Ciclesonide seringkali digunakan untuk mencegah atau mengurangi gejala mengi dan sesak nafas yang disebabkan oleh asma dan rhinitis alergi. [1, 2, 3, 4, 5]
Daftar isi
Apa itu Ciclesonide?
Ciclesonide merupakan sebuah agonis reseptor glukokortikoid golongan obat-obatan kortikosteroid. Obat ini bekerja mengurangi pembengkakan atau peradangan di saluran udara paru-paru untuk memudahkan pernapasan. [4,5]
Ciclesonide umumnya digunakan untuk mencegah berbagai gejala yang disebabkan oleh gangguan saluran pernapasan seperti asma, rhinitis alergi dan bahkan ada penelitian dari Byk Gulden (sebuah perusahaan farmasi di Jerman) bahwa Ciclesonide bisa digunakan untuk mencegah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). [1,2,3,4,5]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [3]
Indikasi | Obat Asma dan rhinitis alergi. |
Kategori | Obat resep. |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa. |
Kelas | Hormon kortikosteroid/sediaan antiastatik dan PPOK. |
Bentuk | Semprot (nasal) dan hirup (inhalation/respiratory). |
Kontraindikasi | → Hipersensitif terhadap komponen-komponen kortikosteroid. → Pasien dengan pengobatan primer asma akut atau pasien berstatus asmatikus yang memerlukan perawatan intensif. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Ciclesonide: → Pasien yang memiliki gejala fungal (infeksi pada folikel rambut). → Pasien dengan tuberkulosis paru aktif. → Pasien yang memiliki infeksi jamur, virus atau bakteri. → Pasien dengan gangguan hati berat. → Ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui Semprot (nasal) dan hirup (inhalation): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Ciclesonide
Ciclesonide diindikasikan untuk pencegahan beberapa gejala berikut ini; [1,2,3,4,5]
- Asma, yakni gejala yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Rhinitis alergi, yakni peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi.
Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti instruksi dokter bila ada manfaat lain yang disarankannya. [2]
Dosis Ciclesonide
Ciclesonide diresepkan kepada pasien dewasa dan anak-anak melalui pemberian nasal (semprot) dan inhalation/respiratory (menghirup).
Berikut ini dosis yang umumnya diresepkan. [3]
Dosis Dewasa
Asma Melalui inhalation/respiratory: ⇔ Sebagai aerosol yang mengandung 80 atau 160 mcg. → Berikan 160 mcg sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi setiap hari. → Untuk dosis pemeliharaan, dapat dikurangi hingga 80 mcg sekali sehari. → Jika perlu untuk pasien asma berat, dosis dapat ditingkatkan hingga 320 mcg dua kali sehari. |
Rhinitis alergi Melalui Nasal (semprot): → Rinitis alergi perenial dan musiman: ⇔ Sebagai semprotan yang mengandung 50 mcg: → Gunakan 200 mcg setiap hari dengan menyemprotkan sebanyak 2 kali di setiap lubang hidung sekali sehari. |
Dosis Anak
Asma Melalui inhalation/respiratory: Umur 12-17 tahun: ⇔ Sebagai dosis aerosol yang mengandung 80 atau 160 mcg. → Berikan 160 mcg sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi setiap hari. → Untuk dosis pemeliharaan, dapat dikurangi hingga 80 mcg sekali sehari. → Jika perlu untuk pasien asma berat, dosis dapat ditingkatkan hingga 320 mcg dua kali sehari. |
Rhinitis alergi Melalui Nasal (semprot) ⇔ Rinitis alergi perenial dengan umur kurang lebih 12 tahun ke atas: → Sebagai semprotan yang mengandung 50 mcg: → Gunakan 200 mcg setiap hari dengan menyemprotkan sebanyak 2 kali di setiap lubang hidung sekali sehari. ⇔ Rinitis alergi musiman dengan umur kurang lebih 6 tahun ke atas: → Sebagai semprotan yang mengandung 50 mcg: → Gunakan 200 mcg setiap hari dengan menyemprotkan sebanyak 2 kali di setiap lubang hidung sekali sehari. |
Efek Samping Ciclesonide
Ciclesonide kadang-kadang menimbulkan efek samping yang buruk dan bermacam-macam, tergantung daya tahan tubuh atau kondisi kesehatan pasien. Sebagian pasien barangkali mengalami efek samping ringan dan yang lain mungkin mengalami efek berat.
Segera hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda; [2,5]
Umumnya Terjadi;
- Nyeri pada tubuh.
- Batuk.
- Sesak nafas.
- Telinga tersumbat.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Hidung tersumbat.
- Nyeri di sekitar mata dan tulang pipi.
- Bersin.
- Sakit tenggorokan.
- Hidung tersumbat atau berair.
- Sesak dada atau mengi.
Efek Samping Langka:
- Mulut atau lidah terasa perih.
- Terdapat bercak putih di mulut atau di lidah.
Insiden tidak diketahui:
- Kebutaan.
- Penglihatan kabur.
- Diare.
- Pusing.
- Mata terasa perih.
- Pingsan.
- Suara berserak.
- Perlambatan pertumbuhan secara normal pada anak-anak
- Timbul pembengkakan di wajah, kelopak mata, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki dan genital.
- Kehilangan selera makan.
- Sakit punggung bagian bawah atau samping.
- Depresi.
- Mual.
- Sakit saat makan atau menelan.
- Buang air kecil yang menyakitkan atau sulit.
- Ruam kulit.
- Muntah.
Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [2]
Umumnya Terjadi;
- Sakit punggung.
- Kesulitan dalam bergerak.
- Nyeri otot.
- Rasa sakit di lengan atau kaki.
- Nyeri pada persendian.
Langka;
- Merasakan ketidaknyamanan pada dada.
- Mulut atau tenggorokan kering.
- Perubahan pita suara.
Info Efek Samping Tenaga Medis; [2]
- Umum
- Reaksi merugikan yang paling sering dilaporkan adalah sakit kepala, nasofaringitis, sinusitis, nyeri faringolaringeal, infeksi saluran pernapasan atas, artralgia, hidung tersumbat, dan sakit punggung.
- Lokal
- Jarang (0,1% hingga 1%): Reaksi dan kekeringan pada tempat pemberian dosis aplikasi
- Pernafasan
- Umum (1% hingga 10%): Nasofaringitis, sinusitis, nyeri faringolaringeal, infeksi saluran pernapasan atas, hidung tersumbat, suara serak, pneumonia, bronkitis dan radang amandel.
- Jarang (0,1% hingga 1%): Laringitis
- Frekuensi tidak dilaporkan: Batuk, disfonia, tenggorokan kering, bronkospasme paradoks.
- Hipersensitif
- Efek samping hipersensitivitas mencakup reaksi hipersensitivitas langsung atau tertunda seperti angioedema dengan pembengkakan bibir, lidah, dan faring.
- Saluran pencernaan
- Umum (1% hingga 10%): Kandidiasis oral, gastroenteritis, muntah, sakit perut bagian atas, diare dan sakit gigi
- Jarang (0,1% hingga 1%): Perubahan pada indra perasa
- Frekuensi tidak dilaporkan: Mulut kering dan mual
- Sistem saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): Sakit kepala (hingga 11%)
- Umum (1% hingga 10%): Pusing.
- Mata
- Umum (1% hingga 10%): Konjungtivitis
- Frekuensi tidak dilaporkan: Glaukoma, peningkatan tekanan intraokular dan katarak.
- Dermatologis
- Muskuloskeletal
- Umum (1% hingga 10%): Nyeri ekstremitas dan sakit punggung.
- Kardiovaskular
- Jarang (0,01% hingga 0,1%): Palpitasi dan hipertensi
- Frekuensi tidak dilaporkan: Ketidaknyamanan pada dada
- Psikiatrik
Detail tentang Ciclesonide
Berikut ini adalah uraian detail tentang Ciclesonide. Pokok- pokok uraian seperti tampak dalam tabel; [1,2,3]
Penyimpanan | Tabung Kaleng: → Simpan antara 25 ° C. → Jangan simpan dekat api atau benda yang mudah terbakar. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Ciclesonide adalah obat yang dikonversi oleh esterase ke metabolit aktif farmakologis, desisobutyryl-ciclesonide. Sehingga obat ini, memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor glukokortikoid dan menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Ketersediaan hayati sistemik:> 50% (desciclesonide). Distribusi: Volume distribusi: 2,9 L / kg Pengikat protein plasma: ≥99% (ciclesonide dan desciclesonide). Metabolisme: Dihidrolisis menjadi metabolit aktifnya, desciclesonide, oleh enzim esterase di paru-paru dan mukosa hidung. Selanjutnya dimetabolisme menjadi metabolit tidak aktif oleh isoenzim CYP3A4 dan pada tingkat lebih rendah oleh CYP2D6. Ekskresi: Diekskresikan melalui feses (67%). Waktu paruh eliminasi rata-rata: Kira-kira 6-7 jam (desciclesonide). |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan risiko efek samping sistemik bersama ketokonazol, itrakonazol, ritonavir, nelfinavir atau inhibitor CYP3A4 potensial lainnya. → Risiko atau tingkat keparahan pembentukan edema dapat meningkat ketika 19-norandrostenedion dikombinasikan dengan Ciclesonide. |
Pertanyaan Seputar Ciclesonide
Bagaimana cara mengonsumsi Ciclesonide?
Ciclesonide telah dilengkapi dengan instruksi untuk penggunaan yang aman dan efektif. Ikutilah petunjuk itu dengan saksama. Obat ini biasanya digunakan sekali sehari baik di pagi ataupun sore hari. Ingat, selalu bilas mulut bila Anda menghirup obat ini. [2]
Apa yang harus saya lakukan bila kelewatan satu dosis obat ini?
Gunakanlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila sudah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [2]
Hal-hal apa saja yang perlu saya perhatikan ketika menggunakan Ciclesonide?
Hindari berada di dekat orang yang sakit atau memiliki infeksi. Segara hubungi dokter untuk perawatan pencegahan jika timbul gejala cacar air atau campak pada tubuh Anda. [2]
Apakah ada obat lain yang dapat berinteraksi dengan Ciclesonide?
Laporkan kepada dokter bila Anda sedang atau pernah menggunakan antibiotik – klaritromisin, eritromisin, telitromisin, obat antijamur seperti clotrimazole, itraconazole, ketoconazole dan voriconazole, obat-obat HIV/AIDS atau obat antidepresan seperti nefazodone, paroxetine dan sertraline. [2]
Contoh Ciclesonide (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini beberapa obat yang mengandung Ciclesonide di pasaran: [2,5]
Brand Merek Dagang |
Alvesco |
Omnaris |