanan yang berlemak. Dengan ketersediaan hayati kisaran 72% dan plasma puncak kira-kira 1,5 jam[11].

Obat ini bervolume distribusi kisaran 214 L, dengan pengikatan terhadap protein plasma kisaran 97%. Melalui deasetilasi oleh enzim hidrolitik saja atau dalam kombinasi dengan mono-oksigenasi obat ini bermetabolisme di hati[1].

Lalu selanjutnya akan dimetabolisme melalui glukuronidasi. Pengeluaran utamanya melalui feses kisaran 80% dan urin kira-kira 20% dengan paruh waktu antara 4-5 hari[1].

Contoh Obat Penghambat Multikinase

Penghambat multikinase tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Beberapa contoh penghambat multikinase dengan resep dokter termasuk[2]:

Efek Samping Penghambat Multikinase

Penghambat multikinase memiliki beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari penghambat multikinase termasuk[3,4,5,6,7,8,9]

Ibu hamil tidak boleh menggunakan afatinib, karena dapat membahayakan janin. Juga dilarang untuk menyusui saat menggunakan obat ini selama 2 minggu setelah dosis terakhir[3].

Mungkin akan sangat perlu untuk minum obat dalam mencegah atau mengobati disre dengan cepat. Karena nintedanib dapat menyebabkan diare yang parah serta dapat berakibat sangat fatal jika disertai dengan dihidrasi[4].

Apabila afatinib digunakan bersama dengan rosuvastatin dan sulfasalazine. Akan menyebabkan ketersediaan hayati substrat protein resistensi kanker payudara meningkat[10].

Selpercatinib dapat membahayakan janin yang belum dilahirkan apabila salah satu pasangan memnggunakan obat ini. Biaik pria juga wanita yang menggunakan obat ini diharapkan menggunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan[5].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment