Obat sulindac digunakan untuk mengobati nyeri atau peradangan yang disebabkan oleh radang sendi, spondilitis ankilosa, tendinitis, bursitis, atau asam urat. Obat ini hanya diperuntukkan bagi pasien dewasa.[1,2]
Daftar isi
Berikut ini keterangan mengenai indikasi, kategori, konsumsi, kelas, bentuk, kontraindikasi, peringatan penggunaan dan kategori penggunaan pada ibu hamil dan menyusui:[3]
Indikasi | Nyeri akut di bahu, ankylosing spondylitis, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, artritis gout akut |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | NSAID |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Artritis gout akut Hipersensitivitas. Kehamilan (trimester 3), pengobatan nyeri perioperatif pada operasi CABG. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Sulindac: → Pasien dengan riwayat penyakit GI → Pasien dalam pengobatan menggunakan aspirin, antikoagulan dan / atau kortikosteroid oral, penggunadiuretik, ACE inhibitor secara bersamaan, volume-depleted → Pasien perokok, pengguna alkohol, pasien lanjut usia atau pasien yang lemah → Pasien dengan gangguan ginjal yang sudah ada sebelumnya, gagal jantung, disfungsi hati → Pasien yang memiliki riwayat penyakit asma sensitif aspirin → Ibu menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Sulindac digunakan dalam pengobatan:[1]
Obat ini dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Obat sulindac diperuntukkan bagi pasien dewasa. Berikut di bawah ini keterangannya:[3]
Oral ⇔ Pasien dengan nyeri akut di bahu → Pengobatan simtomatik: 200 mg dua kali dalam sehari. Maksimal: 400 mg / hari. Durasi pengobatan: 7-14 hari biasanya cukup. → Dosis sekali minum Maksimal: 200 mg → Interval Dosis Minimum: 2 kali per hari → Dosis Maksimum: 400 mg ⇔ Pasien dengan ankylosing spondylitis, osteoarthritis, rheumatoid arthritis → Untuk pengobatan simtomatik: 150 mg dua kali setiap hari. Maksimal: 400 mg / hari. → Dosis Sekali Minum Maksimal : 150 mg → Interval Dosis Minimum: dua kali per hari → Dosis Maksimum: 400 mg per hari ⇔ Pasien dengan artritis gout akut → Untuk pengobatan simtomatik: 200 mg dua kali lipat. Maksimal: 400 mg / hari. Durasi pengobatan: 7 hari biasanya cukup. |
Obat sulindac dapat menyebabkan efek samping seperti:[2]
Efek samping yang tidak memerlukan penanganan dokter dengan segera:
Info efek samping secara klinis:
Berikut ini informasi detail mengenai obat sulindac, mulai dari penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, sampai dengan overdosis:[3]
Penyimpanan | Tablet: → Simpan antara 15-30° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Sulindac adalah prodrug yang mengalami reduksi reversibel menjadi metabolit sulfida aktifnya. Ini menghambat sintesis prostaglandin dengan mengurangi aktivitas siklooksigenase. Farmakokinetik: Penyerapan: Sekitar 90% diserap Distribusi: Sekitar 93% sulindac dan 98% metabolit sulfida terikat pada albumin manusia. Sulindac dan metabolitnya menjalani sirkulasi enterohepatik yang luas. Metabolisme: Dimetabolisme dengan reduksi reversibel menjadi metabolit sulfida aktif biologis, dan dengan oksidasi ireversibel menjadi metabolit sulfon. Waktu paruh rata-rata plasma sulindac dan metabolit sulfidanya masing-masing adalah 7,8 jam dan 16,4 jam. Ekskresi: Sekitar 50% diekskresikan dalam urin terutama sebagai metabolit tidak aktif, dengan jumlah kecil sebagai sulindac; 25% muncul di feses terutama sebagai metabolit. |
Interaksi dengan obat lain | → Penggunaan bersamaan dengan dimetil sulfoksida dapat menyebabkan neuropati perifer. → Peningkatan nefrotoksisitas dengan ciclosporin → Peningkatan risiko toksisitas metotreksat → Peningkatan risiko perdarahan dengan NSAID lain, warfarin, dan agen trombolitik. → Antagonis efek antihipertensi. → Interaksi yang tidak terduga dengan lithium. |
Interaksi dengan makanan | → Peningkatan risiko pendarahan dengan cakar kucing, dong quai, evening primrose, feverfew, gingko, red clover, horse chestnut, green tea, ginseng, bawang putih, jahe. → Makanan mengurangi tingkat penyerapan. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Hipotensi, penurunan haluaran urine, pingsan dan koma. ⇔ Cara Mengatasi: Kosongkan perut dengan menginduksi muntah atau lavage lambung, diikuti dengan pengobatan simptomatik dan suportif. Absorbsi dapat diturunkan dengan pemberian arang aktif yang cepat dan ekskresi dapat ditingkatkan dengan alkalinisasi urin. |
Apa biotransformasi yang terjadi pada sulindac dalam pengobatan?
Pada manusia normal sulindac, suatu prodrug, mengalami dua biotransformasi utama: oksidasi ireversibel menjadi metabolit sulfon aktif dan reduksi reversibel menjadi metabolit sulfida yang aktif secara farmakologis.[4]
Brand Merek Dagang |
Clinoril[2] |
Sulindac |
1. Anonim. Sulindac. Webmd; 2020.
2. Cerner Multum. Sulindac. Drugs; 2020.
3. Anonim. Sulindac. Mims; 2020.
4. T P Gibson, M R Dobrinska, J H Lin, L A Entwistle, R O Davies. Clin Pharmacol Ther: Biotransformation of sulindac in end-stage renal disease. National Center for Biotechnology Information; 1987.